Home Berita Bocoran Terbaru, Politikus PDIP Ungkap Ganjar-Gibran Menguat di Internal Partai 

Bocoran Terbaru, Politikus PDIP Ungkap Ganjar-Gibran Menguat di Internal Partai 

Jakarta, Sumbawanews.com.- Puan Maharani yang mempertimbangkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo merupakan cara cerdik Ketua DPR menyelamatkan kader partai dari perampasan koalisi besar yang dimotori Gerindra.

“Kehadiran Gibran sebagai Cawapres Ganjar buah dari keputusan MK, membuat Puan cepat dan tepat mengambil keputusan untuk menyelamatkan kader potensialnya dari perampasan partai lain.  Sejarah akan mencatat PDIP menang lagi melawan koalisi partai besar, partai para perampok anggaran APBN,” kata Penasihat Repdem Kader PDIP yang dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada wartawan, Jumat (18/8/2023). “Paslon Ganjar-Gibran menguat di internal PDIP,” paparnya.

Gibran dipertimbangkan menjadi pendamping Ganjar, kata Beathor tidak bisa dilepaskan hasil survei LSI Denny JA yang menyebut angka elektabilitas putra sulung Presiden Jokowi itu sangat tinggi di antara cawapres lainnya.

“Angka elektabitas Partai PDIP di atas 30 %, angka Ganjar dan Gibran terus naik ke angka 40% setelah Agustus diumumkan Puan Maharani,” paparnya.

Menurut Beathor, koalisi ramping yang dibentuk PDIP mengingatkan Pilgub DKI 2012. “Anomali seperti Jokowi vs Foke di Pilgub DKI 2012 dan dimenangkan Jokowi-Ahok,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.

Selain itu, ia mengatakan, koalisi besar itu terdiri dari Gerindra, Golkar, PKB dan PAN, 3 dari Ketua Umum Pimpinan Partai tersebut sudah mondar-mandir dipanggil KPK dan Jaksa Agung dalam kasus korupsi.

“Kemenangan Partai PDIP di 2024, akan menegakkan hukum dan membentuk koalisi ramping dengan menampilkan kader-kader yang  berkualitas sudah 20 tahun berpengalaman tentang Anggaran APBN di DPR RI,” pungkas Beathor. (HS)

Previous articleKongres Majelis Mujahidin di hambat? Ada apa?
Next articleTan Malaka dan Defisit Logika
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.