Home Berita Politikus PDIP: Jokowi Mbelgendes Perusak Demokrasi, Etika Berbangsa serta Bernegara

Politikus PDIP: Jokowi Mbelgendes Perusak Demokrasi, Etika Berbangsa serta Bernegara

Jakarta, SumbawanewsCom.- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merusak demokrasi dan etika berbangsa serta bernegara dengan memaksakan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka (Gibran) menjadi wakil presiden Indonesia mendampingi Prabowo Subianto.

“Jokowi mbelgendes pelaku perusak demokrasi tata nilai etika dan moral cara kita berbangsa dan bernegara,” kata kader PDIP yang dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada wartawan, Rabu (24/4/2024).

Dalam menghadapi Jokowi, kata Beathor dibutuhkan Rocky Gerung yang memiliki jutaan pendukung dan pengagum di seluruh Indonesia. “Nah jika mereka pengikut Rocky ini dikumpulkan maka menjadi kekuatan alternatif untuk melawan kelakuan Jokowi,” paparnya.

Kata Beathor, kekuatan para pendukung Rocky Gerung berbentuk barisan orang bukan gerombolan orang. “Entah kapan Barisan ini menjadi pendobrak jatuhnya Jokowi dari istana negara,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.

Beathor mengatakan, saatnya kekuatan sipil baik mahasiswa, buruh, kampus melakukan konsolidasi untuk melawan Jokowi. “Kekuasaan Jokowi harus segera diakhiri,” pungkasnya. (HS)

Previous articleMi6 Nilai Pasangan MOFIQ Jadi Jalan Terbaik Hadirkan Kontinuitas Pembangunan dan Kemajuan Kabupaten Sumbawa
Next articleLakukan Patroli Secara Terjadwal, Prajurit Tamalatea Cegah Kegiatan Ilegal dan Jaga Kondusifitas Wilayah Perbatasan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.