Home Blog Page 2503

Satgas Indobatt-03 Peringati HUT TNI Ke-72 di Tanah Darfur-Sudan

sumbawanews.com,- Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indobatt-03 dibawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam, S.E., beberapa waktu lalu menyelenggarakan Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI di daerah misi PBB di El Geneina, Sudan Afrika.

 

Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI dilaksanakan pada pukul 08.30 LT dan yang bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) adalah Kolonel Inf Joko Sudiono, M.A. yang merupakan Komandan Kontingen Pasukan Garuda yang ditugaskan di Negara Sudan.

 

Dalam amanatnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dibacakan Kolonel Inf Joko Sudiono menyampaikan bahwa penyelenggaraan HUT TNI pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat atas pembangunan kekuata TNI yang telah dan sedang dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2017. Oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan HUT ke-72 TNI ini adalah “Bersama Rakyat TNI Kuat”.

 

Panglima TNI juga menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB berhasil karena dapat berbaur dan diterima keberadaannya oleh masyarakat setempat. “Ini menandakan bahwa keberadaan prajurit TNI selalu mendapat hati dilingkungan masyarakat sekitarnya, karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal dimanapun prajurit TNI dimanapun berada,” ucapnya.

 

Rangkaian kegiatan Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI tahun 2017 dilaksanakan dengan menampilkan Parade Pasukan Upacara, Defile Panji-panji Angkatan dan Pasukan Upacara, Pentas Kesenian Budaya Indonesia dan Demonstrasi Aktraktif Kemampuan Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid maupun Alutsista TNI. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dan menunjukkan kemampuan prajurit TNI.

 

Pertunjukkan kesenian budaya dengan menampilkan tari kreasi selamat datang diiringi lagu daerah yang dinyanyikan secara langsung. Kemudian demonstrasi aktraktif kemampuan prajurit TNI pasukan garuda Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid menampilkan beladiri Yongmoodo, Karate dan Merpati Putih yang dikemas dengan aksi pertunjukan jurus-jurus beladiri dalam melumpuhkan lawan yang menggunakan senjata tajam maupun senjata api serta teknik beladiri menghadapi lawan lebih dari dua orang.

 

Dalam rangkaian kegiatan Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI juga terdapat aksi spontanitas yaitu Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E., diminta oleh tim pendekar Merpati Putih tampil dihadapan para tamu undangan untuk mematahkan besi Dragon dan besi tersebut berhasil dipatahkan di lengan Komandan Satgas. Hal ini menunjukkan kemampuan beladiri Merpati Putih dapat dipelajari dan dimiliki oleh siapapun.

 

Selanjutnya juga terdapat aksi spontanitas mendorong kendaraan tempur Armour Personel Carrier (APC) Anoa yang merupakan hasil karya anak bangsa Indonesia Produksi PT. Pindad dengan melibatkan para tamu undangan yang hadir. Hal ini dilakukan sebagai upaya promosi salah satu produk buatan Indonesia, sehingga dapat dikenal oleh para tamu undangan yang berasal dari berbagai negara.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama prajurit Indobatt-03 dilapangan Upacara  dan penanaman bibit pohon Neem Tree secara simbolis dilahan Indobatt Garden oleh Unamid Sector West Commander Brigadier General Maesho Hagos Seyum (Ethiopia) dan Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Joko Sudiono, M.A.,. Hal ini merupakan langkah melestarikan alam dan bukan hanya sebagai kegiatan seremonial protokoler semata tetapi sebagai upaya nyata untuk menjaga kelestarian alam.

 

Hadir pada acara tersebut 15th Division Government of Sudan (GoS) Army Major General (P.s.c) G.M.F Hamid, UNAMID Sector West Commander Brigadier General Maesho Hagos Seyum, Para Komandan pasukan perdamaian dari negara lain, Staff UNAMID Sec West dan perwakilan prajurit dari pasukan negara lain. (Ahmad/Puspen TNI)

Panglima TNI : Festival Film Nusantara Tumbuhkan Rasa Nasionalisme

????????????????????????????????????
????????????????????????????????????

(Puspen TNI. Rabu, 11 Oktober 2017).   Film-film Nominasi dalam Festival Film Nusantara merupakan karya anak bangsa yang sangat luar biasa, karena kita sejatinya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa bela negara, rasa optimisme dan rasa bangga terhadap negara.  Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Malam Penghargaan Festival Film Nusantara (FFN) dalam rangka HUT ke-72 TNI tahun 2017 di Teater Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, Selasa malam (10/10/2017).

 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa penyelenggaraan Festival Film Nusantara 2017 mengakselerasi karya konten kebangsaan yang diwadahi dalam film-flim karya komunitas anak bangsa yang merupakan sumbangsih masyarakat dan prajurit TNI, guna mendorong motivasi perfilman Indonesia.  “Karya anak bangsa yang dituangkan dalam Festival Film Nusantara sangat luar biasa, para nominator dan peserta telah menunjukan kemampuannya diberbagai kategori FFN,” katanya.

 

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Film adalah suatu metode pembelajaran untuk meningkatkan motivasi bela negara, kemudian yang paling penting lagi adalah menggali budaya-budaya asli Indonesia yang sudah akan hilang padahal budaya itu merupakan kekuatan hakiki. “Saya merasa bangga akan karya para nominator dan peserta lainnya dan Saya tidak menduga peserta FFN 300 lebih dari semua daerah di Indonesia, walaupun masih pemula, tapi sangat luar biasa,” ucapnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa kedepan, TNI akan membuat Film Laksamana Malahayati seorang pejuang perempuan yang bertugas sebagai intelijen Kesultanan Aceh dan lulusan Akademi Angkatan Laut Aceh.  “Untuk membuat film Laksamana Malahayati tentu diperlukan studi pustaka agar tidak terjadi kesalahan data dan fakta, karena film ini bukan hanya untuk nasional saja tetapi internasional. Kita tunjukan kepada dunia bahwa kita punya Laksamana Malahayati,” pungkasnya.

 

Adapun film dokumenter kebangsaan peserta FFN  2017 sebagai berikut : Film Kategori Umum meliputi Kasepuhan Cisungsang, Pemburu Dongeng, Dongeng Sebuah Batik, Srikandi Dari Pati, Sense of Place, Sugihartini, Wajah Negara Di Timur Indonesia, Presiden Singkong (Cassava President), Perjalanan Mencintai Negeri, Tarung Bebas Ala Pondok Pesantren, Rembulan, Jagoan Online, Sekolah Emperan, Ciliwung Berdongeng, Cerdas Bersama TNI, Warna Islam Di Nusantara, Toleransi Di Nusantara, Pesantrenku Tak Beratap, Ludruk Tjap Soerabaja, Lentera Dalam Kehidupan, Rona Kerontang Di Tanah Timor, Menyemai Asa Di Pesisir Malang, Buah Manis Pengabdian, Para Penjaga Tana Ulen dan Bunyi Budaya Menuju Moksa.

 

Film Kategori Prajurit TNI terdiri dari Profil Kodam XIV/Hasanudin, Profil Koarmabar Dispen Armabar, Profil Dispenau, KRI Bung Tomo 357 Koarmatim, Sersan Darwis Kodam XIV/Hasanudin, Babinsa Sebagai Garda Terdepan Kodam IX/Udayana, Loen Galak Merah Putih (Aku Cinta Merah Putih) Kodam IM dan Peduli Kasih TNI AD Terhadap Masyarakat Kodam XII/Tanjung Pura.

 

Dalam FFN tersebut, ditampilkan drama teater yang diperankan oleh para prajurit TNI diantaranya Kapten Inf Abu Bastian S.Ikom.M,Si,  Lettu Inf Sulaiman S.Pd.I, Letda Chb (K) Uli Magdalena, Serma Bek/ W Parah AP, Serka TTU/ W Veronika, Serka Deasi,  Serda Mustafa Habibi, Serda (K) Rinia Sekarwati, Serda (K) Yulianda KD, Serda (K) Venny Grace, Serda Tri Asviani, Serda Intan Vantika D, Serda heru Purwanto, Serda Anggi R, Serda Rifki Fs, Prada Gregorius S., Prada Khaerul Dahlan, Prada M. Kholil dan Prada Legi Apriansyah. (Badar/Puspen TNI)

200 Prajurit TNI Misi PBB di Afrika Tengah Peringati HUT Ke-72 TNI

(Pen Konga XXXVII-D/Minusca. Rabu, 11 Oktober 2017). Sebanyak 200 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XXXVII-D/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) atau Indonesian Engineering Company (Indo Eng Coy) beberapa waktu lalu menggelar upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017, di Lapangan Upacara Indo Eng Coy Garuda Camp, Mpoko, Bangui, Republik Afrika Tengah.

 

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos. Sedangkan background dalam kegiatan upacara ditampilkan beberapa Alutsista, diantaranya dua unit Backhoe Loader, satu unit Forklift, satu unit Vibrator Roller dan empat unit Ranpur Anoa.

 

Dalam upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 di Afrika Tengah, Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos. membacakan amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang mengatakan diantaranya bahwa penyelenggaraan HUT TNI ini pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat atas pembangunan kekuatan TNI yang telah dan sedang dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2017.  Oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 yaitu “Bersama Rakyat TNI Kuat.

 

Dalam amanat tertulisnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB berhasil karena dapat berbaur dan diterima kebeadaannya oleh masyarakat setempat.  “Hal ini menandakan bahwa keberadaan prajurit TNI selalu mendapat hati di lingkungan masyarakat sekitarnya, karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal di manapun prajurit TNI berada,” ucapnya.

 

Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh personel Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca, dapat berjalan dengan khidmat dan penuh semangat walaupun dalam pelaksanaannya diselenggarakan secara sederhana. “Dengan dilaksanakannya upacara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pengabdian dan bertugas bagi seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgas Minusca,” kata Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos.

 

Usai upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 dilanjutkan dengan acara tradisi penyiraman bunga bagi prajurit yang mendapat promosi kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung 1 Oktober 2017. Sebagai perwakilan dalam kegiatan tradisi ini yaitu Lettu Adm I Dewa Made Estu Wibawa, Serka Didik Santosa dan Praka Sugianto.

 

Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos. menyampaikan ucapan selamat kepada para personel yang mendapatkan kepercayaan kenaikan pangkat, terlebih kenaikan pangkat ini terjadi di daerah tugas. “Bagi prajurit Satgas Minusca yang mendapat anugerah kenaikan pangkat dan dengan amanah kenaikan pangkat ini, diharapkan dapat membawa perubahan dalam bersikap, berdinas dan mengabdi bagi kesatuan TNI,” ujarnya.

 

“Kenaikan pangkat merupakan salah satu kehormatan yang diberikan oleh negara kepada prajurit yang berprestasi dalam pengabdiannya kepada TNI. Dengan adanya kenaikan pangkat ini, para prajurit harus lebih meningkatkan kinerja dan profesionalitas dalam pengabdian kepada Nusa dan Bangsa,” pungkas Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos..

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya kontingen dari Serbia, Rwanda, Mauritania, Nepal, Bangladesh, Senegal dan Mesir serta para personel Milobs dan Milstaff Indonesia yang sedang bertugas di Republik Afrika Tengah.

 

Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca berjumlah 200 personel dari ketiga angkatan (176 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 5 personel TNI AU) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.Sos sebagai Dansatgas, yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur.

 

Satgas Konga XXXVII-D/Minusca yang akan bertugas selama satu tahun ke depan, memiliki tugas untuk membantu PBB dalam berbagai pekerjaan seperti pembuatan super camp, perbaikan jalan, pembangunan jembatan, perbaikan pangkalan, pembuatan perimeter camp dan perbaikan-perbaikan konstruksi lainnya. Selain tugas pokoknya tersebut, Satgas Kompi Zeni TNI berupaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di daerah misi serta mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat Republik Afrika Tengah. (Badar/Puspen TNI)

Internasional Fun Swimming 2017, Kazona Tengah Bakamla RI Lepas Peserta di Pantai Kalasey

Manado, 10 Oktober 2017 (Humas Bakamla RI)— Kepala zona Kamla Maritim Tengah Bakamla RI Brigjen Pol Drs Bastomy Sanap, S.H., M.B.A., M.Hum. bersama Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw melepas secara simbolis para peserta kegiatan International Fun Swimming 2017 yang dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Prov. Sulut ke-53, di Pantai Kalasey Sulawesi Utara, Selasa (10/10/2017).
Bagi para peserta mancanegara, kegiatan renang dimulai dan diakhiri di Pantai Kalasey dengan jarak tempuh 1200 meter. Sebanyak 535 orang, sebagian besar adalah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Sulut turut serta dalam kegiatan ini.
Sementara itu, pada even yang sama, kegiatan renang ini juga dipertandingkan bagi masyarakat umum dan  atlit nasional. Pelepasan peserta dilakukan Kadis Perikanan Pemprov Sulut Ronald Sorongan di Pantai Malalayang.
Untuk para peserta lomba masyarakat umum ditetapkan jarak tempuh 1000 meter dan diikuti 57 peserta, sedangkan atlit berjarak tempuh 2000 meter diikuti 25 peserta. Kedua kategori ini memulai start perlombaan renang dari Pantai Malalayang dan berakhir di Pantai Kalasey. Dari kedua kategori ini muncul pemenang yaitu Sevio Polakitan untuk kategori 1000 meter dan Alexandro Nangka dari Palembang untuk kategori 2000 meter.
Pemprov Sulut selaku penyelenggara kegiatan mempercayakan Kepala Zona Tengah Bakamla RI untuk bertindak selaku ketua panitia. Diakhir acara, dilakukan penyerahan hadiah oleh Kazona Tengah kepada para pemenang.
Untuk kelancaran kegiatan dan menjaga keselamatan peserta, diturunkan tim Search And Rescue (SAR) yang terdiri dari personel Basarnas, Polair, KKP Provinsi Sulut dan  Bakamla RI (Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono)

Panglima TNI : TNI-Polri Tonggak Penyangga Tegaknya NKRI

????????????????????????????????????
????????????????????????????????????

(Puspen TNI).  Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan tonggak penyangga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Oleh sebab itu, Prajurit TNI dan Personel Polri harus solid dan jangan mau dimanfaatkan oleh politikus.

 

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 951 Perwira Siswa (Pasis), terdiri atas 138 Pasis Sesko TNI, 61 Pasis Sespim TI, 272 Pasis Sesko AD, 122 Pasis Sesko AL, 100 Pasis Sesko AU dan 258 Pasis Sespimmen, dengan tema “Melalui Program Kegiatan Bersama (PKB)  Kejuangan, TNI dan Polri Bertekad Memantabkan Kembali Integritas, Stabilitas Dan Ketahanan Nasional Dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Dan Mempertahankan Keutuhan NKRI” di Gedung Soedirman Secapaad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/10/2017).

 

Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa solid tidak harus dengan satu atap, tetapi bagaimana TNI dan Polri sesuai dengan fungsi dan visinya melaksanakan tugas dengan profesional dan saling mengisi kekosongan.

 

“Tugas TNI adalah menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI harus pakai senjata, sedangkan Polisi tugasnya menjaga Kamtibmas dan penegakan hukum serta melindungi masyarakat,” ujar Panglima TNI.

 

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI dan Polri harus bebas dari politik praktis, dan jangan sampai ada anggota TNI maupun Polri yang terlibat langsung maupun tidak langsung dari urusan perpolitikan. “Politik TNI dan Polri adalah Politik Negara yang berurusan dengan kedaulatan, keamanan negara dan bangsa Indonesia,” katanya.

 

Lebih jauh Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI dan Polri adalah dua institusi yang mengawal berjalannya mekanisme demokrasi dengan aman dan damai.  “Jangan sampai para Perwira atau Jenderal aktif bermain politik,” jelasnya.

 

Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpesan kepada para Perwira Siswa jangan sampai TNI dan Polri diadu domba.  “Wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang, dengan kata kunci TNI dan Polri harus Solid,” pungkasnya. (Badar/Puspen TNI)

Ekspedisi NKRI Gelar Khitanan Massal Di Merauke

Menyambut HUT TNI ke-72, Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 Subkorwil-3/ Merauke bidang Pengabdian Masyarakat yang dipimpin Letda Inf Alion Ria, mengadakan Khitanan massal setelah sebelumnya menggelar pengobatan massal. Khitanan massal berlangsung pada Minggu, 08 Oktober 2017 di Kampung Wasur, Merauke.

 

Kegiatan khitan massal ini sendiri dilatarbelakangi keinginan Ekspedisi NKRI untuk lebih dekat dengan masyarakat dan juga sebagai wujud kepedulian Ekspedisi NKRI kepada masyarakat. “Beberapa manfaat Khitan atau sunat adalah membuat pria lebih mudah untuk membersihkan bagian intimnya. Khitan juga dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan banyak manfaat Kesehatan  lainnya”. Jelas Kapten Ckm Wildan Zapar, perwira kesehatan Subrkorwil-3/ Merauke.

 

Salah satu peserta khitan massal Aloisius Abagaimu, warga lokal Kampung Wasur juga menyambut baik kegiatan ini. “Saya sangat senang menjadi peserta khitan massal ini,  kegiatan ini juga diadakan secara gratis dan saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Ekspedisi NKRI yang telah melakukan kegiatan ini”.

 

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Tim Pengabdian Masyarakat bidang  pelayanan kesehatan khususnya dalam rangka HUT TNI ke-72. Selain Tim Pengabdian Masyarakat, Ekspedisi NKRI juga terdiri dari Tim Jelajah dan  Tim Penelitian  bidang  Flora-Fauna, Geologi, Kehutanan, Potensi Bencana, Sosial Budaya serta Tim Data dan Media.

 

Ekspedisi NKRI merupakan wujud praktek gotong royong melalui sinergitas Kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, dunia usaha, mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dan didukung masyarakat setempat untuk membangun Indonesia.

 

Tema yang diusung dalam Ekspedisi  NKRI Koridor Papua Selatan 2017 ini adalah ”Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam”.

 

Kegiatan akan terus berjalan selama Ekspedisi NKRI 2017 berlangsung dimulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 22 November 2017. Ekspedisi 2017 adalah yang ke-7, Sebelumnya, ekspedisi dilakukan di Bukit Barisan 2011, Khatulistiwa 2012, Sulawesi 2013, Maluku dan Maluku Utara 2014, Nusa Tenggara dan Bali 2015, dan Papua Barat 2016.(Tim Media Ekspedisi NKRI 2017)

Kapuspen TNI : 5.932 Butir Amunisi Tajam Milik Polri Dipindahkan Ke Mabes TNI

(Puspen TNI).  Melanjutkan penjelasan Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto tanggal 6 Oktober 2017 dan sebelumnya juga disampaikan oleh Menkopolhukam Bapak Wiranto tentang amunisi milik Polri, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa 5.932 amunisi yang dikemas dalam 71 Koli tadi malam sudah dipindahkan ke Gudang Amunisi Mabes TNI.

 

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si saat menggelar jumpa pers dengan media massa di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).

 

Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto membenarkan bahwa amunisi yang dikemas dalam 71 Koli (kotak kayu) tersebut adalah amunisi tajam.  “Amunisi tersebut benar merupakan amunisi tajam sebagaimana yang tertera dalam Katalog (Arsenal Catalogue Bulgaria) dari pabrikan dengan  kaliber 40 x 46 mm, jarak capainya 400 meter dan radius mematikan 9 meter,” katanya.

 

“Yang dititipkan di Mabes TNI hanya amunisi tajam, untuk senjata sudah dibawa ke Mabes Polri. Untuk waktu penitipan sudah ada aturan yang berlaku, TNI hanya bertanggungbjawab atas penyimpanan,” kata Mayjen TNI Wuryanto.

 

Lebih lanjut Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan bahwa keistimewaan amunisi ini dapat meledak sebanyak dua kali. Setelah ledakan pertama, maka amunisi akan terlontar pada ketinggian 0,5 – 2,5 meter dan meledak dengan pecahan-pecahan logam tajam dari badan amunisi yang berjenis granat (fragmentation) tersebut. “Amunisi inipun dapat meledak sendiri (self distruction) tanpa ada benturan/impack pada 14-19 detik setelah amunisi keluar laras,” ucapnya.

 

“Sampai saat ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak mempunyai amunisi dengan kemampuan seperti itu. Amunisi yang dimiliki TNI AD, mematikan pada radius 6 meter dan tidak mempunyai fragmentation,” pungkas Mayjen TNI Wuryanto. (Badar/Puspen TNI)

Arsul Sani Tuding Djan Faridz Tidak Cermat Baca Putusan PK dan UU Pemilu

Jakarta, Sumbawanews.com. – Menanggapi kedatangan Djan Faridz (DF) dan kubunya ke KPU kemarin, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menanggapinya sebagai kunjungan sekelompok warga negara yg ingin suaranya didengar oleh KPU. Arsul yakin bhw KPU menerima mereka-pun sebatas menghormati rakyat yang bertamu ke KPU. Dikatakan Arsul bhw KPU tentu telah mengkaji secara cermat dan teliti persoalan kepengurusan PPP dengan menggunakan parameter perundang2an, khususnya UU Parpol dan UU Pemilu.

Nah, siapapun yg menggunakan parameter UU maka akan sampai pada kesimpulan bahwa klaim DF dan segelintir pengikutnya sbg pengurus DPP PPP tidak ada dasar atau legitimasi hukumnya. Kesimpulan seperti ini akan sampai karena setidaknya 4 (empat) hal.

Pertama, satu-satunya legitimasi kelompok DF selama ini adalah Putusan Kasasi MA No. 601/2015. Nah, Putusan Kasasi No. 601 ini telah secara tegas dibatalkan oleh MA sendiri dengan Putusan PK No. 79/2017. Jadi satu-satunya legitimasi kelompok DF sudah tidak ada lagi.

Kedua, selama ini DF ini merujuk pada Putusan Mahkamah Partai (MP) PPP dan menggunakan beberapa ahli hukum untuk membangun opini berdasar Putusan MP PPP ini di ruang publik. Ini merupakan bentuk penyesatan informasi (misleading information), oleh karena tidak ada Putusan MP PPP yang secara eksplisit menyatakan kepengurusan DF adalah yg sah. Bahkan ketika akan dilaksanakan Muktamar Pondok Gede tahun 2016 yang lalu, MP PPP menyampaikan pendapat hukum kepada Presiden dan Menteri Hukum dan HAM bahwa solusi penyelesaian kepengurusan PPP dg Muktamar ulang yg diikuti oleh semua pihak. Karena itulah kemudian diselenggarakan Muktamar di Pondok Gede yg dibuka Presiden dan ditutup Wakil Presiden dengan dihadiri oleh para pejabat lembaga negara maupun menteri terkait. Penggunaan opini ahli hukum untuk membangun opini publik justru mengorbankan reputasi dan integritas keilmuan mereka, oleh karena para ahli hukum ini hanya diberi informasi dan bahan yg sepotong-sepotong saja. Misalnya, pendapat MP PPP sendiri yang terakhir sebelum Muktamar Pondok Gede malah tidak pernah diinfokan kepada para ahli hukum mereka.

Ketiga, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menolak gugatan TUN DF atas SK Menkumham terkait dengan kepengurusan PPP setelah Muktamar Pondok Gede tahun 2016. Penolakan gugatan ini seiring dengan penolakan Mahkamah Konsitusi (MK) atas tiga permohonan DF dan kelompoknya terkait dengan uji materi pasal tentang pengesahan kepengurusan partai dalam UU Parpol dan UU Pilkada.

Keempat, apa yang digembar-gemborkan olrh DF bahwa Menkumham tidak melaksanakan Putusan MA dalam perkara kasasi TUN No. 504/2015 juga tidak benar. Menkumham telah melaksanakan putusan kasasi TUN tsb dengan mencabut SK Kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya yg diperintahkan dalam Putusan tsb. dan mengembalikan SK Kepengurusan PPP kpd kepengurusan hasil Muktamar Bandung yg dipimpin oleh Suryadharma Ali dan M. Romahurmuziy yg kemudian menyelenggarakan Muktamar Pondok Gede April 2016. Pertanyaannya mengapa kok bukan menerbitkan SK bagi kepengurusan DF? Maka jawabannya, adalah karena: satu, Putusan kasasi MA-nya tidak memerintahkan demikian, kedua permohonan pengesahan kepengurusan DF tidak memenuhi syarat administratif, antara lain karena akta notaris yg DF mohonkan sudah dirubah oleh DF sendiri.

Oleh karena itu sudah saatnya DF membaca kembali secara cermat aturan perundang2an yang ada dan meneliti kembali seluruh dokumen terkait dengan persoalan PPP. Setelah itu, perlu introspeksi untuk berhenti terus menerus memelihara kesan di ruang publik bahwa PPP masih terpecah belah.(Erwin s)

Panglima TNI : Prajurit Harus Berjuang Demi Kepentingan Rakyat

(Puspen TNI).  Rakyat adalah ibu kandung yang melahirkan TNI, oleh karena itu prajurit TNI harus selalu berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia, karena rakyatlah yang memerdekakan Indonesia dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta. Sejarah pun telah memperlihatkan kepada bangsa Indonesia, betapa hebatnya kekuatan rakyat yang bersatu.

 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam pengarahannya dihadapan 2.325 prajurit TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara) se-wilayah Kodam IV/Diponegoro, bertempat di Balai Diponegoro, Semarang, Senin (9/10/2017).

 

Panglima TNI menegaskan bahwa TNI akan melakukan apapun untuk kepentingan rakyat dan wilayah (darat, laut, udara) serta pemerintahan, ketiga komponen tersebut adalah syarat adanya suatu Negara.  Disamping itu, TNI juga harus tunduk dan patuh kepada Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden RI terpilih secara sah dan berdasarkan hukum atau konstitusi.

 

Terkait dengan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018,  Panglima TNI menyatakan bahwa TNI harus dapat meraih kepercayaan rakyat yang paling tinggi, karena TNI dan Polri akan menjadi penengah dan penyelesai apabila terjadi konflik. “Dalam kondisi seperti ini, maka TNI dan Polri harus netral dan jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat,” tegasnya.

 

“Kalau kamu (TNI)  berpihak pada salah satu kontestan, begitu terjadi konflik maka rakyat tidak mempercayai kamu sebagai penengah.  Tetapi apabila kamu benar-benar netral, maka begitu ada konflik mereka percaya bahwa kamu bisa menjadi penengah,” ujar Panglima TNI.

 

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan agar para prajurit TNI harus selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, diantaranya dengan melakukan ziarah dan memperbaiki / merenovasi  Taman Makam Pahlawan seperti di Baucau dan Dili (Timor Leste).  “TNI tidak pernah melupakan jasa-jasa para prajuritnya dimanapun mereka berada, kita kunjungi dan kita ziarahi karena mereka adalah prajurit-prajurit yang terbaik,” ucapnya.

 

Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa tidak hanya ziarah dan memperbaiki makam saja, tetapi TNI juga memperbaiki dan renovasi 1.300 rumah Veteran menjadi rumah yang layak huni. “Mereka juga tidak kita lupakan, mereka adalah senior-senior kita yang telah meletakkan landasan yang sangat baik, sehingga TNI sangat dipercaya rakyat seperti saat ini, maka kita hormati Veteran-veteran dengan memperbaiki rumahnya menjadi rumah yang layak huni,” pungkasnya. (Badar/Puspen TNI)

Panglima TNI : Kompetisi Global Disebabkan Perkembangan Penduduk Dunia

(Puspen TNI).   Dunia saat ini sedang mengalami krisis ekonomi dan akan berdampak pada depresi ekonomi yang akan mengakibatkan meningkatnya kejahatan, konflik dan kompetisi global disebabkan perkembangan penduduk dunia yang luar biasa, sementara itu energi dan pangan makin berkurang.

 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada peserta Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri dengan Tema “Polri Yang Profesional Modern Terpercaya (Promoter) Dalam Rangka Mensukseskan Pemilu 2018” di Auditorium Ghraha Cendikia Akademi Kepolisian, Semarang Jawa Tengah, Senin (9/10/2017).

 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, ancaman nyata bangsa Indonesia adalah kompetisi global antar negara, salah satunya kompetisi antar manusia dalam bentuk migrasi lintas negara untuk mencari kehidupan yang lebih baik.  “Ini menjadi suatu peringatan dan harus kita waspadai, karena Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang kaya akan sumber daya alam,” katanya.

 

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, konflik antar negara di seluruh dunia saat ini sejatinya dilatarbelakangi oleh perebutan energi dan pangan. “Kedepan, konflik di dunia akan bergeser ke daerah ekuator salah satunya Indonesia,” ucapnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Bung Karno yang mengingatkan kita tentang  kekayaan alam Indonesia akan membuat iri negara-negara lain di dunia, begitu juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat disumpah di Senayan dalam sambutannnya mengatakan bahwa kaya akan sumber daya alam justru akan menjadi petaka.

 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo  mengatakan bahwa kita harus waspada karena sebenarnya ini yang kita hadapi sekarang di Indonesia. Menurutnya, Indonesia begitu kuat maka diperebutkan dengan cara proxy war dan tidak dengan senjata, akan tetapi bagaimana menggunakan orang-orang di negara ini menjadi jajahan negara lain untuk menggerogoti negara sendiri.

 

Disisi lain ceramahnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa munculnya teori Hegemoni dimana berakhirnya Perang Dingin, maka kekuatan hanya satu dengan menerapkan aturan-aturan. Jadi kekuatan satu itu akan membuat semuanya diatur oleh satu kekuatan ekonomi. “Itulah yang dibuat di Indonesia, budaya-budaya kita mulai dikikis, mereka membuat pasar modern dengan menghilangkan pasar tradisional,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa dalam kondisi ekonomi dunia yang sulit, Presiden RI Ir. Joko Widodo atau pemerintah telah memberikan langkah yang sangat tepat dengan membuat infrastruktur, jadi semua hasil bumi kita bisa bergerak dengan murah dan cepat.

 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Ir. Joko Widodo yang mengatakan kekompakkan antara TNI dan Polri akan menciptakan stabilitas politik dan keamanan, tidak ada alternatif lain.  “Waspada dan jangan sampai kita dijadikan alat politik, seperti yang dikatakan Presiden  RI bahwa politik TNI dan Polri adalah politik Negara, karena TNI dan Polri adalah tonggak penyangganya NKRI,” tandasnya. (Badar/Puspen TNI)

Berita Terkini

Update Poto Tano: Suasana Aksi di Simpang Negara Tano

  Keterangan foto: situasi aksi demontrasi menuntut pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) di simpang negara tano, yang menjadi salah satu titik aksi.

Operasi Terukur Satgas Habema TNI Berhasil Lumpuhkan Tokoh OPM di Papua Tengah

Papua - Satgas Gabungan Koops TNI Habema berhasil melumpuhkan salah satu tokoh penting Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi, dalam...

Dandim 1501/Ternate Paparkan Progres TMMD Kepada Tim Wasev

Ternate, sumbawanews.com - Dandim 1501/Ternate, Letkol Inf Jani Setiadi, memaparkan perkembangan pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 tahun 2025 di wilayah Kodim...

Bakamla RI Bersama Satgas TNI Gagalkan Pengiriman 25 CPMI Nonprosedural ke Malaysia

Nunukan, sumbawanews.com - Kolaborasi Tim Bakamla RI dan Satgas TNI kembali membuahkan hasil signifikan dalam menjaga keamanan laut dan mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang...

Update Poto Tano: Ratusan Aparat Bersiaga

Keterangan Foto: Ratusan aparat kepolisian telah bersiaga di Poto Tano untuk mengamankan jalannya aksi menuntut pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).  

Berita Utama