Home Blog Page 2533

Muhammad Rizal: Bangsa Ini Harus Sadar Betapa Beruntungnya Memiliki Pancasila

Jakarta, Sumbawanews.com – Mewakili Pimpinan MPR RI, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Sekretariat Jenderal MPR RI Muhammad Rizal menjadi narasumber utama Sosilisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), Gerakan Perempuan ICMI dan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.

Sosialisasi yang digelar di aula pertemuan Ponpes Darunnajah Jakarta, Minggu (8/10) ini dihadiri 300 lebih peserta para pendidik, santri Ponpes Darunnajah, anggota Gentara dan GP ICMI serta masyarakat umum.

Dalam materi sosialisasinya, Muhammad Rizal mengupas soal Pancasila dan arti pentingya bagi bangsa.  Ada hal utama mengapa bangsa Indonesia, menurut Muhammad Rizal beruntung memiliki Pancasila yakni Pertama, Pancasila menjadi benteng dampak negatif modernisasi dan globalisasi terutama kepada generasi muda.

“Serbuan dampak negatif modernisasi kepada generasi muda sangat terasa.  Generasi muda sekarang ini sangat individualistik, bakan nilai-nilai etikanya sangat jauh dari harapan malah hampir tidak ada.  Sikap dan etika kepada orang tua sangat mengkhawatirkan, belum lagi pengaruh narkoba dan tontonan tak pantas yang sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Jika kondisi seperti itu dibiarkan, lanjut Muhammad Rizal, maka jati diri bangsa secara perlahan namun pasti akan hilang.  Padahal, bangsa Indonesia sangat dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun.  Pada akhirnya akan dibawa kemana generasi muda bangsa Indonesia ke depan jika karakter sebagai bangsa yang memiliki nilai luhur pupus.

“Solusinya adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang baik dan didukung para pendidik serta lembaga pendidikan yang bak juga seperti Ponpes Darunnajah ini, saya optimis generasi muda kita akan memiliki pertahanan dari segala dampak negatif globalisasi, sebab dalam pendidikan yang baik diajarkan nilai-nilai Pancasila dimana nilai-nilai agama adalah salah satunya,” terangnya.

Diutarakan Muhammad Rizal, hal tersebut menjadi keperihatinan seluruh elemen bangsa termasuk MPR. Keperihatinan tersebut diaatualisasikan MPR dengan upaya Sosialisasi Empat Pilarnya ke berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia.

“Ini juga menjadi tugas berat para pendidik atau guru untuk berupaya mengembalikan karakter bangsa kepada anak-anak bangsa,” ujarnya.

Kedua, Pancasila mampu mempersatukan kebhinnekaan bangsa sekaligus mempertahankannya.  Kemampuan Pancasila dalam hal tersebut tidak bisa disangsikan.  Pancasila sebagai elemen utama pemersatu bangsa Indonesia yang sangat beragam tidak bisa disangsikan lagi.  Jika tidak ada Pancasila sebagai elemen pemersatu, maka sudah bisa dipastikan bangsa Indonesia akan terkoyak-koyak, akan terpecah belah.

“Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui bahwa Indonesia bertahan dari segala masalah karena ada Pancasila. Coba bayangkan, negara sebesar Uni Soviet sebuah negara besar, negara adidaya bisa pecah menjadi 15 negara.  Sekarang negara-negara Arab seperti Irak, Iran, Libya, Yaman, Suriah banyak hancur terkoyak-koyak karena berkonflik/berperang hanya karena perbedaan-perbedaan. Kalau sudah begitu siapa yang su sah dan menderita, ya pasti rakyat yang susah. Kita bersyukur bertahan dengan segala perbedaann dan berbagai masalah karena Pancasila,” tandasnya.(Erwin s)

Masyarakat Mulai Mempertanyakan Perlakuan Khusus Kepada Novel Baswedan

Jakarta, Sumbawanews.com. – Sejumlah perlakuan khusus yang diberikan kepada Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Koruosi (KPK) Novel Baswedan membuat banyak masyarakat saat ini menjadi tanya ?
Pasalnya, Kasus penembakan yang dilakukan Novel tahun 2004 sampai saat ini tak kunjung selesai, bahkan beredar kabar, Novel Baswedan akan diberikan Deponering, ini kan tidak adil.Ucap Yuliswan Pengacara Korban Penembakan Novel Baswedan, Doni, Ali,Irwansyah Siregar dan Deddy.
“Kami melihat ada perlakuan yang sangat istimewa terhadap Novel ini, ada apa?. Tanya Kuasa Hukum korban Penembakan Novel Baswedan tersebut.Minggu (8/10/2017).
Ditempat terpisah, Anggota Komisi III DPR RI, Eddy Kusumaj Wijaya juga merasakan hal yang sama.
“Perawatan atau pengobatan atas diri Novel Baswedan di Singapura sudah terasa berlebihan dan sangat luar biasa,” ujar Eddy kepada Wartawan, Minggu (8/10).
Novel Baswedan kata dia, sudah tinggal berbulan-bulan di Rumah Sakit Singapura. Di negara ini dia pun bisa jalan-jalan dan melakukan kegiatan lainnya.
Novel Baswedan dibawa berobat ke rumah sakit di Singapura setelah dia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai sholat subuh di masjid Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa(11/4/2017) silam.
Lantas, Eddy pun mempertanyakan soal biaya Novel Baswedan. “Dari mana duitnya?” katanya dalam nada bertanya.
Selain itu juga dipertanyakan prosedur dan biaya seseorang pegawai negeri berobat di luar negeri. Pada hal, pengobatan Novel bertahap dan ber periode atau bisa berobat jalan.
Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota panitia angket KPK ini juga mempertanyakan, Komisi III DPR sebagai mitra kerja KPK belum pernah mempertanyakan masalah ini.
“Komisi III DPR maupun pemerintah terkesan lembut dan santun menghadapi KPK, sehingga lembaga anti rasuah ini menjadi anak manja khususnya Novel Baswedan,” ujarnya.
Bahkan polri, kata Eddy terkesan enggan mengusut kasus pembunuhan yang ditangani Novel dulu di Lampung dengan tegas sesuai koridor hukum yang berlaku. Pada hal sudah ada laporan masyarakat yang melaporkan Novel Baswedan, tetapi Polri tidak seperti menghadapi dan mengungkap kasus lainnya.
“Ada tanda-tanda apa ini? Apa lagi pihak kejaksaan sudah seperti orang kena strok dan lumpuh kalau sudah menghadapi KPK dan kasus Novel Baswedan,” sindir pensiunan jenderal polisi ini.
Kasus pembunuhan di Bengkulu sudah P21, sudah di tetapkan hari sidang, tapi kemudian di SP3 oleh kejaksaan tetapi di praperadilkan oleh pihak korban dan pihak korban menang. Artinya, kata Eddy kasus Novel segera di sidangkan, tapi kembali jadi masalah karena sidangnya juga tak pernah muncul.
“Hal ini menimbulkan tanda tanya ada apa di kejaksaan. Hukum macam apa di Indonesia ini, mana fungsi pengawasan DPR yang katanya pengawasan tertinggi di dalam sistem ketata negaraan kita,” katanya mengeluhkan. (Erwin s)

Ketua DPD RI : Gebu Minang Bangkitkan Perekonomian Rakyat

Jakarta, Sumbawanews.com.- Pengusaha-pengusaha kecil yang menjamur akan meningkatkan perekonomian rakyat yang pada akhirnya akan membuat Indonesia makmur. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum DPP Gebu Minang DR.Oesman Sapta saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi akbar perhimpunan keluarga Minang Jawa Barat di hotel Grand Asrilia, Bandung, Sabtu (7/10). “Hampir setiap bulan kita berkeliling untuk membangkitkan perekomian melalui orang-orang Minang diseluruh indonesia,” ujar Oesman Sapta.

 

Selanjutnya Oesman Sapta berpesan agar Orang Minangkabau bisa memanfatkan kesempatan-kesempatan dalam pembangunan ekonomi kecil, menengah dan besar. Ia berharap orang Minangkabau di perantauan bisa bekerjasama dan menjaga martabat. “Pertahankan selama hidup orang Minang yang tidak pernah bermasalah di daerah-daerah tempat merantau”, tegas Oesman Sapta.

 

Dalam acara tersebut Oesman Sapta juga mengukuhkan pengurus DPW Gebu Minang Provinsi Jawa Barat yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Deddy Mizwar. Deddy mengatakan bahwa di Jawa Barat yang berpenduduk 47 juta jiwa ini, Suku Minangkabau menempati urutan terbanyak sebagai perantau. “Ini sebuah momentum yang harus disyukuri untuk memperkuat kekeluargaan,” ucap Deddy.

 

Usai acara Oesman Sapta mengunjungi festival kuliner Minang yang didatangkan langsung dari Sumatera Barat. Oesman Sapta mengatakan rendang adalah makanan favoritnya karena telah diakui secara internasional sebagai makanan terenak.

 

Gebu Minang atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.(Erwin s)

Nasir: Jika Panglima Diberhentikan, Bisa ‘Kiamat’ Buat Presiden

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum perlu memberhentikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Pernyataan dan sikap Gatot dalam menanggapi berbagai isu nasional dinilai mewakili sikap masyarakat.

Menurut Nasir, apa yang dilakukan Gatot masih dalam batas dan tanggungjawabnya sebagai prajurit. Dengan demikian, Panglima sebagai pimpinan tertinggi dan pemegang komando pada TNU harus dapat memberikan sikapnya kepada masyarakat.

“Walau pendapatnya tidak sepenuhnya mewakili institusi TNI, tetapi pendapat panglima berdasarkan masukan staf-stafnya. Jadi tidak pada tempatnya kalau Presiden Jokowi memberhentikan panglima sebelum waktunya. Itu bisa jadi kiamat bagi Presiden,” tegas Nasir saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10).

Nasir juga berpendapat, baik pernyataan dan sikap Gatot bukan merupakan hal yang asing jika dilakukan. Sebab, sebagai warga negara, prajurit serta Panglima TNI, harus bisa merespons fenomena negeri ini.

“Jadi, tidak cukup Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) yang bicara,” tutur Nasir.

Terkait dengan kehadiran Gatot dalam sejumlah aksi massa atau acara organisasi kemasyarakatan (ormas), dia pun menilai hal itu wajar dilakukan. “TNI lahir dari rahim rakyat. Jadi, ketika rakyat mengalami berbagai macam persoalan tentu harus direspons. Meskipun bagi sebagian orang panglima disebut berpolitik, tapi bagi sata dia ingin memberikan sikapnya sebagai bagian dari rakyat,” tambah Nasir.

Sejumlah Pengungsi Gunung Agung Mulai Pulang

Warga masyarakat lereng Gunung Agung yang mengungsi ke Kota Denpasar secara berangsur-angsur kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Karangasem. Kembalinya warga setelah pernyataan resmi pemerintah bahwa hanya 28 desa dari 78 desa di daerah timur Pulau Bali itu termasuk kawasan rawan bencana (KRB).

Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar Made Mertajaya di Denpasar Bali, Ahad (8/10), mengatakan langkah sinergi telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam memberikan pelayanan kepada warga KRB Gunung Agung yang terdata saat ini sebanyak 14.746 orang. Ia mengatakan langkah itu juga sesuai arahan Wali Kota Rai Mantra kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Denpasar agar dapat bersinergi dalam melakukan berbagai penyaluran bantuan logistik kepada para pengungsi, baik yang berada di posko umum maupun mandiri.

“Selain itu Pemkot Denpasar juga membantu pemulangan pengungsi ke daerah Kabupaten Karangasem yang dilakukan pada Sabtu (7/10). Saat ini yang sudah berangsur-angsur pulang kampung adalah warga yang tidak termasuk dalam data 28 desa KRB Gunung Agung, yakni sebanyak 236 orang,” katanya.

Ia mengatakan sejak imbauan mengungsi diberlakukan, Pemerintah Kota Denpasar mengambil langkah sigap untuk menyediakan beberapa titik posko-posko umum maupun posko mandiri dari masyarakat di Kota Denpasar. Setelah beberapa hari mengungsi di beberapa titik, seperti di posko pengungsian Jalan Danau Tempe, Jalan Gurita, Jalan Sutomo, Posko GOR Kompyang Sujana, dan Posko Kelurahan Peguyangan, para pengungsi memilih pulang lantaran menganggap kondisi desa mereka sudah mulai aman dan dinyatakan di luar KRB Gunung Agung.

Terkait dengan kepulangan para pengungsi tersebut, kata dia, Pemkot Denpasar memfasilitasi warga yang ingin kembali ke desanya masing-masing. Dinyatakan desanya masuk zona aman serta dibukanya fasilitas publik beberapa tempat di Karangasem menjadi salah satu alasan pulangnya sebagian besar pengungsi tersebut.

“Mereka pulang karena desanya masuk zona aman dan fasilitas di sana sudah buka. Kami di sini atas instruksi pimpinan dan bapak Wali Kota Rai Mantra untuk memfasilitasi para warga yang hendak kembali ke desanya,” kata Ketua Koordinator Posko Induk Kota Denpasar, Sudarita menjelaskan.

Sementara itu, seorang warga pengungsi Gunung Agung, Ketut Agus mengaku bersama keluarga memilih kembali ke desanya, karena desanya masuk zona aman. Ia mengatakan kepulangan para pengungsi Karangasem adalah kemauan sendiri, dan selama mengungsi di Denpasar, keseharian juga sangat nyaman.

“Posko di sini sangat layak dan baik. Tapi saya memilih balik ke kampung, karena sudah dinyatakan wilayahnya aman dan fasilitas di sana juga sudah buka. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan, termasuk juga Pemkot Denpasar yang sudah membantu selama dipengungsian. Terimakasih juga kepada Bapak Rai Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara beserta jajarannya,” ucapnya.

Berita Terkini

Danlanud Sultan Hasanuddin Pimpin Apel Khusus Peringatan HUT Ke-6 Skadron Udara 33

Makassar - Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han.,  memimpin langsung apel khusus dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)...

Indo Defence Expo dan Forum 2024 Wujud Kolaborasi Strategis Untuk Pertahanan Masa Depan, Resmi...

Jakarta - Gelaran Indo Defence Expo dan Forum 2024, pameran industri pertahanan terbesar di kawasan Asia Tenggara, resmi ditutup di JIExpo Kemayoran, Jakarta Timur,...

Ajak Negara Islam dan Bersedia Lindungi Kepentingan Iran, Menhan Pakistan: Diam Bukan Lagi Pilihan

Islamabad, sumbawanews.com - Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif dalam sidang Majelis Nasional, Sabtu (14/06) menegaskan, Saat ini, perang antara Iran dan Israel sedang berlangsung....

Perangi Polusi Plastik, Minusca Gelar Aksi Nyata

Bangui - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia, MINUSCA menggelar serangkaian kegiatan yang menekankan aksi nyata melawan polusi plastik, dengan melibatkan seluruh elemen...

Babinsa Koramil Kokonao Melaksanakan Pendampingan Kegiatan Pembinaan Terpadu Kampung KB Di Wilayah Binaan

Timika, sumbawanews.com - Pembinaan terpadu Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) adalah kegiatan pembinaan terpadu yang diselenggarakan di tingkat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup...

Berita Utama