
Brussels, sumbawanews.com – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menjelang pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO, Senin (03/04) mengatakan, belum diketahui waktu berakhirnya konflik Rusia-Ukraina. Sehingga NATO perlu untuk mendukung Ukraina dalam jangka panjang.
“Kita tidak tahu kapan perang ini akan berakhir. Tetapi jika itu terjadi, kita perlu mengatur agar Ukraina dapat mencegah agresi di masa depan. Dan sejarah tidak terulang kembali. Kita tidak bisa membiarkan Rusia terus menggerogoti keamanan Eropa,” katanya.
Baca Juga : Zelenzkyy : Minggu Depan Sangat Penting, Kami Sudah Siapkan Acara
Ia menyambut baik rencana perdamaian Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip inti dari Piagam PBB. “Ini memberikan dasar untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa Presiden Putin sedang mempersiapkan perdamaian. Dia sedang mempersiapkan lebih banyak perang. Itulah sebabnya kami bersatu dalam tekad kami untuk tetap berada di jalur. Dan dukung Ukraina selama diperlukan,” jelasnya.
Dikatakan, NATO akan membahas peningkatan dukungan, termasuk dengan terus memperkuat angkatan bersenjata Ukraina. Dan mendukung transisi Ukraina dari peralatan dan doktrin era Soviet ke NATO.
Baca Juga : Lukashenko Minta Putin Ambil Tindakan Setara Atas Latihan Nuklir AS dan NATO
“Dukungan kami adalah untuk jangka panjang. Jadi saya berharap para menteri akan setuju untuk mulai bekerja mengembangkan program multi-tahun untuk Ukraina.
Selain itu, NATO juga akan membahas ancaman dan tantangan di Selatan. Termasuk ketidakstabilan, terorisme dan meningkatnya pengaruh Iran, Rusia dan China.
Baca Juga : Zakharova : Ukraina Harusnya Berhenti Ikut Tari Pesta Perang AS-NATO, Inggris Pencuci Pakaian
Disebutkan, Pada hari Rabu, mitra Indo-Pasifik NATO, yakni Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Republik Korea, akan bergabung bersama dengan Uni Eropa. “Konsekuensi perang Rusia melawan Ukraina bersifat global. Dan apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok,” ucap Stoltenberg.
NATO juga akan membahas peningkatan keselarasan China dengan Rusia. Setiap pemberian bantuan mematikan oleh China ke Rusia akan menjadi kesalahan besar.
Baca Juga : Akui Capai Titik Kritis, NATO Prediksi Bakhmut Segera Jatuh
“Pada saat Rusia dan China menantang tatanan internasional dan nilai-nilai demokrasi, yang lebih penting adalah kita berdiri bersama sebagai Sekutu NATO. Dan dengan mitra yang berpikiran sama,” ujar dia. (Using)