Home Blog Page 1679

Lebih Dari 100 Desa Telah Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dari 157 desa dan kelurahan di Kabupaten Sumbawa, lebih dari 100 desa telah menyediakan tempat isolasi terpusat di desa masing-masing. Tempat isolasi terpusat desa, merupakan kewajiban pemerintah desa atas penerapan dari ketentuan 8 persen Dana Desa (DD) untuk penanganan covid-19.

“Seratus-an desa dilaporkan menyediakan tempat isolasi terpusat. Ada juga yang sudah realisasi, tapi belum melapor. Ada beberapa desa yang kita cek langsung tadi. Karena memang amanat dari regulasi itu, Dana Desa itu wajib disisihkan 8 persen untuk penanganan covid-19. Dan salah satunya, adalah menyiapkan tempat isolasi terpusat itu,” kata H.Hasan Basri, Sekda Sumbawa sekaligus Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya Selasa (24/08).

Dijelaskan, Satgas covid-19 Kabupaten Sumbawa mengecek langsung keberdaan isolasi terpusat dan penanganan yang dilakukan, di beberapa desa. Termasuk penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari bagi orang yang sedang menjalankan isolasi di tempat isolasi terpusat.

“Tadi kita sudah lihat dibeberapa besa, ada yang menyewa satu rumah. bahkan tadi di desa Berare tadi kita lihat ada satu orang yang terkonfirmasi positif ada di isolasi terpusat. Dan kebutuhan sehari-hari sudah disiapkan oleh desa, hingga masyarakat di sekitar situ juga bahu-membahu membantu memberikan kebutuhan,” jelasnya.

Ditegaskan, isolasi terpusat diharapkan menjadi pengganti isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menjadi solusi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Sebab isolasi mandiri, masih berpotensi menularkan covid-19 kepada anggota keluarga lain yang sehat.

“Nah ini yang kita harapkan. Karena kalau nanti isolasi di rumah, keluarga bisa kena. Ini juga kan dalam rangka melindungi keluarganya sendiri. Agar tidak membahakan seluruh orang di satu rumah. Ini yang terus kita edukasi. Kalau memang positif, ya di (tempatkan) isolasi terpusat. Semua desa (yang didatangi) tadi saya lihat sudah ada,” ucapnya.

Disebutkan, desa yang dicek langsung, yakni Desa Berare, Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara dan Desa Kereke Kecamatan Unter Iwes. “Yang kita lihat tadi penyaring, berare, Moyo Mekar, dan kereke kecamatan untir iwes. Di Berare tadi kita lihat ada satu orang (Isoter). Bahkan di Moyo Mekar tadi, barusan dia selesai (diisolasi). Sudah sembuh. Tadi kita sudah lihat berapa desa. mungkin besok atau lusa kita lihat yang lain, tunggu ada kesempatan yang pas, kita mungkin akan lihat ke wilayah selatan. Ini wajib seluruh desa punya,” jelasnya.

Dikatakan, bagi tempat isoter desa yang berada di sekitar kota dan telah memenuhi daya tampung, dapat dialihkan ke Isoter Kabupaten. sedangkan bagi terkonfirmasi positif dengan gejala sedang dan berat, musti mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan.

“Kalau yang ada di sekitar kota, kalau sudah penuh. Umpamanya disitu ada dua kamar, tapi ada tiga orang. Selebihnya bisa diopor ke Hotel Dewi. Kalau dia bergejala sedang, berat, bisa langsung ke rumah sakit umum, baik provinsi (RSMA) maupun kabupaten,” katanya.

Dijelaskan, saat ini penambahan daya tampung sebanyak 25 kamar di RSUD Sumbawa, telah rampung dengan fasilitas penunjang. “Karena kita sudah kita siapkan betul. Nah yang di (rumah sakit) sering itu, yang penambahan 25 kamar itu, sudah siap semua. Kemarin sudah disiapkan kuncinya. Sudah diisi AC, tempat tidur dan semuanya,” ucapnya. (Using)

Koramil Jajaran Kodim 1628/ SB Bersinergi Dalam Setiap Upaya Percepatan Penanganan Covid -19 Di Sumbawa Barat

Sumbawa Barat – Segala bentuk kegiatan dilakukan dalam upaya percepatan penanganan cegah dan putus matarantai covid -19, seperti yang dilaksanakan Koramil jajaran Kodim 1628/SB bersinergi dengan satgas covid -19 lainnya disumbawa barat sampai ketingkat kelurahan.

Hal tersebut disampaikan Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi ST., MIP., dalam keterangan tertulis di Sumbawa Barat, Selasa (24/8/2021)

Dijelaskan Dandim bahwa Koramil Jajaran Kodim 1628/SB terus bersinergi dengan stakeholder terkait sebagai salah bentuk pengabdian kepada masyarakat ditengah bencana non alam pandemi covid -19 yang sampai saat ini masih belum berakhir, jelasnya.

Diungkap Dandim berbagai upaya bersama terus dilakukan mulai dari edukasi, sosialisasi 3 M dan 3 T ditengah masyarakat, sosialisasi dan pendampingan giat tracing, testing dan treatmen, membantu penyiapan dan pemindahan warga yang terkonfirmasi positif tanpa gejala kerumah isoter ditiap tiap kelurahan, membantu sukseskan vaksinasi membantu pedistirbusian bantuan sosial bagi masyarakat maupun pasien covid yang isoter serta rutin bersama melaksanakan patroli penegakan prokes ditengah masyarakat, urainya.

Termasuk hari ini seluruh koramil jajaran Kodim 1628/SB di wilayah kabupaten sumbawa barat kegiatan dalam upaya percepatan penanganan seperti yang dijelaskan diatas dilaksanakan mulai dari dengan bersinergi termasuk partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan sehingga segala upaya dapat dilaksanakan dengan efektif dan maskimal pungkas Dandim.

Kepada seluruh personil dilapangan agar tetap semangat, selalu utamakan faktor keamanan jangan lengah disiplin dalam penerapan protokol kesehatan covid -19, semoga segala usaha kerja keras semua pihak akan bernilai ibadah serta kita dapat menekan angka penyebaran covid -19 dan segera terbebas dari pandemi covid -19, harapnya.

Laksanakan Karya Bakti, Satgas Yonif RK 751/VJS Menyulap Lahan Kosong Menjadi Taman

(Jayawijaya-Papua). Berbagai cara dilakukan oleh personel Satgas Yonif RK 751/VJS saat melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan, hal ini untuk mengambil dan merebut hati masyarakat di wilayah pegunungan termasuk Kabupaten Jayawijaya.

 

Kali ini, Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS  melaksanakan karya bakti dengan menyulap lahan kosong yang berada di depan Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Merasuguna Asso, Distrik Walesi, Kab. Jayawijaya, menjadi taman yang siap ditanami berbagai macam bunga,  Selasa (24/08/2021).

 

Dipimpin oleh Serda Hasbi beserta 10 personel Pos Kotis Satgas Yonif RK 751/VJS meninggalkan pos menuju sekolah  untuk menemui ibu Hariyanti S.Pd selaku Kepala Sekolah dan menyampaikan rencana dari pihak pos yang  akan membuat taman dilahan kosong yang ada di lingkungan sekolah.

 

Rencana ini disambut bahagia oleh pihak sekolah, baik dari seluruh para guru termasuk seluruh anak murid yang hadir pada saat itu. Ungkapan kebahagiaan ini disampaikan oleh ibu Hariyanti S.Pd yang mengatakan “Saya mewakili dari para guru dan seluruh murid berterimakasih,  senang dan bahagia atas kesediaan dari bapak-bapak pos tentara untuk membuat taman di depan sekolah kami dan kalau taman sudah selesai kami akan menanam bunga di dalam taman,” tuturnya.

 

Karya bakti pembuatan taman di sekolah dasar didasari dari kepedulian Pos Walesi  melihat halaman sekolah yang begitu luas, namun tidak ada satu pun tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut kecuali rumput sehingga jadi terlihat kumuh.

 

Melihat hal ini, Dan Pos Kotis Walesi Letda Chb Catur menyampaikan rencana tersebut kepada Dansatgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi, S.I.P. Selanjutnya Dansatgas menyetujui dan memerintahkan anggota untuk membuat taman tersebut.

 

Saat dihubungi melalui telepon selular, Dansatgas membenarkan bahwa pembuatan taman atas dasar saran dari anggota Pos Walesi. “Danpos mengahadap saya dan menyampaikan saran untuk pembuatan taman dilingkungan sekolah,  saya menyambutnya dan memerintahkan kepada Serda Hasbi dan dibantu beberapa anggota lainnya,” ungkapnya.

 

“Saya berharap dengan adanya taman ini dapat merubah penampilan sekolah dasar ini lebih baik dan cantik, sehingga menambah semangat para murid untuk datang ke sekolah,” tambahnya. (Pen Satgas Yonif 751)

Bersama Menhan, Panglima TNI dan Kapolri, Presiden Tinjau Vaksinasi Pelajar di Samarinda

Jakarta, sumbawanews.com – Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Timur dengan meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di SMPN 22 Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/08). Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan vaksin yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Penyuntikkan dosis pertama vaksin Sinovac bagi pelajar di Kota Samarinda diikuti sebanyak 1.053 peserta secara bertahap. Secara keseluruhan, total vaksin yang akan disuntikkan bagi masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur pada hari ini sebanyak lebih kurang 24 ribu dosis vaksin.

“Kita harapkan semuanya berjalan lancar dan segera terbangun kekebalan komunal di seluruh Provinsi Kalimantan Timur dan kita berharap penyebaran Covid dapat segera dikurangi dan dihilangkan dari provinsi ini,” ujar Presiden.

Selain di Kota Samarinda, sembilan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur juga secara bersamaan melakukan kegiatan vaksinasi bagi masyarakat. Wilayah tersebut antara lain Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Mahakam Hulu.

Pada kesempatan tersebut, digelar dialog bersama perwakilan pemerintah daerah di provinsi Kalimantan timur. “Hari ini kami melaksanakan di dua titik vaksinasi massal, yang di sini 1.600 sasaran, kemudian di kecamatan lain 1.200 (sasaran). Jadi 2.800 (sasaran) total hari ini,” jelas perwakilan dari Kabupaten Kutai Timur.

Sedangkan perwakilan dari Kabupaten Paser melaporkan, dilakukan vaksinanasi di 19 fasilitas kesehatan dengan 1.500 sasaran. “Kami dari Paser mempunyai sasaran hari ini 1.500 sasaran. Kemudian dilaksanakan tercepat di 19 fasilitas kesehatan di puskesmas. Saat ini sedang dilaksanakan di salah satu fasyankes di puskesmas dengan sasaran 380 sasaran, Pak,” ungkapnya.

Pada dialog bersama perwakilan kabupaten/kota, Presiden juga menanyakan ketersediaan stok vaksin. Dan Salah satu perwakilan daerah dari Kabupaten Kutai Barat meminta pemerintah pusat untuk terus menambah stok vaksin karena antusiasme masyarakat tinggi.

“Oke nanti saya kirim ke Dinkes, ke Pak Gub nanti agar juga segera ditransfer ke Kutai Barat,” ucap Presiden, dan berharap, ada kecepatan dalam program vaksinasi agar penyebaran Covid-19 dapat dihilangkan dari Provinsi Kalimantan Timur serta utamanya dari Tanah Air Indonesia. (Setpres/using)

Nelayan Hilang Saat Mancing, Bakamla RI Lakukan Pencarian

(Bakamla RI/Indonesia Coast Guar). Personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Tual Bakamla RI melaksanakan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat pergi memancing di perairan antara Kei Besar dan Kei Kecil, Tual, Selasa (24/8/2021).

 

Informasi awal diterima SPKKL Tual pada 01.00 WIT, dari kerabat korban terkait salah satu warga asal Desa Larat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, berinsial MR (36) belum kembali saat pergi memancing sejak Senin (23/8/2021) pukul 12.00 WIT.

 

Menindaklanjuti laporan tersebut, SPKKL Tual Letkol Bakamla Rizal Ufer Suat, S.Pi., berkoordinasi dengan Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Mabes Bakamla RI sebagai laporan dan Pos SAR Tual untuk melaksanakan aksi pencarian korban. “Pagi ini kami bersama Pos SAR Tual akan melakukan pencarian seorang nelayan yang hilang di perairan antara Kei Besar dan Kei Kecil,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Letkol Bakamla Rizal Ufer menjelaskan proses pencarian akan menggunakan unsur Bakamla Catamaran-507 dan unsur Pos SAR Tual. “Area pencarian dilakukan dengan penyisiran disekitar lokasi kejadian di perairan Kei Besar dan Kei Kecil, semoga korban segera ditemukan,” ungkapnya.

 

Personel SPKKL Tual yang terlibat pencarian yakni Letkol Bakamla Rizal Ufer, Kapten Bakamla Helwan Andriansyah, Sdr. Daud Jamlaay dan enam personel dari Pos SAR Tual serta nelayan setempat.

Bahas Perkembangan Covid-19, Pimpinan TNI Polri di NTB Gelar Vicon

Mataram – Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., bersama Kapolda NTB Irjen Pol M. Iqbal dan Kepala Dinas Kesehatan NTB menggelar vidoe conference (Vicon) dengan para Dandim dan Kapolres jajaran Korem 162/WB dan Polda NTB di POLDA NTB, Senin (23/8/2021).

Vicon yang dibuka Kapolda NTB dilanjutkan dengan paparan masing-masing Dandim dan Kapolres tentang kondisi terkini masing-masing wilayah Kabupaten Kota yang menjadi tanggungjawabnya terkait dengan penanganan virus corona baik jumlah terpapar Covid-19, vaksinasi, treasing dan pemanfaatan rumah Isolasi terpadu.

Pada kesempatan tersebut, Danrem 162/WB meminta agar penanganan Covid-19 di masing-masing kabupaten kota di NTB lebih serius dan harus ada peningkatan setiap hari khususnya bagi warga yang terkonfirmasi positif.

“Bagi warga yang terpapar Covid-19 agar ditempatkan secara khusus di rumah isolasi terpadu sehingga minimal bisa membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 di daerah,” tegasnya.

Jendral bintang satu juga mendorong Kepala Daerah, Dandim bersama Kapolres untuk memanfaatkan rumah isolasi terpadu dengan menempatkan tenaga kesehatan untuk memantau perkembangan setiap hari warga yang terpapar Covid-19 sehingga memudahkan pengendalian dan pendataan warga yang masih dirawat ataupun yang sudah bisa pulang karena dinyatakan sembuh.

“Apabila data sudah ada dari tenaga kesehatan, para Babinsa dan Babinkamtibmas yang ada ikut membantu dan melaporkan secara prosedural sehingga data yang ada sama antar Pemda, TNI dan Polri,” terangnya.

Selain itu, Jenderal Bintang Satu itu juga meminta Kepala Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten kota untuk mendata Posko penanganan Covid-19 di desa ataupun Kelurahan hingga kecamatan untuk di laporkan ke tingkat pusat.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nuhandini Eka Dewi pada kesempatan tersebut melaporkan bahwa di Provinsi NTB masih mengalami peningkatan baik jumlah terpapar Covid-19, tingkat kesembuhan dan jumlah kematian yang masih tinggi di masing-masing daerah.

Kadinkes NTB juga meminta kepada para Babinsa dan Babinkamtibmas yang ada di lapangan untuk memakai aplikasi BLT sehingga data yang dilaporkan sesuai dengan data di lapangan.

1.500 Orang Ikuti Vaksinasi di Bhayangkara Jember

Jember.Sumbawanews.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Jember bekerja dengan semua pihak termasuk Polres Jember, bahu-membahu menggelar vaksinasi dalam rangka mempercepat penyaluran vaksin menuju kekebalan kelompok (herd immunity). Polres Jember juga menggandeng Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jember dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IAA).

Vaksinasi digelar di Gedung Bhayangkara mulai pukul 08:00, Sabtu (21/8/2021) dengan protokol kesehatan yang ketat. Humas Polres Jember, Iptu Brisan Imman lewat Ketua Tim Vaksinator, Aipda Iwan (Paurkes Polres Jember) mengatakan pada hari ini ditargetkan 1.500 orang.

Mengingat jumlahnya banyak, tim vaksinasi telah mengatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumunan massa. Vaksin yang digunakan adalah merk sinovax dosis 1.

Di bagian lain, Ketua PPNI Jember Asrah Joyo Widono, S.Kep, M.Si, ikut mendampingi kegiatan vaksinasi yang melibatkan anggotanya.

“Dari PPNI Jember kita turunkan dua puluh lima anggota yang ikut membantu tim sebagai Vaksinator saat ini di Bhayangkara,” ucap Asrah saat memantau kegiatan.

Asrah juga menyampaikan, PPNI diminta oleh Paurkes Polres untuk ikut membantu vaksinasi. “Ini bentuk pengabdian PPNI kepada pemerintah dalam hal ini untuk mencapai herd immunity,” tandas mantan Camat Kaliwates itu.

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IAA), dr I Nyoman Semita, Sp. OT, menyampaikan, “Kami fokus kepada kelompok difabel dan kelompok UMKM.”

IAA mendampingi kedua kelompok tersebut dalam vaksinasi kali ini. Kordinator vaksinasi kelompok Difabel, dr Dyah Kusworini, menyampaikan kelompok difabel mendapatkan kuota 25 dosis.

‘Dari Samapta jemput bola dengan menjemput dan mengantarkan teman-teman dalam vaksinasi ini,” kata mantan Kadinkes itu.

Ia melanjutkan, Paurkes Polres bekerja sama dengan PPNI Jember mulai besok akan membuka gerai di wilayah lain untuk mempercepat vaksinasi. (To2)

Pembangunan Dua Puskesmas Alami Deviasi Minus

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Proses pembangunan Puskesmas Alas, saat ini diketahui mengalami Deviasi minus sekitar 8 persen, dan pembangunan puskesmas tarano minus 4 persen. Dan dari pembangunan dua puskesmas tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa belum melakukan pembayaran, karena belum mecapai progress yang ditentukan.

“Kalau kita melihat, dengan kondisi defiasi sekarang yang walaupun minus kecil. Tarano itu 4 persen minusnya. Kalau di alas sekitar 8 persen,” kata Abdul Malik, Sekretaris Dinkes Sumbawa, sekaligus PPK Pembangunan Puskesmas dan Rumdis, di ruang kerjanya Jum`at (20/08).

Atas progress tersebut, kontraktor pelaksana pembangunan kedua puskesmas tersebut diminta untuk menambah pekerja dengan jadual yang jelas. Sehingga nantinya tidak diberlakukan perpanjangan waktu pekerjaan, dan dapat dituntaskan sesuai batas akhir pekerjaan.

“Ini kita minta tambah pekerja dengan schedule yang jelas. Sehingga nantinya, pada akhir tahun ini diharapkan tidak ada perpanjangan waktu pekerjaan. Karena kontraknya desember berakhir. Sehingga bisa selesai, tuntas tepat waktu. Kalau saran kita, dari pada bayar denda perpanjangan waktu, mending tambah bayar tukang lebih banyak,” ucapnya.

Ditegaskan, hal tersebut juga telah ditegaskan dalam pertemuan bersama Asisten II Setda Sumbawa. “Kemarin kita rapat di asisten II untuk bicara progress. Jadi kita minta kepada kontrakor yang melaksanakan pekerjaan puskesmas alas dan tarano itu untuk menambah pekerja. Dengan jadual yang sudah ditentukan,” tuturnya.
Diketahui, dua unit Puskesmas tersebut masing-masing menggunakan anggaran sebesar Rp 8 Miliar, dari DAK Kementerian Kesehatan.

Pembangunan 4 Rumdis

Diungkapkan, selain pembangunan dua puskesmas, tahun ini juga dibangun 4 unit rumah dinas (Rumdis). Yakni Rumah Dinas Puskesmas Tarano, Rumah Dinas Puskesmas Labangka, Rumah Dinas Puskesmas Lopok dan Rumah Dinas Puskesmas Lantung.

“Untuk rumah dinasnya, alhamdulillah progresnya cukup bagus. Dan sekarang pada proses termen pertama. Kalau rumah dinas sekarang yang proses termen satu itu, rumah dinas labangka sama lopok. Sementara untuk puskesmasnya sekarang belum bisa kita bayar termen pertama, karena progress belum mencapai 25 persen,” jelasnya.

Diungkapkan, berdasarkan kesepakatan, dalam proses pengerjaan Rumdis Puskesmas tidak diberikan uang muka. Serta pembayaran termen pertama sebesar 20 persen dari total anggaran, pada saat progress pembangunan mencapai 25 persen.

“Jadi termen pertama itu, 25 persen fisik dan 20 persen (pencairan) keuangan. Karena semuanya, baik puskesmas maupun rumah dinas, tidak ada yang diberikan uang muka. Bekerja dulu, baru dibayar. Kami sadari, kalau kegiatan-kegiatan itu, kalau di rumah dinas tidak ada masalah yang mencuat. Tapi dipembangunan dua puskesmas ini, ada. Pembangunan puskesmas tarano, kemarin dipersoalkan masalah batu yang digunakan,” jelasnya.

Diketahui, pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Tarano, Rumah Dinas Puskesmas Labangka, Rumah Dinas Puskesmas Lopok dan Rumah Dinas Puskesmas Lantung, Masing-masing menggunakan anggarannya sebesar Rp 500 juta bersumber dari DAK Kementerian Kesehatan. (Using)

 

Dinkes Sumbawa Ajak Seluruh Pihak Awasi Pembangunan Dua Puskesmas

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa, mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap pembangunan dua puskesmas yang tengah dilakukan saat ini. Dua Puskesmas tersebut tahun ini dibangun bersama dengan 4 unit Rumah Dinas (Rumdis) menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan.

“Mari kita awasi bersama, pembangunan kedua puskesmas. Agar selesai tepat waktu, pelayanan bisa optimal,” kata Abdul Malik, Sekretaris Dinkes Sumbawa, sekaligus PPK Pembangunan Puskesmas dan Rumdis, di ruang kerjanya Jum`at (20/08).

Dijelaskan, selama proses pembangunan, pelayanan di dua puskesmas tersebut tidak optimal. Sebab, fisik Puskesmas Alas dibongkar total, dan puskesmas Tarano di bongkar sebagian. “Bayangkan pelayanan puskesmas kita di alas itu. Di depan kantor camat. Karena puskesmasnya di bongkar total. Itu sekarang tidak standart pelayanan. Kalau di tarano, pelayanan dipindahkan ke rawat inap yang ada dibelakang,” jelasnya.

Disebutkan, selama proses pembangunan dua puskesmas tersebut, terdapat beberapa kendala. Seperti perbedaan spesifikasi bahan, di Puskesmas Alas. “Disatu sisi, kontraktor melihat ada detail gambar potogan, dan detailnya. Memang kita akui, dari persepsi itu, terpasang besi 13 (mm). Tapi begitu kita dapat informasi, PPK langsung rapat direksi. Saya rapat di lapangan, dengan meminta penjelasan kontraktor pelaksana sama konsultan pengawas, dan konsultan perencana. Akhirnya, endingnya saya minta untuk dibongkar. Besi yang terpasang 13 (mm) itu baru terpasang sekitar 27 meter, belum di cor. Diganti dengan yang 16 (mm),” jelasnya.

Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada DPRD Sumbawa yang telah meninjau langsung pembangunan Puskesmas Alas. Kemudian dilakukan perbaikan karena ditemukan ada bagian pembangunan yang tidak sesuai spesifikasi.

“Tetapi semua elemen kita, ya dari DPRD, Dikes, Pemda, Kecamatan, sudah kita turun bersama. disitu ada kondisi salah persepsi, melihat gambar yang ada. Saya terima kasih, itu hanya perbedaan persepsi dengan melihat gambar. Begitu juga dengan teman-teman DPRD, saya juga terima kasih karena telah ikut melakukan pengawasan. Yang sudah melihat kondisi saat teman-teman DPRD turun, sudah diganti. Dan semua menyaksikan itu,” jelasnya.

Sedangkan di Puskesmas Tarano, terdapat masukan dari berbagai pihak terkait penggunaan bahan kemudian dilakukan uji laboratorium. “Untuk batu itu, kita sudah lakukan uji laboratorium. Begitu juga untuk beton, kita juga sudah lakukan uji laboratorium. Dan dari hasil laboratoriumnya, baik batu maupun beton dan material yang dipersoalkan, justru memenuhi syarat semua. Dan kendati demikian, batu yang dipersoalkan di puskesmas tarano itu kita sudah bongkar. Ya karena kita tidak mau berpolemik dengan kondisi itu, yang walaupun hasil laboratorium memang layak,” ujarnya.

Ia menegaskan, kritikan yang disampaikan oleh masyarakat dan pihak lainnya merupakan bagian dari pengawasan. “Tapi saya selaku PPK, tidak alergi menerima kritikan itu. Karena merupakan bagian dari pengawasan masyarakat. justru teman-teman LSM itu, membantu PPK untuk melakukan pengawasan,” tuturnya. (Using)

Level PPKM Sejumlah Daerah Diturunkan Mulai 24 Hingga 30 Agustus

Jakarta, sumbawanews.com – Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah pada tanggal 24 Agustus 2021 hingga 30 Agustus 2021. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan berbagai pertimbangan, utamanya indikator-indikator penanganan pandemi Covid-19 yang mulai membaik.

Menurut Presiden, saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 78 persen jika dibandingkan saat puncak kasus pada 15 Juli 2021 lalu. Angka kesembuhan juga konsisten lebih tinggi daripada angka konfirmasi positif yang membuat angka keterisian tempat tidur atau _bed occupancy rate_ (BOR) nasional berada di angka 33 persen.

“Untuk itu, pemerintah memutuskan mulai tanggal 24 Agustus 2021 hingga 30 Agustus 2021 beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 ke level 3,” ujar Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/08).

Presiden mengatakan, sejumlah daerah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Misalnya di Pulau Jawa-Bali, penerapan PPKM level 4 dari sebelumnya 67 kabupaten/kota berkurang menjadi 51 kabupaten/kota, level 3 dari 59 kabupaten/kota menjadi 67 kabupaten/kota, dan level 2 dari 2 kabupaten/kota menjadi 10 kabupaten/kota.

“Untuk Pulau Jawa-Bali, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, dan beberapa wilayah kabupaten/kota lainnya sudah bisa berada pada level 3 mulai tanggal 24 Agustus 2021,” lanjutnya.

Sedangkan wilayah di luar Pulau Jawa-Bali, Presiden mengingatkan untuk tetap waspada meskipun telah menunjukkan perkembangan yang baik pula. “Level 4 dari 11 provinsi menjadi 7 provinsi, level 4 dari 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota, level 3 dari 215 kabupaten/kota menjadi 234 kabupaten/kota, dan level 2 dari 39 kabupaten/kota menjadi 48 kabupaten/kota,” tambahnya.

Disebutkan, Pemerintah tetap mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian secara bertahap atas beberapa pembatasan kegiatan masyarakat. Antara lain, Tempat ibadah diperbolehkan dibuka untuk kegiatan ibadah maksimal 25 persen kapasitas atau maksimal 30 orang, dan Restoran diperbolehkan makan di tempat dengan maksimal 25 persen kapasitas, 2 orang per meja dan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 (waktu setempat).

Kemudian, Pusat perbelanjaan atau mal diperbolehkan buka sampai dengan pukul 20.00 (waktu setempat) dengan maksimal 50 persen kapasitas, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat yang diatur lebih lanjut oleh pemerintah daerah. Serta, Industri orientasi ekspor dan penunjangnya dapat beroperasi 100 persen. Namun apabila terjadi klaster baru Covid-19, maka akan ditutup selama 5 hari.

“Penyesuaian atas beberapa pembatasan kegiatan masyarakat ini dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk,” imbuhnya.

Terkait vaksinasi, Presiden meminta Menteri Kesehatan, untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi agar akhir bulan Agustus tercapai penyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin. “Dalam beberapa hari terakhir, saya melihat cakupan vaksinasi terus meningkat dan saat ini 90,59 juta dosis vaksin sudah disuntikkan,” ungkapnya.

Di samping itu, keterlibatan TNI-Polri dalam melakukan penelusuran turut berkontribusi terhadap peningkatan rasio kontak erat. Pada 20 Agustus 2021, rasio kontak erat mencapai 6,5 jauh meningkat dibandingkan pada 31 Juli 2021 yang berada pada posisi 1,9.

Kepala Negara mengingatkan, perbaikan situasi Covid-19 saat ini tetap harus disikapi dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan. Pembukaan kembali aktivitas masyarakat tetap harus dilakukan tahap demi tahap seiring dengan peningkatan protokol kesehatan, pemeriksaan, pelacakan, dan cakupan vaksinasi yang lebih luas.

“Hal-hal tersebut perlu dilakukan agar pembukaan kembali aktivitas masyarakat tidak berdampak kepada peningkatan kasus,” ucap presiden mengakhiri. (Setpres/using)

Berita Terkini

Belajar Cinta dan Kepercayaan dari Mangrove

Oleh: Swary Utami Dewi Rosia Imbiri mendayung pelan perahu kecil yang kami naiki. Perempuan, yang ketika itu berusia 31 tahun, adalah penduduk Kampung Kainui di...

Tanggapan Positif Warga Masyarakat Desa Jarakore Dengan Adanya TMMD Ke-124 Kodim 1501/Ternate

Halmahera Barat, sumbawanews.com - Masyarakat di Desa Jarakore, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, menanggapi positif adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim...

Satgas TMMD Ke-124 Kodim 1710/Mimika Wujudkan Akses Air Bersih, Pasang Instalasi Pipa Sumur Bor...

Timika, sumbawanews.com - Anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 1710/Mimika mulai melakukan pemasangan instalasi pipa air untuk fasilitas sumur bor (sasaran...

Miliki Puluhan Gram Sabu, Seorang Pria Diringkus

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Sumbawa berhasil meringkus seorang pria berinisial T (47 tahun) yang diduga kerap mengedarkan narkotika jenis sabu...

Balas Dendam Keluarga Dianiaya, Seorang Pria Tewas

Sumbawa Besar, sumbawanews.com - Seorang pria tewas mengenaskan pada Sabtu (17/05), akibat aksi balas dendam tindakan penganiayaan berat di Desa Muer, Kecamatan Plampang Kapolres Sumbawa...

Berita Utama