Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Wakil Ketua I DPRD Sumbawa, Mohamad Ansori di ruang kerjanya mengatakan, saat ini merupakan momentum untuk mendorong dan memberdayakan ekonomi masyarakat dari level paling rendah. Dengan memberikan kemudahan terhadap fasilitas, dan kemudahan kepada akses permodalan dan perbankan.
“Saatnya membangkitkan ekonomi ummat. Ekonomi ummat ini sebagai penyanggah kehidupan masyarakat (pada level) paling kecil. Didalamnya ada usaha mikro, ada UMKM. Ada sektro riel itu ada kios-kios, toko kelontong, rombong-rombong, penjajak kue itu masuk, home industri. Ini saatnya pemerintah daerah hadir untuk membangkitkan,” ucapnya Senin (30/08).
Menurutnyan, untuk mendorong ekonomi ummat diperlukan pola-pola, baik berupa rangsangan maupun kebijakan. Terlebih uaha-usaha yang menampilkan nuansa khas daerah sumbawa.
“Dengan pola-pola, berupa stimulus, kebijakan. Misalnya kalau stimulus, dihubungkan dengan lembaga-lembaga keuangan mikro. Kedua, dibuat Kebijakan yang dapat menggairahkan usaha mikro itu. Apalagi yang nuansanya adalah produk lokal, disana kebijakan pemerintah ditunggu. Misalnya dibutuhkan tempat (sebagai sentra) atau pusat pemasaran,” katanya.
Ia memahami, saat ini Perusda Sumbawa telah memfasilitasi produk-produk lokal sumbawa. Namun diperlukan juga akses lain bagi masyarakat sumbawa, maupun masyarakat dari luar sumbawa yang datang ke sumbawa.
“Tidak hanya melalui perusda misalnya. Tapi ada sentra lain yang dapat diakses oleh semua masyarakat sumbawa. Bahkan dapat diakses oleh masyarakat dari luar sumbawa yang datang. Itu bisa jadi oleh-oleh khas sumbawa yang ditampilkan disitu,” jelasnya.
Ia memandang, permodalan menjadi hal yang paling krusial untuk didorong melalui lembaga keuangan dan perbankan. Baik lembaga keuangan mikro, perbankan milik pemerintah daerah maupun BUMN. “Lembaga perbankan harus kesana juga. Harus inovatif juga, pertanian, nelayan kan juga sudah termasuk UMKM. Kebijakan pemerintah untuk itu harus lebih yang dihubungkan dengan lembaga-lembaga keuangan mikro, termasuk bank pemda dan BUMN bisa kesana juga,” ucapnya.
Selain itu, bantuan permodalan seperti program kredit sahabat yang telah disalurkan waktu lalu, juga musti dilanjutkan dan didorong. “Karena UKM ini membutuhkan itu. Jadi disamping berupa fasilitas, yang saya membayangkan ada sentra, ada Mall khusus UMKM yang memasarkan produk UMKM dan home industry,” sebutnya.
Ditegaskan, fasiltas dan peromodalan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan untuk menorong ekonomi ummat. Sebab, hanya dengan mendarang salah satu saja, ekonomi masyarakat tidak akan terangkat.
“Bukan hanya untuk ditampilkan saja, tapi menjadi andalan ekonomi ummat. Sehingga kebangkitan ekonomi ummat harus kita dorong dan kita berdayakan. Jadi disamping fasilitas, penting untuk permodalannya. Karena tanpa akses kesana, sama dengan mimpi disiang bolong. Itu tugas pemerintah daerah, untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya. (Using)