Jakarta, Sumbawanews.com. – Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 42 jet tempur dan 8 kapal perang China terdeteksi di sekitar pulau itu pada hari Sabtu (8/4). Ini terjadi usai China mengumumkan latihan militer selama tiga hari di Selat Taiwan.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/4/2022), kementerian Taiwan tersebut mengatakan penyusupan itu termasuk 29 jet tempur yang menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya Taiwan, jumlah tertinggi dalam satu hari tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh AFP.
Baca juga: Honduras ke Taiwan: Hubungan Kita, End !
Unjuk kekuatan ini dilakukan sehari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendarat di Taipei usai bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy di Los Angeles, AS.
Tsai mengatakan pada hari Sabtu bahwa Taiwan telah “menghadapi ekspansionisme otoriter yang berkelanjutan” dalam beberapa tahun terakhir, membuat kerja sama antara negara-negara demokratis menjadi lebih penting.
Baca juga: Militer Taiwan Cermat Pantau Aktivitas Sekitar dan Selat Taiwan
“Kami akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi,” katanya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan penyusupan itu terdeteksi antara pukul 6 dan 11 pagi waktu setempat.
Dewan Urusan Daratan Taiwan meminta China untuk “menahan diri”.
“PKC (Partai Komunis China) terus mengintimidasi Taiwan secara militer untuk merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta di kawasan,” kata Dewan Urusan Daratan Taiwan.
Baca juga: Perusahaan Cina Disebut Dapat Serangan Bersejata Di Afrika Tengah, 9 Tewas
“Taiwan tidak akan mundur atau mengalah, dan kami tidak akan memprovokasi atau bertindak gegabah,” tambahnya.
Sebelumnya, China meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan pada hari Sabtu (8/4) yang akan berlangsung selama tiga hari. China menyebut latihan ini sebagai “peringatan keras” untuk pemerintah Taiwan setelah pertemuan antara presidennya dan ketua DPR Amerika Serikat (AS).
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/4/2023), militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa latihan yang diberi nama “Pedang Tajam Bersatu”, itu akan berlangsung hingga Senin mendatang.
Latihan itu akan berlangsung di “wilayah maritim dan ruang udara Selat Taiwan, di lepas pantai utara dan selatan pulau itu, dan di timur pulau itu”, kata Shi Yin, juru bicara PLA, menurut kantor berita Xinhua.
Latihan itu juga akan mencakup latihan tembakan langsung pada Senin di lepas pantai provinsi Fujian, China, yang berhadapan dengan Taiwan, kata otoritas maritim setempat dalam sebuah pernyataan.
Latihan itu dilakukan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuat marah Beijing dengan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.(dtk/sn04)