Kepala Bakamla RI: “Laut adalah Masa Depan, Laut adalah Harapan”

sumbawanews.com,- Hari ini momen bersejarah bagi satuan Main Body Yonif Para Raider (PR) 433/JS untuk mengenang kembali sejarah satuan berdiri dan perjalanan penugasannya sampai sekarang.
Hal tersebut dikatakan Komandan Batalyon PR 433/JS Letkol Inf Syamsul Alam, S.E., selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid merupakan pada saat memimpin peringatan HUT Ke-30 satuan Main Body Yonif PR 433/JS di Lapangan Apel Indobatt-03, Elgeneina, Afrika Sudan, Rabu (4/4/2018).
Pada kegiatan upacara ini diawali dengan pembacaan sejarah singkat awal terbentuknya Batalyon Infanteri PR 433/JS pada tahun 1958 dan penugasan hingga sekarang dengan mottonya Julu Siri (JS) yang artinya malu bersama/tanggung jawab bersama, dalam arti luas, bahwa tanggung jawab negara adalah tanggung jawab kami sebagai alat negara, pembela Pancasila dan mempertahankan Negara dari segala tantangan.
Pada kesempatan tersebut Dansatgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid menyampaikan bahwa pada usia yang ke-30 tahun Yonif PR 433/JS dapat menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri sebagai prajurit Julu Siri sejati. “Hal ini memiliki arti tentara rakyat dan tentara pejuang yang memiliki semboyan pantang berbuat malu dan dipermalukan, untuk itu dalam darah Julu Siri juga mengalir jati diri sebagai tentara pejuang yang harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah,” ucapnya.
Lebih lanjut Dansatgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid mengharapkan seluruh prajurit Satgas untuk senantiasa meningkatkan kualitas berpikir dan bersikap lebih dewasa dengan berdasarkan pada daya nalar yang jernih.
Letnan Kolonel Inf Syamsul Alam juga menambahkan bahwa para prajurit Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/UNAMID harus dapat obyektif dan menghindarkan diri dari perilaku emosional, tetap fokus bekerja, konsisten melaksanakan tugas serta bertanggung jawab masing-masing sesuai dengan aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka menjalin kerja sama dan kekompakan dalam melaksanakan tugas.
Bersamaan dengan HUT ke-30 Yonif PR 433/JS juga dilaksanakan Corps Raport kenaikan pangkat periode 01 April 2018. “Selamat kepada prajurit yang memperoleh kenaikan pangkat, dengan harapan semoga menjadi pendorong untuk meningkatakan prestasi dan kinerja dalam mengemban tugas dan pegabdian selanjutnya,” ujar Dansatgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid.
Selain itu dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan penyematan Medali UN (United Nation) bagi personel Kompi D masteri yang diselenggarakan sebagai wujud penghargaan kepada prajurit Indobatt-03 atas semangat dan dedikasi yang telah ditunjukan selama penugasan dalam menjaga perdamaian. (Mad/Puspen TNI)
sumbawanews.com,- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. melaksanakan ramah tamah dengan seluruh prajurit Satuan Tugas (Satgas) Indonesian Battalion (Indobatt) XXIII-L Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dan tokoh masyarakat Lebanon dalam rangka kunjungan kerja di Rubhall, Markas Indobatt 7-1, Adchits Alqusyr, Lebanon Selatan, Rabu (4/4/2018). Pada kegiatan ini Panglima TNI menerima penampilan kesenian Tari Kecak khas Bali, Kuda Lumping dan penampilan kesenian setempat yaitu Tari Dapkee, dilanjutkan dengan makan siang bersama. (Mad/Puspen TNI)
(Puspen TNI). Kegiatan Joy Sailing ini sangat penting dilakukan dalam rangka untuk menambah wawasan di bidang kemaritiman, kecintaan terhadap bahari dan upaya memberdayakan potensi kemaritiman untuk kepentingan nusa dan bangsa.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto pada kegiatan Joy Sailing dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-54 Dharma Pertiwi dan Hari Kartini tahun 2018 dengan menggunakan KRI dr. Soeharso 990, di Dermaga Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (5/4/2018).
Menurut Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, dengan Joy Sailing ini kita dapat merasakan tantangan para istri dan keluarga Prajurit yang harus mampu mandiri, saling bantu dan bekerjasama dalam mendukung tugas suami, khususnya ketika para suami sedang mengemban tugas mulia mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI di laut.
“Kegiatan Joy Sailing ini, selain dapat menikmati keindahan alam Indonesia, kita juga dapat melihat serta merasakan secara langsung luasnya lautan Indonesia yang ukurannya dua per tiga dari luas wilayah Indonesia secara keseluruhan. Disamping itu, luasnya laut Indonesia adalah kekayaan alam yang harus dijaga kelestariannya,” kata Ketum Dharma Pertiwi.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa dengan kegiatan Joy Sailing ini, mengajak untuk menjaga lingkungan hidup agar keaneka-ragaman hayati laut tetap lestari, sebagai sumber pangan, sumber nafkah, sumber energi, tujuan wisata bahari dan jalur transportasi harus di kelola dengan bijak untuk kepentingan dan kejayaan NKRI.
Diakhir sambutannya, Ketum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu memanfaatkan potensi laut secara optimal, baik mulai dari diri sendiri maupun melalui organisasi Dharma Pertiwi. Pertama, perbanyak konsumsi ikan laut hasil tangkapan nelayan Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan protein yang diperlukan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan. Kedua, jangan membuang sampah sembarangan karena akan menuju sungai, kemudian terbawa arus sampai laut, yang kemudian akan merusak ekosistem laut. Ketiga, tumbuhkan kepekaan terhadap kelestarian alam dengan cara berpartisipasi dan berkontribusi dalam pencegahan erosi pantai melalui penanaman pohon mangrove.
Keempat, tumbuhkan kepekaan sosial terhadap masyarakat yang bermukim di pesisir yang masih memerlukan perhatian untuk mencapai kesejahteraan. Kepekaan sosial tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan bakti sosial di perkampungan nelayan yang memerlukan. Kelima, tingkatkan kemandirian Ibu-ibu dan keluarga, agar saling bantu dan bekerjasama dalam Organisasi Dharma Pertiwi beserta Unsur guna menciptakan ketahanan keluarga sebagai landasan ketahanan bangsa.
Turut serta dalam kegiatan Joy Sailing, diantaranya Ketum Dharma Pertiwi dan Unsur Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, Pia Ardhya Garini dari masa ke masa, Ketua TP PKK DKI Jakarta Ibu Fery Anies Baswedan, Ketum Persatuan Istri Purnawirawan Ibu Ratna Joko Suyanto, Ketum Persit Kartika Chandra Kirana, Ketum Jalasenastri, Ketum PIA Ardhya Garini, Ketua Harian Dharma Pertiwi, Ketua Harian IKKT Pragati Wira Anggini, para Pengurus dan Anggota Dharma Pertiwi beserta Unsur. (Badar/Puspen TNI)
sumbawanews.com,- Perkembangan kemajuan global mempengaruhi pola pikir dan tata kehidupan negara-negara di dunia, salah satunya perubahan bentuk ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. TNI sebagai alat pertahanan negara harus dapat mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan tugas ke depan sehingga perlu dilakukan revisi Dokrin TNI yang ada saat ini.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada sambutan Uji Teori II Revisi Doktrin TNI, Tri Dharma Eka Karma (TRIDEK) yang dihadiri oleh Irjen TNI, Dansesko TNI, Danjen Akademi TNI, para Wakil Kepala Staf Angkatan, para pejabat Kementerian dan Lembaga terkait serta para pejabat di lingkungan TNI, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).
Menurut Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, sesuai dengan program 100 hari kerja Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., terdapat 11 program prioritas yang salah satunya adalah melakukan revisi Doktrin TNI TRIDEK. “Dalam tahapan tersebut, perlunya Uji Teori guna menyempurnakan naskah Doktrin TNI TRIDEK,” katanya.
Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan mengatakan bahwa pelaksanaan revisi Doktrin TNI TRIDEK Tahun 2018 ini melalui beberapa tahapan, antara lain Tahap I Persiapan, Tahap II Pembuatan Naskah Awal dan Tahap III (uji teori I, uji teori IA, dan Focus Group Discussion/FGD). “Untuk proses penyusunan revisi doktrin TNI, hari ini dilaksanakan Uji Teori II,” ucapnya.
Kasum TNI menyampaikan bahwa Doktrin TNI TRIDEK dikeluarkan pertama kali pada tahun 2007 dan sudah mengalami revisi untuk yang ketiga kalinya. “Revisi Doktrin TNI pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010, kemudian revisi kedua pada tahun 2012, dimana hasil revisinya masih bersifat naskah sementara dan sudah tidak berlaku sejak tahun 2014,” jelasnya. (Mad/Puspen TNI)
(Pen Konga XXXVII-D/Minusca. Kamis, 5 April 2018). Sebanyak 11 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. sebagai Komandan Satgas (Dansatgas) beberapa waktu lalu melaksanakan upacara kenaikan pangkat, bertempat di Garuda Camp (Indo Eng Coy Camp), Mpoko, Kota Bangui, Republik Afrika Tengah.
Upacara kenaikan tersebut, digelar secara kemiliteran yang dipimpin langsung oleh Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca sebagai Inspektur Upacara. Adapun Prajurit TNI yang menyandang pangkat baru satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula periode 1 April 2018, terdiri dari 4 (empat) orang Bintara dan 7 (tujuh) orang Tamtama.
Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy dalam sambutannya menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan wujud pengakuan dari komando/pimpinan atas prestasi dan dedikasi yang telah ditunjukkan selama ini dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai jabatan masing-masing.
Menurut Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, dalam setiap kenaikan pangkat sudah sepatutnya disyukuri agar dapat lebih memberikan makna bagi kehidupan prajurit dan keluarga. “Dengan kenaikan pangkat ini janganlah berbesar diri, tetapi teruslah berusaha untuk selalu meraih jenjang dan karier yang lebih tinggi,” ucapnya.
Ditambahkan oleh Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca bahwa dengan kenaikan pangkat ini agar dijadikan sumber motivasi dan inspirasi untuk kejuangan serta idealisme sebagai prajurit TNI, memantapkan moralitas dan etika profesi keprajuritan sehingga tidak mudah tergoyahkan oleh hal-hal yang dapat merugikan satuan dan citra diri sendiri serta terus berupaya untuk meningkatkan profesionalisme keprajuritan.
Diakhir sambutannya, Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy menyampaikan bahwa momen spesial ini merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dan penuh kebanggaan bagi para prajurit TNI yang naik pangkat. “Selain keberhasilan dalam meraih pangkat satu tingkat lebih tinggi di daerah penugasan, fakta bahwa berada dalam satuan tugas misi perdamaian dunia di bawah naungan PBB menambah kebanggaan bagi para prajurit tersebut,” tuturnya.
Pelaksanaan kegiatan upacara kenaikan pangkat, diikuti oleh seluruh anggota Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca yang berada di Indo Eng Coy Camp, Mpoko, Bangui. Sementara itu, bagi personel yang berada di TOB (Temporary Operation Base) seperti di daerah Berberati, Mbaiki dan Carnot, kegiatan kenaikan pangkat diisi dengan melaksanakan tasyakuran dengan acara yang sederhana dan tidak melupakan faktor keamanan serta kewaspadaan.
Usai melaksanakan upacara kenaikan pangkat dilanjutkan dengan acara tradisi penyiraman kembang dan dilanjutkan pemberian ucapan selamat oleh Dansatgas Konga XXXVII-D/Minusca Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy kepada prajurit yang naik pangkat serta diikuti oleh Perwira Staf dan seluruh anggota.
Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca berjumlah 200 personel dari ketiga angkatan (176 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 5 personel TNI AU) yang saat ini sedang bertugas di Republik Afrika Tengah telah bertugas selama kurang lebih 7 bulan lamanya dan akan mengakhiri misi pada bulan Agustus 2018.
Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-D/Minusca memiliki tugas membantu PBB dalam berbagai pekerjaan seperti pembuatan super camp, perbaikan jalan, pembangunan jembatan, perbaikan pangkalan, pembuatan perimeter camp dan perbaikan-perbaikan konstruksi lainnya. Selain tugas pokoknya tersebut, Satgas Kompi Zeni TNI berupaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di daerah misi serta mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat Republik Afrika Tengah. (Badar/Puspen TNI)
sumbawanews.com,- Satuan tugas pasukan Kontingen Garuda sebagai duta perdamaian dunia di bawah naungan PBB, adalah tugas yang membanggakan dan jaga selalu kepercayaan Bangsa Indonesia di dunia Internasional sehingga dimanapun bertugas prajurit TNI akan selalu diterima masyarakat dan dunia.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada saat memberikan pengarahan dihadapan ratusan prajurit Satuan Tugas (Satgas) Indonesian Battalion (Indobatt) XXIII-L Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dalam kunjungan kerjanya, di Markas Indobatt Achits Alqusayr, Lebanon Selatan, Rabu (4/4/2018).
Kehadiran Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan rombongan disambut oleh Komandan Konga Kolonel Inf Murbianto dan Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Arfan Johan Wihananto S.I.P. di Panorama point Area of Responsibility (AoR) Indobatt.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa para prajurit yang tergabung dalam Satgas Indobatt XXIII-L/UNIFIL harus mampu berkontribusi dalam setiap penugasan. Hal ini akan menambah kepercayaan PBB dan akan memperkuat dukungan dunia internasional atas pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019 sampai dengan 2022.
Menurut Panglima TNI, personel yang tergabung dalam Satgas Indobatt patut berbangga dan merupakan kehormatan bagi prajurit TNI yang ditugaskan karena tidak seluruh prajurit TNI bisa ditugaskan untuk misi perdamaian PBB.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa rasa kekeluargaan yang di wujudkan dalam menjalin silaturahmi dengan masyarakat dimedan operasi ini merupakan nilai tambah. “Budaya tegur sapa, senyum serta penampilan seni budaya sebagai salah satu metode untuk merebut hati rakyat Lebanon harus dipertahankan,” katanya.
Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa penugasan Konga dan misi UNIFIL Lebanon merupakan Satgas yang terbesar baik dalam jumlah maupun komposisinya. Penugasan ini merupakan kebanggaan bagi TNI. Disisi lain akan banyak sorotan publik yang diterima. “Saya mengharapkan seluruh anggota selalu menjaga nama baik kredibilitas dan dedikasi selama penugasan,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa kesejahteraan prajurit akan terus di proses dan ditingkatkan. Ini sebagai wujud perhatian dari pemerintah kepada TNI atas keberhasilan penugasan prajurit TNI baik didalam negeri ataupun diluar negeri.
Hadir pada acara tersebut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Lebanon H.E. Mr. Achmad Chozin Chumaidy, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., Aslog Panglima TNI Laksda TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dan PMPP TNI Brigjen TNI Victor Hasudungan Simatupang, M.Bus, Waasops Panglima TNI Marsma TNI Khairil Lubis dan PTRI untuk UN Brigjen TNI Fulad. (Mad/Puspen TNI)
sumbawanews.com,- Guna memaksimalkan fungsi peralatan yang dimiliki Ground Station /Stasiun Bumi Bangka Belitung (GS Babel) Bakamla RI, Kepala kantor GS Babel Ibnu Mufid Inung, S.T. melakukan kunjungan kerja ke kantor Bupati Bangka Tengah, Kabupaten Koba, Bangka Belitung, Rabu (4/4/2018).
Kunjungan diterima langsung di Ruang Kerja Lt. 2 oleh Bupati Bangka Tengah DR.Ir. Ibnu Saleh M.M. didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Drs. Dedi Ruchyat dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Siti Aswati S. Pd, M. Ag. serta jajarannya.
Mengawali kunjungannya, Ibnu Mufid menyampaikan maksud kunjungan adalah untuk bersilaturahmi sekaligus mempererat jalinan baik antara kantor perwakilan Bakamla RI di Babel dengan pemerintah daerah setempat. Dalam pertemuan itu, Ibnu Mufid juga berkesempatan untuk memaparkan tugas dan fungsi Bakamla RI serta kaitannya dengan peralatan yang ada di Stasiun Bumi Bangka Belitung.
Dijelaskannya bahwa hasil dari peralatan Stasiun Bumi Babel yaitu berupa klorofil dan suhu permukaan laut yang memberikan informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), dimana informasi tersebut akan sangat bermanfaat bagi para nelayan.
Mendengar hal itu, Bupati Bangka Tengah merasa sangat antusias dan mendukung adanya sinergitas antara Bakamla RI dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah. Diharapkan dapat segera dilakukan koordinasi lebih intensif antara kedua pihak, sehingga menghasilkan manfaat bagi masyarakat nelayan dan sekaligus mempermudah pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga. (Mad/Puspen TNI)