Home Blog Page 2048

Dandim Lotim : “Putus Rantai Covid-19 Dengan PSBL dan PSBD”

Lombok Timur – Kodim 1615/Lotim dan jajaran yang tergabung dalam Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tetap eksis di lapangan. Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona dilakukan seperti memberikan edukasi kepada masyarakat, pembagian masker, memberikan imbauan dan membantu pemasangan portal di jalan pembatas desa.

Tidak hanya itu, para Babinsa ditiap-tiap desa bersama Babinkamtibmas juga membantu Kapala Desa membagikan paket sembako untuk warga yang berhak menerimanya.

Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Agus Prihanto Donny, S.Sos., memberikan apresiasi kepada Babinsa jajarannya yang berusaha keras untuk membantu pemerintah dalam memutus penyebaran dan penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai wujud tanggungjawab terhadap tugas pokok sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004.

“TNI dalam kondisi apapun siap berada ditengah-tengah rakyat, mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan tugas pokoknya,” jelas Dandim.

Terkait dengan penanganan Covid-19, pihaknya bersama Pemerintah Daerah, Polres maupun instansi terkait bahu-membahu mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan imbauan dan kebijakan pemerintah.

Selain Agus Donny juga menyampaikan hasil rapat Forkopimda NTB yang menekankan agar Kepala Lingkungan maupun Kepala Dusun dan Kepala Desa untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berbasi Lingkungan (PSBL) atau Pembatas Sosial Berbasis Dusun/Desa (PSBD) untuk lingkungan atau dusun/desanya masing-masing.

Mantan Danyonif 742/SWY tersebut juga menginstruksikan para Danramil dan Babinsa untuk mendorong Camat dan Kades serta Kadus atau Kepala Lingkungan untuk melakukan isolasi secara mandiri di tingkat desa/dusun atau lingkungan, memberlakukan jam malam dengan memasang portal, menegur masyarakat yang tidak memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan dan ada patroli malam dari BKD bersama para pemuda setempat sehingga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19.

Perangi Covid-19, Brigif Para Raider 18/Kostrad Gelar Rapid Test

sumbawanews.com,- Brigif Para Raider 18/Kostrad menggelar Rapid Test dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Matrodji Brigif Para Raider 18, Jabung, Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020).

Kepala Seksi Personel (Kasipers) Brigif Para Raider 18/Kostrad Mayor Inf Dicky selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwa Rapid Test merupakan metode pemeriksaan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2/COVID-19 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95 persen adapun asil Rapid Test dapat diketahui dalam waktu 10 menit. “Kegiatan ini diikuti 70 orang yang terdiri dari prajurit Brigif Para Raider 18/Kostrad dan Yonif Para Raider 502/Kostrad,” ujarnya.

Kegiatan Rapid Test langsung dipandu oleh Tim dari Yonkes 2/Kostrad dibawah pimpinan Letda Ckm dr. Andre M yang menyampaikan bahwa test ini bukan untuk diagnosa Covid-19 secara langsung, karena Rapid Test yang digunakan adalah Rapid Test yang berbasis pada respon imunologi untuk melihat respon antibodi yang ada dalam tubuh. “Jadi hasil pengukuran akan menjadi deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Lanjut dikatakan dr.Andre bahwa dari hasil pemeriksaan Rapid Test yang dilaksanakan hari ini tidak ditemukan adanya hasil sampel darah prajurit yang reaktif sesuai parimeter dari alat test.  “Namun demikian, kami tetap menekankan kepada seluruh prajurit Brigif Para Raider 18/Kostrad untuk menjaga kesehatan masing-masing,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danbrigif Para Raider 18/Kostrad, Kepala Staf Brigade, Danyonif Para Raider 502/UY, dan Perwira Staf. (Pen Brigif Para Raider 18/SEY)

KLHK Dorong Pelaku Industri Gunakan Kemasan Daur Ulang

Komunitas Plastik Untuk Kebaikan mengadakan kampanye di acara CFD di Bundaran HI

Jakarta, Sumbawanews.com.- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selalu mendorong kebijakan yang mengharuskan pelaku industri untuk menggunakan kemasan daur ulang dalam rangka mendukung program pemerintah yakni pengurangan 70 persen sampah plastik pada 2025. Untuk bisa mencapai hal itu pemerintah menargetkan peningkatan daur ulang sampah plastik setiap tahunnya sebesar 25 persen.

“Sebenarnya kita selalu mendorong untuk hal tersebut. Namun uuntuk melakukan pembahasan-pembahasan dengan Kementerian Keuangan sangat diperlukan data terkait struktur pembiayaan ekosistem daur ulang ini. Hal itu bertujuan agar pemerintah punya perhitungan yang sangat matang untuk memberikan subsidinya pada bagian mana,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, saat diwawancarai Kamis (23/4).

Oleh sebab itu, Vivien berharap data-data tersebut bisa didapatkan dari industri-industri daur ulang tersebut. “Pemerintah, dalam hal ini KLHK menunggu terhadap data-data tersebut,” ucapnya. Dia menegaskan bahwa pada dasarnya setiap industri diwajibkan untuk melakukan pengurangan sampah.

Sebelumnya, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengeluhkan sikap pemerintah yang hanya mendorong namun tidak ada insentif maupun kemudahan terhadap pelaku usaha.  Berdasarkan catatan ADUPI, pada semester kedua 2019, permintaan plastik daur ulang menurun drastis akibat menurunnya harga virgin plastik. Belum lagi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, tak terkecuali Indonesia, semakin memukul rantai ekonomi komunitas daur ulang.

Wakil Ketua Umum ADUPI, Justin Wiganda, mengutarakan industri daur ulang tidak pernah mendapatkan insentif bahkan dari sebelum adanya Covid-19. “Sebagian dari kami masih bisa bekerja mendaur ulang karena market yang masih ada seperti ekspor, lokal market masih ada biarpun ada penurunan,” ujarnya.

Meski sangat terdampak, namun menurutnya industri daur ulang harus tetap berjalan. Di antara cara yang dilakukan untuk bertahan adalah mengurangi produksi seperti mengurangi pembelian bahan baku.

“Namun, tanpa adanya dukungan yang nyata dari pemerintah, industri daur ulang akan seperti mati suri di tengah kondisi seperti ini dengan adanya Covid-19, harga bahan baku virgin plastik yang sangat rendah,” tandasnya.

Ketua Asosiasi Untuk Kemasan & Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment / PRAISE), Karyanto Wibowo, mengatakan ekonomi sirkular sangat erat kaitannya dengan industri daur ulang dan merupakan sistem yang perlu dijaga keberlangsungannya di tengah pandemic Covid-19 ini.

“Ekonomi sirkular bisa memperpanjang daur hidup kemasan. Beberapa kemasan yang bisa diperpanjang daur hidupnya antara lain kemasan PET, PE dan juga PP. Memperpanjang daur hidup kemasan turut membangun kesejahteraan banyak kalangan sekaligus mengatasi persoalan sampah di Indonesia,” ujar Karyanto.

Namun ia berharap semakin banyak industri yang sadar akan penggunaan kemasan daur ulang. Mengutip data Kemenperin saat ini terdapat 600 industri besar dan 700 industri kecil yang bermain di sektor industri daur ulang plastik. Namun, persentase pengolahan daur ulang yang ada masih sangat rendah. Dari sebanyak 7,23 juta konsumsi bahan baku plastik dalam setahun, hanya terdapat 914 ribu atau sekitar 12,6% saja yang kemudian didaur ulang kembali.

Dari sekian banyak industri besar yang menggunakan plastik sebagai bahan baku, salah satu yang telah berkomitmen mendukung penggunaan kemasan daur ulang adalah Danone Aqua.

“Aqua terus memproduksi produk Aqua life yang menggunakan 100 persen bahan daur ulang rPET, selain seluruh botol kemasan Aqua sudah mengandung 25 persen bahan daur ulang. Ini merupakan komitmen dari Danone Aqua untuk mendukung pengurangan sampah plastik melalui dukungan kepada ekosistim ekonomi sirkular,” katanya Arif Mujahidin, Communications Director Danone Indonesia.

Jadi tinggal kita tunggu saja komitmen dari pelaku usaha lainnya untuk memeajukan industri daur ulang Indonesia.(sn01)

 

Danrem 162/WB : Korem 162/WB Beserta Jajaran Siap Dukung Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Percepatan Penanganan Covid-19 di NTB

Mataram – Rapat terbatas yang dipimpin Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.SC., bersama Wagub NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dihadiri Forkopimda NTB yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 wilayah NTB, Bupati Lobar dan Walikota Mataram di Ruang Rapat Kantor Gubernur NTB jalan Pejanggik Kota Mataram, Minggu (3/5).

Rapat terbatas membahas tentang pertimbangan rencana pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Nusa Tenggara Barat akibat penyebaran virus Corona atau Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Membuka rapat, Gubernur NTB menyampaikan bahwa dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat terpapar positif covid-19 menunjukkan belum adanya perkembangan perubahan perilaku masyarakat kita, berarti bahwa apa yang telah kita lakukan sebelumnya perlu kita evaluasi bersama untuk mengambil langkah lebih serius lagi kedepan terutama di daerah-daerah yang penyebarannya masif, seperti di Kota Mataram dan Lombok Barat masih banyak sekelompok masyarakat tidak mematuhi prosedur pencegahan covid-19, masih berkerumunan dengan jumlah banyak orang dan euporia masyarakat menyambut ramadhan yang cukup antusias, sehingga perlu menjadi antensi kita bersama.

Sehingga dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9/2020 tentang pedoman PSBB dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, Gubernur Prof. Dr. H. Zulkieflimansyah menawarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di NTB, khususnya Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat guna mencegah penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas serta untuk mempercepat penanganannya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19 NTB menawarkan Pembatasan Waktu Masyarakat Bersosialisasi (PWMB) sebagai pendukung pencegahan Covid-19 di NTB.

Sejalan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB beserta steakholder lainnya, Danrem 162/WB Kolonel Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., menyampaikan siap mendukung keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Prov NTB baik Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pembatasan Waktu Masyarakat Bersosialisasi (PWMB) guna percepatan penanganan penyebaran Covid-19.

Menurutnya, karena meningkatnya kasus positif Covid-19 di NTB dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB dan Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019, maka PSBB sudah dapat diberlakukan.

“Jadi dalam ketentuan tersebut, PSBB diberlakukan harus memenuhi kriteria yakni terjadinya peningkatan jumlah kasus dan atau meningkatnya jumlah kematian, serta harus dilakukan kajian terhadap kasus Covid-19 tersebut,” jelas Ahmad Rizal.

Selain itu, lanjutnya, harus diperhatikan dampak dari PSBB itu sendiri baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pertahanan keamanan, anggaran dan operasional selama pelaksanaan PSBB.

“Yang terpenting saat ini bagaimana mendisiplinkan masyarakat untuk mentaati dan melaksanakan imbauan pemerintah terutama penggunaan masker, physical distancing (jaga jarak) dan social distancing dengan tidak boleh berkumpul, termasuk penerapan PSBB,” ujarnya.

Orang nomor satu di jajaran Korem 162/WB tersebut juga menyarankan penerapan PSBB skala prioritas dilakukan khususnya di Kota Mataram dan Kabupaten Lobar mengingat kasus penularan Covid-19 sangat signifikan, sedangkan Kabupaten kota yang lain untuk sementara diberlakukan PSBB terbatas.

“Namun jika kasusnya di seluruh Kabupaten Kota di NTB terus meningkat, jika dipandang perlu maka sepatutnya di pertimbangkan langkah untuk memberlakukan PSBB sebagai solusinya,” terang Ahmad Rizal.

“Harapan Kita meningkatnya kesadaran masyarakat serta kerjasama semua komponen, sangat dibutuhkan untuk dapat mengurai dan keluar dari wabah virus corona ini tentunya dengan mentaati dan melaksanakan imbauan dan kebijakan pemerintah,ini semua untuk kepentingan bersama,dengan demikian NTB khususnya dan bangsa Indonesia umumnya segera terbebas dari Covid-19,” tandas pria kelahiran Jakarta tersebut.

Bantu Warga Di Tengah Pandemi Covid-19, Yonif 411 Kostrad Bagikan Sembako di Perbatasan RI-PNG

(Merauke). Dalam rangka meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19, Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa (Yonif MR 411/Pdw) Kostrad yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG berbagi kebahagian dengan membagikan paket sembako kepada warga Kampung Bupul, Distrik Eligobel.

 

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Minggu (3/5/2020).

 

Lebih lanjut Dansatgas mengatakan bahwa puluhan paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat ini merupakan wujud kepedulian personel Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pdw Kostrad kepada warga binaan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

 

“Di tengah pandemi wabah virus corona saat ini, uluran tangan kita sangat dibutuhkan warga khususnya yang ada di perbatasan RI-PNG dalam membantu meringankan kebutuhan pokoknya sehari-hari,” ujarnya.

 

Pembagian sembako yang dilaksanakan pada Minggu (3/5/2020) pagi, kali ini dibagikan oleh Pos Kalimaro kepada warga binaan di Distrik Eligobel. “Tepatnya di Kampung Bupul, kita mendatangi rumah warga secara door to door dengan tetap menerapkan jaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan,” jelasnya.

 

Dansatgas mengungkapkan bahwa pemberian bantuan berupa sembako ini sebagai rasa peduli kepada sesama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. “Sembako yang kita berikan terdiri dari beras, mie instan, biskuit dan lain sebagainya, harapan kita semua hal ini dapat meringankan beban masyarakat,” ucapnya.

 

Sambil berkeliling kampung personel juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan banyak aktivitas di luar rumah jika tidak penting, selalu menjaga jarak, dan menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, serta selalu menggunakan masker jika keluar rumah.

 

“Tetap ikuti peraturan Pemerintah, berdoa bersama-sama semoga virus corona ini cepat hilang, dan kita semua dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala,” tandasnya.

 

Sementara itu, Danki A Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad Lettu Inf Agus Wibowo, S.T.Han., mengatakan bahwa pembagian sembako difokuskan kepada wilayah binaan Pos Kalimaro dalam hal ini Kampung Bupul. “Sembako diberikan kepada warga yang tinggal di wilayah perbatasan RI-PNG khususnya disekitar pos, mudah-mudahan dapat meringankan beban warga ditengah pandemi virus corona,” tuturnya.

 

Ucapan terimakasih disampaikan oleh salah satu warga Kampung Bupul Bapak Letus Yolmen (34 th) kepada Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad dalam hal ini Pos Kalimaro. “Terimakasih banyak Bapak-bapak TNI Pos Kalimaro, atas kepedulian dan bantuan sembakonya, kita berdoa bersama mudah-mudahan virus corona ini segera pergi dari Indonesia,” ucapnya. (Bdr)

Kantor Kamla Zona Maritim Timur Bagikan Ratusan Masker Kain Kepada Nelayan Dusun Seri

sumbawanews.com,- Kantor Kamla Zona Maritim Timur  membagikan 300 masker kain  kepada warga nelayan Dusun Seri, Ambon, beberapa hari lalu.
Kegiatan yang dipimpin kangsung oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Timur Laksma Bakamla Arif Sumartono, S. Sos., M. Si(Han).,
 itu juga menyemprotkan disinfektan di rumah-rumah dan kapal-kapal nelayan Dusun Seri.
Menurut Laksma Bakamla Arief Sumartono, kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Bakamla RI terhadap kesehatan para nelayan di tengah wabah virus corona yang telah menjangkiti Indonesia.
“Saat ini masker wajib digunakan setiap warga, tidak hanya yang sakit, namun yang sehat juga perlu pakai. Penggunaan masker adalah hal penting sekarang, karena kita semua tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit ketika kita di luar rumah,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Laksma Bakamla Arief Sumartono juga mengajak para nelayan untuk menjalankan pola hidup bersih, sehat dan rajin untuk senantiasa mencuci tangan.

SALAMUDDIN DAENG: MEMALUKAN KRISIS TIDAK JADI GARA GARA KORONA

Oleh : Salamuddin Daeng

Jakarta – sumbawanews.com,-Padahal sudah diterbitkan perpu No 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Perpu yang diterbitkan dengan alasan terjadi darurat keuangan, darurat moneter dan darurat fiskal.

Korona dituduh sebagai biang kerok segala macam masalah ekonomi, keuangan, moneter, fiskal yang terjadi di Indonesia. Korona dituduh penyebab nilai tukar ambruk, bursa saham merosot, utang membengkak, industri bangkrut.

Rupiah diprediksi merosot ke Rp. 20 ribu per USD, defisit APBN diprediksi membengkak diatas 5% GDP, mereka pengusaha mengklaim 15 juta orang terkena PHK. Presiden mengatakan akan terjadi krisis pangan sangat besar. Semua hal yang paling buruk yang menimpa Indonesia ini karena korona. Terdengar nada nada akan ada kerusuhan, chaos, akibat kondisi ekonomi yang hancur lebur.

Semua kebangkrutan ekonomi ini karena korona, Bukan karena tata kelola yang buruk, target anggaran yang ambisius, korupsi dimana mana, penggelapan pajak, pelarian keuntungan hasil pencurian kakayaan alam hasilnya dilarikan ke luar negeri, yang kesemua itu yakni kejahatan keuangan, penjarahan kekayaan alam, peras BUMN, terjadi sehari secara telanjang di depan mata rakyat Indonesia.

Dengan Perpu tersebut pemerintah berencana mengambil utang Rp. 1006 Triliun lebih, menalangi (bailout) sektor keuangan Rp. 405 Triliun lebih. Bahkan dengan Perpu tersebut BI diusulkan untuk mencetak uang hingga ribuan triliun sebagai dana stimulus keuangan bagi bank, perusahaan, dan bagi APBN yang diprediksi gagal bayar utang.

Eh.. ternyata semua yang digambarkan elite ini tidak terjadi, rupiah meski turun sedikit tapi masih stabil di angka Rp. 15 ribu per USD. APBN turun sedikit dibandingkan tahun lalu akibat pelemahan harga minyak, dan penurunan pajak kepada pengusaha besar. Belum ada satu bank pun memperlihatkan masalah liquiditas. Orang orang masyarakat umum tetap bayar kredit sebagaimana biasanya. Bahkan permintaan utang bertambah akibat dua bulan belakangan tidak bekerja. Eh..bahkan konsumsi listrik masyarakat meningkat selama korona, dan PLN tidak jadi kehilangan revenue. PHK yang digambarkan 15 juta orang, setara dengan jumlah penduduk DKI+Depok+Bekasi+Tanggerang, ternyata karangan pengusaha untuk menakut nakuti pemerintah, supaya mau talangi utang pengusaha.

Jadi tidak jadi dong bangkrut pemerintah dan perusahaan? Lah Indomaret dan Alfamart orang belanja masih rame antri tiap hari, hasil panen padi petani agak lumayan tahun ini. Gara gara diam di rumah merokok jadi banyak perusahaan rokok tambah kaya, karena rajin buka WhatsApp jadi beli pulsa banyak dan Telkom untung besar. Hanya mungkin pemerintah dan pengusaha yang gagal bayar utang tahun depan 2021. Siapa suruh mereka ugal ugalan. Jangan salahkan rakyat ya, apalagi membebankan utang kepada rakyat. Aparat jaga itu semua lini, jangan sampai mereka bawa kabur uang ke luar negeri !

17 Positif Baru, Sumbawa Terano 4 Positif Baru Covid-19.

Mataram – sumbawanews.com,– Realese terbaru hari ini  Sabtu, 2 Mei 2020 gugus tugas penananganan Covid-19 menyatakan telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan
Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 148 sampel swab dengan hasil 119 sampel
negatif, 9 (sembilan) sampel positif ulangan, dan 17 sampel kasus baru positif Covid-19. Kasus baru positif tersebut, dan dari 17 Orang tersebut di kabupaten Sumbawa bertambah 4 Positif baru yakni :

• Pasien nomor 234, an. An. MB, laki-laki, usia 3 bulan, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 106 dan nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 235, an. An. ZZM, perempuan, usia 6 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 106 dan
nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 236, an. Tn. D, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 237, an. Ny. N, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 238, an. An. DAK, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 239, an. Ny. NA, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini
menjalani karantina dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 240, an. Ny. DR, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini
menjalani karantina dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 241, an. Ny. R, perempuan, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 242, an. Ny. RM, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 243, an. Tn. ATA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Turida,
Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 244, an. Ny. M, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Turida,
Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 245, an. Tn. A, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 246, an. Tn. A, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina
terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 247, an. Tn. J, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 248, an. Tn. M, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 249, an. Tn. H, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 250, an. Tn. M, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;

Selain adanya kasus baru, hari ini juga terdapat 4 (empat) orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :
• Pasien nomor 23, an. Ny. MP, perempuan, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
• Pasien nomor 103, an. Ny. RM, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
• Pasien nomor 106, an. Tn. MZ, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
• Pasien nomor 227, an. Tn. I, laki-laki, usia 62 tahun, penduduk Plembak, Kecamatan
Ampenan, Kota Mataram.

Dengan adanya tambahan 17 kasus baru terkonfirmasi positif, 4 (empat) tambahan sembuh dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (2/5/2020) sebanyak 250 orang, dengan perincian 36 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal
dunia, serta 210 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi
positif.

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 577 orang dengan perincian 387 orang (67%) PDP masih dalam pengawasan, 190 orang (33%) PDP selesai
pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) Jumlahnya 5.047 orang, terdiri dari 741 orang (15%) masih dalam pemantauan dan 4.306 orang
(85%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 3.211 orang, terdiri dari 2.000 orang (62%) masih dalam pemantauan dan 1.211 orang (38%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 52.712 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 10.185 orang (19%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 42.527 orang (81%).

Berdasarkan trend perkembangan kasus Covid-19, terlihat bahwa kasus positif terbanyak terjadi di Kota Mataram, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Barat. Dari hasil pemantauan, selain
kasus baru dari klaster-klaster yang sudah dipetakan serta status dibeberapa daerah sebagai tansmisi Lokal, perkembangan peningkatan ini juga terjadi karena masyarakat sebagai garda terdepan belum
semuanya kompak dan bersatu untuk disiplin memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Kerumunan masyarakat masih terpantau
dibeberapa tempat, seperti pasar tradisional, di beberapa ruas jalan dan tempat ibadah. Perlu adanya penertiban oleh pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri serta unsur keamanan terkait lainnya. Kerja sama pemerintah bersama masyarakat menjadi faktor paling
penting untuk memutus mata rantai wabah ini. Masalah Covid-19 hanya bisa dicegah dengan sikap kepatuhan dan disiplin dari kita semua.

Kepada kelompok masyarakat rentan dan memiliki risiko tinggi, yaitu orang dengan usia 50 tahun ke atas, bayi dan balita, serta orang yang memiliki penyakit kormobid seperti jantung, diabetes
militus, hipertensi, pneumonia dan kanker, agar untuk sementara waktu tetap berada di rumah atau tidak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak menerima tamu yang belum dikenal dan kondisi kesehatannya tidak baik, selalu memperhatikan physical distancing serta melaksanakan pola hidup
bersih dan sehat.

Terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari
kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Untuk menghindari informasi yang tidak benar tentang Covid-19, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi dari sumber-sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.

Prajurit TNI Yonif 411 Kostrad Bagikan Takjil di Tapal Batas

(Merauke. Sabtu, 2 Mei 2020).  Di bulan Ramadhan penuh berkah ini, Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pdw Kostrad yang bertugas di perbatasan RI-PNG, ikut berbagi kepada masyarakat dengan membagikan takjil berbuka puasa.

 

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., Sabtu (2/5/2020) mengatakan bahwa kegiatan berbagi takjil di tengah situasi pandemi virus corona yang masih mewabah ini, digelar personel Satgas Pamtas untuk meringankan beban sesama saat berbuka puasa.

 

“Dengan suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, kegiatan yang dipimpin Danpos Bupul 13, Letda Inf Yusri Khoirudin, S.Tr. (Han). membagikan takjil berbuka puasa kepada pengendara yang melintas didepan pos dan juga berkeliling kerumah-rumah warga tepatnya di Kampung Kirely, Distrik Ulilin, Jumat (1/5) sore,” terangnya.

 

Kegiatan bagi-bagi takjil ini selain sebagai salah satu bentuk serbuan teritorial di wilayah binaan, juga untuk mendekatkan diri dan mempererat tali silaturahmi dengan warga setempat. “Takjil berupa bubur kacang hijau yang dibagikan sekitar 100 bungkus ini bisa membantu warga untuk berbuka puasa. Apa yang kami lakukan ini membantu warga, akan selalu menguatkan kebersamaan dan mengkokohkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” harapnya.

 

Menurut Mayor Inf Rizky Aditya, aksi berbagi takjil ini sebagai salah satu kegiatan untuk menebar kebaikan di bulan suci Ramadhan khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG, meskipun di tengah kondisi pembatasan sosial akibat adanya pandemi Covid-19. “Sambil berbagi takjil, personel juga memberikan edukasi kepada warga untuk rajin mencuci tangan, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, serta menjaga jarak aman,” katanya.

 

Edukasi dan sosialisi ini, diberikan karena masih adanya warga yang keluar rumah atau naik kendaraan  yang belum memakai masker. “Himbauan-himbauan terus kita sampaikan untuk mencegah penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19,” kata Dansatgas.

 

Sementara itu, Ibu Susilowati (47 th) salah satu warga Kampung Kirely menyampaikan ucapan terimakasih kepada Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad, atas pembagian takjil kepada masyarakat. “Kegiatan bagi-bagi takjil seperti ini, sangat  membuat kami rakyat yang tinggal di perbatasan terkesan dan bangga memiliki TNI, yang tidak henti-hentinya hadir menebar kebaikan bagi semua,” tuturnya. (Bdr)

Panglima TNI: Seluruh Elemen Bangsa Harus Bersatu Dalam Penanganan Covid-19

sumbawanews,com, Dalam menghadapi Covid-19 seluruh elemen bangsa Indonesia sebagai sebuah negara harus mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Seluruh komponen bangsa harus bersatu karena penanganan pandemi Covid-19 ini adalah sebuah peperangan dengan corona virus atau Covid-19 sebagai musuh bersama.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda secara daring yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS), Sabtu (2/5/2020).

Dalam orasi ilmiahnya, Panglima TNI menyinggung terkait fenomena sosial yang dipandang sangat memprihatinkan yaitu ada segelintir masyarakat yang memperlakukan tenaga medis yang berjuang digaris depan melawan Covid-19 dengan tidak manusiawi. Para dokter dan tenaga medis yang telah rela berjuang mengorbankan keselamatan dirinya sendiri untuk membantu dan melayani orang lain seharusnya memberi apresiasi. Namun ternyata ada sebagian masyarakat yang bertindak sebaliknya.

Dalam penanganan masalah kesehatan semacam ini sudah tentu para tenaga kesehatan menjadi ujung tombak. Mereka berjuang sekuat tenaga  tidak mengenal waktu merawat para pasien Covid-19. Dan karena sifat virus itu,  para dokter dan tenaga medis lainnya harus bekerja dalam kondisi yang sangat tidak nyaman, selama berjam-jam menggunakan APD.

Menurut Panglima TNI, saat bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan para pejuang mendapat bantuan dan dukungan dari rakyat,  namun sangat disayangkan para tenaga medis, yang saat ini merupakan pejuang digaris depan dalam melawan Covid-19 justru mendapat perlakuan yang sebaliknya. Fenomena ini dapat menjadi bahan penelitan sosial bagi lembaga pendidikan.

Fakultas yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia seharusnya tertantang, untuk membangun kemampuan negara dalam menghadapi pandemi Covid-19, ataupun tantangan masa mendatang. Potensi yang muncul saat pandemi Covid-19 harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan dunia pendidikan dalam berinovasi.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menjelaskan, selama ini masyarakat meyakini bahwa kemajuan teknologi yang menjadi pembawa disrupsi, maka kali ini Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), adalah pembawa disrupsi global pada abad ini. Saat itulah baru tersadar ternyata sektor industri belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Demikian pula dengan bahan pangan, dapat mengalami kesulitan mengimpor bahan pangan karena negara-negara eksportir itu juga berupaya mengamankan kebutuhan dalam negerinya. Indonesia bangga dengan nenek moyang sebagai bangsa bahari tetapi meninggalkan lautnya.

Panglima TNI mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa “inilah saatnya kita berbenah dan merapikan segala sesuatunya sehingga bangsa Indonesia dapat maju dan mandiri. Momentum yang telah kita dapat, dengan mengerahkan dunia pendidikan bekerja sama dengan industri, harus bergerak maju. Kesadaran bahwa pertanian dan peternakan rakyat harus dibangun tidak boleh hilang”.

Lembaga pendidikan tinggi,  lembaga riset dan industri, berupaya memproduksi alat kesehatan yang dibutuhkan untuk melawan Covid-19. Masyarakat luas juga membuat masker kain untuk keperluan pemakaian sehari-hari dan sebagian masyarakat bahkan mendonasikan produknya. Semangat adaptasi tergugah,  semangat persatuan dan kesatuan tersentuh, namun yang lebih strategis sesungguhnya adalah kesadaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Peningkatan sumber daya manusia tidak mengenal batas akhir, karena ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. Beberapa anak bangsa sudah menyadari pentingnya membina generasi muda dan membangun sekolah-sekolah unggulan. Pemerintah juga memberikan beasiswa sampai dengan program doktoral di dalam dan luar negeri. Intinya upaya peningkatan sumber daya manusia sudah ada. Tetapi seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo salah satu prinsip dalam serangan, momentum yang dimiliki Indonesia tidak boleh berhenti.

Panglima TNI berharap, agar civitas akademika Universitas Sebelas Maret Surakarta dan kampus-kampus lainnya, dapat melahirkan  generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas. Perguruan tinggi harus dapat menghasilkan birokrat-birokrat serta pelaku industri yang berkolaborasi erat dengan membawa kemajuan.

Pada acara wisuda periode II Tahun 2020,  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar wisuda secara daring atau online untuk pertama kalinya. Dalam wisuda yang digelar secara daring tersebut diikuti sebanyak 259 wisudawan. (Ahm)

Berita Terkini

Mereka Bukan Tentara, Tapi Berbaris untuk Bangsa : SPPI, Generasi Pembangun Negeri

Penulis : Agung Udayana, S.E., M.M., M.H.I. Era disrupsi dan kompetisi global yang kian sengit, ancaman terhadap kedaulatan bangsa tidak lagi datang dari senjata dan...

KNPI Sumbawa Dukung Percepatan PPS

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumbawa mendukung percepatan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa. Demikian disampaikan Ketua DPD KNPI Kabupaten Sumbawa,...

PT. Arshaka Raya Perkasa , “May Day 1 Mei 2025”

Sumbawa Barat, sumbawanews.com,- Tepat pada tanggal 1 Mei 2025 kita akan merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day. May Day menjadi momentum penting untuk memperingati...

Diaspora Lombok Jakarta, HBH. Gubernur NTB Akan Beri Perhatian yang Sama P Sumbawa &...

Jakarta, Sumbawanews. Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO), Garda Sasak Indonesia (GSI) dan Laskar Sasak menyelenggarakan halal bihalal, di anjungan Nusa Tenggara Barat (NTB) Taman Mini...

Melalui Komsos, Danramil Tembagapura Jalin Silaturahmi Dengan Tokoh Agama

Timika, sumbawanews.com - Danramil 04/Tembagapura Kodim 1710/Mimika Kapten Inf Hely Sukmajaya bersama anggota Babinsa melaksanakan komunikasi sosial dengan tokoh agama bapak Kristian Jangkup sebagai...

Berita Utama