Florida, sumbawanews.com – Komando Pusat Amerika Serikat, Jum’at (14/03) waktu setempat mengumumkan, Pada tanggal 13 Maret, pasukan Komando Pusat AS, bekerja sama dengan Pasukan Intelijen dan Keamanan Irak, melakukan serangan udara presisi di Provinsi Al Anbar, Irak, yang menewaskan pemimpin Global ISIS (Kepala Operasi Global dan Emir Komite Delegasi) Abdallah Makki Muslih al-Rifai alias Abu Khadijah, dan satu anggota ISIS lainnya.
Baca Juga: Pasukan Keamanan Suriah Disebut Tewaskan Petinggi ISIS
Diungkapkan, Sebagai Emir badan pengambil keputusan paling senior ISIS, Abu Khadijah bertanggung jawab atas operasi, logistik, dan perencanaan yang dilakukan oleh ISIS secara global, dan mengarahkan sebagian besar keuangan untuk organisasi global kelompok tersebut.

Setelah serangan tersebut, pasukan CENTCOM dan Irak bergerak ke lokasi serangan dan menemukan kedua teroris ISIS tewas. Kedua teroris tersebut mengenakan “rompi bunuh diri” yang tidak meledak dan memiliki banyak senjata. CENTCOM dan pasukan Irak berhasil mengidentifikasi Abu Khadijah melalui kecocokan DNA dari DNA yang dikumpulkan pada penggerebekan sebelumnya di mana Abu Khadijah nyaris lolos.
“Abu Khadijah adalah salah satu anggota ISIS terpenting di seluruh organisasi ISIS global. Kami akan terus membunuh teroris dan membubarkan organisasi mereka yang mengancam tanah air kami dan personel AS, sekutu, dan mitra di kawasan tersebut dan sekitarnya,” kata Jenderal Michael Erik Kurilla, komandan, Komando Pusat AS.
Dari berbagai sumber menyebutkan, Abdallah Makki Muslih al-Rufayy’l, yang dikenal luas sebagai Abu Khadija, adalah tokoh senior di Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), terkenal karena kampanye terorisnya yang brutal di seluruh Irak, Suriah, dan sekitarnya.
Sebagai penduduk asli Irak, ia bergabung dengan ISIS selama pemberontakan di awal tahun 2000-an, dan terus menanjak pangkatnya. Ia pertama kali menjabat sebagai wali (gubernur) Kegubernuran Diyala di bawah pimpinan ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, yang meninggal pada tahun 2022. Dalam peran ini, ia mengelola pemerintahan lokal dan upaya militer di Diyala, wilayah utama operasi ISIS.
Kemudian, al-Rufayy’l maju menjadi emir Bilad al-Rafidayn, divisi ISIS di Irak dalam Direktorat Jenderal Provinsi. Sebagai emir, ia mengarahkan strategi operasional dan mengawasi pendanaan internasional, memainkan peran penting dalam mempertahankan aktivitas ISIS setelah kelompok tersebut kehilangan sebagian besar wilayahnya pasca-2019. Upayanya menjadi inti dari upaya ISIS untuk menata ulang dan mempertahankan pengaruhnya di Irak. (Using)