Home Blog Page 2497

Gamawan Kesal Dituduh Menerima Uang dari Proyek E KTP ” Nazaruddin itu Pembohong”

Jakarta, Sumbawanews.com. – Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah keras telah menerima uang dari proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) tahun anggaran 2011-2012.

Bahkan, Gamawan siap dihukum seberat-beratnya jika terbukti menerima uang dari proyek senilai Rp5,9 triliun.

“Saya nggak pernah terima, kutuk saya berkhianat. Hukum saya sebesar-besarnya,” kata Gamawan saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

 

Gamawan mengaku sangat kesal karena selalu dikaitkan dengan penerimaan uang dari Andi Agustinus. Padahal, uang Rp50 juta yang didapatnya berasal dari hasil kerjanya sebagai narasumber di beberapa lembaga.

“Saya sangat malu, seolah-olah saya terima Rp50 juta dari Andi. Saya pulang kampung, saya selalu ditanya, apa benar terima dari Andi? Saya terima honor dari mana-mana secara resmi. Saya punya kwitansinya,” kata Gamawan.

Gamawan mengatakan, dia pernah menerima uang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena pernah menjadi narasumber. Dia mengatakan pernah menerima uang Rp48 juta yang kemudian dipotong pajak sebesar Rp7 juta.

“Rp48 juta total honor, itu dipotong pajak dan ada tanda tangan saya. Saya suka ceramah di KPK suka dikasih honor di KPK, tapi saya tidak tanya dari mana uang-uangnya. Saya malu, terpaksa kemana-mana saya bawa bukti ini (kwitansi),” kata Gamawan.

Dalam persidangan itu, Gamawan menuding mantan Bendaraha Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, telah berbohong, yang mengaitkan dirinya menerima gratifikasi dari proyek e-KTP.

“Ya Nazaruddin lah. Kan dia bilang mendengar bulan Juni 2011. Juni 2011 itu di mana dia, coba cek. Juni 2011 itu kan dia di Kolombia. Kan buron. Tapi dipersidangan dia bilang Juni 2011. Itu aja sudah bohong. Tapi siapa yang mau jujur membuka itu. Cek lah Nazaruddin itu lari dari April sampai dengan Agustus 2011. Tapi nggak ada yang menghubungkan dengan itu,Makanya Nazaruddin itu Pembohong Besar,” ujar Gamawan.

Dalam dakwaan, Gamawan diduga menerima honor dari uang yang berasal dari Andi Narogong. Hal itu terungkap saat Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Suciati, bersaksi dalam persidangan sebelumnya.

Suciati mengaku pernah diberikan uang 73.700 dollar AS oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri, Irman. Kemudian dia pernah diberikan Rp495 juta oleh mantan pejabat pembuat komitmen proyek e-KTP Kemendagri, Sugiharto.

Menurut Suciati, Irman memerintahkan agar uang tersebut digunakan untuk kegiatan supervisi proyek e-KTP. Misalnya, untuk membiayai kunjungan kerja atau honor.

Menurut dia, Gamawan Fauzi saat itu diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan di lima kota. Setiap kali menjadi pembicara, Gamawan selaku Mendagri mendapat honor Rp10 juta.(Erwin S)

Pengamat Minta Anis -Sandi Penuhi Janji Politiknya

Jakarta, Sumbawanews.com. – Menjelang Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Pengamat Tata Kota Universitas Tri Sakti, Nirwono Joga meminta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak gamang untuk tetap menolak melanjutkan proyek reklamasi teluk Jakarta.

Menurutnya, setidaknya terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan Anies-Sandi untuk berkomitmen menyetop reklamasi terutama Pulau C, D dan G yang baru saja moratoriumnya dicabut.

“Komitmen Anies-Sandi soal pemberhentian reklamasi harus dipegang sesuai janji kampanye yang telah disuarakan dulu (Pilgub DKI),” kata Nirwono, Jakarta, Senin (9/10/2017).

Dia meminta, Anies-Sandi harus membuka persoalan reklamasi tersebut kepada publik Ibukota DKI untuk meminta solusi agar proyek reklamasi tersebut tidak merugikan semua pihak.

Menurutnya, ada tiga pulau yang saat ini sudah terlanjur dibangun yakni Pulau C, D dan G yang menjadi dilema besar di awal pemerintah DKI yang menjadi tanggung jawab Anies-Sandi ke depan.

“Ada baiknya Anies-Sandi floor ke masyarakat, bahwa ada pulau yang sudah terlanjur dibangun. Ini sekarang mau diapakan? Kalau dibongkar tidak mungkin. Kalau dilanjutkan juga tidak mungkin,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata dia, harus ada solusi alternatif agar pulau-pulau tersebut tetap bisa dimanfaatkan. Misalnya untuk fasilitas publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat dengan syarat tidak dikomersialkan.

Dijelaskan Nirwono, jika ada anggapan pengembang akan rugi seiring telah mengeluarkan banyak investasi tetapi tidak dilanjutkan, hal itu merupakan sebagai konsekuensi pembangunan yang terbukti melanggar aturan sejak awal.

“Makanya saya heran kenapa kok justru pemerintah malah mencabut izin moratoriumnya itu padahal jelas-jelas mereka telah melanggar regulasi. Harusnya diberi sanksi bukannya malah diberi kesempatan memperbaiki perizinannya,” papar dia.

Seperti diketahui, pemerintah pusat akhirnya mencabut moratorium Pulau C dan D pada akhir September lalu. Pencabutan moratorium tersebut menyusul diterbitkannya hak guna bangunan (HGB) pada Pulu D dan hak pengelolaan lahan (HPL) pada Pulau C dan D oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional.

Pencabutan moratorium tersebut dilakukan pemerintah seiring ada i’tikad baik dari pengembang Pulau C dan D yakni PT Kapuk Naga Indah untuk memenuhi persyaratan yang dinilai harus dipenuhi selama masa moratorium pembangunan.

Sementara itu, pencabutan moratorium untuk Pulau G juga sudah dilakukan seiring pengembang yakni PT Muara Wisesa Samudra telah memenuhi syarat yang harus dipenuhi.

Adapun syarat-syarat tersebut antara lain menghentikan proses reklamasi, memperbaiki dokumen lingkungan dan Perizinan, melaporkan sumber dan jumlah material, koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi tentang pengawasan dan evaluasi, membuat dan menyampaikan pelaksanaan izin lingkungan, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka menghindari dampak negatif.

Nirwono menambahkan, langkah pencabutan moratorium tersebut juga tidak memberikan pembelajaran hukum yang baik terhadap para pengembang dan juga pemerintah daerah.

“Ini kesannya pemerintah berpihak pada pengembang. Padahal tidak ada dalam proyek reklamasi itu berpihak pada masyarakat umum. Kita bisa lihat pembangunan apartemen, pusat perbelanjaan dan akses yang dibangun tidak memberikan ruang masyarakat bisa masuk seenaknya,” beber dia.

Sebelumnya, Ketua Tim Sinkronisasi Sudirman Said memastikan, Anies-Sandi akan tetap berkomitmen untuk tidak melanjutkan proyek reklamasi sesuai janji pada masa kampanyenya dulu.

“Saya yakin Pak Anies-Sandi berkomitmen dalam janji kampanyenya. Beliau berkomitmen untuk menyetop reklamasi. Pesannya, apa yang sudah terlanjur dibangun di lapangan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya. (Erwin S)

Gamawan Fauzi : Proyek E KTP Sudah Diaudit BPKP dan LKPP, Saya Harap Mereka Diajadikan Saksi Juga

Jakarta, Sumbawanews.com. – Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah sengaja memenangkan sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Percetakan Republik Indonesia, untuk menyelesaikan proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (KTP-el) periode 2011-2012.

Gamawan berkilah, yang menentukan tender dan pemenangnya adalah panitia lelang. Sementara dirinya hanya bertindak sebagai pengesah keputusan panitia lelang.

”Penetapan (pememang lelang) memang menteri, tapi yang menentukan pemenangnya panitia,” kata Gamawan saat bersaksi dalam sidang terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

Gamawan mengatakan, sebelum menandatangani hasil penetapan pemenang lelang tender proyek KTP-el, dia terlebih dulu meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit hasil tender itu.

“Pada waktu saya mau tanda tangan, saya tidak percaya bagitu saja. Saya kirim dokumennya ke BPKP. Saya bilang waktu itu, apakah anda-anda (panitia) bertanggung jawab, sudah berdasarkan hukum? Sudah kata panitia. Kemudian saya terima, saya perintahkan kepada Sekjen untuk menyurati BPKP, minta ini di audit. Ada (suratnya), resmi, ada laporannya,” katanya.

“Sebelum saya tandatangan, saya minta pula BPKP audit, setelah keluar hasilnya baru saya tandatangani. Jadi panitianya melapor kepada saya,” lanjut Gamawan.

Tak hanya itu, sebelum tender dilakukan, Gamawan mengakui sudah meminta BPKP dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah untuk melakukan pengawasan.

Gamawan menuturkan, tanpa meminta BPKP untuk mengaudit pun, dirinya bisa menandatangani surat pemenang tender itu. Namun karena dia memegang teguh prinsip kehati-hatian, dia tetap meminta BPKP mengaudit, yang saat itu ketua LKPP nya adalah Ketua KPK saat ini.

Bahkan Gamawan Fauzi juga mengatakan, Seharusnya Hakim juga meminta Ketua BPKP dan Mantan Ketua LKPP dalam Kasus E KTP ini.” Saya juga berharap Kepada Hakim Tipikor agar Menghadirkan Ketua BPKP dan Mantan Ketua LKPP Agus Raharjo untuk bersaksi dalam Kasus E KTP ini” Ujar Gamawan Usai memberikan Kesaksian Di Pengadilan Tipikor. (Erwin S)

Gubernur NTB Berikan Support Muktamar GPII Ke XIII Di Mataram

Jakarta, Sumbawanews.com. – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. TGH. Zainul Majdi, MA akan mendukung pelaksanaan Muktamar XIII Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Hal tersebut disampaikan Zainul ketika menerima kunjungan Pengurus Pusat dan PW GPII, siang ini (9/10) di Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Alhamdulillah, Pak Gubernur mensupport Muktamar GPII,” kata Aenuddin, Ketua PW GPII dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Senin (9/10).

Aen juga menginfokan bahwa peserta audiensi dengan orang nomor satu di NTB adalah Ketua Pimpinan Wilayah dan Beberapa Ketua Pimpinan Daerah GPII Se Pulau Lombok juga ikut hadir Ketua umum Pimpinan Pusat GPII, Karman BM.

Dalam audiensi tersebut, TGB demikian sapaan Gubernur NTB itu, kata dia berpesan supaya GPII harus bisa merawat persatuan ummat dan bangsa.

“TGB juga berpesan, supaya GPII untuk merumuskan rekomendasi Muktamar yang bisa mencerahkan dan menyejukkan suasana di tengah ummat,” terangnya.

Disampingi itu, TGB juga berpesan agar ke depan, GPII perlu memikirkan orientasi baru, tidak hanya kaderisasi politik, namun perlu kaderisasi dalam bidang ekonomi.

“Bagaimana GPII ikut mengambil bagian dalam menguatkan ekonomi ummat,” kata Aenuddin mengutip pesan Gubernur NTB Zainul Majdi saat menerima audiensi GPII.

Mendapat support dari TGB, GPII berharap TGB selalu anugerahi Inayah dari Allah SWT., dalam jalankan tugas tugas keummatan dan kebangsaan.

Sebelumnya, PP GPII juga diterima audiensi oleh Wakil Ketua DPR RI, H. Fahri Hamzah SE di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/5/2017) silam.

Dalam audiensia tersebut Ketua Umum PP GPII Karman BM menyampaikan rencana GPII menyelenggarakan Muktamar XIII di NTB pada bulan Oktober 2017 nanti. Dan mengundang Fahri Hamzah untuk dapat ikut serta hadir memberikan Tausiah dan ceramahnya.

“Bagi kami Bang Fahri Hamzah adalah anggota DPR yang konsisten mengagregasi kepentingan politik ummat Islam. Apalagi, beliau adalah Anggota DPR RI dapil NTB,” jelasnya.

Muktamar GPII sendiri akan dilaksanakan 26 – 30 Nopember 2017 nanti, di Asrama Haji Mataram. Yang akan dihadiri oleh sekitar 1000 peserta dan peninjau dari beberapa provinsi se Indonesia. (Erwin s)

22 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB Naik Pangkat di Kongo

(Pen Konga XX-N/Monusco. Senin, 9 Oktober 2017). Sebanyak 22 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-N/Monusco (Mission De L Organesation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo) Misi Perdamaian PBB, mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung 1 Oktober 2017.

 

Adapun 22 Prajurit TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara) Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco yang naik pangkat tersebut, terdiri dari 5 (lima) orang Perwira, 4 (empat) orang Bintara dan 13 orang Tamtama.

 

Upacara kenaikan pangkat dilaksanakan secara kemiliteran dan dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos.,  beberapa waktu di Base Camp Indo Eng Coy, Bumi Nusantara, Haut-Uele District, Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

 

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para personel yang mendapatkan kepercayaan kenaikan pangkat, terlebih kenaikan pangkat ini terjadi di daerah tugas. “Para prajurit yang telah dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi harus bangga, karena tidak semua prajurit bisa melaksanakan kenaikan pangkat di dalam daerah penugasan,” ucapnya.

 

“Saya secara pribadi dan mewakili seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat anggota sekalian, semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja prajurit sebagai seorang peacekeepers,” kata Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos.

 

Lebih lanjut Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan salah satu kehormatan yang diberikan oleh negara kepada prajurit yang berprestasi dalam pengabdiannya kepada TNI. “Dengan adanya kenaikan pangkat ini, para prajurit harus lebih meningkatkan kinerja dan profesionalitas dalam pengabdian kepada Nusa dan Bangsa,” katanya.

 

“Teguhkan tekad dan kembangkan motivasi untuk berprestasi, persembahkan karya terbaik untuk TNI dan Negara, khususnya bagi kemajuan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco,” pungkasnya.

 

Upacara laporan Korps Kenaikan Pangkat, diakhiri dengan memberikan ucapan selamat kepada 22 prajurit yang mendapat kenaikan pangkat oleh seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco.

 

Sementara itu terkait Film G 30 S/PKI, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. bersama seluruh personel Satgas, beberapa waktu lalu menggelar nonton bersama Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) di Base Camp Indo Eng Coy, Bumi Nusantara, Haut-Uele District, Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

 

Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan nonton bareng Film G 30 S/PKI sesuai arahan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

 

Lebih lanjut Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam sucipto, S.Sos, mengatakan bahwa tujuan kegiatan nonton bersama Film G 30 S/PKI merupakan salah satu cara untuk mengingat sejarah tentang penghianatan PKI terhadap Pancasila. “Pemutaran film ini dapat mengingatkan kembali mengenai pengkhianatan PKI, karena selama ini banyak generasi muda hanya mendengarkan saja mengenai peristiwa G 30 S/ PKI,” katanya.

 

Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (150 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 6 personel TNI AU) sebagian besar berasal dari Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW dan Batalyon Zeni Konstruksi 12/KJ yang berdomisili di Jakarta dan Palembang.  Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos sebagai Komandan Satgas (abituren Akademi Militer tahun 2000) yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.

 

Dalam pelaksanaan tugasnya, Pasukan Indonesia ditempatkan di tiga UN Camp, yaitu COB Dungu, TOB Tadu dan TOB Demu. Selain bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco juga melaksanakan kegiatan CIMIC (Civil Military Coordination) diantaranya, bantuan pelayanan kesehatan, pemberian bantuan kepada masyarakat, anjangsana, rehabilitasi jembatan/jalan, dan lain-lain. Hal ini bertujuan sebagai sarana diplomasi, sehingga keberadaan personel Satgas Kontingen Garuda dapat diterima oleh masyarakat lokal di Republik Demokratik Kongo. (Badar/Puspen TNI)

175 Personel Pasukan Garuda Peringati HUT Ke-72 TNI di Kongo

(Pen Konga XX-N/Monusco. Senin, 9 Oktober 2017). Sebanyak 175 personel Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XX-N/Monusco (Mission De L Organesation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo) menggelar upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017, di Base Camp Indo Eng Coy, Bumi Nusantara, Haut-Uele District, Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, Kamis 5 Oktober 2017.  Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos.

 

Dalam upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 di Kongo,  Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. membacakan amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang mengatakan bahwa penyelenggaraan HUT TNI ini pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat atas pembangunan kekuatan TNI yang telah dan sedang dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2017.  Oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 ini mengambil tema “Bersama Rakyat TNI Kuat.

 

Dalam amanat tertulisnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa kekuatan TNI yang bersandar kepada rakyat, merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa untuk turut serta bela negara. “Kedekatan dan kebesamaan TNI-Rakyat adalah inti dan pusat kekuatan (centre of gravity) dari Sistem Pertahanan Semesta yang kita anut,” tegasnya.

 

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Indonesia akan terus menghadirkan TNI pada penyelesaian konflik internasional di bawah bendera PBB.  Dalam pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB berhasil karena dapat berbaur dan diterima kebeadaannya oleh masyarakat setempat.  “Hal ini menandakan bahwa keberadaan prajurit TNI selalu mendapat hati di lingkungan masyarakat sekitarnya, karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal di manapun prajurit TNI berada,” ungkapnya.

 

Di akhir amanatnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa dalam rangka peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017, marilah kita mendekatkan diri dan memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita semua senantiasa dalam lindunganNya serta mendapatkan limpahan kesehatan dan kekuatan guna melanjutkan tugas dan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara yang sangat-sangat kita cintai bersama.

 

Upacara Peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco, dapat berjalan dengan Khidmat dan penuh semangat walaupun dalam pelaksanaannya diselenggarakan secara sederhana.  “Kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco agar bisa mengambil makna pada peringatan HUT Ke-72 TNI”, kata Komandan Satgas Kizi TNI Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos.

 

Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (150 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 6 personel TNI AU) sebagian besar berasal dari Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW dan Batalyon Zeni Konstruksi 12/KJ yang berdomisili di Jakarta dan Palembang.  Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos sebagai Komandan Satgas (abituren Akademi Militer tahun 2000) yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Pasukan Indonesia ditempatkan di tiga UN Camp, yaitu COB Dungu, TOB Tadu dan TOB Demu. Selain bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco juga melaksanakan kegiatan CIMIC (Civil Military Coordination) diantaranya, bantuan pelayanan kesehatan, pemberian bantuan kepada masyarakat, anjangsana, rehabilitasi jembatan/jalan, dan lain-lain. Hal ini bertujuan sebagai sarana diplomasi, sehingga keberadaan personel Satgas Kontingen Garuda dapat diterima oleh masyarakat lokal di Republik Demokratik Kongo. (Badar/Puspen TNI)

Muhammad Rizal: Bangsa Ini Harus Sadar Betapa Beruntungnya Memiliki Pancasila

Jakarta, Sumbawanews.com – Mewakili Pimpinan MPR RI, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Sekretariat Jenderal MPR RI Muhammad Rizal menjadi narasumber utama Sosilisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), Gerakan Perempuan ICMI dan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.

Sosialisasi yang digelar di aula pertemuan Ponpes Darunnajah Jakarta, Minggu (8/10) ini dihadiri 300 lebih peserta para pendidik, santri Ponpes Darunnajah, anggota Gentara dan GP ICMI serta masyarakat umum.

Dalam materi sosialisasinya, Muhammad Rizal mengupas soal Pancasila dan arti pentingya bagi bangsa.  Ada hal utama mengapa bangsa Indonesia, menurut Muhammad Rizal beruntung memiliki Pancasila yakni Pertama, Pancasila menjadi benteng dampak negatif modernisasi dan globalisasi terutama kepada generasi muda.

“Serbuan dampak negatif modernisasi kepada generasi muda sangat terasa.  Generasi muda sekarang ini sangat individualistik, bakan nilai-nilai etikanya sangat jauh dari harapan malah hampir tidak ada.  Sikap dan etika kepada orang tua sangat mengkhawatirkan, belum lagi pengaruh narkoba dan tontonan tak pantas yang sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Jika kondisi seperti itu dibiarkan, lanjut Muhammad Rizal, maka jati diri bangsa secara perlahan namun pasti akan hilang.  Padahal, bangsa Indonesia sangat dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun.  Pada akhirnya akan dibawa kemana generasi muda bangsa Indonesia ke depan jika karakter sebagai bangsa yang memiliki nilai luhur pupus.

“Solusinya adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang baik dan didukung para pendidik serta lembaga pendidikan yang bak juga seperti Ponpes Darunnajah ini, saya optimis generasi muda kita akan memiliki pertahanan dari segala dampak negatif globalisasi, sebab dalam pendidikan yang baik diajarkan nilai-nilai Pancasila dimana nilai-nilai agama adalah salah satunya,” terangnya.

Diutarakan Muhammad Rizal, hal tersebut menjadi keperihatinan seluruh elemen bangsa termasuk MPR. Keperihatinan tersebut diaatualisasikan MPR dengan upaya Sosialisasi Empat Pilarnya ke berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia.

“Ini juga menjadi tugas berat para pendidik atau guru untuk berupaya mengembalikan karakter bangsa kepada anak-anak bangsa,” ujarnya.

Kedua, Pancasila mampu mempersatukan kebhinnekaan bangsa sekaligus mempertahankannya.  Kemampuan Pancasila dalam hal tersebut tidak bisa disangsikan.  Pancasila sebagai elemen utama pemersatu bangsa Indonesia yang sangat beragam tidak bisa disangsikan lagi.  Jika tidak ada Pancasila sebagai elemen pemersatu, maka sudah bisa dipastikan bangsa Indonesia akan terkoyak-koyak, akan terpecah belah.

“Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui bahwa Indonesia bertahan dari segala masalah karena ada Pancasila. Coba bayangkan, negara sebesar Uni Soviet sebuah negara besar, negara adidaya bisa pecah menjadi 15 negara.  Sekarang negara-negara Arab seperti Irak, Iran, Libya, Yaman, Suriah banyak hancur terkoyak-koyak karena berkonflik/berperang hanya karena perbedaan-perbedaan. Kalau sudah begitu siapa yang su sah dan menderita, ya pasti rakyat yang susah. Kita bersyukur bertahan dengan segala perbedaann dan berbagai masalah karena Pancasila,” tandasnya.(Erwin s)

Masyarakat Mulai Mempertanyakan Perlakuan Khusus Kepada Novel Baswedan

Jakarta, Sumbawanews.com. – Sejumlah perlakuan khusus yang diberikan kepada Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Koruosi (KPK) Novel Baswedan membuat banyak masyarakat saat ini menjadi tanya ?
Pasalnya, Kasus penembakan yang dilakukan Novel tahun 2004 sampai saat ini tak kunjung selesai, bahkan beredar kabar, Novel Baswedan akan diberikan Deponering, ini kan tidak adil.Ucap Yuliswan Pengacara Korban Penembakan Novel Baswedan, Doni, Ali,Irwansyah Siregar dan Deddy.
“Kami melihat ada perlakuan yang sangat istimewa terhadap Novel ini, ada apa?. Tanya Kuasa Hukum korban Penembakan Novel Baswedan tersebut.Minggu (8/10/2017).
Ditempat terpisah, Anggota Komisi III DPR RI, Eddy Kusumaj Wijaya juga merasakan hal yang sama.
“Perawatan atau pengobatan atas diri Novel Baswedan di Singapura sudah terasa berlebihan dan sangat luar biasa,” ujar Eddy kepada Wartawan, Minggu (8/10).
Novel Baswedan kata dia, sudah tinggal berbulan-bulan di Rumah Sakit Singapura. Di negara ini dia pun bisa jalan-jalan dan melakukan kegiatan lainnya.
Novel Baswedan dibawa berobat ke rumah sakit di Singapura setelah dia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai sholat subuh di masjid Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa(11/4/2017) silam.
Lantas, Eddy pun mempertanyakan soal biaya Novel Baswedan. “Dari mana duitnya?” katanya dalam nada bertanya.
Selain itu juga dipertanyakan prosedur dan biaya seseorang pegawai negeri berobat di luar negeri. Pada hal, pengobatan Novel bertahap dan ber periode atau bisa berobat jalan.
Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota panitia angket KPK ini juga mempertanyakan, Komisi III DPR sebagai mitra kerja KPK belum pernah mempertanyakan masalah ini.
“Komisi III DPR maupun pemerintah terkesan lembut dan santun menghadapi KPK, sehingga lembaga anti rasuah ini menjadi anak manja khususnya Novel Baswedan,” ujarnya.
Bahkan polri, kata Eddy terkesan enggan mengusut kasus pembunuhan yang ditangani Novel dulu di Lampung dengan tegas sesuai koridor hukum yang berlaku. Pada hal sudah ada laporan masyarakat yang melaporkan Novel Baswedan, tetapi Polri tidak seperti menghadapi dan mengungkap kasus lainnya.
“Ada tanda-tanda apa ini? Apa lagi pihak kejaksaan sudah seperti orang kena strok dan lumpuh kalau sudah menghadapi KPK dan kasus Novel Baswedan,” sindir pensiunan jenderal polisi ini.
Kasus pembunuhan di Bengkulu sudah P21, sudah di tetapkan hari sidang, tapi kemudian di SP3 oleh kejaksaan tetapi di praperadilkan oleh pihak korban dan pihak korban menang. Artinya, kata Eddy kasus Novel segera di sidangkan, tapi kembali jadi masalah karena sidangnya juga tak pernah muncul.
“Hal ini menimbulkan tanda tanya ada apa di kejaksaan. Hukum macam apa di Indonesia ini, mana fungsi pengawasan DPR yang katanya pengawasan tertinggi di dalam sistem ketata negaraan kita,” katanya mengeluhkan. (Erwin s)

Ketua DPD RI : Gebu Minang Bangkitkan Perekonomian Rakyat

Jakarta, Sumbawanews.com.- Pengusaha-pengusaha kecil yang menjamur akan meningkatkan perekonomian rakyat yang pada akhirnya akan membuat Indonesia makmur. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum DPP Gebu Minang DR.Oesman Sapta saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi akbar perhimpunan keluarga Minang Jawa Barat di hotel Grand Asrilia, Bandung, Sabtu (7/10). “Hampir setiap bulan kita berkeliling untuk membangkitkan perekomian melalui orang-orang Minang diseluruh indonesia,” ujar Oesman Sapta.

 

Selanjutnya Oesman Sapta berpesan agar Orang Minangkabau bisa memanfatkan kesempatan-kesempatan dalam pembangunan ekonomi kecil, menengah dan besar. Ia berharap orang Minangkabau di perantauan bisa bekerjasama dan menjaga martabat. “Pertahankan selama hidup orang Minang yang tidak pernah bermasalah di daerah-daerah tempat merantau”, tegas Oesman Sapta.

 

Dalam acara tersebut Oesman Sapta juga mengukuhkan pengurus DPW Gebu Minang Provinsi Jawa Barat yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Deddy Mizwar. Deddy mengatakan bahwa di Jawa Barat yang berpenduduk 47 juta jiwa ini, Suku Minangkabau menempati urutan terbanyak sebagai perantau. “Ini sebuah momentum yang harus disyukuri untuk memperkuat kekeluargaan,” ucap Deddy.

 

Usai acara Oesman Sapta mengunjungi festival kuliner Minang yang didatangkan langsung dari Sumatera Barat. Oesman Sapta mengatakan rendang adalah makanan favoritnya karena telah diakui secara internasional sebagai makanan terenak.

 

Gebu Minang atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.(Erwin s)

Nasir: Jika Panglima Diberhentikan, Bisa ‘Kiamat’ Buat Presiden

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum perlu memberhentikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Pernyataan dan sikap Gatot dalam menanggapi berbagai isu nasional dinilai mewakili sikap masyarakat.

Menurut Nasir, apa yang dilakukan Gatot masih dalam batas dan tanggungjawabnya sebagai prajurit. Dengan demikian, Panglima sebagai pimpinan tertinggi dan pemegang komando pada TNU harus dapat memberikan sikapnya kepada masyarakat.

“Walau pendapatnya tidak sepenuhnya mewakili institusi TNI, tetapi pendapat panglima berdasarkan masukan staf-stafnya. Jadi tidak pada tempatnya kalau Presiden Jokowi memberhentikan panglima sebelum waktunya. Itu bisa jadi kiamat bagi Presiden,” tegas Nasir saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10).

Nasir juga berpendapat, baik pernyataan dan sikap Gatot bukan merupakan hal yang asing jika dilakukan. Sebab, sebagai warga negara, prajurit serta Panglima TNI, harus bisa merespons fenomena negeri ini.

“Jadi, tidak cukup Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) yang bicara,” tutur Nasir.

Terkait dengan kehadiran Gatot dalam sejumlah aksi massa atau acara organisasi kemasyarakatan (ormas), dia pun menilai hal itu wajar dilakukan. “TNI lahir dari rahim rakyat. Jadi, ketika rakyat mengalami berbagai macam persoalan tentu harus direspons. Meskipun bagi sebagian orang panglima disebut berpolitik, tapi bagi sata dia ingin memberikan sikapnya sebagai bagian dari rakyat,” tambah Nasir.

Berita Terkini

Bakamla RI dan Kemenko Polkam Tinjau Menara Suar Perbatasan Indonesia-Malaysia-Singapura

Kepulauan Riau, sumbawanews.com — Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang Trijanto, melaksanakan peninjauan pembangunan Menara Suar (Mercusuar) Karang Singa, di Perairan Kepulauan Riau...

Panglima TNI : Perkuat SDM dan Operasi Gabungan, POM Harus Siap Hadapi Tantangan

Jakarta - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Teknis...

Bupati Sampaikan Penjelasan Penyertaan Modal PT. BPR NTB

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menyampaikan penjelasan resmi Pemerintah Daerah mengenai rencana penyertaan modal kepada PT. BPR NTB...

Bupati H. Jarot Terima Kunjungan Danlanal Mataram

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menerima kunjungan silaturahmi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mataram, Kolonel Marinir A....

Danlanud Sultan Hasanuddin Dukung Penuh Turnamen Fajar National Open Karate Championship 2025

Makassar - Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., menerima kunjungan audiensi dari Ketua Panitia Fajar Nasional Karate Championship 2025, Sudirman...

Berita Utama