Home Blog Page 2517

Kepala Bakamla RI Hadiri Commanders Call Panglima TNI

sumbawanews.com,- Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. bersama sejumlah pejabat tinggi TNI di lingkungan Bakamla RI menghadiri acara Commanders Call Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di gedung Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).

 

Kegiatan Commanders Call Panglima TNI yang dilaksanakan untuk Pati & Pamen Se Garnisun Tetap 1/Jakarta ini dihadiri antara lain pati dan pamen Mabes TNI, Mabes Angkatan Laut, Mabes Angkatan Darat, dan Mabes Angkatan Udara. Selain itu hadir pula pati TNI struktural dan non struktural dari jajaran BIN, Basarnas, BMPB, BNPT, Wantannas, Lemsaneg, Kemensetneg, dan lainnya.

 

Para pati Bakamla RI yang turut serta bersama Kabakamla RI antara lain Deputi Operasi dan Latihan Laksma TNI Semi Joni Putra, Kepala Biro Sarana Prasarana Laksma TNI Tugas Eko Santoso, Direktur Latihan Laksma TNI Muspin Santoso, S.H., M.Si (Han) , Direktur Data dan Informasi Laksma TNI Isbandi Andrianto, S.E., M.M., Direktur Hukum Kolonel (CPM) Sulendra, S.H., Kepala KPIML Kolonel Laut (P) Berkat Widjanarko, S.E., dan Kabag Kepegawaian Kolonel Marinir Budi Santoso, M.AP.

 

Dalam arahan yang disampaikannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajarannya atas dedikasi dan kerja keras selama ini.  “Sampaikan salam saya kepada seluruh prajurit TNI, PNS dan keluargamu, saya bangga terhadap mereka semua”, demikian apresiasi kebanggaan Sang Jenderal. (Mad/Puspen TNI)

Bakamla RI Gelar Rakornas Operasi Keamanan Laut

sumbawanews.com,- Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Kabakamla RI)   Laksamana Madya TNI Ari Soedewo,  S.E., M.H., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Operasi Keamanan Laut, di Hotel Luminor,  Jl. Pecenongan-35, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

 

Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan palu oleh Kabakamla RI yang disambut dengan tepuk tangan dari seluruh undangan yang hadir.

 

Acara yang berlangsung sehari itu melibatkan seluruh jajaran Instansi yang berkaitan dengan operasi keamanan laut se-Indonesia.

 

Adapun tema yang diusung dalam hajat akbar tersebut: “Melalui Rapat Koordinasi Nasional Operasi Keamanan Laut Kita Tingkatkan Sinergitas Kegiatan Penegakan Hukum di Laut Secara Terpadu dalam Mendukung Pembangunan Nasional Menuju Cita Indonesia Poros Maritim Dunia”.

 

Pada kesempatan tersebut Kabakamla RI dalam sambutannya antara lain mengatakan, Rakornas ini sangat baik untuk mengoptimalkan hasil operasi dengan bersinergi satu sama lainnya.

 

Penyelenggaraan Rakornas bidang operasi keamanan laut ini,  lajutnya, memiliki sasaran untuk terpetakannya permasalahan dan isu terkini di laut,  terjalinnya kerja sama pertukaran informasi maritim dan penanganan perkara tindak pidana di laut, terpadunya perencanaan gelar operasi, serta sinerginya operasi keamanan laut yang dilaksanakan oleh seluruh instansi.

 

Selain itu, Rakornas ini juga dimaksudkan sebagai wahana dalam meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama antar aparat di bidang operasi keamanan laut serta sharing pengetahuan penanganan isu keamanan laut,” katanya.

 

Menurut Laksdya Ari,  Isu keamanan laut saat ini tetap menjadi bahasan yang strategis, mengingat salah satu kebijakan Pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.

 

Kebijakan ini dicapai dengan menguatkan lima pilar poros maritim dunia yang telah digariskan, yakni membangun budaya maritim, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim serta dengan membangun kekuatan pertahanan maritim, tambahnya. (Mad/Puspen TNI)

Menuju Parlemen Modern, Fahri Pimpin Silahturahmi Delegasi DPR dengan Konjen Sydney

Delegasi yang dipimpin Wakil Ketua DPR Koodinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah ini diterima langsung oleh Fahri Hamzah dan rombongan menyempatkan bertemu dengan Dr Dianne Heriot, Australia Parliamentary Librarian

JAKARTA,Sumbawanews. com – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menegaskan bahwa di era keterbukaan informasi sekarang ini, fakta di dalam negara tidak boleh dibuat ghaib atau mitos, tetapi harus rasional. Beda dengan rezim otoriter, yang lebih banyak menyembunyikan fakta daripada menceritakan apa adanya, dan medianya juga tidak bebas saat itu.

“Sekarang ini kita sudah bebas betul, tidak ada lagi agenda yang disembunyikan karena semua harus dibahas dan diletakan di atas meja dan semua itu saintifik,” kata Fahri Hamzah saat memimpin delegasi DPR RI melakukan pertemuan dan bersilaturahmi dengan Konjen dan staff serta warga Indonesia di Sydney, Australia, Minggu (26/11).

Fahri Hamzah Menampung aspirasi Masyarakat Indonesia yang ada di Australia

Delegasi yang dipimpin Wakil Ketua DPR Koodinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah ini diterima langsung oleh Konjen Sydney, Yayan Ganda Hayat Mulyana. Fahri sendiri didampingi sejumlah anggota DPR antara lain Maman Imanulhaq (F-PKS), Dadang Rusdiana (F-Hanura), dan Arteria Dahlan (F-PDIP), juga Kepala Badan Keahlian Setjen DPR Johnson Radja Gukguk.

Saat Pertemuan Delegasi DPR RI Konjen dan staff serta warga Indonesia di Sydney, Australia, Minggu (26/11).

Melanjutkan sambutannya, Fahri mengatakan kalau bicara soal negara jangan ada yang ghaib, karena bisa berbahaya. Negara, menurutnya harus rasional, transparan (terbuka), dan bisa diperdebatkan apapun itu.

“Kalau agama itu memang salah satu doktrinnya, orang harus percaya kepada yang ghaib. Tapi kalau kita bicara negara, tidak ada yang tabu. Ini yang mau kita tradisikan,” katanya.

Memang diakui politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kalau kaki dari orang Indonesia itu ada dua, satunya dibeton oleh kultur agama, cultur dan lain-lain, sedang satu lagi kakinya bebas. Tetapi kadang-kadang orang Indonesia ini salah tempat, kakinya itu kalau dalam negara harus betul-betul rasional dan terbuka.

“Bahkan karena di saat kita harus berdebat dalam negara, sampai menemukan problem-problem didalam kultur yang bisa menyebabkan masalah negara kita tidak terangkat, karena satu kaki kultur kita betul-betul terbeton,” paparnya.

Oleh karena itu, tambah Fahri lagi, awal dari refomasi dalam negara adalah bagaimana cara DPR mengelola kepentingan publik, mengingat DPR ini merupakan lembaga yang rasional. Apalagi, ada keinginan dari para wakil rakyat untuk membuat lembaga DPR ini lebih kuat dan solid, dan mencoba lepas dari sisa-sisa dari kulltur lama atau orde baru.

“Itu lah kenapa yang paling lama di kita adalah sistem terpimpin atau presidensial, makanya sistem ini diunggulkan di kita. Bahkan, dalam sistem sekarang pun belum ideal, karena bercampurnya sistem presidensial dengan parlementarisme. Dan ini yang perlu diperbaiki untuk menuju parlemen modern,” katanya.

Delegasi yang dipimpin Wakil Ketua DPR Koodinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah ini diterima langsung oleh Fahri Hamzah dan rombongan menyempatkan bertemu dengan Dr Dianne Heriot, Australia Parliamentary Librarian

Selain itu, Fahri Hamzah dan rombongan menyempatkan bertemu dengan Dr Dianne Heriot, Australia Parliamentary Librarian.

Saat pertemuan tersebut, delegasi DPR RI dengan Mark Coulton, Wakil Ketua Parlemen Australia dan David Elder, Clerk of The House sempat mendiskusikan reformasi parlemen Indonesia.

Delegasi DPR RI dengan Mark Coulton, Wakil Ketua Parlemen Australia dan David Elder, Clerk of The House sempat mendiskusikan reformasi parlemen Indonesia.

Salah satu Hasil pertemuan tersebut Australia mempunyai salah satu perpustakaan Parlemen, “Jadi di Australia itu Perpustakaan parlemennya tidak hanya mengelola buku secara sempit, tapi juga mengelola dan mendistribusikan pengetahuan berupa hasil riset ilmiah dan riset media kepada seluruh anggota parlemen, ” Ucap Fahri Hamzah. (Erwin s)

Waaster Panglima TNI Berikan Pembekalan 40 Pengajar Muda

sumbawanews.com,- Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo mewakili Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.DA., memberikan pembekalan kepada 40 Pengajar Muda Angkatan XV dari Yayasan Indonesia Mengajar, bertempat di Aula Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017).

 

Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo dalam pembekalannya menyampaikan bahwa para Pengajar Muda hendaknya dapat memahami terlebih dahulu tempat daerah penugasannya, agar dalam pelaksanaan tugas mengajar dapat terlaksana dengan optimal.

 

Disamping itu, para Pengajar Muda hendaknya juga memberikan kegiatan seperti wawasan kebangsaan dan memotivasi masyarakat setempat dalam upaya bela negara untuk menumbuhkan rasa nasional. “Kalian bisa bekerjasama dengan Babinsa, Danramil, Danlanal maupun Danlanud setempat,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo mengatakan bahwa para Pengajar Muda akan ditempatkan di lima wilayah Indonesia, yaitu Singkil Nanggroe Aceh Darussalam, Natuna, Nunukan, Kepulauan Sula Maluku Utara dan Pegunungan Bintang di Papua. “Daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang masih kurang tenaga pengajar,” ucapnya.

 

Lebih lanjut Brigjen TNI (Mar) Purnomo menjelaskan bahwa tugas yang akan diemban oleh para Pengajar Muda merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada negara. Menurutnya, tugas mengajar di daerah terpencil membutuhkan kesiapan mental dan fisik serta siap menghadapi berbagai tantangan, sehingga mempunyai pengalaman berharga. “Ini bagian dari bela negara, karena kalian ikut serta mencerdaskan anak bangsa dengan memberikan ilmu, termasuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di sana,” tuturnya.

 

Waaster Panglima TNI  Brigjen (Mar) TNI Purnomo menegaskan bahwa generasi muda bangsa Indonesia yang akan datang, khususnya di daerah terpencil dan perbatasan perlu mendapatkan pendidikan yang memadai.  “Kita punya peluang menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 dan diharapkan Pengajar Muda ini menjadi salah satu pioner yang berani menghadapi tantangan,” imbuhnya.

 

Disisi lain pembekalannya, Waaster Panglima TNI Brigjen (Mar) TNI Purnomo juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi sosial masyarakat Indonesia sedang dihadapkan pada kompetisi global, oleh sebab itu perlu dibangun ketahanan masyarakat.  “Saat ini, kita sedang menghadapi ancaman nyata berupa Proxy War yang sudah masuk ke semua lini kehidupan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya,” ungkapnya. (Mad/Puspen TNI)

Bakamla RI Sempurnakan Perka Tata Naskah Dinas dan Klasifikasi Arsip

sumbawanews.com,- Kepala Biro Umum Bakamla RI Laksma TNI Suradi A.S., S.T., S.Sos., M.M. membuka acara Konsinyering Perka Tata Naskah Dinas dan Klasifikasi Arsip di Lingkungan Bakamla RI, di Hotel Mercure Convention Center, Jakarta, Senin (27/11/2017).

 

Dalam sambutannya Laksma Suradi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyempurnakan Peraturan Kepala Bakamla RI tentang Tata Naskah Dinas dan Klasifikasi Arsip serta menyamakan pemahaman personel Bakamla RI terhadap konsep Perka tersebut.

 

Selama tiga hari ke depan, para peserta akan mendapatkan pengayaan materi dari beberapa nara sumber. Acara dihadiri pula oleh Pokja Bidang Operasi Keamanan Laut Laksma TNI (Purn) F.X. Eddy Santoso, S.IP dan Pokja Bidang Hukum Laut Djoko Cahyo Purnomo, SPI, M.M., M.H., serta diikuti pejabat eselon IV dan staf terkait.

 

Pada hari pertama, Kabag Humas dan Protokol Kolonel Laut (KH) Drs. Tony Syaiful, mewakili Laksma Suradi menyampaikan tentang penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Bakamla RI.

 

Mengawali paparannya, Kolonel Tony mengatakan bahwa penyelenggaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan dapat menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya. Oleh karenanya, perlu mendukung Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip guna mendukung program reformasi birokrasi, membangun tata kelola pemerintahan  yang bersih, efektif, akuntabel dan transparan.

 

Dijelaskannya, ada beberapa aspek kearsipan yang harus dibenahi Bakamla RI berdasarkan penilaian penyelenggaraan kearsipan oleh ANRI, yaitu : ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan bidang kearsipan dalam penetapan kebijakan kearsipan, program kearsipan, pengolahan arsip inaktif, penyusutan arsip, SDM kearsipan, kelembagaan dan sarana prasarana.

 

Acara konsinyering ini menjadi salah satu upaya menyempurnakan Perka Bakamla RI sehingga diharapkan dengan adanya pembenahan tersebut, hasil audit eksternal Bakamla RI di tahun mendatang mendapatkan hasil yang lebih baik, tutupnya.

 

Pada hari kedua, Selasa (28/11) para peserta dijadwalkan akan menerima materi dari Arsiparis Ahli Madya Sutiana, S.Kom, MAP dan arsiparis ahli Muda Yuniarti Eka Basuki, SS, MSI. Keduanya nara sumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Selain itu pada sesi esok hari akan diisi pula oleh Kabag TU dan Rumga AKBP Capt. Nyoto Saptono, S.H., M.Si (Han)., M.Mar., Ketua Panitia Penyelenggara sekaligus selaku nara sumber. (Mad/Puspen TNI)

 

Bakamla RI Terima BMN Senilai Rp. 1,12 T dari Kemenko Polhukam

sumbawanews.com,- Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. menghadiri pertemuan dengan Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Yoedhi Swastono, terkait finalisasi Alih Status Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp. 1,12 Trilyun di Ruang Bima, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).

 

Alih status penggunaan BMN yang dilakukan Kemenko Polhukam kepada Bakamla RI, sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo. “Dalam melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN, Kemenko Polhukam dan Bakamla RI telah melaksanakan alig status penggunaan BMN yang prosesnya dimulai sejah tahun 2015”, ungkap Sesmenko saat membacakan sambutannya. “Proses yang panjang ini pada akhirnya telah tuntas dilaksanakan pada tahun 2017”, tambahnya.

 

Diperkirakan bahwa alih status penggunaan BMN ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai neraca dalam laporan keuangann Kemenko Polhukam dan Bakamla RI, mengingat nilai BMN yang dialih statuskan sangat material. Tidak dipungkiri hal ini akan berpengaruh besar terhadap pembentukan opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

 

Menanggapi hal ini, Bakamla RI sangat mengapresiasi alih status penggunaan BMN yang dilakukan oleh Kemenko Polhukam. “Ini merupakan bentuk sinergi positif antara Bakamla RI dengan Kemenko Polhukam”, ungkap Kepala Bakamla RI dalam sambutannya. “Melalui alih status penggunaan BMN ini, bukan menandakan terputusnya koordinasi antar kedua instansi. Melainkan sinergi antara Bakamla RI dengan Kemenko Polhukam akan terus ditingkatkan”, tambahnya.

 

Dalam kegiatan ini, turut hadir pula Inspektur Kemenko Polhukam Brigjen TNI Drs. Amrin, M.A.P., Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI Laksma TNI Semi Joni Putra, Kepala Biro Sarana dan Prasarana Bakamla RI Laksma TNI Tugas Eko Santoso, dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenko Polhukam Muslih. (Mad/Puspen TNI)

Patroli Bakamla RI Amankan Kapal Dokumen Palsu

sumbawanews.com,- Sebuah kapal motor ikan dengan dokumen-dokumen palsu berhasil diamankan dalam operasi patroli Bakamla RI yang digelar di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia Timur (ALKI III), kemarin.

 

Kapal bernama KMN Sri Rahayu ini diamankan oleh KAL Weling 1-7-17 setelah pada pemeriksaan awal yang dilakukan, didapati kapal memiliki beberapa dokumen tidak sesuai SIB / surat ijin berlayar dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

 

Pemeriksaan oleh KAL Weling 1-7-17 yang dikomandani Kapten Laut (P) Dwi Prasetyo, S.T. dilaksanakan pada saat Kapal Angkatan Laut ini sedang melakukan operasi patroli dibawah bendera Bakamla RI di Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal motor yang membawa 6 ABK tersebut diketahui memiliki dokumen Surat Laik Operasi (SLO) Kapal Perikanan yang tidak sesuai dengan SIB dan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) tidak sesuai dengan SIKPI (palsu). Setiap kapal yang memasuki pelabuhan diwajibkan untuk menyerahkan dokumen asli kapal (surat-surat  dan sertifikat) kepada syahbandar  untuk diperiksa dan disimpan sampai dengan pada saat kapal berangkat diberikan bersamaan dengan surat ijin berlayar.

 

Selanjutnya, kapal yang dinakhkodai Oscar Mesakh beserta seluruh ABK dikawal ke Pangkalan Kupang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (Mad/Puspen TNI)

Kurtubi : Holding Tambang Harus Dikelola BUMN

Jakarta, Sumbawanews.com.- Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menegaskan bahwa cadangan mineral dan batu bara (minerba) yang ada di perut bumi nusantara adalah milik negara. Maka, harus dikelola oleh negara dalam hal ini perusahaan-perusahaan BUMN sektor pertambangan dan hal ini harus ada dalam UU Minerba.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan sinergi antar BUMN tambang, agar mampu bersaing dan menjadi pemain besar dalam mengelola sumber daya alam. Atas dasar ini, Kurtubi menilai bahwa pembentukan holding BUMN sudah tepat.

Selain itu, dalam hal perusahaan negara yang tidak mampu membiayai dan ingin berbagi risiko dibolehkan investor swasta nasional maupun asing untuk ikut ambil bagian. Namun, sebagai kontraktornya adalah perusahaan negara, dalam hal ini BUMN. “Jadi, kepemilikan cadangan itu tetap di tangan negara, siapapun yang menemukannya,” kata dia di Jakarta, Sabtu (25/11/2017).

Misalnya, lanjut Kurtubi, beberapa galian minerba yang ditemukan seperti emas, pada dasarnya milik negara. “Artinya, bukan milik siapa yang menggali. Konstitusi Indonesia tidak bisa tawar menawar dalam soal ini,” imbuhnya.

Atas dasat itu, dia menegaskan mendukung pemerintah dalam upaya memperkuat BUMN membentuk konsorsium, karena ada kesamaan uyama di antara BUMN-BUMN dalam mengelola kekayaan tambang nasional. Di mana, cadangan minerba yang dikelola 100% milik negara.

“Hanya saja belum ada payung hukumnya yang menyatakan bahwa kepemilikan oleh negara itu diserahkan BUMN kita. Betul perlu didukung (holding BUMN tambang), tapi harus ada payung hukumnya agar bisa memperkuat BUMN kita,” kata Kurtubi.

Sebelumnya diberitakan, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa pembentukan induk usaha atau Holding BUMN pertambangan diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dengan terciptanya BUMN industri pertambangan dengan skala usaha yang lebih besar, sehingga mampu bersaing dalam skala regional.

Holding BUMN pertambangan ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kekuatan finansial, sehingga memudahkan pengembangan usaha khususnya di bidang hilirisasi. Sementara, RUPSLB yang akan dilakukan oleh ketiga anggota holding, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit AsamTbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS), dengan agenda yakni untuk melakukan perubahan anggaran dasar sehubungan dengan telah beralihnya kepemilikan mayoritas dari semula negara RI menjadi kepemilikan PT Inalum (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki negara.

“Jadi, RUPSLB nanti agenda utamanya untuk permintaan persetujuan pemegang saham terhadap adanya perubahan pemegang saham ke PT Inalum (Persero) yang 100% dimiliki negara,” beberapa waktu lalu.

Dia menerangkan, meski statusnya berubah, ketiga anggota holding itu tetap diperlakukan sama dengan BUMN untuk hal-hal yang sifatnya strategis, sehingga negara tetap memiliki kontrol terhadap ketiga perusahaan itu, baik secara langsung melalui saham dwiwarna, maupun tidak langsung melalui PT Inalum (Persero). Hal tersebut seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2016.

“Segala hal strategis yang dilakukan oleh perusahaan anggota holding, semua tetap dalam kontrol negara sama dengan sebelum menjadi anggota holding, termasuk yang terkait hubungan dengan DPR apabila akan diprivatisasi,” ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra.

Menurutnya, perubahan nama dengan hilangnya “Persero” juga tidak memberikan konsekuensi hilangnya kontrol negara dan kewenangan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

Sementara terkait dengan ketentuan di bidang pasar modal, dalam pelaksanaan Rencana Transaksi, masing-masing ANTM, PTBA, dan TINS tidak perlu melaksanakan kewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Hal tersebut karena sekalipun terjadi perubahan pemegang saham utama dalam masing-masing anak perusahaan, namun tidak terjadi perubahan pengendalian karena PT Inalum sebagai pemegang saham baru dimiliki 100% oleh Negara Republik Indonesia.(Erwin s)

Fahri Hamzah : Jangan Jual BUMN Kalau Tidak ada Izin DPR RI

Jakarta.sumbawanews.com- Pada prinsipnya, holdingisasi (di atas kertas), sangat baik dalam rangka menyederhanakan proses manajemen perusahaan dan menggabungkan kapasitas kolektif dari perusahaan-perusahaan itu, sehingga kemampuannya bermain ditataran globel player itu semakin kuat.

 

Namun yang paling penting, menurut Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahtersaan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah adalah posisi DPR di dalamnya, apabila sudah terkait dengan reduksi terhadap aset. “Sebab, jika terjadi penjualan aset atau penghilangan aset tanpa persetujuan DPR, maka itu akan menjadi tindak pidana,” kata Fahri dihubungi wartawan Sabtu (25/11).

Karena, apapun dalam UU Perbendaharaan Negara, pelepasan aset negara itu harus dengan persetujuan DPR. Tapi kalau sekedar restrukturisasi, yang tidak berefek pada pengurangan aset, maka menurut dia hal itu tidak melampaui kewenangan DPR.

“Sebab pada dasarnya itu adalah coorporate action yang merupakan tugas dari, bahkan bukan hanya pemerintah, tetapi BUMN saja. Sekali lagi, krusial point nya pada kekayaan negara, kalau dia berkurang maka harus dengan izin DPR,” uacapnya.

Memang diakui Fahri kalau BUMN sudah saatnya disuruh terjun untuk berkelahi di luar negeri, agar jangan terlalu banyak mengambil pangsa para pemain-pemain lokal didalam negeri. Tapi memainkan BUMN-BUMN itu di luar negeri, sebaiknya untuk menjadi kekuatan-kekuatan perekonomian bangsa Indonesia di luar negeri. Karena itu lah, kapasitas keuangannya diperkuat dengan adanya holdingisasi.

Tetapi, Fahri mengingatkan beberapa syarat yang harus diberlakukan untuk melakukan holdingisasi. Pertama, tentu perspektif yang mesti dibangun adalah kekayaan negara.

“Kekayaannya itu tidak boleh berkurang, tidak boleh ada reduksi terhadap kekayaan negara. Bahkan, setelah holdingisasi itu, kekayaan harus bertambah. Harus terjadi levareg of exiting (pengaruh keluar), asetnya itu menjadi bertambah besar karena penggabungan itu. Penggabungan itu, tidak boleh menciutkan kekayaan.

Ke dua, BUMN-BUMN yang diholdingisasi menjadi efesien dalam pengertian, cost yang selama ini ditanggung oleh satu, dua, tiga atau empat BUMN, sekarang ditanggung oleh satu BUMN.

“Dan itu artinya, cost akan semakin rendah atau cost evectif namanya, yang menyebabkan kemudian manajemen nya menjadi lebih profesional, lebih modern. Ini lah yang menjamin kontinuitas dari fungsi BUMN itu sendiri,” ucapnya.

Tetapi sekali lagi, kata Fahri Hamzah, BUMN itu pada dasarnya dibagi dua. Ada yang komersial dan ada non komersial. Yang komersial itu adalah BUMN yang pada dasarnya ada di pasar, dimana semua orang bisa bermain.

“Nah, BUMN seperti ini suruh berkompetisi dalam kompetisi global yang luar biasa,” ujarnya.

Sedang BUMN non komersial adalah BUMN yang mengemban public service obligation. BUMN-BUMN seperti ini, harus hati-hati, karena mereka itu dititipi oleh tugas-tugas negara, yang tidak mungkin dititipkan pada pemain-pemain swasta.

“Terhadap BUMN seperti ini, hati-hati kita menggabungkannya, yang menyebabkan tugas-tugas negara itu menjadi tidak bisa terlaksana secara lebih baik. Nah itu yang harus dipikirkan dari awal. Ada banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan dalam holdingisasi,” tuturnya. (Erwin s)

Panglima TNI : Proxy War Bisa Hancurkan Negara Tanpa Peluru

sumbawanews.com,- Proxy War merupakan salah satu perang yang menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk menghancurkan suatu negara tanpa menggunakan peluru (kekuatan militer), melalui berbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Cukup dengan mengadu domba antar kelompok warga negara dapat membuat negara tersebut terpecah belah.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Dialog Proxy War Ketahanaan Informasi Nasional dihadapan 3.545 Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, dengan tema ‘Mewujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global’ bertempat di Gedung Sport Center UIN, Jl. Gajayana No. 5, Malang, Jawa Timur, Jumat (24/11/2017).

Melihat perkembangan penggunaan telepon seluler, internet dan media sosial yang sangat luar biasa, kalau tidak waspada Indonesia sangat rawan menjadi kancah Proxy War. Proxy War dapat dilakukan dengan menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial. “Sebenarnya apabila semua anak bangsa ini sadar dan bersatu melawan hoax maka moral karakter mental Indonesia akan lebih hebat,” ucapnya.

Sebenarnya tidak terlalu sulit dan cukup simpel untuk membendung Proxy War di tanah air yaitu jangan menyebarkan informasi yang menimbulkan kemarahan. “Kalau ada berita negatif yang berpotensi menyebabkan ketersinggunan dan mengadu domba dan tidak jelas sumbernya di-delete saja,” ujarnya.

Dihadapan ribuan mahasiswa UIN Malang, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa membangun media sosial yang positif sangat diperlukan dalam menghadapi bonus demografi dan lapangan kerja termasuk pertumbuhan ekonomi.

Pada kesempatan itu Panglima TNI memberikan motivasi dan bangga menjadi mahasiswa UIN karena UIN merupakan tempat untuk mendidik calon-calon penerus bangsa yang paham dengan rasa aman, karena mahasiswanya dapat berpikiran secara logis dan dalam bertindak selalu dengan mengedepankan akhlak.

“Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim berperan strategis untuk melahirkan kader-kader bangsa yang memiliki kedalaman spritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan profesional, mengamalkan hidup berdasarkan ajaran Islam dan nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan maju serta terkemuka,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Panglima mengingatkan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim agar jangan mudah puas, teruslah belajar, pelajari ilmu sebanyak-banyaknya. “Yang paling penting adalah lakukan semua dengan hati, do by hard serta selalulah berdoa kepada Tuhan untuk keberhasilan semua usaha,” ingatnya.

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menuturkan bahwa negara yang kalah dalam kompetisi global akan menjadi negara multi krisis dan berimbas pada krisis sosial, migrasi perpindahan manusia antar negara untuk mencari penghidupan yang lebih baik. “Konflik antar negara di seluruh dunia saat ini sejatinya dilatarbelakangi oleh perebutan energi dan pangan. Kedepan, konflik di dunia akan bergeser ke daerah ekuator salah satunya Indonesia,” ujarnya.

Mengakhiri acara dialognya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kembali bahwa Pancasila adalah pemersatu bagi bangsa Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika, karena Pancasila diambil dari intisari nilai-nilai luhur bangsa, budaya daerah, kearifan lokal, budi pekerti dan juga nilai-nilai agama. “Ideologi Negara Pancasila sudah final dan tidak boleh siapapun juga merubahnya, jika ada yang ingin merubahnya jangan percaya dan diikuti, itu penghianat bangsa,” tegasnya. (Mad/Puspen TNI)

Berita Terkini

Dua Jet Tempur Sukhoi SU-27/30 Lanud Sultan Hasanuddin, Paksa Mendarat Pesawsat Asing

Makassar - Dua jet tempur Sukhoi SU-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin sukses melaksanakan misi force down terhadap satu unit pesawat asing...

Zona Bakamla Barat Gelar Latihan Bidang Pertahanan dan Keamanan TA 2025

Batam - Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang Trijanto secara resmi membuka Latihan Bidang Pertahanan dan Keamanan Tahun Anggaran 2025, melalui Upacara Pembukaan...

Bakamla RI Babel dan Pemprov Babel Tingkatkan Koordinasi Pengamanan Laut

Babel, sumbawanews.com - Kepala Stasiun Bakamla RI Bangka Belitung Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto, melaksanakan kunjungan kerja atau courtesy call ke Kantor Gubernur Provinsi...

Eksekusi Seorang Spionase Mossad, Iran Kembali Tangkap Beberapa Orang

Teheran, sumbawanews.com - Dikutip dari Kantor Berita Iran-IRNA, Senin (16/06), sorang mata-mata Mossad telah dieksekusi setelah dinyatakan bersalah atas kerja sama intelijen dengan rezim...

Dua Personel Polres Sumbawa Dipecat

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Polres Sumbawa melaksanakan kegiatan Upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap dua anggota Polres Sumbawa, yakni Aipda R dan Bripka...

Berita Utama