Home Berita Panglima TNI : Bebaskan Warga Sipil Dengan Persuasif Melalui Negosiasi

Panglima TNI : Bebaskan Warga Sipil Dengan Persuasif Melalui Negosiasi

sumbawanews.com,- Dalam menangani masalah penyanderaan warga sipil di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, TNI akan melakukannya dengan cara persuasif melalui negosiasi sehingga jangan sampai ada korban.
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan awak media usai memberikan pengarahan kepada peserta Seminar Sehari Kerjasama TNI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI),  di Aula Gatot Soebroto Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).
 
“Saat ini TNI sedang melaksanakan pengamatan dan pengintaian, karena yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah masyarakat umum, maka penanganannya harus teridentifikasi dengan jelas,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
 
Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan bahwa dalam pelaksanaannya akan dilakukan dengan cara soft dan negosiasi serta himbauan untuk membebaskan warga sipil yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka, bagaimanapun juga rakyat harus kita lindungi. “Kita juga menyiapkan cara-cara yang hard dan harus dilakukan dengan sangat teliti,” katanya.
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa Pangdam XII/Cenderawasih telah melaporkan peristiwa penyanderaan oleh OPM terhadap warga sipil. “Saat ini TNI telah bekerja sama dengan Kepolisian dan membentuk tim gabungan dalam menangani masalah tersebut,” tuturnya. (Ahmad/Puspen TNI)
Previous articlePanglima TNI : IDI Miliki Peran Strategis Wujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional
Next articleForce Commander Unifil Berkesan Kunjungi Satgas MTF TNI di KRI Usman Harun
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.