Home Berita Hanya Nongkrong, Kecewa! Ganjar Kumpulkan Kades se-Jateng

Hanya Nongkrong, Kecewa! Ganjar Kumpulkan Kades se-Jateng

Ganjar dalam Sarasehan Kepala Desa se-Provinsi Jawa Tengah, di kompleks Stadion Jatidiri, Kota Semarang

Jakarta, Sumbawanews.com. – Para kepala desa (kades) sangat kecewa ke Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo karena hanya diminta datang ke Semarang tidak bisa melakukan dialog langsung permasalahan yang ada di desa.

“Kecewa, karena tidak bertemu secara langsung, hanya tongkrong-tongkrong di luar,” kata Kades Tanjung dalam video yang beredar di media sosial belum lama ini.

Baca juga: Bocor Video Ganjar Ketemu Oligarki Atur Satu Putaran, Warganet: Negara Tidak Berdaulat

Ia juga menilai baik dan menggunakan akal sehat para kades yang tidak datang ke Semarang. “teman-teman kami yang tidak berangkat waras,” paparnya.

Sekitar 15 ribu kepala desa dan perangkatnya, mengikuti Sarasehan Kepala Desa se-Provinsi Jawa Tengah, di kompleks Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Senin (5/6/2023) lalu.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bakal di Dukung Novel Bamukim jika Bertobat dari Nonton Bokep dan Tidak Ngadu Ayam

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak mereka untuk berlari cepat menangani kemiskinan.

Ganjar mengatakan, sejak masa kepemimpinannya pada 2013 sampai sekarang, pihaknya telah menggelontorkan bantuan keuangan provinsi ke desa lebih dari Rp8 triliun. Pada 2023 ini saja, tercatat sekitar Rp1,7 triliun.

Baca juga: Survei LSN: Hampir 100 Persen Pemilih Beragama Islam Dukung Anies Baswedan

“Maksud saya, agar ini dikelola dengan baik. Sehingga nanti kualitasnya bagus, tidak ada temuan yang keliru begitu dan bisa berjalan,” kata Ganjar di lokasi.

Menurutnya, pemerintah provinsi akan melakukan percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem.

Termasuk dalam hal ini adalah penanganan stunting. Mengingat kemiskinan ekstrem memang menjadi perhatian nasional.

baca juga: Aktif Diorganisasi Kampus, Anies Baswedan Sudah Dipanggil Mister President

“Secara keseluruhan kan angka kemiskinan meningkat saat pandemi, hampir di semua tempat,” ujar Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar mencoba menggenjot semua sumber daya agar dikeluarkan, tidak hanya dari dana desa, dan APBD provinsi/kota/kabupaten, tapi juga program nasional, termasuk potensi lain untuk dimanfaatkan.

Baca juga: Teganya! DPR ‘Ngamuk’ ke Bahlil, Datang ke IKN Cuma Lihat Tiang Pendek Setengah Meter

“Ada Baznas, CSR, filantropi, atau kelompok masyarakat yang kemarin terjun ke desa-desa. Pak Ganjar, kami mau bantu rumahnya saja, bantu jambannya saja, kami bantu air bersihnya saja. Perlu bantu penanganan stunting ya. Itu partisipasi mesti kita buka,” beber Ganjar.

Karenanya pada pertemuan dengan kades ini, gubernur menekankan siap menggenjot penanganan kemiskinan, setidaknya sampai September 2023 ini.

Baca juga: Ironi! Jokowi Tawarkan Hunian IKN ke Warga Singapura, Pengamat: 81 Juta WNI Belum Punya Rumah

Pihaknya terus berlari kencang secara maksimal, meski dalam beberapa hal tidak terkejar, tapi tidak boleh menyerah dengan alasan apapun. Makanya, dibutuhkan kolaborasi untuk mencapai semua itu.

“Maka kita genjot, kita kumpulkan hari ini, agar mereka menyiapkan dengan baik. Mereka sudah mendata, sebenarnya tinggal dari datanya mereka butuh apa untuk kita bisa melakukan percepatan. Kan kemampuannya terbatas. Maka butuh kolaborasi,” ucapnya.

Baca juga: Gagal Nyawapres Lewat PKS, Sandiaga Uno Loncat ke PPP

Salah satu upaya yang dilakukan, imbuh Ganjar, di antaranya dengan desa digital. Seperti di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Desa itu dulunya kesulitan sambungan internet, namun kini sudah lebih maju.

“Alhamdulillah sudah mulai jalan ya. Di Desa Sepakung, mereka yang dulu betul-betul desa yang tidak ada internet, karena kreativitas desanya dia beli bandwith dari provider, dikelola Bumdes, dijual ke masyarakat. Hari ini luar biasa, perkembangan bagus, wisatawan datang banyak sekali,” bebernya.

Baca juga: Cawe-Cawe dalam Pilpres 2024, Rocky Gerung: Jokowi Tak Lagi Punya Orang Kepercayaan

Contoh lain, kata Ganjar, di Purworejo, di mana ada yang membikin aplikasi sangat bermanfaat untuk warga setempat di lingkungan desanya.

“Jadi inovasi desanya, kades-kades itu keren, dikumpulkan saja, nanti ditiru,” pungkasnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyampaikan, kehadiran kepala dan perangkat desa tersebut untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi, dalam percepatan pembangunan di provinsi ini. Termasuk, dalam menyelesaikan berbagai persoalan, terutama kemiskinan ekstrem.

“Kita perlu koordinasi, dan kolaborasi mewujudkan desa mandiri. Kita mengundang 15 ribu kepala dan perangkat desa se-Jateng,” tandasnya. (sn02)

Previous articleSurvei LSN: Hampir 100 Persen Pemilih Beragama Islam Dukung Anies Baswedan
Next articleRencana ketemu Puan-AHY, Apakah sudah Aman dalam Gugatan Moeldoko?
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.