Moscow, sumbawanews.com – Juru bicara Kemenangan Luar Negeri Federasi Rusia, Maria Sakharova, Jum’at (01/12) mengatakan, keputusan Pyongyang merupakan respons terhadap penangguhan sebagian Perjanjian Militer 2018 oleh Seoul dengan dalih peluncuran satelit pengintaian oleh Korea Utara pada tanggal 21 November.
Baca Juga: Setelit Intai Korut Segera Operasi, Kim Jong-Un Terima Laporan Hasil Jepretan
Menurutnya, Dokumen ini, bersama dengan Perjanjian Gencatan Senjata tahun 1953, berperan penting dalam menjaga stabilitas Semenanjung Korea. Dan mencegah insiden bersenjata di wilayah zona demiliterisasi yang dapat meningkat menjadi konflik berskala besar.
Moskow yakin, jalan menuju peredaan ketegangan terletak melalui penghentian aktivitas militer agresif Washington di subkawasan tersebut, serta pembentukan dialog yang saling menghormati berdasarkan pertimbangan kepentingan keamanan sah semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. (Using)