Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dalam upaya menuntaskan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) serta menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan baru, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Balai Latihan Kerja (BLK) terus memperkuat program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) sebagai strategi kunci untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal, termasuk bagi para pelaku industri kreatif yang semakin berkembang.
Baca Juga: Dorong Menjadi BLK Internasional, Pjs Bupati : Ini Harus Direnovasi
Upaya peningkatan kompetensi SDM lokal ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2020, namun sempat tertahan oleh pandemi COVID-19 yang mengharuskan pemerintah mengalihkan sebagian anggaran untuk penanganan krisis kesehatan dan ekonomi. Saat ini, di masa pemulihan pascapandemi, pemerintah tetap menunjukkan komitmen kuat dengan terus memperluas dan meningkatkan program PBK agar masyarakat Sumbawa dapat memiliki keterampilan yang kompetitif, memungkinkan mereka bersaing di pasar kerja serta mendukung perekonomian keluarga.
Sebagai pusat sertifikasi kompetensi utama di Kabupaten Sumbawa, BLK memiliki peran penting dalam memfasilitasi peningkatan keahlian dan sertifikasi formal bagi peserta pelatihan. “Sertifikasi kompetensi tidak hanya menjadi pengakuan keterampilan tetapi juga modal penting bagi SDM lokal untuk bersaing di tingkat nasional dan global,” jelas Kepala BLK Kabupaten Sumbawa, Andy Ashary, SE.
Melalui pelatihan yang terstandarisasi, BLK Sumbawa berkomitmen mencetak SDM yang kompeten dan siap bekerja. Termasuk di sektor kreatif yang terus menunjukkan potensi besar di era pemulihan ini.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga terus meningkatkan jumlah program PBK yang diselenggarakan setiap tahunnya, yang otomatis menambah jumlah peserta yang bisa disertifikasi. “Dengan bertambahnya jumlah program, lebih banyak masyarakat memiliki peluang untuk disertifikasi dan memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang diakui,” jelas Andy. Ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mencapai target penciptaan 10.000 pekerjaan baru yang diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi lokal.
Sebagai bagian dari keseriusan pemerintah, rencana revitalisasi fasilitas dan infrastruktur BLK juga sedang dipersiapkan. “Revitalisasi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk memastikan fasilitas pelatihan yang memadai dan berkualitas, sehingga tujuan pengembangan SDM unggul dapat tercapai secara optimal,” tambah Andy.
Dengan program pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan revitalisasi fasilitas BLK yang terus berlangsung, pemerintah berharap dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan membuka peluang ekonomi baru, termasuk di sektor industri kreatif yang kini kian potensial di masa pemulihan pascapandemi. (Using)