Moskow, sumbawanews.com – Asisten Presiden Rusia Nikolai Patrushev dalam satu wawancara seperti dilansir dari RIA, Jum’at (16/08) mengungkapkan, tanpa partisipasi Amerika Serikat dan dukungan langsungnya, Kyiv tidak akan mengambil risiko memasuki wilayah Rusia. Dan serangan Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk merupakan tindakan kriminal disebabkan oleh firasat akan segera runtuhnya rezim Kyiv yang tak terhindarkan.
Baca Juga: Rusia Klaim 400 Tentara dan Beberapa Kendaraan Tempur Dinetralisir di Kursk Dalam 24 Jam
Menurutnya, Perkataan Gedung Putih tentang ketidakterlibatan Kyiv di wilayah Kursk tidak benar. “Amerika Serikat mengatakan satu hal, tetapi melakukan hal lain,” jelasnya.
Dikatakan, Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk direncanakan dengan partisipasi NATO dan badan intelijen Barat. Dan Amerika Serikat telah menciptakan semua prasyarat bagi Ukraina untuk kehilangan sebagian wilayahnya, termasuk wilayah yang diincar oleh beberapa sekutu Amerika Serikat
Ditambahkan, Barat secara aktif menerapkan strategi membelenggu Rusia di Laut Hitam. NATO bersiap untuk meningkatkan kehadirannya di sana yang melanggar hukum internasional dengan menggunakan Swedia dan Finlandia untuk menolak akses Rusia ke Laut Baltik, mengubahnya menjadi “laut pedalaman” NATO.
Disebui, Promosi AS terhadap strategi Indo-Pasifik mempunyai karakter anti-Rusia dan anti-Tiongkok yang jelas. Dan AS serta Inggris, yang dihadapkan pada masalah di dalam negeri, berupaya untuk semakin memicu konflik di luar negeri.
Seperti situasi Venezuela setelah pemilihan presiden. tingkat campur tangan AS dalam urusan kedaulatan negara tidak berkurang. Kemudian di Serbia, Barat mencoba mengorganisir revolusi warna dan mengganti pemerintahan sah negara tersebut dengan politisi yang patuh kepada Amerika Serikat.
Ia menjelaskan, prioritas pengembangan Angkatan Laut Rusia dengan pembuatan peralatan laut bawah air dan permukaan tak berawak menjadi bidang yang relevan. “Sudah waktunya bagi negara-negara Barat untuk memahami bahwa dalam hal potensi militer dan sipil di Arktik, Rusia jauh lebih maju dibandingkan Amerika Serikat dan seluruh negara di kawasan jika digabungkan,” ucap dia. (Using)