Maluk, sumbawanews.com – Alimuddin pemuda Kecamatan Maluk mengatakan, Pemuda atau masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat hendaknya mampu menjadi subjek di wilayah sendiri, bukan sebagai objek dari sebuah program semata. Adanya program pemberdayaan masyarakat dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara belum dirasakan maksimal keberadaannya dan hanya menguntungkan pihak tertentu.
“Hari ini pihak perusahaan lebih percaya dengan pihak dari luar Kabupaten Sumbawa Barat, ketimbang potensi putra/putri daerahnya sendiri,” Ungkap Alimuddin, Minggu (18/06).
Seharusnya putra daerah diberi peluang dan kesempatan yang sama agar bisa berkembang menjadi lebih baik. “Dari sumberdaya manusia Sumbawa Barat khususnya Kecamatan Maluk, tidak kalah dengan kota-kota besar yang ada diluar pulau sumbawa,” jelas ali saat ditemui media ini, diselah-selah aktifitasnya mengolah sampah organik.
Menurutnya, hal ini terlihat dari sekian banyaknya program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti dibidang pendidikan, kesehatan, UMKM dan lingkungan tidak dilibatkan sepenuhnya. “Teman-teman kita putra daerah sendiri hari ini, hanya dijadikan objek dari sebuah program dari perusahaan. Bukan kami tidak bersyukur. Kami ingin menjadi Subjek dan ambil bagian didaerah kami sendiri,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Syarafuddin, Bidang Advokat, Lembaga Pengembang dan Pemberdayaan Sumberdaya Lingkar Tambang (LP2S-LT) Sumbawa Barat.
Ketika kesempatan bekerja didalam perusahaan sudah tidak diberikan, setidaknya dengan program-program CSR yang pro ke putra daerah bisa membuat lapangan pekerjaan baru. Sehingga bagi masyarakat atau pemuda tidak bekerja di dalam tambang bisa mengembangkan usahanya.
“Saat ini, kebanyakan pelaksana program didatangkan dari luar daerah. Padahal di Sumbawa Barat, khususnya wilayah lingkar tambang juga memiliki sumberdaya yang sama,” jelasnya. (Using)