Home Blog Page 2525

Mabes TNI Selenggarakan Upacara Sumpah Pemuda ke-89

(Puspen TNI).  Mabes TNI menyelenggarakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017, bertindak selaku Inspektur Upacara Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI  Agung Prasetiawan, M.A.P., diikuti oleh seluruh Perwira Tinggi dan Prajurit serta ASN TNI di Lapangan Apel B-3 Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (28/10/2017).

 

Mengutip pesan Presiden RI pertama Bung Karno “Api Sumpah Pemuda Harus Terus Kita Nyalakan”, mengandung makna pemuda harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan, berani mengatakan bahwa persatuan Indonesia adalah segala-galanya jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan dan golongan.

 

Dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, sudah saatnya kita sebagai generasi penerus bangsa menghentikan segala perdebatan yang mengarah kepada perpecahan bangsa. Kita melangkah ke tujuan yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Badar/Puspen TNI)

Kesenian Tradisional Indonesia Meriahkan Peringatan Hari PBB ke-72 di Bumi Afrika

(Pen Konga XXXVII-D/Minusca. Jumat, 27 Oktober 2017).  Prajurit TNI yang bertugas sebagai peacekeepers misi perdamaian PBB, yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. sebagai Dansatgas, beberapa waktu lalu memeriahkan peringatan hari jadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-72 tahun 2017 di Log Base Minusca, Bangui, Republik Afrika Tengah.

 

Tanggal 24 Oktober merupakan hari yang diperingati oleh seluruh peacekeepers sebagai Hari PBB, hal ini terkait dengan waktu dari pelaksanaan ratifikasi piagam dan pembentukan organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa tersebut.

 

Seluruh personel PBB dan perwakilan peacekeepers kontingen Minusca dari kalangan Militer, Kepolisian dan Sipil yang berada Bangui, Republik Afrika Tengah melaksanakan acara peringatan Hari PBB (UN Day) tersebut. Turut hadir diantaranya, Perdana Menteri Republik Afrika Tengah Mr. Simplice Sarandji dan Special Representative of the Secretary General (SRSG) Mr. Parfait Onanga Anyanga.

 

Pada kesempatan tersebut, Perdana Menteri Republik Afrika Tengah Mr. Simplice Sarandji mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan oleh Minusca terhadap negaranya. “Dengan adanya bantuan ini, semoga dapat membantu mempercepat perkembangan negara yang sedang berkonflik ini menuju ke arah yang lebih baik,” katanya.

 

Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari PBB ke-72 tahun 2017, Pasukan Garuda Kontingen Indonesia mendapat kehormatan untuk memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan kesenian tradisional Gatot Kaca dan Bambangan Cakil.  Hal ini merupakan suatu kesempatan yang sangat langka, dimana Pasukan Garuda dapat menampilkan tarian tradisional Indonesia dihadapan para pejabat teras Minusca, terlebih lagi dihadapan Kepala Pemerintahan Republik Afrika Tengah.

 

Penampilan kesenian yang dibawakan oleh Prajurit Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca mendapat sambutan yang meriah dari penonton, terlihat penonton begitu antusias menyaksikannya. Sesaat setelah penampilan selesai, antrian panjang para penonton mengajak Gatot Kaca untuk melaksanakan foto bersama.

 

Selain tari tradisional, Kontingen Indonesia juga menampilkan Drumband Satgas Kizi TNI dalam mengiringi kehadiran para tamu undangan serta kegiatan jajar kehormatan. Kehadiran tim Drumband menambah meriah kegiatan acara, dengan menampilkan beberapa lagu untuk menghibur para hadirin dalam memperingati Hari PBB ini.

 

Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. mengatakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan bangsa-bangsa lain yang tergabung dalam misi PBB di Republik Afrika Tengah dapat mengenal kebudayaan Indonesia, sehingga harapannya kebudayaan Indonesia yang begitu banyak, lebih dikenal luas dikalangan dunia Internasional. “Momen seperti ini juga merupakan salah satu event yang tepat guna menjalin hubungan dan kerja sama antara prajurit kontingen yang satu dengan prajurit dari kontingen lainnya,” ujarnya. (Badar/Puspen TNI)

Konferensi Internasional Hasilkan The Jakarta Call To Action

????????????????????????????????????

sumbawanews.com,- International Conference and Table Top exercise on Global Health Security tahun 2017 ini diikuti oleh 208 peserta yang terdiri dari 86 personel TNI, 104 orang dari negara peserta dan 18 orang dari WHO yang berlangsung selama 4 hari (23 s.d. 26 Oktober 2017) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017). Para pakar kesehatan militer dan sipil dalam kegiatan tersebut menghasilkan kesepakatan yaitu “The Jakarta Call to Action” untuk kerja sama militer dan sipil.

Dalam The Jakarta call to action untuk kerja sama milter dan sipil, Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting S., Sp.P, FCCP yang sehari-hari menjabat Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan pertama bahwa kesehatan dan keamanan tidak dapat dipisahkan dalam dunia yang saling terkait saat ini karena keamanan kesehatan nasional bergantung pada kontribusi semua pemangku kepentingan nasional yang relevan serta kolaborasi yang efektif antara kesehatan sipil dan militer (instansi keamanan lainnya seperti imigrasi dan penegakan hukum) sangat penting untuk pendekatan komprehensif dan menyeluruh terhadap kesiapan darurat kesehatan.

Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting juga mengatakan kolaborasi mengalahkan kompetisi, maksud dari kesepakatan ini adalah persaingan untuk mendapatkan sumber daya dapat menyebabkan duplikasi usaha, tumpang tindih peran, dan memberikan disinsentif untuk bekerja sama. Kolaborasi tidak hanya memastikan respons yang lebih efektif, namun juga memastikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Lebih lanjut dikatakan Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, jangan menunggu krisis untuk berkolaborasi, inti dari kesepakatan ini yaitu krisis sering memberi kesempatan untuk menjalin kemitraan baru antara layanan kesehatan sipil dan militer, serta di antara pemangku kepentingan terkait lainnya. “Kesepakatan ini memfokuskan kepada bagaimana proses evaluasi eksternal bersama telah menjadi katalisator yang lebih kuat, terstruktur dan berkelanjutan untuk kolaborasi antara pemangku kepentingan pemerintah dan non-pemerintah dalam keamanan kesehatan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan, tentukan peran dan tanggung jawab melalui rencana tindakan nasional untuk keamanan kesehatan, tujuan dari kesepakatan ini membentuk sebuah struktur koordinasi keseluruhan pemerintah menjadi rencana nasional terpadu. “Model ini telah diadopsi oleh 74% negara anggota yang hadir di Jakarta,” kayanya.

Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting juga menyampaikan bahwa bergabung dalam latihan kesiapsiagaan bersama dapat menjaga kolaborasi keamanan kesehatan dengan kuat, maksud dari kesepakatan ini kolaborasi memerlukan penyempurnaan dan pembaharuan rutin melalui latihan simulasi fungsional gabungan untuk membangun dan mempertahankan kapasitas kelembagaan untuk meningkatkan respons bersama yang efektif.

Diakhir kesepakatan tersebut, Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting mengatakan bahwa menjalin kemitraan strategis, inti dari kesepakatan ini adalah kemitraan internasional subregional, regional, dan global yang strategis antara instansi sipil dan militer, pemangku bidang kepentingan kesehatan, organisasi internasional, donor, LSM dan sektor swasta akan memainkan peran penting dalam memberikan keamanan kesehatan global.

Kegiatan Konferensi Internasional Kesehatan tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI sebagai Ketua Organisasi International Committee Military Medicine (ICMM) yang sehari-hari menjabat Kepala RSPAD Gatot Soebroto. (Ahmad/Puspen TNI)

Bakamla RI Presentasikan Pilar Capacity Building di Pakistan

sumbawanews.com,- Delegasi Bakamla RI dipimpin Plt. Sestama Marsma TNI Widiantoro, M.B.A. menghadiri Pertemuan High Level Meeting (HLM) of the Heads of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) ke-13 di Islamabad, Pakistan, Kamis (26/10/2017).

Dalam acara yang berlangsung sejak 24 Oktober tersebut Bakamla RI mewakili Indonesia, yang merupakan salah satu lead pilar dibidang Capacity Building selain Jepang dan Malaysia, berkesempatan mempresentasikan hasil kegiatan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) dan kegiatan Law of the Sea and Maritime Enforcement Training 2017.

Acara secara resmi dibuka Selasa (24/10) oleh Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahid Khaqan Abbasi. PM Pakistan menekankan bahwa ketergantungan ekonomi dunia melalui laut semakin meningkat dimana telah menjadikan keselamatan dan keamanan sumber daya kemaritiman dan sea lines of communication menjadi sangat penting. Maka dari itu, HACGAM telah menjadi forum yang stategis guna mensinergikan upaya Coast Guard dan Instansi Keamanan Laut sipil dalam menjaga keselamatan dan keamanan laut di kawasan Asia serta memberikan ruang untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman terhadap isu-isu keamanan maritim.

Lebih lanjut PM Pakistan juga menyampaikan bahwa setelah serangan teroris 9/11, perhatian terhadap keamanan di darat maupun di laut telah menjadi perhatian bersama, hal ini disebabkan ketergantungan yang besar antara gangguan di laut di satu wilayah dapat berimbas ke wilayah lainnya di dunia. Isu-isu di wilayah laut seperti terrorisme, pembajakan/piracy, penyelundupan gelap narkotika dan senjata, perdagangan manusia, illegal fishing, serta kerusakan lingkungan laut telah menjadi perhatian seluruh negara di dunia. PM Pakistan yakin, anggota-anggota HACGAM dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan ancaman di laut, dan menurutnya pula, hal-hal yang dihasilkan dalam forum HACGAM akan sangat berguna untuk mencapai tujuan bersama yaitu keamanan laut di kawasan.

Pertemuan HLM HACGAM ke-13 di pimpin Director General Pakistan Maritime Security Agency (PMSA), Rear Admiral Jamil Akhter Raja selaku Chairmen. Acara dihadiri anggota HACGAM yang merupakan Coast Guard atau Instansi Keamanan Laut Sipil dari Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Maldives, Filipina, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam. Selain itu turut serta Turkey sebagai Observer dan Bahrain sebagai undangan.

Beberapa agenda yang dibahas pada pertemuan ini antara lain laporan dari masing-masing Lead Pillar kerja sama yaitu India untuk Pilar SAR, Filipina untuk Pilar Environmental Protection, Jepang dan Korea Selatan untuk Pillar Controlling Unlawful Act at Sea, serta Jepang, Malaysia dan Indonesia untuk Pilar Capacity Building. Selanjutnya pertemuan juga menghasilkan beberapa hal yaitu diterimanya Turkish Coast Guard dan Thai MECC menjadi anggota HACGAM, diterimanya proposal untuk pembentukan Working Group, disepakatinya mekanisme pertukaran informasi berbasis Web bagi anggota-anggota HACGAM dan beberapa inisiatif-inisiatif baru dalam kerangka kerja sama HACGAM.

Indonesia selaku salah satu Lead Pillar Capacity Building, diwakili Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Bakamla RI Hudiansyah Is Nursal, S.H., MILIR mempresentasikan hasil kegiatan Maritime Security Desktop Exercise yang dilaksanakan pada bulan Mei 2017 dan kegiatan Law of the Sea and Maritime Enforcement Training yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2017, yang mana kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kontribusi nyata dari Bakamla RI bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia anggota-anggota HACGAM.

Disampaikan pula oleh Marsma Widiantoro pada pertemuan ini, Bakamla RI selaku leading agency keamanan laut di Indonesia akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam rangka peningkatan kerja sama sesuai tujuan HACGAM yaitu “menjaga dan memastikan laut yang lebih aman dan bersih di Asia untuk masa depan bersama”.

Turut hadir sebagai anggota delegasi Indonesia antara lain Direktur Kerja Sama Bakamla RI, Sandi S.H., M.H.; Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri Bakamla RI, Satya Pratama, S.Sos., M.Sc., Kabag Kerja Sama Direktorat Polisi Perairan Baharkam Polri, Kombes Pol. Triyono Wibowo; dan Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Bakamla RI Hudiansyah Is Nursal, S.H., MILIR. (Ahmad/Puspen TNI)

Menkes RI Tutup Konferensi Internasional dan TTX 2017

????????????????????????????????????

sumbawanews.com,- Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) menutup secara resmi International Conference and Table Top Exercise on Global Health Security 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).

Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) dalam sambutannya mengatakan bahwa dunia telah mengalami dan menyaksikan ancaman keamanan kesehatan yang semakin meningkat dari berbagai jenis infeksi seperti Ebola, MERS CoV, H1N1, Zika dan juga bahaya infeksi, termasuk potensi bahaya kimia, biologi, radiasi, dannuklir (CBRN). “Beberapa di antaranya menyebabkan kerugian besar, dalam hal kehidupan manusia, aspek sosio-ekonomi, politik serta kesejahteraan terkait dengan efek yang seringkali melampaui batas-batas nasional,” tuturnya.

Lebih lanjut Menkes RI mengatakan bahwa kesiapsiagaan kesehatan nasional dan regional masih sangat tidak memadai, dengan hanya sepertiga negara yang saat ini memenuhi persyaratan minimum Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) 2005. “Situasi ini membutuhkan perhatian institusional yang mendesak dan kebijakan terpadu dari tingkat nasional sampai global,” katanya.

Disisi lain Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) mengungkapkan Joint External Evaluation (JEE) yang dikembangkan oleh WHO, merupakan salah satu tonggak utama dalam mencapai tujuan kita. Penilaian JEE telah dilakukan di hampir negara untuk mengidentifikasi kesenjangan negara dan memungkinkan negara-negara memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak dalam sistem keamanan kesehatan agar lebih siap menghadapi ancaman kesehatan pandemi, Indonesia sedang mempersiapkan untuk melakukan penilaian JEE pada akhir November 2017.

Menkes RI menyampaikan bahwa peserta konferensi telah memulai kemitraan dan berkolaborasi dengan visi yang sama, dunia yang aman akan aman dari ancaman kesehatan masyarakat global. “Hal ini dapat dicapai dengan komitmen yang kuat, serta kerjasama erat antara sektor kesehatan masyarakat dan sektor non-kesehatan yang relevan seperti transportasi, pertanian, pendidikan dan keamanan termasuk dinas kesehatan militer,” tegasnya.

Diakhir amanatnya Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) berharap dalam tiga hari terakhir ini, kita dapat membangun komitmen kuat serta berbagi tujuan, tanggung jawab dan yang terpenting bagi kekuatan gabungan yang berkontribusi terhadap pengembangan Rencana Aksi Nasional untuk Kesehatan dan pelaksanaan IHR yang dipercepat.

“Saya juga berharap Prinsip Panduan antara kesehatan masyarakat dan kesehatan militer dapat ditetapkan untuk melindungi, mencegah, mendeteksi dan menanggapi kejadian kesehatan masyarakat global di masa depan dari wabah yang terjadi secara alami, disengaja atau disengaja,” pungkasnya.

Hadir pada acara penutupan konferensi diantaranya Director Country Health Emergency Preparedness and International Health Regulation World Health Emergency Programme WHO Dr. Guenael Rodier, Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS (K), Karumkit RSPAD Gatot Soebroto Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), Wakapuspkes TNI Laksma TNI drg Andriani, Sp.OT, Kadiskesal Laksma TNI drg. RA.Nora Lelyana, M.Kes, Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, Sp.P., FAACP dan pejabat jajaran Kementerian Kesehatan RI. (Ahmad/Puspen TNI)

Delegasi Brasil kunjungi Camp Kontingen Garuda di Republik Afrika Tengah

(Pen Konga XXXVII-D/Minusca. Kamis, 26 Oktober 2017).  Delegasi Brasil di bawah pimpinan Rear Admiral Rogerio Ramos Lage melaksanakan kunjungan ke Camp Kontingen Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) di Mpoko, Bangui, Republik Afrika Tengah, Rabu (25/10/2017).

 

Kedatangan Rear Admiral Rogerio Ramos Lage bersama delapan Perwira Menengah (Kolonel) dan dua Perwira Pertama (Kapten) disambut langsung oleh Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca, Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E yang didampingi oleh Perwira Staf terkait.

 

Kunjungan Delegasi Brasil ke Camp Kontingen Garuda dalam rangka tukar menukar informasi dan pengetahuan seputar penugasan yang dilaksanakan oleh Prajuri TNI Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca serta untuk mendapatkan informasi yang diperlukan berkaitan dengan penugasan yang akan diemban oleh pasukan Brasil, yang akan bertugas di Republik Afrika Tengah.

 

Kegiatan kunjungan Rear Admiral Rogerio Ramos Lage beserta rombongan, dilanjutkan dengan menerima paparan dari Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E., mengenai situasi terakhir dan tugas-tugas Satgas Kizi TNI selama melaksanakan misi perdamaian di bumi Afika, baik yang sudah maupun yang belum dilaksanakan. Dilanjutkan dengan paparan Perwira Staf terkait, diakhiri sesi tanya jawab seputar tugas di masing-masing bidang.

 

“Saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda, karena dengan penuh dedikasi tinggi mampu menjawab segala tantangan tugas yang diberikan,” kata Rear Admiral Rogerio Ramos Lage.

 

Selanjutnya rombongan Delegasi Brasil meninjau sarana dan prasarana yang berada di Camp Kontingen Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca. Disela-sela peninjauannya, Rear Admiral Rogerio Ramos Lage menyampaikan keyakinannya bahwa Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh UN dengan baik.

 

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Rear Admiral Rogerio Ramos Lage menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggnya kepada Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E., beserta personel Kontingen Garuda atas penyambutannya terhadap rombongan Delegasi Brasil. “Semoga dengan hubungan yang sudah baik ini, akan semakin terjalin hubungan yang erat dalam melaksanakan tugas-tugas di kemudian hari,” ucapnya.

 

Dengan adanya kunjungan ini menandakan bahwa Kontingen Indonesia mendapat apresiasi yang sangat baik dari Komando Atas di Minusca, hal ini merupakan suatu kebanggaan yang harus dipertanggungjawabkan dengan baik bagi Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca.

 

Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca berjumlah 200 personel dari ketiga angkatan (176 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 5 personel TNI AU) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. sebagai Dansatgas, yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur.

 

Satgas Konga XXXVII-D/Minusca yang akan bertugas selama satu tahun ke depan, memiliki tugas untuk membantu PBB dalam berbagai pekerjaan seperti pembuatan super camp, perbaikan jalan, pembangunan jembatan, perbaikan pangkalan, pembuatan perimeter camp dan perbaikan-perbaikan konstruksi lainnya. Selain tugas pokoknya tersebut, Satgas Kompi Zeni TNI juga mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat Republik Afrika Tengah. (Badar/Puspen TNI)

Berita Foto : Panglima TNI Resmikan Masjid dan Museum di Sulawesi Selatan

sumbawanews.com,- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Pangkohanudnas Marsda TNI Yuyu Sutisna dan para Asisten Panglima TNI, meresmikan Masjid Besar Darussalam Kabare dan Museum Kemanunggalan TNI-Rakyat yang terletak di Jl. Poros Makassar-Toraja, Dusun Kabare, Desa Taulan, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Rabu (25/10/2017). (Ahmad/Puspen TNI)

Panglima TNI : Soliditas TNI dan Polri Modal Utama Menjaga Stabilitas Keamanan

(Puspen TNI).  Soliditas TNI dan Polri merupakan modal utama dalam rangka menjaga stabilitas keamanaan dan politik, apabila negara dalam keadaan aman maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menjadi lebih baik.

 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan dihadapan 1.250 personel TNI dan Polri se-wilayah Provinsi Sulawesi, bertempat di lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/10/2017).

 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan tonggak penyangga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  “Kalau TNI dan Polri kuat, profesional, bersatu dan tetap solid, maka Negara ini pasti menjadi kuat,” tegasnya.

 

Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa apabila kita mendapat informasi khususnya yang ingin mengadu domba antara TNI dan Polri, hendaknya harus berpikiran jernih dan jangan sampai terpengaruh. “Perlu diingat bahwa yang orang-orang yang berusaha mengadu domba TNI dan Polri adalah pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya.

 

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa kondisi keamanan di Sulawesi Selatan menjadi aman dan kondusif, karena terpeliharanya soliditas TNI dan Polri.  Hal ini menyebabkan masyarakat Sulawesi Selatan dapat bekerja dan berkarya, sehingga petumbuhan ekonominya menjadi lebih baik.  “Saya minta soliditas TNI dan Polri di Sulawesi Selatan ini dipertahankan agar dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia,” tegasnya.

 

Di hadapan ribuan personel TNI dan Polri, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Presiden RI Ir. Joko Widodo sering mengatakan politik TNI dan Polri adalah politik negara dan semuanya didedikasikan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Mengakhiri pengarahannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama, maka semua warga negara termasuk personel TNI dan Porli harus taat kepada hukum.

 

“Panglimanya TNI yang paling tinggi adalah hukum, maka harus taat kepada hukum. Polri sebagai penegak hukum juga harus taat kepada hukum. Kepentingan rakyat adalah di atas segala-galanya, karena rakyat adalah ibu kandung TNI dan Polri,” pungkasnya.

 

Menjawab pertanyaan awak media, berkaitan dengan tahun depan adalah tahun politik, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa yang diperlukan adalah kekompakan dan kesamaan visi.  “Personel TNI dan Polri harus tetap netral, saling mengingatkan dan menasehati, sehingga apabila ada konflik di masyarakat dapat menjadi penengah dalam menyelesaikan permasalahan,” ucapnya.

 

Terkait penolakan masuk wilayah Amerika Serikat, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilaporkan kepada Presiden RI, Menkopolhukam RI dan Menlu RI, sehingga permasalahan ini sudah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri RI.

 

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Jo Dunford sudah mengirim surat dan menyampaikan permohonan maaf serta mengundang kembali ke Amerika Serikat. “Saya sampaikan bahwa sekarang ini semuanya sudah saya serahkan kepada Presiden RI, saya akan berangkat hanya atas perintah Presiden RI, bukan inisiatif sendiri,” katanya. (Badar/Puspen TNI)

Pakar Kesehatan Militer dan Sipil Bahas Kerja Sama Darurat Keamanan Kesehatan Global

????????????????????????????????????
????????????????????????????????????

(Puspen TNI).   Para Pakar Kesehatan Militer dan Sipil beberapa negara yang mengikuti Konferensi Internasional Kesehatan dan Table Top exercise on Global Health Security (TTX GHS) tahun 2017, menggelar diskusi membahas pentingnya kerja sama antara militer dan sipil dalam rangka menghadapi darurat keamanan kesehatan global, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).

 

Kegiatan Konferensi Internasional Kesehatan tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI sebagai Ketua Organisasi International Committee Military Medicine (ICMM) yang sehari-hari menjabat Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dibagi menjadi tiga sesi diskusi.

 

Sesi pertama tentang Preparing For and Managing Global Outbreaks/Events Including Those Naturally Occurring, mendiskusikan dan berbagi pengalaman mengenai keberhasilan negara-negara yang menjalankan kolaborasi antara kesehatan sipil dan militer, diantaranya Portugal, Tunisia, Ghana, Finlandia dan Bangladesh.

 

Pada sesi kedua adalah diskusi mengenai Table Top Exercise On Natural Events. Pada sesi ini membahas dan mendiskusikan bagaimana mengidentifikasikan kolaborasi antara kesehatan sipil dan militer pada suatu negara dilihat dari kesiapan dan respon dalam menghadapi kondisi darurat serta mempelajari pada wabah atau kejadian luar biasa.

 

Sementara itu, pada sesi diskusi ketiga mengenai Priority Actions Of Engagement and Potential Collaborations Between Public Health and Military Services In The Case Of Natural Events.  Diskusi ini mengulas mengenai kesempatan yang dimiliki suatu negara dan para pemangku kepentingan untuk merancang bagaimana mereka bisa berkontribusi secara efektif guna kesiapan dan respon dalam menghadapi kondisi darurat.

 

Kegiatan Konferensi Internasional Kesehatan dan (TTX GHS) tahun 2017, diselenggarakan atas inisiatif Pemerintah RI dan didukung sepenuhnya oleh World Health Organization (WHO) serta dipercayakan kepada TNI diikuti 124 peserta, terdiri dari 67 personel TNI sebagai observer dan 57 peserta dari 50 negara. Pelaksanaannya berjalan selama empat hari (23 s.d. 26 Oktober 2017) di Jakarta, Indonesia, mengambil tema Managing Future Global Public Health Risk by Strengthening Collaboration Between Civilians and Military Health Services.

 

Tujuan diadakannya konferensi kesehatan ini adalah dalam rangka memperbaiki pemahaman dan mengidentifikasi area untuk melakukan kolaborasi antara sektor kesehatan masyarakat dan militer, untuk bersama-sama mempersiapkan diri dalam penanganan keadaan darurat kesehatan masyarakat.

 

Sedangkan sasarannya adalah mengklarifikasi peran dan tanggung jawab antara sektor kesehatan masyarakat dan militer dalam kondisi yang alami dan disengaja; menyadari pentingnya mekanisme koordinasi yang kuat antara sektor kesehatan masyarakat dan militer; memeriksa area untuk kolaborasi dalam kesiapsiagaan dan respons darurat; dan mengidentifikasi mekanisme dalam berkomunikasi dan mekanisme dalam berbagi informasi. (Badar/Puspen TNI)

Berita Foto : Kapuskes TNI Bilateral Meeting dengan US Hawaii National Guard

sumbawanews.com,- Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS disela-sela pelaksanaan Konferensi Internasional dan Table Top Exercise on Global Health Security 2017, melaksanakan Bilateral Meeting dengan Adjutant General US Hawaii National Guard Brigadier General Logan, bertempat di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017). Pertemuan tersebut membicarakan tentang peningkatkan hubungan kerja sama militer kedua negara, khususnya bidang kesehatan. (Ahmad/Puspen TNI)

Berita Terkini

Semangat Bangkitkan Perekonomian Puncak Jaya, Satgas Yonif 715/Mtl Berkeliling Borong Hasil Bumi Masyarakat

Puncak Jaya - Upaya memperkuat perekonomian lokal dan menjalin kedekatan emosional dengan masyarakat terus dilakukan oleh Satgas Yonif 715/Mtl, kali ini personel Pos Wuyuneri...

Berita Video: Iran Hujani Tel Aviv dengan Rudal

    Keterangan: Diperkirakan lusinan rudal balistik Iran menghantam Tel Aviv, Israel, setelah sistem pertahanan udara gagal mencegat, Sabtu (14/06). Serangan tersebut merupakan serangan balasan Iran...

Rusia Nilai Pembiaran Terhadap Israel Berarti Jalan Menuju Perang Besar di Kawasan

New York, sumbawanews.com - Vasily Nebenzya, Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan Israel terhadap Iran, Jum'at (14/06)...

Pojok NTB Bersama Mi6 Gelar Diskusi Publik, Kritisi Kebijakan Iqbal-Dinda yang Berbasis Pencitraan

MATARAM-Pojok NTB, WALHI NTB, dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 akan menggelar Diskusi Publik bertemakan “Quo Vadis Kebijakan Iqbal-Dinda Berbasis Pencitraan”. Diskusi ini...

Pimpin Sidang HLC Ke-5, Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam

Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin sidang High Level Committee (HLC) Brunei Darussalam - Indonesia (Brunesia) Ke-5 tahun 2025, bertempat di...

Berita Utama