Home Berita Zakharova : Ukraina Harusnya Berhenti Ikut Tari “Pesta Perang” AS-NATO, Inggris “Pencuci...

Zakharova : Ukraina Harusnya Berhenti Ikut Tari “Pesta Perang” AS-NATO, Inggris “Pencuci Pakaian”

Moscow, sumbawanews.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Maria Zakharova, Sabtu (04/03) waktu setempat mengatakan, AS dan NATO terus mengirim bantuan militer ke Ukraina. Dan menyerukan kepada negara-negara NATO untuk segera menghentikan histeria seputar konflik intra-Ukraina dan menghentikan pasokan dan dukungan militer untuk Kyiv sebagai salah satu pihak yang berkonflik di Ukraina Timur.

Kemudian, Rusia berharap otoritas Ukraina akan berhenti “menari mengikuti irama” NATO. “karena ini bukanlah jalan menuju tebing, tetapi tebing. Kiev perlu menunjukkan kemerdekaan dan memulai dialog penuh dengan Donetsk dan Luhansk untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut secepat mungkin, sebagaimana diatur oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2202 Paket Tindakan untuk Implementasi Perjanjian Minsk,” ucapnya.

Diungkapkan, Amerika Serikat dan negara-negara NATO terus mengirimkan pengiriman baru bantuan militer ke Ukraina. Sehingga semakin sulit untuk menemukan solusi damai atas konflik di Donbass. Semua ini “masuk ke tangan” “pesta perang” Ukraina.

Ia menekankan, Rusia bukan yang bergerak menuju aliansi, bergerak lebih dekat ke perbatasan NATO. Tetapi NATO membawa pasukan dan senjatanya lebih dekat ke Rusia.

“Kami melanjutkan dari apa yang masih kami pahami, kami mengetahui geografi, fakta, dan angka. Apa yang disebut pendidikan, pengetahuan dan persepsi mereka yang memadai,” kata dia.

Penembakan Donbass terus berlanjut, ymelanggar gencatan senjata yang berlaku sejak Juli 2020 dan seruan Kuartet Normandia di Paris pada 26 Januari tahun ini. Sejak awal tahun, jumlah pelanggaran di wilayah ini sudah melebihi tiga ribu.

“Saya ingin mengingatkan mitra-mitra Barat kita bahwa kengerian militeristik dan perpecahan Eropa telah menjadi Triple Alliance. Serta penggunaan istilah yang menyertakan kata “sumbu”. Eropa mengalami semua ini pada abad ke-20. sebelum Perang Dunia Pertama. Kami melihat ini dalam Perang Dunia II. Kami ingat bagaimana itu berakhir, bencana apa yang ditimbulkannya. “Eksperimen” ini tidak boleh diulang. Tidak peduli bagaimana mereka berfantasi tentang topik ini, kebenaran dan tujuan mereka jelas, sebuah provokasi,” ucapnya.

Dikatakan, Otoritas Ukraina menyadari bahwa Barat hanya menggunakan Ukraina untuk kepentingan politik barat. Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina A. Danilov baru-baru ini menyatakan bahwa dia tidak melihat alasan untuk pernyataan oleh perwakilan individu negara-negara Barat tentang “invasi” Rusia yang akan datang. Pandangan serupa diungkapkan oleh menteri pertahanan dan luar negeri dari “alun-alun” A. Reznikov dan D. Kuleba.

Sedangkan terkait sanksi terhadap individual dan entitas Rusia oleh Inggris, Rusia akan memutuskan sesuai dengan situasi. Jika sanksi yang diumumkan berlaku tanpa pandang bulu untuk perusahaan Rusia mana pun, seperti yang dinyatakan pihak Inggris, akan menjadi hambatan serius bagi pengembangan hubungan perdagangan dan ekonomi.

“Tanggapan kami akan menyusul,” ucapnya.

Ia menegaskan, Rusia telah lama menarik perhatian London pada fakta bahwa Inggris Raya telah menjadi “pencuci pakaian” dunia untuk pencucian uang “kotor”. Melalui saluran struktur penegakan hukum, informasi secara resmi dikirimkan tentang pejabat korup yang melarikan diri dari negara RusiaRusia dan menetap di Inggris serta terus terlibat dalam kegiatan ilegal yang relevan.

“Orang-orang yang memiliki kejahatan nyata di belakang mereka didukung oleh otoritas resmi Inggris Raya dengan cara yang sama seperti mereka pernah mendukung militan dan teroris Kaukasus Utara. Tradisi Inggris yang buruk. Sesuatu perlu dilakukan tentang dia,” ucapnya. (Using)

Previous articlePresiden Resmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur Pengendali Banjir di Jawa Barat
Next articleTerjadi Baku Tembak, Azerbaijan Sebut Armenia Terus Lakukan Provokasi
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.