Nunukan, 5 April 2019 (Humas Bakamla RI).— Siang itu, di bawah teriknya mentari di tepian sebuah pantai di desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, terlihat dua sosok pria berseragam baju putih celana hitam, berjalan kaki menyusuri jalan yang terdapat di tepian pantai bersama Kepala Desa Balansiku H. Firman H.Latif beserta sejumlah Prajurit Korps Marinir yang memang kebetulan sedang bertugas menjaga wilayah perbatasan dengan Malaysia.
Tak jarang warga yang berpapasan
jalan kemudian bersalaman sembari lirih-lirih mengucap “Oh ini Bakamla…?
Alhamdulillah… Semoga Balansiku segera terwujud menjadi desa binaan
Bakamla”.
Camat Sebatik Muhlis, S.E., M.M,
yang sempat menyusul, juga berharap agar rencana yang membahagiakan masyarakat
perbatasan itu segera terlaksana, sembari melontarkan harapannya terhadap
Bakamla untuk dapatnya memprioritaskan peningkatan SDM, kususnya pengetahuan
tentang keamanan dan keselamatan laut.
Dua sosok pria berseragam unik
tersebut kemudian diketahui bahwa mereka adalah merupakan tim gabungan
dari Direktorat Kerjasama dan Humas Bakamla yang tengah melakukan survey
mencari lokasi yang cocok untuk membangun tugu ataupun gapura desa maritim.
Pasalnya, Bakamla RI dalam hal ini Direktorat Kerjasama bekerjasama dengan Pemkab Nunukan berencana akan membentuk desa maritim di garda terdepan wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni di Pulau Sebatik.
Seperti telah diberitakan
sebelumnya, program pembentukan desa maritim itu sendiri bagi Direktorat
Kerjasama Bakamla RI merupakan tahun ke-dua, yang pada tahun sebelumnya telah
dilaksanakan di Pandeglang, Sambas, dan Natuna.
Ada beberapa alasan tentang
dipilihnya Balansiku sebagai desa maritim, antara lain Kepala Desa dan seluruh
warganya memiliki kemauan yang kuat untuk memajukan wilayahnya yang tentu
saja merupakan bagian dari memajukan wilayah NKRI kususnya di wilayah
perbatasan, namun masih ada beberapa sektor tertentu yang masih memerlukan
perhatian.
Menyoal Kepala Desa Balansiku, ayah
dari satu putra dan satu putri dari pasangan bahagia dengan Hj. Sri Wahyuni,
S.I.P. yang Pegawai Kecamatan Sebatik itu memulai meniti karirnya menjadi
Kepala Desa sejak awal berdirinya Desa Balansiku pada tahun 2010 yang
didefinifkan pada tahun 2011 atas pilihan warga desa tersebut.
Meski terbilang baru seumur jagung,
setahun kemudian, H. Firman bersama warganya sudah mampu membawa
wilayahnya maju ke kancah perebutan predikat Desa Teladan se-Provinsi
Kalimantan Timur (saat itu belum terbentuk Kalimantan Utara). Alhasil, desa
yang memang terkenal guyup rukun itu benar-benar mampu menyabet predikat
Desa Teladan tingkat Provinsi.
Kini, desa seluas 2.835, 77 Ha
dengan jumlah penduduk 440 KK dan 1.445 jiwa itu akan dicalonkan sebagai desa
maritim yang merupakan desa binaan Bakamla RI.
Berbicara tentang rencana
pembentukan desa maritim di wilayah perbatasan tersebut, kemarin telah
dilakukan perbincangan awal antara dua orang utusan dari Bakamla (Kasubbag
Humas Letkol Bakamla Mardiono dan Kasi Kerjasama Mayor Bakamla Akhmad Firdaus,
S.I.P., M.Si) dengan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M., di
ruang kerja Bupati Nunukan.
Fasilitasi kerja sama tersebut tentu saja hasilnya segera dilaporkan pimpinan untuk mendapat arahan dan keputusan. (Ahmad Rohanda)