Home Berita Tak Gubris Tekanan Atas Hubungan China-Rusia, AS Diminta Merenung

Tak Gubris Tekanan Atas Hubungan China-Rusia, AS Diminta Merenung

Beijing, sumbawanews.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam Konferensi Pers Rutin Senin (27/02) menegaskan, Mengenai masalah Ukraina, China telah secara aktif mempromosikan pembicaraan damai dan penyelesaian politik dari krisis tersebut. Dan AS tidak dalam posisi untuk menuding hubungan China-Rusia.

“Kami tidak menerima paksaan atau tekanan dari AS,” ujarnya.

Dikatakan, Selain menuangkan senjata mematikan ke medan perang di Ukraina, AS telah menjual senjata canggih ke wilayah Taiwan yang melanggar tiga komunike bersama China-AS. “Apa sebenarnya yang sedang dilakukan AS. Dunia berhak mengetahui jawabannya,” kata Mao.

Atas sanksi terhadap perusahaan China oleh AS, ia mengatakan, Tindakan AS tidak memiliki dasar hukum internasional dan mandat Dewan Keamanan PBB. Sanksi tersebut adalah sanksi sepihak yang khas dan “yurisdiksi lengan panjang” ilegal dan merugikan kepentingan China.

“Kami menyesalkan dan menolak langkah ini dan telah melakukan démarches serius ke pihak AS,” kata dia.

Mengenai masalah Ukraina, posisi China objektif dan adil dan kami secara aktif mempromosikan pembicaraan damai dan mencari solusi politik. AS, bagaimanapun, telah mengipasi api dan mengobarkan pertarungan dengan lebih banyak persenjataan. Sampai saat ini, Ukraina telah diberikan bantuan militer senilai lebih dari $32 miliar, termasuk persenjataan canggih dalam jumlah besar.

Beberapa hari yang lalu, AS mengumumkan tahap lain dari bantuan militer untuk Ukraina senilai $2 miliar. AS telah menuangkan senjata ke satu sisi konflik, sehingga memperpanjang pertarungan dan membuat perdamaian sulit dipahami, sambil menyebarkan disinformasi bahwa China akan memasok senjata ke Rusia dan memberikan sanksi kepada perusahaan China dengan dalih itu.

“Ini adalah hegemonisme habis-habisan dan standar ganda, dan kemunafikan mutlak. Saya ingin menunjukkan bahwa pada tanda satu tahun eskalasi penuh krisis Ukraina, China mengeluarkan kertas posisinya tentang penyelesaian politik krisis, sedangkan AS memberlakukan sanksi terhadap China dan perusahaan asing lainnya. Siapa yang mempromosikan perdamaian dan deeskalasi, dan siapa yang memicu ketegangan dan membuat dunia lebih tidak stabil. Jawabannya cukup jelas,” tuturnya.

China meminta AS untuk merenungkan perilakunya, mengingat apa yang baik bagi dunia, dan melakukan sesuatu yang benar-benar akan membantu meredakan situasi dan menjalankan pembicaraan damai. AS juga perlu berhenti menyebarkan disinformasi dan mencabut sanksi terhadap perusahaan China.

Pihak China akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan perusahaan China yang sah. “Kami akan mengambil tindakan balasan yang tegas sebagai tanggapan atas sanksi AS,” ujarnya. (Using)

Previous article11 Mahasiswa dan Alumni UNSA Ikut Sumbang Medali Porprov
Next articleBerita Video : Warga Eropa Demonstrasi Tentang Peningkatan Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.