Home Blog Page 7

Lanud Sultan Hasanuddin Gelar Doa Bersama Untuk Kelancaran dan Kesuksesan Latihan Sikatan Daya Tahun 2025

Makassar – Lanud Sultan Hasanuddin menggelar doa bersama untuk kelancaran dan kesuksesan Latihan Matra Udara II Komando Operasi Udara (Koopsud) II, Sikatan Daya Tahun 2025, yang dilaksanakan di beberapa tempat ibadah di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (10/6/2025).

 

Untuk yang beragama Islam doa bersama dilaksanakan di Masjid Nurussamawa, dan agama Kristen di Gereja Pauk Lahai Roi serta agama Hindu di Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Latihan Sikatan Daya Koopsud II, rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai 23 Juni 2025.

 

Doa bersama dipimpin langsung oleh Kabintal Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Sus Mohammad Mohtar, S. Ag. Kegiatan diawali dengan shalat Dzuhur berjamaah dilanjutkan doa bersama untuk memohon kepada Allah SWT agar rangkaian Latihan Matra Udara II Koopsud II, Sikatan Daya Tahun 2025 dapat berjalan aman, lancar dan selamat.

 

Usai melaksanakan doa bersama, Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto M. Han. menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama merupakan bentuk ikhtiar spiritual agar seluruh rangkaian latihan dapat berjalan dengan aman, lancar, dan memberikan hasil maksimal. “Latihan Matra Udara II Sikatan Daya adalah momen penting untuk mengasah kemampuan dan kesiapsiagaan tempur. Namun, tidak kalah pentingnya adalah memohon perlindungan dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap langkah yang kita lakukan,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto mengajak kepada seluruh prajurit TNI AU khususnya Lanud Sultan Hasanuddin untuk mendoakan agar prajurit TNI Angkatan Udara yang terlibat dalam latihan Sikatan Daya tahun 2025 senantiasa diberikan keamanan, keselamatan baik materil maupun personel, dan kelancaran dalam setiap tahapan latihan. (Pen Hnd)

Kepala Bappeda Beber Tujuan, Hingga Program Perangkat Daerah Pembangunan 5 Tabun

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa, Adi Nusantara, dalam laporannya menyebutkan bahwa untuk mewujudkan visi pembangunan 5 tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan 17 tujuan pembangunan, 33 sasaran pembangunan, 66 strategi pembangunan, 143 arah kebijakan, 45 program prioritas, dan 144 program perangkat daerah. Hal tersebut diungkapkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di La Granda Ballroom, Sumbawa Besar pada Selasa (10/06).

Baca Juga: Bupati Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata Kabupaten Sumbawa pada periode 2025-2029 diperkirakan mencapai 7,05 persen, yang akan didorong melalui Percepatan, Inovasi, dan Nilai Tambah (PIN).

Dalam aspek pendapatan per kapita, angkanya diproyeksikan meningkat menjadi Rp55,52 juta selama periode RPJMD berlangsung. Kenaikan pengeluaran masyarakat pun diperkirakan akan mengikuti seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan dinamika inflasi.

Sebagai bagian dari strategi pembiayaan pembangunan, Adi Nusantara juga menekankan bahwa PAD ditargetkan mengalami peningkatan hingga 20 persen selama periode 2025-2029. Selain mengandalkan APBN dan APBD, pembiayaan pembangunan juga akan melibatkan dukungan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta kontribusi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO). (Using)

Bupati Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di La Granda Ballroom, Sumbawa Besar pada Selasa, (10/06).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa, Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Kehutanan, Kepala Bappeda NTB, para anggota Forkopimda, para asisten Sekretaris Daerah, kepala perangkat daerah, para camat dan kepala desa, pimpinan BUMN/BUMD, serta perwakilan dunia usaha.

Baca Juga: Dihadapan Presiden, Bupati Sumbawa Sampaikan Capaian Disektor Pertanian

Dalam sambutannya, Bupati H. Jarot menekankan pentingnya sinergi dan partisipasi seluruh elemen dalam mewujudkan pembangunan Kabupaten Sumbawa yang lebih baik. “RPJMD ini adalah arah pembangunan lima tahun ke depan. Dokumen ini bukan sekadar formalitas, tapi sebuah komitmen kolektif untuk Sumbawa yang Unggul, Maju, dan Sejahtera,” tegasnya.

Bupati H. Jarot menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam membangun Kabupaten Sumbawa ke arah yang lebih baik. Mengusung visi “Terwujudnya Kabupaten Sumbawa yang Unggul, Maju dan Sejahtera”, ia menegaskan bahwa pembangunan lima tahun ke depan akan difokuskan pada lima misi utama. Yaitu, peningkatan kualitas SDM dan sosial budaya, birokrasi yang profesional dan bersih, pengelolaan lingkungan dan infrastruktur unggul, pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu sorotan penting adalah peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Mulai tahun 2025, Pemkab Sumbawa disebut akan menyalurkan beasiswa untuk Program Studi Kedokteran dan Farmasi melalui kerja sama dengan Universitas Mataram. Di saat yang sama, pembangunan fasilitas rumah sakit dan puskesmas akan menjadi prioritas utama dua tahun ke depan.

Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Pemkab akan mengakselerasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta memperluas digitalisasi layanan publik. Bupati juga menargetkan peningkatan pendapatan daerah di atas 10% per tahun serta pengelolaan anggaran yang lebih efektif dengan tetap mempertahankan opini WTP dari BPK.

Di sektor ekonomi, H. Jarot menekankan pentingnya hilirisasi sektor pertanian, perikanan, peternakan, industri, dan pariwisata. “Kita tidak bisa lagi menjual komoditas mentah. Kita harus masuk ke tahap pengolahan agar nilai tambahnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya. Proyek strategis nasional seperti pengembangan agribisnis udang dan industri garam juga akan menjadi prioritas.

Target-target pembangunan yang ditetapkan meliputi penurunan angka kemiskinan dari 12,87% (2024) menjadi 7,87% (2029), pengurangan tingkat pengangguran terbuka dari 2,67% menjadi di bawah 2%, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 77,01 poin pada tahun 2029.

“Semua pembangunan ini harus dilandasi oleh IMTAQ dan IPTEKS, dengan prinsip Percepatan, Inovasi, dan Nilai Tambah (PIN),” tegas Bupati. Prinsip tersebut diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan pembangunan serta menciptakan lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (Using)

Diduga Sopir Ngantuk, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Seorang pejalan kaki, berinisial K (71 tahun), meninggal dunia setelah ditabrak mobil Daihatsu Xenia di Jalan Raya Lintas Sumbawa-Bima, tepatnya di pertigaan Dusun Pasinar, Desa Lopok, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, pada Selasa (10/06/2025) sekitar pukul 06.20 WITA.

Baca Juga: Dicurigai Curi HP, Seorang Pria Dianiaya 3 Orang

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H., S.I.K., M.A.P., melalui Kapolsek Lape Iptu Sumarlin, S.H., mengungkapkan bahwa mobil yang digunakan terduga pelaku melaju dari arah Sumbawa menuju Bima.

“Saat dilokasi, pengemudi diduga mengantuk berat sehingga mobilnya tak dapat dikendalikan dan keluar dari jalur jalan raya.” ucap Kapolsek.

Nahas, pada saat yang bersamaan, K sedang berjalan di depan rumahnya. Mobil Xenia yang hilang kendali langsung menabrak korban hingga menyebabkan korban meninggal dunia di tempat. Setelah benturan, pengemudi berinisial H (31 tahun) kemudian terkejut dan langsung membanting setir ke arah kanan. Akibatnya, mobil Xenia tersebut terperosok ke pagar sawah milik warga.

Petugas Kepolisian Sektor Lape segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Barang bukti telah diamankan, dan polisi saat ini tengah mencari saksi-saksi yang melihat langsung peristiwa nahas tersebut. Koordinasi lebih lanjut dengan unit Lakalantas Polres Sumbawa sedang dilakukan untuk penyelidikan lebih lanjut. (MA)

Tindaklanjuti Aksi Pemekaran PPS, DPP GJPI Ajak Kemendagri Audiensi

Jakarta, sumbawanews.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Juang dan Pendidikan Indonesia (GJPI) berencana melakukan audiensi dengan Kemendagri. Untuk tujuan tersebut, DPP GJPI telah melayangkan surat permohonan resmi ke Kemendagri.

Baca Juga: DPP GJPI dan GMNI Komisariat Jayabaya Demo Kemendagri, Ancam Kembali Turun dengan Masa Besar

“Hari ini kami bersurat secara resmi kepada Menteri Dalam Negeri Bapak Muhammad Tito Karnavian, Cq. Ditjen Otda, Bapak Akmal Malik,” kata Ketua Umum DPP GJPI, Ridha Furqon Wahyu Ramdhani.

Dijelaskan, permohonan audiensi tersebut sebagai tindak lanjut aksi demonstradi DPP GJPI bersama dengan GMNI Komisariat Jayabaya 5 Juni kemarin. “Kami mengangkat tema Urgensi RPP Penataan Daerah dan RPP Desertada dalam rangka percepatan pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa,” jelas dia.

Ia berharap agar Kemendagri dan menindaklanjuti surat permohonan tersebut sebagaimana mestinya. “Jika tidak diindahkan sebagaimana semestinya, maka sebagai bentuk kekecewaan dan melanjutkan perjuangan kami terhadap pemekaran. Kami akan melakukan aksi demonstrasi kembali pada tanggal 13 Juni 2025,” tegas dia. (Using)

TNI Gagalkan Lagi Penyelundupan 48,54 Kg Sabu di Perairan Dumai, Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa dari Bahaya Narkoba

Dumai – Prajurit TNI kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu. Tim Fleet One Quick Response (F1QR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai, aparat berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,54 kilogram dari jaringan internasional asal Malaysia. Barang bukti bernilai estimasi Rp72,81 miliar tersebut ditemukan dalam dua tas ransel hitam yang dibuang oleh pelaku di perairan Kuala Parit Paman, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

 

Operasi ini diawali dari laporan intelijen pada Rabu (4/6) terkait rencana penyelundupan narkoba melalui perairan Dumai. Merespons cepat, Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris mengerahkan tim gabungan personel laut dengan Patkamla RBB, speed boat, dan Sea Rider 85, serta tim darat untuk melakukan penyekatan di pesisir Pantai Mundam. tim kemudian mendeteksi pergerakan mencurigakan dari sebuah speed boat yang melaju lambat. Saat didekati, kapal pelaku melakukan manuver zig-zag dan menabrak kapal patroli TNI AL hingga haluannya pecah dan tenggelam. Meski mendapat perlawanan, tim tetap melakukan pengejaran hingga pelaku terlihat membuang dua tas ke laut sebelum melarikan diri.

 

Tim F1QR kemudian melakukan penyisiran intensif dan berhasil menemukan dua tas ransel berwarna hitam berisi 44 bungkus sabu. Uji laboratorium Bea Cukai Dumai membuktikan bahwa seluruh bungkusan mengandung methamphetamine. Selain itu, satu unit speed boat tanpa nama bermesin tiga Yamaha 200 PK juga ditemukan dalam kondisi kosong di Sungai Kadur, dan diduga kuat milik pelaku. Hingga kini, identitas dan keberadaan pelaku masih dalam proses pengejaran intensif oleh tim gabungan.

 

Dalam konferensi pers di Mako Lanal Dumai pada Selasa (10/6), Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris menyatakan bahwa operasi ini adalah bukti  efeksititas Tim F1QR dalam merespon ancanman listas negara. “TNI AL melalui Tim Fleet One Quick Response Lanal Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,54 kilogram dari jaringan internasional asal Malaysia. Barang bukti ini ditemukan di perairan Kuala Parit Paman setelah dibuang oleh pelaku saat pengejaran,” tegasnya

 

Dalam keterangannya, di Cilangkap, Selasa (10/6/2025), Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi menyampaikan apresiasi pimpinan TNI atas keberhasilan operasi yang digelar oleh TNI AL. “Panglima TNI memberikan apresiasi atas keberhasilan Tim F1QR Lanal Dumai dalam menggagalkan penyelundupan sabu jaringan internasional ini. Operasi ini bukan hanya mencerminkan profesionalisme dan kecepatan respons prajurit TNI AL, tetapi juga menyelamatkan ratusan ribu generasi bangsa dari ancaman narkoba. Kami tegaskan komitmen TNI untuk terus bersinergi dengan seluruh instansi guna menciptakan zero tolerance terhadap kejahatan narkotika di seluruh wilayah Indonesia.”ujarnya.

 

Keberhasilan ini diperkirakan menyelamatkan sekitar 242.700 jiwa dari bahaya narkoba. TNI AL menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kedaulatan laut Indonesia dari berbagai bentuk kejahatan, termasuk penyelundupan narkotika, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dan sesuai Visi PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) Panglima TNI.

Kembangkan Bakat Anak Papua Sejak Dini, Satgas Yonif 715/Mtl Ajak Bermain Sepakbola

Puncak Jaya – Ditengah sejuknya udara dan hembusan angin yang menghelah nafas ada semangat yang berkobar di tengah-tengah anak-anak Papua saat diajarkan bermain sepak bola oleh personel Satgas Yonif 715/Mtl di Pos Pruleme, Puncak Jaya, Papua, Selasa (10/06/2025).

 

Terlihat jelas dibalik canda tawa dan keceriaan anak-anak didalam berolah raga sambil bermain dengan personel Satgas Yonif 715/Mtl, personel Satgas Yonif 715/Mtl Pos Pruleme menaruh harapan besar bagi anak-anak generasi penerus bangsa ini untuk dapat mengembangkan bakat mereka yang kelak berguna dimasa depan dan dapat memberikan juga membagikan wawasan yang dia miliki nantikan kepada adik-adiknya generasi selanjutnya.

 

Ini merupakan bukti nyata kehadiran, kepedulian dan kemanunggalan TNI dengan rakyat yang akan terus di pupuk untuk melahirkan anak-anak Bangsa yang penuh karya dan kreatifitas baik di bidang olahraga, pendidikan juga bidang seni. Salah satu anak mengungkapkan rasa syukur atas hadirnya Satgas 715/Mtl di Puncak Jaya ini Iria (9) “om… terimakasih e su Kase belajar kita banyak hal, da deng teman lain suka sekali om Kase ajar pa tong terus”. (Pen Satgas Yonif 715/Mtl)

Menjalin Asa Menyentuh Hati: Merajut Harmoni di Perbatasan Papua

Merauke – Dalam upaya mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, Satgas Yonif 312/Kala Hitam Pos Kuller melaksanakan kegiatan Anjangsana ke rumah salah satu tokoh masyarakat Kampung Kuller, Distrik Naukenjerai, Selasa (10/6/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Lettu Inf Moktar bersama tujuh anggotanya. Kunjungan ini menyasar Bapak Beni, seorang tokoh masyarakat berusia 45 tahun yang dikenal luas di kalangan warga.

 

Kegiatan Anjangsana ini merupakan bagian dari langkah strategis Satgas Yonif 312/KH untuk mendekatkan diri dengan masyarakat setempat. Selain sebagai bentuk silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan rasa kepercayaan dan memperkuat jalinan sosial antara aparat TNI dan warga Kampung Kuller.

 

Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, perbincangan antara anggota Satgas dan Bapak Beni membahas berbagai hal mulai dari kondisi sosial masyarakat hingga harapan akan kerjasama yang lebih erat di masa mendatang. Kegiatan ini juga membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka, jujur, dan saling menghargai antara kedua belah pihak.

 

Satgas Yonif 312/KH menyadari pentingnya hubungan harmonis dengan masyarakat dalam mendukung tugas pokok TNI di wilayah perbatasan. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan keberadaan TNI tidak hanya dirasakan sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat dan mitra dalam membangun kehidupan sosial masyarakat.

 

Harapan besar tersemat dalam kegiatan ini, bahwa melalui komunikasi yang baik dan kedekatan emosional yang terus dibangun, masyarakat dan TNI dapat saling menjaga, peduli, serta menciptakan lingkungan yang damai dan kondusif. Anjangsana ini bukan sekadar kunjungan, tetapi cerminan dari komitmen TNI untuk terus hadir dan tumbuh bersama rakyat. (Pen Satgas Yonif 312/KH)

PPS untuk atasi Ketimpangan & Percepatan Pembangunan Bukan Semata Soal Kemampuan Fiskal

Hasil diskusi mingguan Kaukus Diaspora P. Sumbawa atau dikenal Diaspora Lima menyebut jika hanya pertimbangan kemampuan fiskal maka tak akan ada lagi lahir daerah otonomi Baru (DOB). Bahkan hampir semua daerah saat ini ketergantungan kepada pemerintah Pusat masih tinggi, karena pendekatan fiskal yang dianut Indonesia bersifat sentralistik.

Hal ini menanggapi pernyataan Mendagri Tito Karnavian belum lama ini pada Musyawarah Rencana Pembangun (Musrenbang) RPJM  NTB di Mataram awal Juni. Justru, pembentukan DOB guna mempercepat pembangunan, mengatasi ketimpangan dan mentriger pertumbuhan fiskal untuk kesejahteraan rakyat. Kaukus beranggapan terlalu simple menilai kemampuan fiskal yang menyebabkan calon DOB akan menambah beban pemerintah pusat.

Politik anggaran yang selama ini dianut pusat bahwa yang dibagi ke daerah dalam bentuk DBH dalam bentuk Transfer ke Daerah (TKD) hanya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)/royalty. Sedangkan penerimaan negara berupa pajak SDA sebagian besar bahkan hampir seluruhnya masih ke pemerintah pusat tidak dibagi ke daerah. Misalnya pajak (Pph) Badan dari perusahaan tambang seluruhnya ke pusat.

Demikian pula dengan PNBP pembangunan smelter, lokasi smelter hanya mendapat DBH sebesar 8 persen menurut UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah. Royalty 8 persen itu justru didapat dari mengutak atik DBH SDA tambang dari UU 23 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

“Seharusnya smelter dikenakan Pajak dan PNBP sendiri sebagaimana usulan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebesar 45 persen untuk daerah dan 55 persen untuk pusat” kata jubir Diaspora5 Mada Gandhi.

Kelompok study masalah strategis di Provinsi NTB, Kaukus Lima berharap pemerintah mempertimbangkan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa dari perspektif pertimbangan strategis Nasional sebagaimana amanat UU Pemerintahan Daerah yakni pertimbangan potensi daerah, aspek sosial budaya, geografis serta pertimbangan strategis lainnya.

Kabupaten Sumbawa, sebagai calon Ibukota Provinsi Pulau Sumbawa (PPS), potensinya sangat besar. Pemasok utama Nasional daging sapi pada hari besar keagamaan, penghasil udang terbesar di Indonesia, dalam persiapan beroperasi tambang emas dan tembaga terbesar kedua setelah Freeport, Penyuplai utama jagung untuk pakan ternak di Indonesia. Lumbung pangan Nasional melalui produksi padi.

Itu baru dari aspek ekonomi. Dari aspek sejarah dan budaya, Pulau Sumbawa (Samawa, Bima dan Dompu) telah dikenal sejak ratusan tahun, karena para raja dan sultan aktif melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa Eropa, dari hasil hutan dan ternak (kuda). Begitu disatukan dalam NTB tahun 1957 icon dan nama yang sama sekali baru dan tidak memiliki akar pada sejarah dan budaya, maka “pamor” Pulau sumbawa pun tenggelam.

Bahwa semua dokumen kelayakan, dan Analisa akademis Provinsi Pulau Sumbawa telah rampung sejak belasan tahun lalu dan memenuhi syarat dengan skor tertinggi di antara calon DOB lain. Sehingga biaya-biaya yang dibutuhkan untuk pemekaran membangun infrastruktur kantor bupati, dinas gaji ASN dll sangat kuat berdasarkan potensi SDA yang dimiliki.

Berada dalam “rumah NTB” menurut Kaukus justru kedua pulau saling membebani dan mengaburkan banyak manfaat yang seharusnya dinikmati oleh masing2 pulau ini jika masing2 berdiri sendiri.  SDA Pulau Sumbawa harus berbagi dengan kabupaten dan kota lain dalam lingkup NTB. Walaupun daerah penghasil paling besar pasti memberatkan fiskal daerah.

Seperti diketahui Peraturan Menteri Keuangan/PMK No. 65 TAHUN 2024, tentang peta fiskal daerah menyebut beberapa kabupaten di NTB memiliki score  fiskal yang rendah. Misalnya, Kabupaten Bima Sangat Rendah skor 0,846, Kab. Lombok Barat, Lombok Tengah sangat Rendah score 0,843 dan 0,886, selebihnya rendah dan kategori Tinggi Lombok Utara dan Mataram. Adapun skor Sangat Tinggi hanya Kabupaten Sumbawa Barat (lokasi tambang Amman mineral). (007)/foto: istimewa.

Tanggapi Pernyataan Wamendagri Tentang PPS, BAM: Tidak Obyektif

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Tokoh masyarakat Sumbawa, sekaligus Penasehat Penasehat Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S), Ir. H. Badrul Munir, M. M., Senin (09/06) menilai pendapat Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) tidak obyektif. Demikian sampaikan dalam menanggapi pernyataan Wamendagri tentang pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), khususnya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).

“Pendapat Wamendagri ada benarnya, tetapi tidak objektif,” ucap Ir. H. Badrul Munir, M. M., yang biasa disebut BAM.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Wamendagri RI, Ketua KP4S Pulau Sumbawa: Moratorium Bukan Dalih

Ia menilai, pernyataan Wamendagri hanya berdasar pada Kapasitas Fiskal Daerah. Namun tidak melihat potensi SDA yang menjadi faktor pendukung PPS.

Dijelaskan, Menteri Keuangan secara resmi mengeluarkan PMK No 65 Tahun 2024 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah. Disebutkan bahwa Rasio Kapasitas Fiskal Daerah, untuk Pulau Sumbawa: Bima (0,846/Sangat Rendah), Dompu (1,048/Rendah), Sumbawa (0,941/Rendah), Sumbawa Barat (1,653/Sangat Tinggi), dan Kota Bima (0,964/Rendah). Sementara untuk Pulau Lombok: Mataram (1,544/Tinggi), Lombok Barat (0,843/Sangat Rendah), Lombok Tengah (0,886/Sangat Rendah), Lombok Timur (1,017/Rendah). dan Lombok Utara (1,388/Tinggi).

 

Ditambahkan, Dari data itu menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan keuangan daerah terhadap pemerintah pusat sangat tinggi. Hal itu disebabkan karena komponen PAD di dalam APBD sangat kecil, hanya berkisar 10 persen.

“PAD kabupaten/kota sangat kecil. Artinya sekitar 90 persen komponen APBD merupakan dana asupan dari pusat, berupa Dana Bagi Hasil. DAU, DAK, Dana Desa, dan Insentif Fiskal. Kondisi fiskal daerah hampir sama di seluruh Indonesia, indikasi bahwa ada yang salah dalam tatakelola hubungan keuangan antara pusat dan daerah,” ucap BAM.

Dijelaskan mantan Wakil Gubernur NTB ini, Satu aspek yang lepas dari pernyataan Wamendagri, bahwa kabupaten/kota se pulau Sumbawa memiliki potensi SDA yang sangat besar untuk dikembangkan. Sebagai pendukung percepatan kesejahteraan. Seperti pertambangan, peternakan dan kelautan. Termasuk potensi pariwisata.

Pulau Sumbawa memiliki potensi tambang yang sangat besar, seperti Batu Hijau di Sumbawa Barat (tahap eksploitasi), Dodo Rinti di Sumbawa, dan Hu’u di Dompu (tahap eksplorasi). Pulau Sumbawa juga merupakan pengekspor udang terbesar pertama di Indonesia. Produksi udang NTB sebesar 194 ribu ton dengan nilai 13,6 Triliun, sebanyak 92 persen berasal dari Pulau Sumbawa. Belum termasuk rumput laut, karapu, bandeng, garam, perikanan tangkap dan budidaya lainnya. Semua potensi besar besar itu wajib dikelola secara berkeadilan. Dan jawabannya adalah Pembentukan PPS.

Selain itu, PPS juga siap dengan stok SDM yang mumpuni pada berbagai bidang. Termasuk kesiapan masyarakat madani yang siap untuk menggerakkan pembangunan di berbagai bidang.

Faktor pendorong lainnya yaitu Sosial dan Budaya. Pulau Sumbawa punya tiga kesultanan yang pernah kesohor dan eksis sampai saat ini. Kesultanan Sumbawa, Kesultanan Bima dan Kesultanan Dompu.

“Tidak semua daerah memiliki. Menjadi faktor pendukung yang sangat strategis dalam pemajuan kebudayaan guna meningkatkan citra daerah dan daya saing daerah, yang saat ini menjadi titik lemah otonomi daerah,” jelas BAM. (Using)

Berita Terkini

Langkah Kecil, Dampak Besar: Warga Kombut Gandeng Satgas TNI Wujudkan Kedaulatan Pangan

Boven Digoel, Papua Selatan - Langkah kecil yang diambil oleh warga Kampung Kombut, Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, membawa dampak besar bagi...

Ketahui Kondisi Di Wilayahnya, Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana Laksanakan Komsos Di Desa Binaan

Timika, sumbawanews.com - Bertempat di Kp. Limau Asri Timur, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Koptu Frengki melaksanakan Komsos dengan warga binaan,...

Berita Video: Warga Lebanon Antusias Saksikan Rudal Iran ke Israel

  Keterangan: warga Lebanon sedang berpesta dan antusias menyaksikan kiriman rudal dari Iran yang sedang melintas di angkasa menuju Israel.

Berita Video: Serangan Gelombang Kedua, Iran Cerahkan Malam Haifa

  Keterangan: Iran kembali meluncurkan serangan gelombang kedua terhadap Israel, Sabtu (15/06). Serangan terhadap Haifa, rudal menghantam Pelabuhan yang diperkirakan mengendalikan sekitar 30 persen perdagangan/import...

Bersama Rakyat, TNI Kuat: Aksi Peduli Masjid di Kampung Baidub

Merauke - Dalam rangka meningkatkan semangat kebersamaan dan gotong royong, Satgas Yonif 312/Kala Hitam Pos Bupul 12 yang dipimpin oleh Sertu Joel Petrus bersama...

Berita Utama