Home Berita Miris! Kasus Diabetes Anak Melonjak 70 Kali Lipat, Ini Kata Persatuan Ahli...

Miris! Kasus Diabetes Anak Melonjak 70 Kali Lipat, Ini Kata Persatuan Ahli Gizi

SEMARANG, Sumbawanews.com.- Problem penyakit tidak menular semakin menjakiti kalangan anak. Ahli gizi mengungkap kasus diabetes pada anak cenderung mengalami peningkatan. Kendati tidak merinci berapa angka kasusnya, peningkatan kasus diabetes pada anak sekarang ini mencapai 70 kali lipat dari angka di tahun 2018.

Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Rudatin mengungkapkan, kasus diabetes pada anak ini jamak ditemukan pada anak dengan rentang usia 5 hingga 12 tahun.

Baca juga: Miris! Kehidupan Seorang Buruh, Kental Manis Masih Menjadi Andalan Pemenuhan Susu Bayi

Kasus diabetes pada anak, biasanya disertai dengan ciri-ciri antara lain berat badan mengalami kenaikan melebihi dari batas normal, misalnya seperti tinggi badan dikurangi berat badan hasilnya melebihi angka berat badan ideal.

“Yang paling akurat adalah ketika diperiksa kadar gula darahnya melebihi angka normal,” ungkapnya, di sela acara Temu Ilmiah Nasional (TIN) Tahun 2023 Persagi, yang digelar di Patra Hotel and Convention Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Yaici – PP Aisyiyah Lakukan Penelitian di Banten Terkait Kebiasaan Anak Konsumsi Kental Manis

Rudatin juga menjelaskan, pemicu diabetes pada anak umumnya dari makanan yang diasup, karena sekarang anak-anak juga banyak mengonsumsi terutama berbagai makanan yang gizinya tidak seimbang.

Persagi, tidak menganjurkan anak mendapatkan asupan susu-susu formula. Pada usia satu hari sampai dengan enam bulan, ibu penting memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif untuk anaknya. Setelah itu baru diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

Baca juga: Terungkap Bayi Alami Obesitas, Kenzie Minum 6 Botol Kental Manis Dalam Sehari

Karena MPASI inilah yang harus diberikan sesuai dengan gizi yang seimbang maupun kondisi anak. “Betul susu formula sekarang tinggi protein, tetapi harus diberikan buah dan sayur agar gizinya seimbang,” jelasnya.

Sekarang ini, masih kata Rudatin, banyak anak yang pola makannya tidak sehat. Banyak pula orang tua memberikan makanan-makanan yang kurang sesuai misalnya berbagai jenis junk food dan sejenisnya kepada anak. Jadi makanan itu diberikan oleh orang tua kepada anak- anaknya, tanpa melihat berapa sebenarnya kebutuhan gizi anak.

Baca juga: DPR Ingatkan BPOM Aturan Penamaan Kental Manis

Oleh karena itu Persagi mengimbau kepada masyarakat, kalau memang berat badan anaknya sudah melebihi berat badan normal, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi.

Sehingga akan dapat diukur berapa berat badannya yang ideal, berapa banyak kebutuhan gizinya, apakah anak tersebut dalam kondisi normal, sudah mengalami obesitas atau overweight dan sebagainya. “Ini semua akan bisa dilihat dan diukur dan anak akan mendapatkan asupan gizi yang seimbang sesai dengan kebutuhan pertumbuhannya,” jelasnya.(sn03)

Previous articleLBM NU Jabar Tegaskan Ponpes Al-Zaytun Menafsirkan Al-Qur’an Secara Serampangan
Next articleAnggota Parlemen Eropa: UE Harus Belajar Sedikit Toleran dan Berhenti Menghakimi
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.