Home Blog Page 2332

SPKKL Natuna Bakamla RI Resmi Terinventarisasi BMN 2018

sumbawanews.com,- Gerakan “Ayo Inventarisasi BMN 2018” secara resmi menginventarisasi Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Natuna, yang berlokasi di Jl. Datuk Kaya Wan Mohd, Kel. Bukit Senubing, Kec. Ranai, Natuna, beberapa waktu lalu.

Tim terdiri dari Staf Biro Sarana dan Prasarana, antara lain Ardian Noverianto, Muhammad Eros Julian, dan Afiv Sahdaniar. Jarak tempuh yang terbilang cukup jauh, dan medan yang dilalui terbilang sulit, tidak menyurutkan semangat inventarisasi BMN di SPKKL Natuna.

Gerakan “Ayo Inventarisasi BMN 2018” ini merupakan salah satu program prioritas Bakamla RI di tahun ini. Pengawak SPKKL Natuna, Sri Yanto, dan Fredy Wiratama, S.T., cukup aktif dalam membantu kelancaran proses inventarisasi BMN.

Sasaran inventarisasi BMN mengacu pada peralatan administrasi, seperti komputer dan peralatan pendukung lainnya, long range camera, dan Automatic Identification System (AIS) Radar. Karena peralatan itulah yang digunakan sebagai standar kelengkapan operasional SPKKL Bakamal RI.

Dengan adanya kegiatan inventarisasi BMN, mencerminkan pula pentingnya aspek perawatan dan pemeliharaan peralatan, agar dapat terus digunakan sebagaimana mestinya guna melakukan aktifitas keamanan dan keselamatan laut.

Gerakan “Ayo Inventarisasi BMN 2018” sesuai rencana masih akan terus berlangsung sampai dengan penghujung tahun 2018. Diharapkan gerakan ini dapat memberikan perubahan positif, khususnya dalam tertib administrasi BMN yang dimiliki oleh Bakamla RI. (Mad/Puspen TNI)

Direktur Operasi Laut Bakamla RI Gelar Kaji Ulang Operasi Bersama 2018

sumbawanews.com,- Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo S.T., M.Tr (Han). membuka kegiatan Kaji Ulang Operasi Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut 2018 dan sekaligus menerima paparan evaluasi hasil pelaksanaan Operasi Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut 2018 yang telah dilaksanakan, hasil-hasil yang dicapai, kendala yang dihadapi serta dukungan logistik dan anggaran, di Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

 

Dalam sambutannya, Dir Ops Laut mengatakan bahwa operasi bersama keamanan laut dalam negeri yang diselenggarakan Bakamla RI bersama dengan instansi keamanan maritim lainnya telah terlaksana dengan aman dan lancar. Operasi juga berhasil menindak berbagai jenis kapal yang melakukan pelanggaran hukum dan tindak pidana di laut. Bersamaan dengan Operasi Nusantara, Bakamla RI juga telah melaksanakan operasi khusus yang diselenggarakan bersama dengan instansi terkait lainnya seperti operasi Anti Destructive Fishing di Kendari dan Makassar, mengamankan rumpon-rumpon ilegal di perairan Sulawesi, serta pemberian bantuan kemanusiaan ke Asmat dan Lombok.

 

Selain itu juga Bakamla RI dan stakeholder juga terlibat operasi Patroli Terkoordinasij Luar Negeri dengan Australia Border Force (ABF) di laut Timor, dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di selat Malaka. Disamping itu, beberapa unsur operasi juga terlibat manuver lapangan dalam latihan penanggulangan pencemaran zat radioaktif dengan Bapeten, penanggulangan peredaran narkoba dengan BNN, latihan bersama Japan Coast Guard dengan melibatkan Polair, PSDKP, Bea Cukai, KPLP dan Basarnas, serta latihan multilateral dalam kegiatan South East Asia Cooperation and Training (SEACAT) dengan US Coast Guard dan instansi di negara Asia Tenggara.

 

Menutup sambutannya, Dir Ops Laut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelaksana dan pengendali Operasi Nusantara 2018, dan berharap dalam kaji ulang ini para peserta dapat memberikan saran yang konstruktif demi perbaikan operasi yang akan datang.

 

Selanjutnya dalam paparan Hasil pelaksanaan Operasi Bersama Kamkesla 2018 yang disampaikan oleh Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Operasi Laut Kolonel Laut (P) Patkuryanto, menjelaskan tentang hasil pelaksanaan kegiatan operasi bersama 2018. Terdapat empat poin penting dlam paapran yang disampaikan, antara lain : (1) Operasi Kamla dalam negeri terlaksana 23 kali dari 27 kali operasi, (2) Operasi Kamla dalam negeri mendukung kementerian/lembaga seperti operasi Destructive Fishing di Kendari, operasi SAR kapal tenggelam di Bitung dan Ambon, Operasi Anti Pencemaran Radio Aktif dengan Bapeten di Batam, Operasi Latihan Anti Narkoba dengan BNN di Batam, Operasi Dukungan Multi Nasional Eksersis Komodo di Mataram, Operasi Dukungan Sosial di Asmat dan Lombok, Operasi PAM monitoring Sail Sabang, (3) Operasi Bersama Kamla Luar Negeri yang terlaksana 2 kali dari 4 kali operasi (Optima Malindo dan Operasi Gannet), Operasi bersama Kamla mendukung latihan bersama yaitu dengan Japan Coast Guard dan USCG, (4) Hasil operasi tahun 2018 yaitu pemeriksaan 497 kapal, dan proses hukum 22 kapal.

 

Kolonel Laut (P) Patkuryanto menjelaskan tantangan operasi di masa mendatang, seperti ancaman keamanan laut yang masih cukup tinggi, dan modus operandi terus berkembang serta sulit terdeteksi. Selain itu, harapan pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kondisi keamanan wilayah perairan Indonesia semakin tinggi, kerjasama operasi dan latihan dengan luar negeri semakin banyak, kebutuhan informasi keamanan dan keselamatan laut yang lengkap, cepat, dan akurat akan semakin tinggi.

 

Acara Kaji Ulang Operasi ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada Komandan Kapal yang berprestasi dalam kegiatan operasi yang telah dilaksanakan. Penerima penghargaan antara lain: Komandan kapal Hiu Macan I, KKP; Komandan Kapal KN Bintang Laut 4801 Bakamla RI, Komandan Kapal KN Belut Laut 4806 Bakamla RI, Komandan Kapal KP Polri XIV-209; Komandan KN Singa Laut 4802 Bakamla RI, Komandan Kapal KP Hiu 11, KKP; Komandan KP Hiu 12, KKP; Komandan KRI Silea; dan Komandan Kal Suluh Pari.

 

Turut hadir dalam acara ini Kepala Biro Perencanaan Bakamla RI Laksma TNI Eko Jokowiyono, S.E.,M.Si., Direktur Latihan Brigjen TNI Suwarno, Kabid Patroli Dir Polair Kombes Pol Makhruzi Rahman, Kasubdit Patroli Laut Ditjen Bea dan Cukai Asep Ridwan, Pokja Bakamla RI Laksma TNI (purn) FX Edi Santoso, dan Laksma TNI (purn) Sukarso. (Mad/Puspen TNI)

Bakamla Bersama Masyarakat Desa Maritim Pandeglang Peduli Laut Bersih

sumbawanews.com,- Kepedulian Bakamla terhadap lingkungan laut yang bersih diwujudkan melalui kegiatan bersih-bersih pantai yang dilaksanakan di Desa Maritim Panimbang Jaya, Kec. Panimbang, Kab. Pandeglang, Banten, kemarin (20/9/2018).

 

Desa Panimbang Jaya merupakan salah satu desa maritim program Bakamla RI yang telah diresmikan sebagai Desa Maritim oleh Kepala Bakamla dan Bupati Banten pada Bulan Mei 2018 lalu. Dalam pengembangannya sebagai desa maritim, Bakamla berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pesisir terhadap keamanan dan keselamatan laut melalui pembinaan dan penyuluhan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Kegiatan bersih-bersih pantai yang dipimpin Kasubdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut Kombes Pol Suharwiyono merupakan salah satu aksi nyata atas keberadaan Panimbang Jaya sebagai Desa Maritim. Dalam kesempatan yang sama, Suharwiyono mensosialisasikan pula tentang Bakamla, khususnya terkait peran masyarakat dalam menghadapi tingkat kerawanan di laut yang cukup tinggi sehingga sebagai mitra Bakamla dalam menjaga keamanan keselamatan laut, masyarakat dapat mengenali tindak pidana yang ditemui di laut dan melaporkannya kepada aparat terkait.

 

Kegiatan yang diikuti oleh masyarakat Panimbang Jaya ini dihadiri pula oleh Kapolsek Panimbang AKP Sukarman, Camat Panimbang Suhaedi Kurdiatna, serta Kepala Desa Panimbang Jaya Mulyadi. Selain itu hadir pula Danramil Panimbang dan perwakilan dari PSDKP Panimbang. (Mad/Puspen TNI)

Tidak Terjangkau Alat Berat, Rumah Warga di Lombok Dibongkar TNI dengan Peralatan Manual

(Satgasgabpad).  Beberapa rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa bumi di Lombok yang lokasinya tidak terjangkau dengan alat-alat berat, dibongkar dan dibersihkan oleh Prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) bersama-sama masyarakat dan unsur terkait lainnya dengan menggunakan peralatan manual.

 

Seperti yang dilakukan saat membongkar dan membersihkan rumah warga yang berada di jalan sempit lingkungan Dasan Jangkrik, Kelurahan Salagalas, Kecamatan Sandubaye, Mataram, Jumat (21/9/2018).

 

Peralatan sederhana digunakan antara lain Palu, Linggis, Pahat, Sekop dan alat pengungkit dari kayu.  Hingga saat ini, jumlah total rumah warga dan fasilitas umum yang sudah terverifikasi rusak berat sebanyak 34.414 unit dan yang sudah dibongkar dan dibersihkan siap dibangun sebanyak 12.727 unit atau sekitar 36,96 %.

 

Target pembongkaran dan pembersihan bangunan dengan penambahan alat-alat berat yang sedang diajukan diperkirakan selesai 100% pada akhir Oktober hingga November 2018.

 

Selain melaksanakan kegiatan fisik, Prajurit TNI yang tergabung dalam Kogasgabpad Rehabilitasi dan Rekonstruksi Lombok juga melaksanakan kegiatan non fisik dengan sasaran, seperti layanan kesehatan, fogging di tempat pengungsian, pendampingan psikologi dan pendistribusian air bersih ke pemukiman warga. (Mayor Inf Suwandi)

Panglima TNI : Taruna Akademi TNI Wajib Ketahui Sejarah Perjuangan Jenderal Soedirman

sumbawanews.com,- Taruna Akademi TNI selaku generasi penerus, wajib melaksanakan kunjungan ke Museum Sasmitaloka agar dapat mengetahui dan belajar tentang sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dihadapan awak media usai melaksanakan ziarah ke Makam Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman dan kunjungan ke Museum Sasmitaloka di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Kamis (20/9/2018).

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Bagi Taruna TNI sebelum melaksanakan kegiatan napak tilas rute perjuangan Jenderal Soedirman, mereka wajib mengunjungi museum Sasmitaloka agar dapat mengetahui perjuangan gerilya Panglima TKR selama 3 bulan, 28 haridi wilayah Yogyakarta dan sekitar. “Tak hanya mempelajari rute gerilya, di dalam museum juga terdapat berbagai koleksi-koleksi yang ada pada saat pemerintah belanda, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi Taruna TNI,” kata Panglima TNI.

Dalam kunjungan ke Museum Sasmitaloka, Panglima TNI beserta rombongan mendapat penjelasan dari Kadisjarahad Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E., M.M. yang menyampaikan sejarah singkat museum bahwa museum ini didirikan tahun 1890 yang awalnya digunakan sebagai rumah bendahara Kadipaten Jogjakarta, selanjutnya digunakan sebagai rumah dinas Kalapas Wirogunan, dan pada tahun 1945 s.d. 1948 dijadikan rumah dinas Panglima TKR, Panglima Besar Jenderal Soedirman.

“Pada tahun 1968 bangunan ini digunakan sebagai Museum Pusat TNI Angkatan Darat, kemudian pada tahun 1982 bangunan ini diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman dengan statusnya okupasi dan status bangunan ini adalah bangunan Cagar budaya tingkat nasional,” tambah Kadisjarahad.

Ikut serta mendampingi Panglima TNI, antara lain Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketua Umum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna. (Mad/Puspen TNI)

Panglima TNI Ziarah ke Makam Jenderal Besar Soeharto

(Puspen TNI).  Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., melaksanakan ziarah ke Makam Presiden RI ke-2 Jenderal Besar H.M. Soeharto di Astana Giribangun, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (20/9/2018).

 

Turut serta mendampingi Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan pada kegiatan ziarah, yaitu Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketua Umum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna.

 

Di hadapan awak wartawan, Panglima TNI mengatakan bahwa pelaksanaan ziarah ke tokoh-tokoh nasional merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI.  “Untuk HUT ke-73 TNI,  kita sudah melaksanakan ziarah ke Makam Proklamator RI Ir. Soekarno di Blitar dan ke Makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur,” ungkapnya.

 

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tradisi ziarah ke beberapa makam pendiri bangsa dan para pahlawan seperti ini harus dipertahankan untuk mengingatkan seluruh generasi penerus. Dalam hal ini bukan hanya TNI tetapi seluruh anak bangsa bahwa generasi muda khususnya generasi millennial agar mengerti betapa besar perjuangan para pahlawan dan pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

 

“Hari ini kita juga melaksanakan ziarah ke Makam Presiden RI ke-2 Jenderal Besar H.M. Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, dan akan ziarah ke Makam Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman di TMPN Kusumanegara Semaki Daerah Istimewa Yogyakarta serta meninjau Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Soedirman, Jl. Bintaran Wetan No. 3, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta,” ujarnya.

 

Panglima TNI menyampaikan bahwa Pak Soeharto adalah tokoh pembangunan dan tokoh besar yang mendapat gelar Jenderal Besar.  Menurutnya, Pak Soeharto sudah menanamkan fondasi nilai-nilai yang luhur untuk kemajuan ABRI (sekarang TNI) dan banyak dirasakan oleh seluruh prajurit TNI yang saat ini sedang bertugas.  “Untuk itu, TNI tetap melanjutkan nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh Jenderal Besar H.M Soeharto,” tegasnya.

 

Sekiranya anda mencari peluang untuk mula menulis kertas akademik untuk mendapatkan wang, maka DePapers adalah tempat anda pergi. Mulailah menjana pendapatan dengan bantuan kami sekarang.

 

“Kita selalu memberikan pengarahan kemudian wejangan kepada seluruh prajurit untuk tetap kepada satu tujuan, apa yang sudah dan telah ditanamkan oleh para pendahulu kita. Itu sesuai dengan doktrin Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang merupakan napas dari prajurit TNI. Apabila kita terus mempertahankan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, maka apa yang diharapkan oleh rakyat sesuai dengan keinginan, itu bisa tercapai,” katanya. (Badar/Puspen TNI)

Panglima TNI Kunjungan Kerja ke Solo Dalam Rangka Ziarah HUT ke-73 TNI

(Puspen TNI. Kamis, 20 September 2018).  Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., melaksanakan kunjungan kerja ke Solo dalam rangka ziarah HUT ke-73 TNI tahun 2018.

 

Ikut mendampingi Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan yaitu Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketua Umum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna.

 

Dengan menggunakan Pesawat  Boeing  737-400 A-7308 TNI AU, kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta rombongan di Lanud Adi Sumarmo, Solo, Rabu malam (19/9/2018), disambut langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Widi Prasetijono, Danlanud Adi Sumarmo Kolonel (Pnb) Indan Gilang B. serta para Asisten Kodam IV/Diponegoro.

 

Dalam kunjungan kerja di Solo, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan akan melaksanakan ziarah dalam rangka memperingati HUT ke-73 TNI tahun 2018 ke Makam Alm. Jenderal Besar H.M. Soeharto di Astana Giribangun, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah dan Makam Alm. Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman di TMPN Kusumanegara Semaki Daerah Istimewa Yogyakarta, dilanjutkan meninjau Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Soedirman, Jl. Bintaran Wetan No. 3, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.

 

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada tanggal 19 September 2018, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan telah melaksanakan ziarah ke Makam Proklamator RI Alm. Ir. Soekarno di Blitar dan Makam Alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

 

Turut serta dalam kunjungan tersebut, Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., Pangkostrad Letjen TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., Ph.D., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., Dansesko TNI Letjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Agus Surya Bakti, M.I.Kom., Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Kapuspen TNI Mayjen TNI Santos G. Matondang, M.Tr.(Han), Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Dankorpaskhas Marsda TNI Seto Purnomo, Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto, S.T. dan Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) TNI Purnomo. (Badar/Puspen TNI)

Babinsa di Lombok Saat Gempa, Antara Keluarga dan Tugas

Musibah gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Sumbawa dan Sumbawa Barat beberapa waktu lalu telah menyisakan kenangan dan cerita yang mengharukan bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya bagi yang terdampak gempa. Kenangan sedih  keluarganya menjadi korban bahkan ada yang meninggal dunia, rumah-rumah rusak berat bahkan roboh yang mengharuskan mereka tinggal di pengungsian.

 

Selain itu bencana menyisakan trauma yang mendalam bagi warga terutama anak-anak, tidak terkecuali trauma juga dialami oleh aparat keamanan TNI beserta keluarganya yang bertugas di Lombok, salah satunya yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa).

 

Kesedihan yang dirasakan masyarakat dirasakan pula oleh keluarga Babinsa. Saat terjadinya gempa bumi yang juga merobohkan tempat tinggalnya, mereka ditinggalkan suami untuk melaksanakan tugas menolong  warga yang menjadi korban. Namun karena ketabahan sebagai seorang istri prajurit, mereka tegar walau tanpa ada suami mendampinginya dipengungsian tinggal bersama warga yang lain dengan beratapkan tenda dari terpal dan tidur beralaskan tikar.

 

Untuk meninggalkan keluarga dipengungsian dengan kondisi yang serba terbatas tentunya tidak mudah bagi setiap orang, tapi itulah yang harus dilakukan seorang  Babinsa walaupun diri dan keluarganya turut menjadi korban. Mereka tetap semangat melaksanakan tugasnya, tak kenal lelah membantu warga binaannya yang terkena musibah dan memastikan mereka mendapatkan pertolongan.

 

Salah satunya yaitu Serka Ali (45) Babinsa Tegal Maja Koramil 1606-02/Tanjung menceritakan kisah awal mulai terjadinya gempa yang juga merobohkan rumahnya dan harus meninggalkan keluarga di pengungsian.

 

Menurutnya, saat itu tanggal 5 Agustus 2018 malam hari ia pergi untuk melaksanakan acara zikir bersama dirumah tetangga, namun dipertengahan jalan tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar sehingga ia bergegas untuk kembali kerumah memastikan keluarganya selamat.

 

“Setiba dirumah anak istri saya sudah menangis dengan kondisi rumah yang sudah rusak berantakan dan gelap gulita karena listrik padam semua, kami semua berpelukan. Gempa pertama itu rumah belum roboh,” kenangnya.

 

Malam itu juga beredar informasi adanya tsunami sehingga seluruh warga panik, Pak Ali bersama keluarga dan tetangganya mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi, karena malam itu gempa terus menerus dan bertambah besar ia putuskan untuk bermalam di tempat tersebut.

 

Setelah keesokan harinya, ia bersama warga  turun untuk melihat kondisi rumah masing-masing. Betapa sedih ketika melihat rumah tempat ia dan keluarga bernaung roboh rata dengan tanah, akhirnya saat itu pula bersama warga yang rumahnya juga rusak mendirikan tenda di sekitar rumah untuk tinggal sementara.

 

“Selanjutnya saya lapor kepada Danramil 1606-02/Tanjung Kapten Inf Anak Agung Rai Budiana dan saat itu dibantu anggota  yang lain puing-puing rumah kami dibersihkan,” ujar pria tiga anak ini.

 

Walaupun rumahnya roboh, Serka Ali tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Babinsa seperti biasa, satu hari setelah gempa ia berangkat menuju desa binaannya untuk membantu warga yang rumahnya rusak bahkan ada yang meninggal dunia. “Kami bersama-sama anggota Polri, Basarnas dan relawan lainnya menolong korban dan mendata  rumah yang rusak, setelah itu berkordinasi terkait bantuan logistik untuk warga terutama yang berada di pengungsian, memastikan semua mendapat bantuan,” jelasnya.

 

Desa Binaan Serka Ali Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 11 Dusun  75 % mayoritas masyarakatnya beragama Budha dan hanya tiga Dusun yang beragama Islam. Sedangkan korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak empat orang dan sudah mendapat santunan. Rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 1.986 dan yang rusak sedang maupun ringan masih didata oleh Pemerintah Daerah.  “Alhamdulillah semua warga sampai saat ini sudah tertangani tinggal meneruskan pembersihan puing-puing,” ungkapnya.

 

“Saya juga bersyukur kondisi keluarga juga sehat, saat ini kami sudah pindah dari pengungsian dan tinggal sementara diatas bekas rumah kami yang roboh dengan memanfaatkan puing-puing rumah yang masih bisa dipakai,” imbuhnya.

 

Berbeda dengan cerita Serka Ali, Sertu I Made Yuantara yang merupakan Babinsa Desa Malaka Koramil 1606-02/Tanjung memiliki kenangan yang lebih unik dan mengesankan.

 

Diceritakannya, tiga hari setelah istrinya melahirkan di RSAD Mataram, tiba-tiba pada Minggu pagi (29/07/2018) terjadi gempa dengan kekuatan 6,8 SR di Lombok Timur namun kekuatannya di wilayah Mataram tidak begitu besar dan seluruh anggota Koramil Tanjung waktu itu diperintahkan menuju Koramil 1606-03/Bayan untuk membantu, karena Kecamatan Bayan berdekatan dengan lokasi kekuatan gempa sehingga terkena dampaknya.

 

“Setelah melihat di desa binaan tidak terlalu terdampak, saya langsung menuju Koramil Bayan untuk membantu memasang pipa saluran air yang putus akibat gempa hingga kami menginap disana,” ungkapnya.

 

Selanjutnya pada Minggu malam tanggal 5 Agustus 2018 terjadi gempa ke dua, yang merupakan gempa terbesar dengan kekuatan 7 SR pusat gempa di Kabupaten Lombok Utara dirasakan guncangan keras hingga  kota Mataram yang mengakibatkan masyarakat berhamburan keluar rumah. Malam itu  masyarakat tidak ada  yang berani tidur di dalam rumah bahkan ada isu air laut di Pantai Ampenan sudah mulai naik sehingga menambah kepanikan masyarakat.

 

“Saat itu keluarga juga panik dan rumah juga sudah retak cukup lebar, takut terjadi apa-apa malam itu juga saya mengungsikan istri dan anak kami yang masih bayi ke tetangga perumahan di BTN Pepabri. Selanjutnya saya malam itu juga melaporkan kepada Danramil untuk melaksanakan pengecekan ke desa binaan memastikan kondisi warga. Karena banyak rumah yang rusak berat akhirnya saya putuskan menginap di pengungsian warga, selain itu jarak rumah dengan desa binaan juga cukup jauh,” kenang Yuantara.

 

Menurutnya, usai gempa malam itu di desa binaannya tersebar isu  pencuri ternak merajalela sehingga warga terprovokasi berkerumun di jalan raya melakukan sweeping, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan dirinya menghimbau warga untuk tidak main hakim sendiri.

 

Bersyukur kondisi saat itu bisa terkendali semua dan saat ini warga yang menjadi korban sudah di data untuk mendapatkan bantuan.  Sekarang kami bersama-sama warga dan alat berat dari Zikon 13  terus bergerak membantu membersihkan puing rumah dan fasilitas umum lainnya hingga tuntas.

 

“Sedih rasanya kalau mengingat saat itu meninggalkan istri dan anak yang masih bayi, namun karena panggilan tugas itu harus saya lakukan, mengutamakan membantu masyarakat,” imbuhnya.

 

Saat ini kondisi istri dan anak Serka Made dalam kondisi sehat, namun karena masih trauma sementara masih tidur di tenda teras depan rumahnya dengan ditutup terpal dan triplek. “Sekarang kondisi warga di desa binaan saya secara umum sudah mulai membaik, dan saya lebih tenang bisa pulang ke rumah, menemani istri dan membantu merawat si kecil,” ujarnya.

 

Melihat perjuangan Babinsa yang tidak mengenal lelah dalam membantu masyarakat korban gempa di Lombok, Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Lombok, Mayjen TNI Madsuni, S.E. memberikan apresiasi dengan membangunkan rumah hunian sementara bagi Babinsa yang rumahnya rusak berat, dengan harapan dapat menambah semangat Babinsa dalam melaksanakan tugasnya dalam membantu masyarakat.

 

“Dengan rumah hunian sementara ini harapannya saat bertugas mereka lebih tenang meninggalkan keluarga di rumah, dibandingkan dengan tinggal di tenda. Mudah-mudahan ini dapat mengurangi beban mereka,” ungkapnya.

 

Saat ini rumah hunian sementara sudah mulai dibangun, dari data yang ada jumlah rumah Babinsa yang mengalami rusak berat sebanyak 13 Unit, lokasinya tersebar di empat wilayah yaitu Koramil 1606-02/Tanjung, Koramil 1606-10/Bayan, Koramil 1606-10/ Gangga dan Koramil Batu Kliang Lombok Tengah.

Oleh :

Mayor Inf Suwandi

Perwira Penerangan Komando Tugas Gabungan Terpadu Lombok

Panglima TNI : TNI Tidak Akan Melupakan Sejarah

sumbawanews.com,- Usai melaksanakan Ziarah ke Makam Proklamator Negara Republik Indonesia Ir. Soekarno di Blitar, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama rombongan juga melaksanakan ziarah ke Makam Presiden RI keempat KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018).

 

Dalam rangkaian kegiatan ziarah, Panglima TNI didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketua Umum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna.

 

Kedatangan  Panglima  TNI beserta rombongan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, disambut gembira oleh Wakil Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH. Abdul Hakim Ma’fud dan KH. Drs.  Fahmi Amrullah,  KH.  Hasyim dan para santri.  Selanjutnya Panglima TNI, Kasad, Kasal dan Kasau dikalungkan selendang oleh  KH. Abdul Hakim Ma’fud.

Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa kegiatan ziarah ke Makam KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh seluruh pejabat dan prajurit TNI dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 TNI untuk berziarah ke makam pejuang dan Presiden RI.

 

“Oleh sebab itu kita tidak akan melupakan sejarah tentang pengorbanan para Pahlawan, bagaimana jerih payah yang ditunjukkan kepada generasi penerus bangsa sehingga patut untuk kita teladani bersama,” tegas Panglima TNI. (Mad/Puspen TNI)

Panglima TNI Ziarah ke Makam Bung Karno

sumbawanews.com,- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., melaksanakan ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018).

Setiba di komplek makam Bung Karno, Panglima TNI bersama Kepala Staf Angkatan dan rombongan melakukan tabur bunga serta memanjatkan doa untuk Proklamator Indonesia. “Jadi hari ini, setelah ke makam Bung Karno, saya juga berziarah ke makam H.M. Soeharto, K.H. Abdurahman Wahid dan terakhir ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman,” ujarnya.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa tujuan ziarah ke makam Bung Karno yang terletak di Blitar merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 TNI. “Ziarah ke makam Proklamator Bung Karno ini merupakan tradisi yang bagus karena kita selalu diingatkan dengan Jas Merah yaitu jangan sekali-kali melupakan sejarah,” katanya.

Selanjutnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa usai melakukan ziarah ke beberapa makam Presiden RI dan Panglima Besar Jenderal Soedirman, akan mengunjungi museum Panglima Besar Jenderal Soedirman yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan makam para pahlawan yang berada di Yogyakarta.

“Tradisi ziarah ke beberapa makam pendiri bangsa dan para pahlawan seperti ini harus dipertahankan untuk mengingatkan seluruh generasi penerus, dalam hal ini bukan hanya TNI tetapi seluruh anak bangsa bahwa generasi muda khususnya generasi millennial agar mengerti betapa besar perjuangan para pahlawan dan pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan Indonesia,” ungkap Panglima TNI.

Ikut serta dalam ziarah tersebut, Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketua Umum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna. (Mad/Puspen TNI)

Berita Terkini

Yaman Pukul Mundur USS Harry S Truman

Sana'a, sumbawanews.com - Juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Yahya Sare'e, Senin (28/04) mengumumkan, Selama beberapa jam terakhir, musuh Amerika melakukan dua pembantaian. Pertama di...

Duga India Segera Menyerang, Pakistan Siaga Tinggi

Islamabad, sumbawanews.com - Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, Senin (28/04) menduga serangan militer oleh negara tetangga India akan segera terjadi. Baca Juga: India Tunda Perjanjian...

Wujudkan Ketahanan Pangan, Babinsa Mapurujaya Selalu Hadir Bantu Petani

Timika, sumbawanews.com - Pendampingan pertanian yang dilakukan Babinsa terus dilakukan. Komitmen pendampingan kepada para petani merupakan bukti bahwa TNI AD melalui pendampingan para Babinsa...

Panglima TNI Apresiasi Dharma Pertiwi: Pilar Penting Kesejahteraan Keluarga Prajurit

Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny. Evi Agus Subiyanto, menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun...

Umumkan Gencatan Senjata, Rusia Nyatakan Siap Berunding Tanpa Syarat

Moskow, sumbawanews.com - Istana Kremlin, Senin (28/04) mengungkapkan, Berdasarkan keputusan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Vladimir Putin, berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, pada hari peringatan...

Berita Utama