Home Berita Panglima TNI : Pertandingan Olahraga Mengandung Nilai-Nilai Kejuangan

Panglima TNI : Pertandingan Olahraga Mengandung Nilai-Nilai Kejuangan

sumbawanews.com,- Pertandingan olahraga mengandung nilai-nilai kejuangan, disiplin, sportivitas, dan percaya pada kekuatan sendiri. Nilai-nilai semacam itu membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan dibutuhkan dalam pembangunan nasional serta persaingan global.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat membuka Kejuaraan Nasional Karate Piala Panglima TNI ke-VII tahun 2019, bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).

”Para karateka, kita telah membuktikannya dalam berbagai ajang internasional. Saya menyambut gembira sekaligus memberikan dukungan atas pelaksanaan kejuaraan nasional. Ini merupakan program yang tidak hanya mendukung program pembinaan TNI, tetapi juga program olahraga nasional,” ujar Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Besar FORKI, panitia, dan seluruh pihak yang mendukung Kejurnas ini terselenggara. Pada ajang Asean Game tahun 2018, cabang olahraga karate menyumbangkan 1 (satu) emas dan 3 (tiga) perunggu.

”Hal ini menunjukkan para atlet karate Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meraih prestasi di level dunia. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya saling mendukung, untuk meraih prestasi terbaik, demi kejayaan bangsa dan negara,” ungkapnya.

Panglima TNI mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding kepada seluruh atlet. Tunjukkan kemampuan yang maksimal disertai semangat sportivitas. ”Kepada wasit, juri, dan offisial, laksanakan tugas dengan baik dan profesional agar Kejurnas ini menghasilkan yang terbaik,” tegasnya.

Event Kejurnas Karate Piala Panglima TNI ke-VII yang akan berlangsung mulai tanggal 13 s.d 16 September 2019, menjadi bagian integral dari sistem pembinaan prestasi atlet TNI-Polri dan dari umum. Cabang olahraga (Cabor) Karate merupakan salah satu dari beberapa Cabor prestasi yang secara rutin dibina oleh KOMI bekerja sama dengan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

Adapun tema kegiatan Kejurnas Karate Piala Panglima kali ini adalah ”Dengan Kejuaraan Nasional Karate Piala Panglima TNI VII Tahun 2019, Kita Kuatkan Tali Persaudaraan, Kokohkan Jiwa Dan Semangat Kebersamaan Guna Mewujudkan Prestasi Indonesia Yang Unggul”. Sementara Motto kegiatan adalah “Karateka Sejati adalah Karateka yang berbudi luhur, rendah hati dan berprestasi untuk bangsa dan negara”.

Pada Kejurnas Karate kali ini, jumlah kelas yang dipertandingkan dua kategori yaitu: Kategori TNI-Polri mempertandingkan Kata dan Komite (perorangan dan beregu) untuk kelas senior putra dan kelas senior putri. Sedangkan Kategori Umum (PB/PP Perguruan dan Pengprov FORKI) kelas Junior, Cadet, dan Under-21 mempertandingkan Kata dan Komite perorangan untuk putra dan putri.

Peserta atlet Karate secara keseluruhan kurang lebih sekitar 1.066 peserta, terdiri dari : Atlet TNI-Polri 402 orang (putra 334 dan putri 68), Atlet Umum 664 orang (putra 373 dan putri 291). Kontingen TNI-Polri sebanyak 33 Kontingen, sedangkan Perguruan dan Pengprov FORKI sebanyak 45 Kontingen. Medali yang diperebutkan terdiri dari dua kategori yaitu Kategori TNI : 30 Emas, 30 Perak dan 60 Perunggu.  Sedangkan Kategori Umum (Junior, Cadet, Under-21): 39 Emas, 39 Perak dan 78 Perunggu. (Mad/Puspen TNI)

Previous articleMeet New People on Hot or Not, Make Friends, Chat, Flirt
Next articleSatgas Kizi TNI Konga XXXVII F Minusca TA 2019 Dinyatakan Siap Operasi
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.