Home Blog Page 8

Soal Dodo-Rinti, Waka I: Jangan Sampai Kita Rugi

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Wakil Ketua I DPRD Sumbawa, Berlian Rayes, Selasa (22/04) menegaskan, Pemda sumbawa harus belajar dari kasus batu hijau. Baik dalam hal rekruitmen tenaga kerja maupun lainnya.

Baca Juga: Waka I DPRD Sumbawa Minta Pempus Cabut Moratorium DOB dan Sahkan UU PPS

“Kita ingin dodo-rinti ini agar lebih baik lagi dalam segi rekruitmen tenaga kerja. Kemanfaatan, Pajak-pajak bisa dimaksimalkan, karena ini banyak potensi. Saya minta kepada pemerintah daerah untuk menggali potensi sebagai sumber pendapatan, dengan tetap mengacu kepada ketentuan. Amman ini perushaaan besar,” ucapnya.

Ia menegaskan, yang tidak kalah penting adalah, keberadaan tambang dapat membawa manfaat dan kemaslahatan dan kesejahteraan Masyarakat khususnya di lingkar tambang, dan kabupaten sumbawa pada umumnya. Karena kedepan yang akan menerima dampak keberdaan tambang itu adalah Masyarakat kabupaten sumbawa.

“Makanya itu, harus kemanfaatan dikembalikan ke Masyarakat. Baik dalam bentuk CSR, maupun dalam bentuk Pembangunan infrastruktur lainnya. Disitu kita minta agar AMAN dapat memberikan kontribusi nyata,” tegas dia.

Selain itu, ia mengungkapkan, tersiar kabar, di KSB tidak terbangun komunikasi baik antara AMNT dengan legislative setempat. “Tidak hadir saat beberapa kali diundang. Itu tidak boleh terjadi di sumbawa, karena kita bicara untuk kemaslahatan, untuk kebaikan Bersama. Untuk kebaikan Perusahaan dan untuk kebaikan Masyarakat sumbawa,” kata Berlian Rayes.

Dikatakan, pemerintah tidak mungkin menolak investasi, tetapi investasi tersebut musti memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah. “Jangan sampai untung di dia, kita rugi. Tapi bagimana dia untung, kita juga mendapatkan kemanfaatan dari kekayaan tambang itu sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Daerah perlu memiliki saham di AMNT. Dan kepemilikan saham, tidak harus selalu dalam bentuk penyetoran dana. Tapi bisa dalam bentuk kompensasi dari aktivitas Perusahaan itu sendiri.

“Karena kalau kita hanya menerima dari pembayaran royalty, pajak dan segala macam, akan habis. Tapi saham kan berkembang dia,” sebutnya. (Using)

Dukung Pembangunan Rumah Ibadah, Babinsa Koramil 07/Mapurujaya Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid

Timika, sumbawanews.com – Sertu Tangkas Budiono Babinsa Koramil 07/Mapurujaya Kodim 1710/Mimika menghadiri acara Halal Bihalal dan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hikmah di Kampung Mwuare Distrik Mimika Timur. Selasa (22/04/2025).

Menurut Sertu Tangkas, kehadirannya sebagai bentuk dukungan TNI dalam pembangunan rumah ibadah di wilayah binaan dan juga menjalin silaturahmi untuk semakin menguatkan Kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Sertu Tangkas mengharapkan nantinya keberadaan Masjid Nurul Hikmah dapat menjadi pemersatu bagi umat muslim yang ada di wilayah binaannya. Ia juga mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam proyek ini, baik dari pemerintah, aparat keamanan, maupun warga setempat. “Semoga pembangunan masjid ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga dapat digunakan oleh warga untuk beribadah,” ujarnya.

Acara berlangsung lancar dan penuh keakraban, ditutup dengan doa bersama sebagai harapan agar pembangunan masjid dapat berjalan dengan baik dan lancar. (*)

Dukung dan Dorong Percepatan PPS, Fraksi PAN: Ini Suara Rakyat

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sumbawa mengapresiasi seluruh masyarakat pulau Sumbawa yang tetap bergairah untuk mendorong percepatan Provinsi Pulau Sumbawa. Demikian disampaikan Penasehat Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sumbawa, sekaligus Sekretaris DPD PAN Kabupaten Sumbawa, Syamsul Hidayat, di ruang kerjanya, Selasa (22/04).

Baca Juga: Waka I DPRD Sumbawa Minta Pempus Cabut Moratorium DOB dan Sahkan UU PPS

“Kami dengar, kalau moratorium dicabut Provinsi Pulau Sumbawa ini menjadi daftar tunggu pertama. Maka tentu kami sangat mendorong akan hal itu,” ucap dia.

Ia yakin seluruh masyarakat pulau Sumbawa akan mendukung dan mendorong, termasuk kader PAN. Dan akan melakukan langkah-langkah lanjutan untuk mendorong.

“seluruh kader kami PAN. kami juga akan mengkomunikasikan ke tingkat lebih lanjut agar ini tetap kami dorong. Karena ini suara rakyat, ini suara kader kami PAN,” tegas Dayat, sapaannya.

Dikatakan, untuk mendorong percepatan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa, juga akan mengambil berbagai langkah strategis. “Tentu juga akan ada jalur-jalur yang akan kami tempuh secara kepartaian, selain secara institusi nanti,” jelas dia. (Using)

Waka I DPRD Sumbawa Minta Pempus Cabut Moratorium DOB dan Sahkan UU PPS

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Wakil Ketua I DPRD Sumbawa, Berlian Rayes mengapresiasi semangat masyarakat pulau Sumbawa yang kembali menginisiasi terbentuknya PPS. Walaupun sesungguhnya wacana pembentukan PPS sudah lama dilakukan.

“Ayo ber sama-sama, kita bisa perjuangkan PPS,” ajak dia, di ruang kerjanya, Selasa (22/04).

Baca Juga: Waka II DPRD Sumbawa: PPS Terbentuk, Porsi Pembangunan Pulau Sumbawa Semakin Besar

Ia mengungkapkan, dalam memperjuangkan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa, telah terbentuk komite persiapan dan lainnya. “Saya juga terlibat dalam hal itu. Bahkan saya dulu termasuk kelompok pertama yang ikut pertemuan di Bandung, Jakarta dalam mewakili kelompok pemuda untuk memperjuangkan terbentuknya PPS,” jelasnya.

Diungkapkan, pada periode pemerintah lalu telah dilakukan berbagai pertemuan antara Bupati dan Pimpinan DPRD se-pulau Sumbawa. “Bahkan sudah ada kesepakatan bersama untuk menetapkan ibu kota provinsi di Sumbawa Besar. Karena mempertimbangkan aspek sosiogis dan geografis,

Ia menehaskan, Pembentukan PPS sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). “Jadi dari sisi administratif, sudah terpenuhi semua. Dari sisi kewilayahan, SDM, SDA, jumlah penduduk, semua sudah terpenuhi kalau PPS terbentuk

Hanya saja terhambat dengan moratorium. “Saya atas nama pribadi dan wakil ketua DPRD Sumbawa mendorong dan mendukung sepenuhnya pembentukan PPS,” tegasnya.

Ia berharap, Presiden Indonesia bisa membuka atau mencabut kembali Moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). “Semua sudah siap kita. Tinggal disahkan saja di DPR-RI sebagai undangan-undang,” juga mengutip pernyataan Mendagri yang mendorong bahkan menyetujui terbentuk Provinsi Pulau Sumbawa. (Using)

 

 

MENGAPA HARUS PEMEKARAN PROVINSI PULAU SUMBAWA

Oleh: M. Mada Gandhi

Bahwa Provinsi NTB terdiri dari 2 Pulau: P Lombok dan P. Sumbawa. Penduduk NTB 5,6 juta jiwa hanya sekitar 30% berada di P Sumbawa sisanya bermukim di P Lombok. Luas wilayah P Sumbawa 3 x luas P Lombok. Penduduk kecil dengan wilayah yang sangat luas.

Ketimpangan pembangunan infrastruktur P Lombok jauh lebih maju dibandingkan P Sumbawa. Sebagai ibukota Provinsi, P Lombok wajar mememiliki fasilitas publik bertarap Nasional dan Internasional, bandara, Pelabuhan laut, hotel, aksibilitas, dll. Ajian tranfer dana pusat salah satunya sebaran penduduk.

Kenyataan lain tidak bisa dipungkiri bahwa tulang punggung ekonomi NTB ditopang oleh pulau Sumbawa. Ukurannya adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Salah satu perangkat data ekonomi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota).

Bahwa PDRB NTB per 2024 tercatat Rp 182.265,19 Triliun. Dari angka tersebut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonomi NTB ditopang oleh sektor: Pertanian, Pertambangan dan Perdagangan besar dan eceran. Sektor pertanian berdasarkan harga berlaku Pertanian tertinggi 21,45 %. Pertambangan 20,12 % Perdagangan besar dan eceran 14,20 %. Sisanya belasan bidang lain yang angkanya sangat kecil

Ada pun sektor pariwisata (akomodasi dan layanan makan dan minum), seperti yang ingin menjadi andalan di NTB (P Lombok dan P Sumbawa) baru 1,75 %. Jauh sekali

Itulah riil 3 besar yang menjadi andalan NTB bidang pertanian hampir sama kontribusinya antara kedua Pulau. Lahan pertanian P Sumbawa luas tetapi produktivitas di bawah Pulau Lombok. Hal ini berkaitan dengan sistem pengairan.

Seberapa pun besar PDRB yang dihasilkan suatu daerah maka ratio dibagikan berdasarkan kepadatan penduduk. Maka jika penduduk padat maka hitungannya pendapatan perkapita menjadi kecil. Pendapatan perkapita P. Lombok lebih kecil karena populasi penduduk besar.

Pola PDRB ini sebenarnya sudah lama ditentang sejumlah pakar ekonomi dunia, karena dianggap tidak menunjukkan pemerataan. Walaupun PDRB tinggi tidak otomatis terjadi keadilan dan pemerataan. Namun sistem ini masih digunakan oleh BPS sebagai indikator untuk mengukur ekonomi suatu daerah.

Melihat kenyataan tersebut maka PPS menjadi sebuah keniscayaan, jika kita ingin cepat lakukan pengembangan dan kemajuan.

Jika pun PPS benar-benar terwujud maka, ini hanya soal pemisahan urusan adminsitrasi pemerintahan. Tidak merubah hubungan sosial antar pulau. Masyarakat Pulau Lombok dan Sumbawa bebas keluar masuk atau bermukim di kedua pulau. Psikologi sosial tidak akan terganggu, karena tidak perlu paspor untuk keluar masuk daerah.

Hal yang perlu diantisipasi jika PPS ini terjadi sangat mungkin ada eksodus, perpindahan penduduk secara massif ke ibukota provinsi baru. Efek ganda atas ini pasti terjadi terutama harga lahan yang mungkin naik dan sebagainya.

Tetapi yang pati dari sekian banyak sumber daya alam yang ada di P. Sumbawa, akan dikelola secara administrative oleh pemerintah daerah di Pulau Sumbawa sendiri.

Ditemukan Potensi Peralihan Rp300 Milliar PAD Dibidang Kelautan dan Perikanan

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbawa, Andi Rusni, dalam penyampaian Laporan Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2024 Tahun Sidang 2025, Senin (21/04) mengapresiasi upaya Pemda Kabupaten Sumbawa dalam pemberdayaan nelayan untuk melakukan budidaya udang, lobster serta kerapu. Pansus mendorong agar keberadaan budidaya ikan air laut dan air tawar dapat terus dikembangkan melalui pemberian bantuan modal usaha dan peralatan karena potensi daerah yang sangat bagus.

Baca Juga: RSUD Sumbawa Masih Berhutang dan Overload Pegawai, Pansus Dewan: Jangan Jadikan Tempat Penitipan

Meskipun demikian di Bidang Kelautan dan Perikanan ini kedepan harus mampu melakukan pemetaan dan inovasi karena ternyata ada potensi PAD Kabupaten Sumbawa yang belum masuk ke daerah sebesar Rp 1,4 Miliar dari PBJT-TL di Tambak Udang Maci. Pemda juga harus segera mengupayakan Retribusi PBJT TL kita di Tambak Udang Terbesar di Kabupaten Sumbawa ini, menurut Informasi bahwa Pajak tersebut masuk ke Kabupaten Dompu selama ini, padahal Maci merupakan wilayah Kabupaten Sumbawa.

Selain itu, Pansus mendorong agar potensi PAD dari Pembangunan Fasilitas Cold Storage untuk Pendinginan dan Pengepakan Udang dapat segera dilakukan sesuai Visi-Misi Pemerintahan Jarot Ansori sebab ada potensi PAD ± Rp.300 Miliar/ Pertahun yang harus beralih ke Surabaya setiap tahunnya dari Produksi Udang di Kabupaten Sumbawa. Udang Produksi Sumbawa dikirim ke Pabrik di Surabaya, sebelum di ekspor ke Luar Negeri akan dilakukan Pengepakan dan Pendinginan dengan Cap/ Stempel Surabaya, keuntungan akhirnya didapatkan oleh Surabaya, Ibarat Kata Pepatah; “Kerbau Punya Susu, Sapi Punya Nama”.

Pansus telah melihat langsung Lokasi Hachery (Budidaya Benur) di PT. Anugerah Tambora Marina di Tampar Belo Poto Pedu Kecamatan Rhee, ternyata mayoritas kebutuhan Benur (Bibit Udang/ Benur) berasal dari tempat itu. Perusahaan itu mampu memproduksi 20 Juta Benur dalam 20 Hari, sementara kebutuhan masih sangat tinggi. Selain itu kebutuhan Indukan Benur atau Udang Vaname masih import yang berasal Hawai Amerika Serikat. Dengan adanya kebijakan Tarif dari Donald Trump maka Usaha inipun akan mengalami dampak lansung. Pansus mendorong agar Cold Storage di Bangun di Sumbawa dan Produksi Udang Sumbawa harus dipacking, di cap dan didinginkan di Sumbawa agar Produksi Udang kita memiliki added value yang mendatangkan PAD bagi Kab. Sumbawa.

Pembangunan Cold Storage harus dapat diwujudkan agar dapat menjadi Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Sumbawa baik dengan sistem Swakelola maupun dengan Bagi Hasil dengan Pihak Ketiga. Ini adalah peluang besar bagi Kabupaten Sumbawa mengingat Produksi Udang di Indonesia yang dikirim ke Luar Negeri salah satunya berasal dari NTB dan di NTB yang terbesar adalah Kabupaten Sumbawa. (Using)

 

RSUD Sumbawa Masih Berhutang dan Overload Pegawai, Pansus Dewan: Jangan Jadikan Tempat Penitipan

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbawa, Andi Rusni, dalam penyampaian Laporan Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2024 Tahun Sidang 2025, Senin (21/04) mengungkapkan, Berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk Bidang Kesehatan, terkuak permasalahan yang masih menyelimuti RSUD Sumbawa yang harus segera dituntaskan. Diantara pemasalahan yang dihadapi oleh RSUD Sumbawa yakni masalah hutang yang masih relatif tinggi.

Baca Juga: Temuan Pansus DPRD Sumbawa: 1.667 Nakes Tidak Masuk Database, 3 Orang Diduga Jadi Umpan Gratifikasi Seks

Disebutkan dari angka 71,5 Miliar pada 2022 menjadi Rp.49.557.182.169,64 per 18 April 2025. Terdiri dari utang Belanja Barang Rp.17.864.773.843,24, Utang Belanja Jasa + Pemeliharaan Rp.21.156.354.591,40 dan Utang Belanja Modal Rp.10.536.053.735,00 dan Rp.10.233.796.635.00 diantaranya adalah sisa hutang dari Pembelian Alkes yang dipaksakan pada tahun 2022 yang sangat membebani RSUD. Pembayaran Utang dari Rp.71,5 Miliar hingga terus menurun menjadi Rp.49 Miliar tentu bukan karena kinerja RSUD yang baik namun karena dibantu melalui APBD Kabupaten Sumbawa.

Selain itu Pansus juga menemukan bahwa terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran pada operasional RSUD Sumbawa setiap bulannya. Pendapatan RSUD Sumbawa rata-rata Rp.5,5 Miliar sementara Pengeluarannya mencapai sekitar Rp.7,7 miliar, itu artinya RSUD Sumbawa masih mengalami defisit sekitar Rp.2,2 miliar per bulan. Hal itu disebabkan oleh kelebihan pegawai, in-efesiensi pada belanja obat dan BMHP atau belanja Gizi, terbatasnya fasilitas dan layanan kesehatan seperti dokter spesialis dll.

Pansus menilai kondisi Rumah Sakit seperti itu bagaikan Peribahasa yang mengatakan “Menambak Gunung, Menggarami Lautan”. yang artinya Jangankan membantu menyembuhkan atau mengobati Orang Lain, Kondisinya sendiri saat ini sedang Sekarat. Karena jika tanpa Bantuan APBD maka RSUD Sumbawa sudah dipastikan “Pindah Alam alias Meninggal Dunia atau Bangkrut”

Oleh karena itu menurut Pansus harus ada upaya taktis dan strategis untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit sehingga minimal berbanding lurus antara pendapatan dan pengeluaran. Pansus juga mendorong manajemen rumah sakit untuk terus berupaya mengurangi deficit anggaran dengan berbagai kebijakan yang diambil diantaranya mengurangi program dan kegiatan yang dinilai tidak terlalu urgen, sehingga kedepan tidak ada lagi yang menjadi beban bagi RSUD. Salah satunya dengan menggunakan system digitalisasi guna menghemat ATK sehingga bisa menghemat anggaran RSUD hingga Rp.700 juta.

Pansus juga menemukan adanya kondisi dimana RSUD mengalami kelebihan pegawai atau overload, sementara hal itu sangat membebani rumah sakit, kondisi ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah daerah kedepan agar dapat dilakukan rasionalisasi terhadap keberadaan pegawai tersebut.

Pansus berharap agar ada langkah berani dari RSUD Sumbawa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut, meski kita ketahui hal itu sangat dilematis karena disatu sisi banyak pejabat yang dulu menitipkan orang-orangnya di Rumah Sakit, di sisi lain pemerintah belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Kedepan harus ada komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk melakukan rekonstruksi manajemen dan keuangan rumah sakit agar kembali normal dan sehat. Pansus juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk Rekrutmen Direktur RSUD Sumbawa ke depan harus benar-benar didasarkan pada Kompetensi, Integritas, dan Profesionalitas maupun Track Record yang baik.

Jangan paksakan harus orang tertentu atau Timses atau Keluarga Pejabat jika memang dipandang tidak kapabel, tidak berintegritas, dan apalagi dengan menghalalkan segala macam cara demi mendapatkan jabatan tersebut. Selian itu, RSUD juga jangan dijadikan tempat penitipan anak menantu atau keluarga pejabat dan jika tidak karena kebutuhan atau dengan kata lain jangan jadikan RSUD sebagai Banjakan sebab akan berdampak kepada rendahnya kemampuan RSUD dalam melayani masyarakat. (Using)

Temuan Pansus DPRD Sumbawa: 1.667 Nakes Tidak Masuk Database, 3 Orang Diduga Jadi Umpan Gratifikasi Seks

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbawa, Andi Rusni, Senin (21/04) mengungkapkan, dari hasil kajian dan diskusi yang dilakukan bersama OPD terkait, Pansus menemukan masih banyak permasalahan di Bidang Kesehatan. Mulai dari tidak masuknya ke dalam Data Base 1.667 Orang Tenaga Kesehatan yang tersebar di semua fasilitas kesehatan pemerintah, baik puskesmas maupun RSUD mulai dari Perawat, Bidan dan lainnya.

Baca Juga: Datangi DPRD NTB, Pansus LKPJ DPRD Sumbawa Cari Formula Pengawasan Kinerja Pemda

“Hal ini sangat disayangkan sebab sangat menyulitkan pengangkatan nakes tersebut melalui Jalur PPPK yang sudah berlansung sejak tahun 2024 hingga 2025 ini. Banyak diantara mereka yang sudah mengabdi hingga belasan tahun,” kata Andi Rusini dalam penyampaian Laporan Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2024 Tahun Sidang 2025.

Menurutnya, di satu sisi kita masih beranggapan bahwa mereka cuma Tenaga Kesehatan dengan Status Sukarela, bekerja tanpa menuntut digaji, hanya berharap pada kemurahan hati ASN/ PNS di tempat bekerja dalam bentuk sedekah yang tidak seberapa. Namun di sisi lainnya tanpa rasa malu dan tidak merasa bersalah, kita memeras keringat mereka untuk memberikan pelayanan, menjadikan mereka tulang punggung pelayanan di Puskesmas bahkan Rumah Sakit.

“Sampai-sampai ada tindakan amoral yang diduga dilakukan Pejabat di UPT Puskesmas Tarano yang diduga ingin menjadikan 3 Orang Nakes Cantik sebagai Umpan atau Obyek Gratifikasi Seks beberapa waktu yang lalu diluar bidang pekerjaan mereka dan bahkan sudah akan diberhentikan sepihak karena menolak tindakan tersebut,” ungkap dia.

Dijelaskan, DPRD telah mencegah upaya tersebut dengan memberikan ultimatum dan akhirnya di kembalikan bekerja. “Kami meminta Dikes untuk Peka dan Peduli kepada bawahannya bukan saja atas prinsip atas bawahan namun lebih pada pendekatan kemanusiaan,” tegasnya.

Diungkapkan, di saat Guru berlomba-lomba diangkat menjadi PPPK, 1.667 Orang nakes non data base hanya bisa menangis darah karena terkatung-katung dalam ketidakpastian sementara umur mereka semakin senja, anak mereka butuh makan, pakaian dan pendidikan serta kebutuhan lainnya yang tidak sedikit. Biaya Pendidikan yang tidak sedikit tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk nakes, belum lagi setiap tahun mereka diwajibkan membayar berbagai biaya untuk Iuran Organisasi, dan biaya-biaya lainnya yang tidak kecil padahal pendapatan mereka sangat kecil, hanya sekitar Rp.150.000 Per Bulan.

“Pansus mendorong semua pihak khususnya Pemerintah Daerah agar serius menyelesaikan nasib 1.667 Nakes Non Data Base ini agar bisa tersenyum bahagia seperti rekan-rekannya yang lain yang sudah dijamin akan diangkat oleh negara sebagai PPPK Penuh maupun Paruh Waktu. Pansus juga mendorong agar Iuran dan Biaya lainnya yang diwajibkan kepada Nakes dihapus khususnya untuk Nakes yang belum berstatus ASN/ PPPK,” ucapnya. (Using)

 

Waka II DPRD Sumbawa: PPS Terbentuk, Porsi Pembangunan Pulau Sumbawa Semakin Besar

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Wakil Ketua II DPRD Sumbawa Gita Lesbano, mengungkapkan, seluruh masyarakat Pulau Sumbawa menginginkan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Sehingga upaya dan proses percepatan terbentuknya PPS musti didukung dan didorong.

Baca Juga: Fraksi Gelora Sumbawa Dukung dan Dorong Percepatan PPS

“Siapapun dia, jika itu masyarakat Pulau Sumbawa pasti menginginkan PPS segera terbentuk,” ucap Gita, di ruang kerjanya, Senin (21/04).

Menurutnya, jika Pulau Sumbawa menjadi provinsi, maka timbal-balik dan pemanfaatan potensi yang ada dapat dikelola secara optimal. Seperti keberadaan sektor pertambangan yang akan memberikan dampak lebih, dari yang ada saat ini.

Maka otomatis dampaknya, pembangunan akan lebih berakselerasi. Kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat terwujud dan lebih baik.

Ia menekankan, agar segala upaya untuk mendorong percepatan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa, seyogyanya dilakukan secara bersama-sama, antar seluruh kalangan. Agar lebih cepat dan optimal dalam mencapai tujuan yang diinginkan. (Using)

Fraksi Gelora Sumbawa Dukung dan Dorong Percepatan PPS

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Fraksi Partai Gelora DPRD Sumbawa mendukung dan mendorong percepatan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Demikian ditegaskan Ketua Fraksi Gelora DPRD Sumbawa, Kaharuddin Z, Senin (21/04).

Baca Juga: Dorong Percepatan PPS, KP4S Gelar Rembuk Rakyat

“Tentu, kami Fraksi Partai Gelora DPRD Sumbawa mendukung dan mendorong PPS agar segera terbentuk,” ucapnya.

Sebab menurutnya, Pulau Sumbawa telah sangat layak untuk menjadi provinsi. Mengingat potensi sumberdaya yang dimiliki, baik kelautan dan perikanan, pertanian dan peternakan, pertambangan serta potensi lainnya.

“Kalau PPS terbentuk, maka potensi-potensi itu akan dapat dikelola secara optimal. Maka pembangunan di pulau Sumbawa akan berakselerasi dengan sangat cepat,” tegas dia, juga menambahkan, dengan terbentuk PPS, maka rentang kendali pemerintahan juga akan semakin pendek. (Using)

Berita Terkini

Sukseskan Program TMMD Ke-124 TA 2025, Kodim 1710/Mimika Mulai Menggelar Kegiatan Pra TMMD Guna...

Timika, sumbawanews.com - Program ABRI Masuk Desa (AMD) pertama kali diluncurkan pada tahun 1980 oleh Bapak Jenderal M. Jusuf, tahun demi tahun terus berjalan,...

Disnakertrans Layangkan Surat, PT AMNT Acuh

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa telah melayangkan surat ke PT AMNT. Untuk meminta rencana kebutuhan tenaga dan...

Pesta Narkoba, Seorang Pria dan Wanita Diamankan Sat Res Narkoba

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Sumbawa menjaring seorang pria berinisial D als D dan wanita berinisial N als N...

Ajak Masyarakat Perjuangkan PPS, Waka III DPRD Sumbawa: Wajib Hukumnya

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Wakil Ketua III DPRD Sumbawa, ) mengajak masyarakat untuk mendukung terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Demikian disampaikan Zulfikar Demitry, Selasa...

Pererat Silaturahmi, Satgas Yonif 715/Mtl Ajang Sana Ke Kediaman Kepala Dinas Pendidikan Puncak Jaya

Puncak Jaya - Sebagai wujud kedekatan dan kecintaan masyarakat kepada TNI, Pos Pruleme Satgas Yonif 715/Mtl terus aktif membangun komunikasi sosial dengan masyarakat, personel...

Berita Utama