Home Berita Pengamat Politik : Moeldoko Sangat Tepat Mendampingi Ganjar Pranowo

Pengamat Politik : Moeldoko Sangat Tepat Mendampingi Ganjar Pranowo

SAMBUTAN Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., pada Perayaan 1 Syuro 1444 H di AL-ZAYTUN

Jakarta, Sumbawanews.com.- Pengamat politik salah satu Universitas Nazar EL Mahfudzi mengatakan wacana sipil-militer menguat dalam eskalasi politik Pemilu 2024.

Wacana menguat terlihat dari perkembangan politik terkini, dimana ada tiga nama mantan Panglima TNI yang dinilai cukup mumpuni untuk duduk sebagai kandidat wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Cucu Moeldoko, Letda Cba M. Faishal Wibowo DPO TNI AD, Ini Faktanya

“Ketiganya yakni Jenderal (Purn) Moeldoko, Marsekal (purn) Hadi Tjahjanto dan Jenderal (Purn) Andika Perkasa,” ujar Nazar dalam keterangannya, Senin (26/6) kepada Sumbawanews.com.

Pria yang menjabat Research Asistant Professor Government Affair and Relations  disalah satu universitas  ini membeberkan hasil Musyarawah Rakyat (Musra) yang digelar sukarelawan Jokowi beberapa waktu lalu.

Baca juga: PK Moeldoko, Aktivis 98 Heri Sebayang Minta Seluruh Elemen Masyarakat Indonesia Awasi MA 

Moeldoko mendapatkan suara terbanyak latar belakang militer untuk mendampingi Ganjar Pranowo, menghadapi rival Prabowo. Moeldoko sendiri saat ini menduduki jabatan startegis sebagai kepala staf kepresidenan atau bisa disebut kuncen Istana Presiden Jokowi,” ucapnya.

Menurut Nazar, Moeldoko juga dinilai berhasil menaikkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi hingga di atas 80 persen.

Baca juga: Inilah Hubungan Khusus Moeldoko dengan Panji Gumilang Ponpes Al Zaytun Indramayu

Moeldoko banyak melakukan kerja-kerja strategis menyelesaikan permasalahan pengaduan masyarakat dan birokarasi hingga ke akar rumput.

“Marsekal (Purn) Hadi juga dipercaya Presiden Joko Widodo duduk dalam kabinet non-parpol sebagai Menteri ATR/BPN.”

“Saya kira kinerja Hadi dinilai cukup mumpuni dalam menjalankan program reforma agraria dan sertifikasi tanah rakyat,” katanya.

Baca juga: Ganjar Bingung Dicuekin Heru Soal Aduan Pedagang Jakarta: Kok Dibully Ya?

Nazar lantas menyebut nama Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Dia menilai Andika mampu memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk menguatkan basis pemilih dengan ketegasan berwibawa.

“Andika Perkasa saya kira cukup berhasil mengemban amanah sebagai panglima TNI, menjalankan fungsi stabilitas keamanan nasional, terutama profesionalitas prajurit TNI.”

Baca juga: Ganjar Puji Creative Space di Jaksel, Warganet: Bisa Belajar dari Anies

“Sosok militer sebagai kandidat wakil presiden Ganjar sangat dibutuhkan, terutama untuk mendapatkan elektabilitas di wilayah mayoritas pemilih Sumatera dan Indonesia bagian Timur,” ucapnya.

Nazar menilai duet Ganjar Pranowo dengan kandidat wakil presiden berasal dari militer sangat baik untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi.

Baca juga: Sampaikan Aspirasi Pedagang, Ganjar Dicuekin Pj. Gubernur DKI Heru Budi, “Maaf Mas, Saya Sedang Kondangan

“Duet Ganjar dengan kandidat wakil dari militer dapat membuat kenyamanan perekonomian Indonesia, apalagi sosok tiga mantan panglima TNI ini juga terbukti berpengalaman mengurus birokrasi negara dalam pencapaian kinerja Jokowi,” ucapnya.

Lantas, siapa dari antara ketiganya paling berpeluang mendampingi Ganjar? Nazar hanya mengatakan Moeldoko mempunyai pengalaman memenangkan Pilpres 2019. (NEM)

Previous articleGanjar Bingung Dicuekin Heru Soal Aduan Pedagang Jakarta: Kok Dibully Ya?
Next articleKonsistensi Satgas Yonif 143/TWEJ Bantu Masyarakat Berantas Malaria
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.