Oleh : Indra Adil ( Eksponen 77/78 )
Ulang Tahun PDIP tanggal 10 Januari yg lalu, meninggalkan bekas yg luar biasa bagi JAGAD PERPOLITIKAN INDONESIA. Betapa tidak? Sudah berkali-kali usaha utk menggagalkan Jokowi tidak memperpanjang Periode Jabatan Presidennya, semua bablas tanpa bekas. Jokowi tetap berjalan kuat dgn bantuan Menteri Segala Jabat, Luhut Binsar Panjaitan. Kenapa mereka berdua begitu ngotot utk perpanjangan jabatan Presiden Jokowi? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka berdua yg paling berkepentingan utk menyelamatkan diri dari segala perbuatan mereka selama Periode Jabatan Kepresidenan Jokowi selama ini. Mereka belum sempat mempersiapkan diri utk skenario Pergantian Presiden 2024, kecuali pergantian Presiden ke tangan Ganjar Pranowo, yg merupakan Anak Emas Jokowi. Tetapi mereka berdua menyadari, betapapun telah berusaha sekuat daya dan dana mengangkat Elektabilitas Ganjar di mata publik, tanpa PDIP semua hanya “Macan Kertas”. Dan itulah yg terjadi saat ini. Baik Jokowi maupun Ganjar, tergeletak tanpa jiwa, yg berarti tanpa daya sedikitpun. Setidaknya menurut Pengamat Politik dlm negeri.
Pada Peringatan Ultah PDIP yg baru lalu itu, Jokowi sering disebut namanya oleh Megawati, tapi hampir semua isinya adalah bully-an alias sindiran yg bahkan boleh dikatakan Jokowi menjadi bulan-bulanan Megawati sepanjang Pidato Peringatan Ultah ke 50 PDIP tsb yg bahkan berlangsung 2 jam. Sementara Ganjar, sedikit pun namanya tak disinggung kononlah disebut oleh Megawati. Bahkan utk duduk di kursi kehormatan pun sebagaimana tokoh2 pemerintahan lain, Ganjar tak mendapatkannya. Sebuah penghinaan luar biasa bagi Capres yg menurut banyak survei mendapatkan Elektabitas Tertinggi di Indonesia. Jokowi dan Ganjar pasti tdk akan menerima perlakuan ini dan bisa dipastikan akan melakukan pembalasan bersama dlm waktu dekat ini. Apa yg bisa mereka lakukan?
Banyak pengamat menafikan kemungkinan perlawanan dari Jokowi dan Ganjar, krn mereka berdua, seperti yg diperlihatkan Mega secara vulgar ke masyarakat baik dlm maupun luar negeri, dengan Kepercayaan Diri yg luar biasa, Jokowi dan Ganjar bukan apa-apa tanpa PDIP. Semua pengamat tampaknya sepakat dgn pernyataan tersebut. Betulkah demikian?
Menurut pendapat pribadi saya, tidaklah demikian.
1. Jokowi sekarang secara defakto dan dejure adalah Presiden Republik Indonesia. Jokowi seorang maniak yg mampu melakukan perbuatan melawan hukum sejak dari awal kariernya di Solo.
2. Jokowi bukan org yg mudah digertak, setidaknya ia telah belajar banyak menghadapi tokoh2 nasional yg telah bangkotan di ranah perpolitikan Indonesia. Di samping pernah menghadapi SBY, Surya Paloh, Amien Rais dan yg terakhir merasakan kesaktian Jokowi, adalah Prabowo Soebianto yg kini bertekuk lutut di bawah kaki Jokowi, ia juga memiliki banyak pendukung baik relawan maupun tokoh2 lembaga2 resmi negara yg berada di bawah pemerintahannya.
3. Jokowi didukung penuh oleh Taypan2 Tionghoa yg sdh terlanjur banyak melakukan investasi thdp Jokowi dan juga negeri ini. Para Taypan tsb dipastikan tdk akan rela kehilangan aset yg sangat berharga yaitu Jokowi dari permainan politik mereka.
4. Jangan pernah dilupakan faktor Ganjar yg juga dipermalukan justru krn namanya tak disebut-sebut Megawati dlm pidato ultah tsb. Meski mungkin cukup banyak pencitraan dlm menaikkan elektabilitas Ganjar selama ini, setidaknya Ganjar bisa dipastikan Capres paling populer nomor 2 setelah Anies Baswedan. Dan bisa dipastikan juga di samping memiliki pendukung loyal di masyarakat terutama Suku Jawa, ia juga memiliki pendukung di internal PDIP sendiri.
Apa yg mungkin dan bisa dilakukan oleh Jokowi dan Ganjar?
1. Atas bantuan dana tak terbatas para Taypan, Jokowi bersama Ganjar dan pendukung PDIP-nya akan membuat kekacauan di PDIP yg akan berakibat terpecahnya PDIP menjadi 2 kubu, setelah seluruh jajaran pemerintahan di bawahnya terutama yg berkaitan dgn hukum, diseting menurut kemauannya.
2. Kemudian dia dgn kekuasaannya akan mengkriminilisasi Megawati atau Puan atau keduanya, sehingga PDIP menjadi terkunci tak mampu berbuat apa2. Dgn demikian PDIP dgn sangat mudah diambil alih kekuasaannya oleh dirinya sendiri atau Ganjar Pranowo.
3. “PDIP Baru” akan dgn mulus mencalonkan Ganjar Pranowo menjadi Capres RI 2024.
Jangan lupakan faktor Hendro Priyono dan Luhut Binsar Panjaitan.
Kita tunggu saja babak selanjutnya dari Episode HUT 50 PDIP. PASTI SERU!
Depok, 14 Januari 2023.