Home Blog Page 2516

Kasum TNI : Rakyat Indonesia Harus Tetap Pertahankan Karakter Bangsa

sumbawanews.com,- Rakyat Indonesia harus tetap mempertahankan karakter sebagai kemudi yang akan menentukan arah dan bahtera kehidupan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentunya perlu penguatan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai kehidupan.

 

Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat  menjadi Narasumber pada acara Forum Komunikasi dan Koordinasi Nasional Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri, bertempat di Aula Hotel Redtop Jalan Pecenongan No. 72, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).

 

Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan bahwa penguatan karakter dalam bentuk nilai-nilai persatuan dan  kesatuan bangsa tentunya tidak meninggalkan keaslian Indonesia yaitu kearifan lokal, toleransi beragama dan gotong royong yang merupakan bagian dari budaya masyakarat Indonesia.

 

“Seluruh anak bangsa harus selalu bertindak yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas dengan menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan, untuk mampu menjadi teladan dalam penguatan terhadap jati diri bangsa Indonesia,” kata Kasum TNI.

Kasum TNI mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar dan maju yang terdiri dari berbagai suku, adat, ras dan agama yang tidak lepas dari potensi ancaman baik dalam negeri maupun luar negeri, namun tetap bertahan dan bersatu dalam bingkai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 

Menurut Kasum TNI, disadari atau tidak bahwa ancaman nyata bangsa Indonesia saat ini adalah menghadapi perang tanpa senjata yang sering disebut Proxy War, dimana salah satu negara menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk menghancurkan negara sasaran dari berbagai aspek kehidupan ideologi, sosial, budaya, ekonomi dan politik. “Kegiatan proxy ini tidak menggunakan kekuatan senjata seperti perang konvensional, justru menyerang sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, inilah yang tidak kita sadari,” ujarnya.

 

Lebih lanjut Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. mengatakan bahwa generasi masa kini dan yang akan datang bertanggung jawab dan berperan besar untuk menjadi benteng bangsa dengan merapatkan barisan melalui penanaman karakter bangsa.  “Rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta didasari agama yang kuat menjadi eksistensi bangsa dalam melawan Proxy War,” imbuhnya.

 

Kasum TNI juga mengatakan bahwa Proxy War merupakan produk dari kompetisi global di era globalisasi saat ini dimana bukan negara besar yang mengalahkan negara kecil tetapi negara yang bergerak cepat mengalahkan negara yang bergerak lambat. Jadi dalam menghadapi kompetisi global kita harus bergerak cepat, bahu-membahu seluruh elemen masyarakat, tingkatkan persaudaraan yang kokoh dalam melahirkan kader-kader penerus bangsa yang memiliki jiwa pejuang yang solid, kuat dan militan.

 

Mengakhiri pengarahannya Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. mengatakan bahwa keberagaman bangsa dalam bingkai ke-Bhinneka-an, seluruh rakyat Indonesia harus dapat mengeksploitasinya menjadi kekuatan yang saling melengkapi serta menyadari pentingnya Pancasila sebagai pedoman dan pemersatu. “Mari kita semua mendukung upaya agar Pancasila tetap menjadi satu-satunya ideologi negara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum di negara kita,” pungkasnya. (Mad/Puspen TNI)

Komandan PMPP TNI Kunjungi Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid

(Darfur-Sudan.  Kamis, 30 November 2017). Komandan PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki beberapa waktu lalu mengunjungi Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur)  di Super Camp El Geneina, Sudan-Afrika.

 

Kunjungan kerja Komandan PMPP TNI Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki di daerah misi khususnya yang berada di wilayah Afrika, diawali dengan mengunjungi Duta Besar RI untuk Sudan Bapak Drs. Burhanuddin Badrudzaman di Khartoum dan kegiatan Courtesy Call (kunjungan resmi) ke Head of Office Mr. Oumar Kane di Super Camp, dilanjutkan mengunjungi Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid.

 

Maksud dari kunjungan kerja tersebut adalah dalam rangka Pengawasan dan Evaluasi Operasi yang dilaksanakan oleh PMPP TNI kepada seluruh Satgas yang diberangkatkan dari Indonesia untuk bertugas pada misi perdamaian di dunia. Selain itu juga untuk memberikan pengarahan dan motivasi semangat kerja kepada prajurit Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid yang sedang melaksanakan misi perdamaian di daerah konflik Darfur Sudan Afrika.

 

Kedatangan Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki ke Satgas Konga XXXV-C/Unamid didampingi Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Joko Sudiono, Kabag Ops PMPP TNI Mayor Inf Ariyanto Maskare, Kasi Kersin PMPP TNI Mayor Adm Inuversa dan Kaur Ops PMPP TNI Kapten Inf Sunardi, disambut oleh Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. yang diikuti dengan tarian selamat datang, pengalungan bunga, jajar kehormatan dan iringan lagu Mars Garuda menuju lapangan apel untuk memberikan salam jumpa kepada para personel Satgas dan sesi foto bersama, dilanjutkan paparan Komandan Satgas diruang briefing tentang kegiatan operasional Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid.

 

Selanjutnya, Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki dan rombongan bersama dengan prajurit Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid mengikuti kegiatan rekreasi berupa permainan hiburan bersama prajurit satgas, sebagai bentuk kebersamaan dan memupuk kekompakan dikalangan antara sesama personel satgas, selain itu juga memberikan rasa aman, nyaman serta hubungan kekeluargaan dan kekerabatan.

 

Sehari setelah kegiatan tersebut, dilaksanakan peresmian lapangan Basket dan Futsal yang diresmikan oleh Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. yang disaksikan Komandan PMPP TNI Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki, Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Joko Sudiono dan seluruh prajurit Satgas yang hadir, dilanjutkan bermain futsal bersama-sama.

 

Acara kemudian dilanjutkan pada malam hari berupa ramah tamah dan pengarahan Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki kepada seluruh prajurit Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid di taman rumput Indobatt Camp. Pengarahan dimulai dengan menceritakan kisah sejarah pertama kali pengiriman Pasukan Garuda pada tahun 1957, yang dilatar belakangi adanya konflik di Timur Tengah terkait masalah nasionalisasi terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Gamal Abdul Naser pada 26 Juli 1956. Sebagai akibatnya, pertikaian menjadi meluas dan melibatkan Prancis, Inggris dan Israel, negara diluar kawasan tersebut yang memiliki kepentingan dalam masalah terusan Suez.

 

Komandan PMPP TNI Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki mengatakan bahwa keikutsertaan Pasukan Garuda Negara Indonesia dalam misi pasukan perdamaian di dunia sudah tercantum di dalam pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” kata Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki.

 

“Kalian harus bangga kepada TNI, karena kalian adalah orang-orang yang terpilih dan harus kompak, jaga diri baik-baik di daerah penugasan ini, miliki jiwa korsa rasa kebersamaan dan mental yang baik, juga jaga kesehatan selama berada disini,” ujar Komandan PMPP TNI.

 

Ditambahkan oleh Komandan PMPP TNI bahwa, “kalian adalah prajurit yang berprestasi sehingga kalian dipercaya untuk melaksanakan tugas ini dan disebelah lengan kirimu ada Merah Putih, ini menandakan dimanapun dan siapapun kamu di medan tugas akan membawa nama Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ingat amanat Panglima TNI ini, tutur Komandan PMPP TNI Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki.

 

“Saat saya mengunjungi Head of office dan Deputy Sector West di Super Camp, beliau mengatakan bahwa kalian baik dan mengakui kalau kalian profesional dan hebat melaksanakan misi kalian disini, jadi jangan melakukan pelanggaran sekecil apapun. Saya ingatkan, jangan kamu lakukan hal-hal yang dapat merusak nama baik bangsa Indonesia, lakukanlah yang terbaik, buat yang bagus untuk bangsamu,” pungkas Brigadir Jenderal TNI Achmad Marzuki.

 

Keesokan harinya dilaksanakan penanaman pohon Kaso yang kali ini dilakukan oleh beberapa prajurit berpangkat Kopral Kepala dengan disaksikan oleh Komandan PMPP TNI, Komandan Kontingen Garuda dan Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid, dilanjutkan dengan acara pemberian cindera mata dari Komandan Satgas kepada Komandan PMPP TNI dan sesi foto bersama dengan Wanita TNI, Perwira Satgas dan diakhiri dengan pelepasan Komandan PMPP TNI dengan menaiki mobil APC menuju pintu Pos Gerbang Utama dan menerima jajar kehormatan oleh prajurit Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid, berlanjut kembali ke tanah air.

 

Ucapan terima kasih juga disampaikan Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. kepada seluruh jajarannya yang telah mensukseskan pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja Komandan PMPP TNI beserta rombongannya selama beberapa hari di Super Camp ini. (Badar/Puspen TNI)

Perwira Sesko Militer Korea Studi Strategis di Mabes TNI

????????????????????????????????????
????????????????????????????????????
????????????????????????????????????

(Puspen TNI). Perwira Sesko Joint Forces Military University Republik of Korea, yang dipimpin oleh Rear Admiral (L) Han Dongjin melaksanakan Studi Strategis Luar Negeri di Indonesia, salah satunya dengan mengunjungi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI).

 

Kedatangan Delegasi yang berjumlah 18 orang diterima langsung oleh Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono, S.E., M.Tr.(Han) mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Ruang Rapat Itjen TNI, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (30/11/2017).

 

Dalam pertemuan tersebut, Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono mengatakan bahwa selama ini Indonesia dan Korea memiliki  hubungan kerja sama yang baik, khususnya dalam bidang pertahanan dan militer yang telah berlangsung lama termasuk bidang pendidikan.

 

Menurut Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono, studi strategis luar negeri akan memberi banyak keuntungan dalam menciptakan dan mempromosikan hubungan interpersonal dan militer kedua Angkatan Bersenjata (Indonesia dan Korea).

 

“Kita dapat bertukar informasi mengenai ruang lingkup struktur dan tugas Angkatan Bersenjata kedua negara serta bertukar pandangan mengenai peningkatan kerja sama kedua Angkatan Bersenjata,” ujar Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono menyampaikan bahwa kemajuan kerja sama militer dan pertahanan kedua negara dapat dilihat dari pertukaran kunjungan perwira kedua negara termasuk pertukaran personel untuk bergabung dalam pendidikan dan pelatihan serta pengenalan sistem utama senjata dari kedua negara.

 

“Kunjungan Rear Admiral (L) Han Dongjin beserta rombongan merupakan salah satu kehormatan besar bagi TNI yang diharapkan dapat mempererat kerja sama militer kedua negara,” pungkas Kapuskersin TNI.

 

Sementara itu, Rear Admiral (L) Han Dongjin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang telah diberikan. “Hubungan kedua negara yang sudah berjalan dengan baik selama ini dapat terus diperkuat untuk kedepannya,” harapnya.

 

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Rear Admiral (L) Han Dongjin beserta rombongan menyaksikan penayangan video TNI In Brief dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi, pertukaran cinderamata dan foto bersama. (Badar/Puspen TNI)

Hari ini Setya Novanto Di Jadwalkan Akan Hadir Ke MKD

Jakarta,Sumbawanews.com.- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah menginformasikan bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akan mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/11), untuk memeriksa Setya Novanto.

“Besok (Kamis hari ini) direncanakan KPK akan memfasilitasi MKD yang akan melakukan pemeriksaan terhadap Setya Novanto di Gedung KPK. Kami telah terima surat dari MKD, besok pemeriksaan sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/11) kemarin.

Menurut Febri, pemeriksaan Novanto oleh MKD itu terkait dengan dugaan pelanggaran kode etik.

“Spesifiknya apa, MKD yang akan jawab,” jelas Febri.

Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) melaporkan Novanto ke MKD karena diduga melanggar kode etik dan sumpah jabatan.

Ketua Umum HMPI Andi Fajar Asti mengatakan, HMPI melaporkan Setya Novanto karena diduga melakukan pelanggaran kode etik dan UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) setelah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik.

Menurut Andi Fajar Asti, dalam catatan HMPI ada delapan pelanggaran yang dilakukan Novanto, yakni tiga pelanggaran terhadap UU MD3 serta lima pelanggaran kode etik.

Setya Novanto ditetapkan kembali menjadi tersangka kasus korupsi KTP-el oleh KPK pada Jumat (10/11) lalu.(Erwin S)

Wiranto Akan Undang Tokoh Alumnus 212,Din Syamsudin: Kok Kayak Sekolahan Ya…?

Jakarta,Sumbawanews.com.- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, berencana mengundang tokoh-tokoh aksi reuni akbar 212 untuk berdiskusi.
“Saya ingin ketemu dengan tokoh-tokoh yang menamakan alumnus dari 212 untuk saya tanyakan tujuannya apa,” kata Wiranto, ditemui di halaman belakang Istana Negara, Jakarta pada Rabu (29/11) malam.

Dia akan membahas rencana reuni akbar yang akan diselenggarakan di Mesjid Istiqlal, Jakarta itu.

Wiranto menilai saat ini masyarakat perlu fokus kepada pembangunan bangsa dan negara dengan menciptakan ketenangan dan stabilitas politik dalam negeri.

“Saya mengimbau agar kita fokuskan saja kepada bagaimana kita bersama-sama mengambil bagian untuk jaga suasana kondusif ini terus berlangsung,” dia bilang.

Dia mengatakan pemerintah butuh dukungan dari seluruh masyarakat untuk membangun bangsa. “Energi kita fokuskan kepada hal-hal positif untuk kita memenangkan kompetisi global yang sangat berat ini,” kata dia.

Sementara itu, Polda Metro Jaya telah mempersiapkan pengamanan untuk reuni akbar 212 dengan mengerahkan 85.000 personil gabungan.

Ditempat terpisah, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin menanggapi rencana aksi reuni Alumni 212 di bilangan Monas.

Din menyebut sedikit janggal menggunakan diksi ‘reuni’ dalam menjalankan aksi tersebut.

“Cuma kalau reuni ini, saya sebagai orang universitas, sebagai dosen, kok kayak sekolah ya. Kalau reuni itu kan biasanya ada sekolahnya kan,” ujar Din sambil sedikit bercanda.

Din tidak mempermasalahkan adanya aksi untuk menyampaikan pendapat di alam demokrasi yang berjalan saat ini selama tidak melakukan aksi kekerasan.

Namun, dirinya memiliki pendapat pribadi, bahwa umat Islam sebaiknya mewujudkan kemayoritasan kualitatif, bukan kuantitatif.

“Supaya jangan besar dalam jumlah dan bilangan saja, tapi besar dalam mutu dan kualitas. Maka dari itu harus tampil dengan program-program aksi yang melahirkan lembaga-lembaga untuk kemajuan,” kata Putra Kelahiran Sumbawa ini.(Erwin S)

Hakim Kusno Dibuli, KY : Jalankan tugas sebaik-baiknya, jangan terpengaruh intervensi manapun

Jakarta,Sumbawanews.com.- Menjelang Sidang Prapreadilan, Banyak masyarakat yang membabibuta melayangkan hujatan ketidak percayaan kepada Hakim tunggal Kusno yang ditunjuk oleh Pengadilan Negri Jakarta Selatan untuk mengadili Sidang Gugatan Prapradilan Setya Novanto yang akan dijadwalkan besok Kamis (30/11/2017).

Ketua Mahkamah Agung Hatta ali mengatakan, Hakim Kusno akan memutus secara profesional.

“Silahkan kalau masyarakat mau melakukan kritik, tapi jika sudah menjurus ke Fitnah, cacimaki bahkan kearah pidana, maka Undang – Undang IT bisa diberlakukan.” Ucap Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali saat dihubungi melalui telp Seluler dijakarta,Rabu (29/11/2017).

Hatta ali juga menyarankan kepada Hakim Kusno agar berani memutuskan namun harus bertanggung jawab dengan putusan yang sudah dikeluarkannya.

“Hakim itu harus berani kalau memang tidak salah nyatakan itu tidak salah, kalau memang salah nyatakan salah,” tegasnya.

Ditempat Terpisah, Komisi Yudisial memastikan akan kembali turun mengawasi jalannya sidang praperadilan yang diajukan Ketua DPR RI Setya Novanto 30 November besok.

Juru bicara Komisi Yudisial Farid Wajdi mengatakan, pihaknya telah mengantungi catatan pada praperadilan pertama yang dikabulkan hakim tunggal Cepi Iskandar beberapa waktu lalu.

“Praperadilan kedua ini kami harap tidak mengkonfirmasi beberapa catatan yang telah ditemukan,” ujar Farid

Hakim juga diminta memegang teguh independensi dalam memutus sidang tersebut.

“Jalankan tugas sebaik-baiknya, jangan terpengaruh intervensi manapun dalam maupun luar,” kata Farid.(Erwin s)

PN Jaksel Menyayangkan Kritikan Masyarakat Yang Berlebihan Terhadap Hakim Prapradilan Setnov

Jakarta,Sumbawanews.com.- Melihat berbagai opini publik terhadap Kasus Setya Novanto yang rencananya akan dilaksanakan sidang Prapradilan di Pengadilan Jakarta Selatan, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, I Made Sutrisna sangat menyangkan berbagai Kritikan di berbagai Media sosial yang terlalu berlebihan.

“Kadang kita bingung mas, kalau kritik membangun kita terima, tapi kalau belum apa -apa sudah dicacimaki dan di fitnah sekongkol atau macam sebagainya, itu sangat berlebihan.” Ucap I Made Sutrisna di PN Jaksel , Rabu (29/11/2017).

I Made Sutrisna juga memaklumi munculnya kekhawatiran masyarakat mengenai hakim tunggal praperadilan yang akan memimpin sidang yang diajukan Ketua DPR RI Setya Novanto.


PN Jakarta Selatan menunjuk Kusno sebagai hakim tunggal dalam sidang tersebut.

Made juga mengatakan, pada dasarnya hakim independen dan memiliki pertimbangan sendiri dalam mengeluarkan putusan.

“Kami beri semangat ke Kusno biar menegakkan hukum seperti apa yang ditemukan di persidangan. Tidak usah mencari kekurangan-kekurangan,” kata Made.(Erwin S)

Fahi Hamzah Minta Hakim Profesional,Tidak Ikut Dalam Opini Publik Dalam Sidang Prapradilan Setnov Besok

Jakarta.Sumbawanews.com- Menjelang Pra Pradilan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI, Setya Novanto yang akan digelar besok Kamis (30/11/2017) di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta majelis hakim agar tidak mengikuti opini publik tetapi harus profesional dalam memutus perkara.

“Janganlah kita menghukum orang yang tidak bersalah hanya karena tirani opini publik, Janganlah menghukum seseorang karena kuatnya tuntutan untuk memberantas tindak pidana korupsi, sehingga apapun yang dikatakan KPK tentang kejahatan yang dituduhkan pada dirinya kita terima sebagai kebenaran,” katanya Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Selain itu Fahri Hamzah juga mengatakanpersidangan ini harus menjadi momentum untum merestorasi konsevsi negara hukum kita, bahwa Hukum itu sangat tergantung kepada apa yang tertulis dan apa yang menjadi undang undang yang berlaku secara formil, hukum tidak boleh dikotori oleh sensasi atau persefsi yang dibangun oleh ruang publik.

Hukum itu harus dikembalikan kepada patsun – patsun dasarnya, dia harus jelas dan harus rijid.krn disutulah beda hukum dan jurnalisme,

Jurnalisme itu melibatkan banyak persefsi, tetapi hukam tidak boleh melibatkan banyak persefsi, tapi apa yang menjadi fakta yang ada.

Lanjut Fahri Hamzah, kalau untuk kasus E KTP itu saya hanya ingin bertanya, bagaimana cara Rp 2,3 Trilyun itu menjadi kerugian negara, bagaimana cara menghitungnya, dalam metode apa, siapa yang menghitingnya , bagaimana metode menghitungnya,dan mana surat keputusan tentang perhitungan itu.

Kalau itu tidak ada maka ini semua hanyalah sensasi belaka yang tidak bertanggung jawab, dan sudah merusak dan mencemari lembaga DPR tapi pada kenyataannya tidak ada, maka siapa yang melakukan ini harus bertanggungjawab , dan telah melakukan pembohongan publik jika tidak bisa membuktikan.” Tutupnya.

Ditempat terpisah, Pakar Hukum Tatanegara, Margarito Kamis mengatakan, dirinya yakin Hakim akan profesional dan memenangkan Gugatan Setya Novanto.

Lanjut, Margarito, penetapan tersangka terhadap Setnov tidak mengikuti prosedur dan menyalahi aturan yang ada di KPK.

Dengan melakukan penetapan tersangka yang dinilainya sembrono, Setya Novanto bisa dipastikan lolos dari penetapan tersangka yang dilakukan KPK.

“Menurut saya tidak cukup (prosedur penetapan). Karena sejauh yang saya tahu, dia (Setnov) tidak pernah diperiksa sebagai calon tersangka. Sementara MK (Mahkamah Konstitusi) mewajibkan dia untuk diperiksa sebagai calon tersangka (lebih dulu),” ujar Margarito Kamis,(Erwin s)

Panglima TNI : Waspadai Potensi Konflik Menghadapi Tahun Politik

sumbawanews.com,- Menghadapi tahun politik kedepan, para Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) harus dapat mewaspadai potensi konflik di wilayah, seperti gesekan antar masyarakat, konflik antar agama maupun kelompok, karena indikasi ini sudah mulai ada.

 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan  404 peserta Apel Danrem dan Dandim Terpusat TNI AD Tahun 2017, bertempat di Aula Soedirman Secapa AD, Hegarmanah Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2017).

 

Panglima TNI menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pemilihan Presiden 2019, para Danrem dan Dandim harus waspada dan bertanggung jawab karena berhubungan langsung dengan masyarakat di wilayah.  “Dekati tokoh-tokoh berpengaruh di wilayah masing-masing untuk mengantisipasi dan mencegah jangan sampai terjadi konflik, lakukan bakti TNI atau TMMD dan selalu membaur bersama-sama rakyat,” tuturnya.

 

“Para Danrem dan Dandim harus mampu memberikan dukungan nyata Pembinaan Teritorial (Binter) dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pemilihan Presiden 2019, sehingga dapat berjalan aman dan dapat tercipta stabilitas politik dan keamanan,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pemilihan  Presiden 2019, para Danrem dan Dandim  harus mampu memetakan potensi konflik di wilayah masing-masing.  “Pelajari, identifikasi dan petakan kemungkinan potensi konflik, sehingga dapat diantisipasi dengan tepat,” jelasnya.

 

Dihadapan para Danrem dan Dandim, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam menghadapi tahun politik ke depan potensi konflik dan gesekan di masyarakat sangat tinggi. Untuk itu, pentingnya aparat Komando Kewilayahan (Kowil) menjaga netralitas TNI.  “Prajurit TNI harus bisa menjadi penengah, kuncinya kalian harus netral,” tegasnya.

 

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa tonggak penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satunya adalah TNI, oleh sebab itu TNI tidak boleh berpolitik praktis.  “Politik TNI adalah Politik Negara yang didalamnya terangkum ketaatan kepada hukum, sikap yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan manapun, serta taat kepada atasan yaitu Presiden RI yang dipilih secara sah sesuai dengan Konstitusi,” jelasnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kembali bahwa berita hoax semakin banyak melalui media sosial, sehingga sebagai pemimpin harus mengecek kebenarannya agar tidak mudah diadu domba.  “Jika ada informasi apapun yang membuat kalian marah, prajurit harus sadar dan bila perlu cek kepada atasanmu ataupun cek ulang, sehingga tidak mudah diadu domba,” katanya.

 

“Pimpinan harus pro aktif dan cepat mencari berita sebenarnya, selanjutnya segera sampaikan kepada prajurit. “Ingat, kalian akan dijadikan martir untuk menyudutkan TNI dengan dibuat emosi, sehingga diharapkan prajurit TNI akan melakukan tindakan di luar kepatutan, direkam dan diviralkan melalui media sosial,” ujar Panglima TNI.

 

Apel diikuti Danrem, Dandim dan para pejabat setingkat Paban/Dir/Ses (Pembina Kecabangan dan Pembina Fungsi) yang terkait dengan fungsi Pembinaan Teritorial (Binter). Digelar selama empat hari (27 s.d 30 November 2017) dengan tema  “Melalui Apel Danrem Dandim Terpusat TA 2017, Kita Mantapkan Profesionalitas Aparat Komando Kewilayahan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD”. (Mad/Puspen TNI)

Berita Foto : Panglima TNI Pimpin Upacara Peringatan HUT Ke-46 Korpri di Mabesad

sumbawanews.com,- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin upacara Peringatan HUT ke-46 Korpri tahun 2017 yang diikuti oleh 914 Prajurit TNI dan Aparatur Sipil Negara dengan mengusung tema “46 Tahun Kerja Bersama Setia Sepanjang Masa”, bertempat di lapangan Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).

 

Pada upacara tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo atas nama Presiden RI menyematkan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun kepada perwakilan Aparatur Sipil Negara di lingkungan TNI, berdasarkan Keppres Nomor 63/TK/2017 tanggal 18 Juli 2017 sebagai penghargaan atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran, kecakapan dan kedisiplinannya dalam melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara secara terus menerus terhadap negara, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lain. (Mad/Puspen TNI)

Berita Terkini

Anjangsana Penuh Kasih Satgas Yonif 126/KC: Bermain, Berbagi, dan Peduli Kesehatan Warga Kombut

Boven Digoel - Suasana penuh kehangatan dan keceriaan menyelimuti Kampung Kombut, Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, ketika Satgas Pamtas Statis Yonif 126/KC Pos Kombut...

Jaga Keutuhan NKRI, TNI Tindak Tegas Kelompok Egianus Kogoya di Papua Pegunungan, 2 Anggota...

Papua - Prajurit TNI, kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan dengan menggelar operasi penindakan yang terencana, terukur dan proporsional terhadap...

Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6 dikemas untuk pencerahan dan out of...

Mataram - sumbawanews.com-- Ketua Panitia Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6, Hendra Kusumah mengatakan kegiatan yang akan dilangsungkan pada hari Kamis, 19...

Dua Jet Tempur Sukhoi SU-27/30 Lanud Sultan Hasanuddin, Paksa Mendarat Pesawsat Asing

Makassar - Dua jet tempur Sukhoi SU-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin sukses melaksanakan misi force down terhadap satu unit pesawat asing...

Zona Bakamla Barat Gelar Latihan Bidang Pertahanan dan Keamanan TA 2025

Batam - Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang Trijanto secara resmi membuka Latihan Bidang Pertahanan dan Keamanan Tahun Anggaran 2025, melalui Upacara Pembukaan...

Berita Utama