Home Berita Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia, Presiden Jokowi Dorong Penggunaan Pupuk Organik

Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia, Presiden Jokowi Dorong Penggunaan Pupuk Organik

Tuban, sumbawanews.com – Presiden Joko Widodo mendorong penggunaan pupuk organik untuk menekan biaya operasional petani. Selain itu, sekaligus sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan dan pupuk kimia yang saat ini terjadi.

“Biaya untuk pupuk (kimia) nya yang biasanya per hektare bisa sampai Rp5-6 juta per hektare, di sini hanya antara Rp100 ribu-500 ribu per hectare (penggunaan pupuk organik). Ini yang saya kira kalau bisa dikembangkan di daerah yang lain seperti yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia, ini akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia, tergantung pada industri pupuk kimia, tergantung pada impor bahan baku dari pupuk-pupuk kimia yang sekarang ini terjadi,” kata Presiden Jokowi.

Dijelaskan, saat ini semua negara tengah mengalami kesulitan pupuk kimia, dan pupuk organic dapat menjadi pilihan untuk mengurangi keluhan terhadap pupuk. “Ya memang sulit, semua negara urusan pupuk memang sulit, tetapi ada pilihan-pilihan,” jelasnya, juga menambahkan, selain itu, penggunaan pupuk organik juga akan memperbaiki lingkungan, ekosistem lahan pertanian menjadi tumbuh kembali.

Disebutkan, kesulitan pupuk yang terjadi diberbagai negara saat ini, karena terjadi ketergantungan bahan baku pupuk dari Rusia dan Ukraina yang saat ini tengah berkonflik. “pupuk itu kurang di semua negara. Semua negara itu berebutan bahan baku pupuk dari Rusia, dari Ukraina, dan dari negara-negara lain, dan juga produksinya memang kita ini masih kurang. Sehingga di tingkat petani, baik petani beras atau holtikultura maupun yang lain, atau perkebunan, rebutan yang namanya barang yang namanya pupuk,” bebernya.

Ia mengaku, telah memerintahkan Menteri Pertanian RI untuk mengembangkan pupuk organic kedaerah lain. “Tetapi, problemnya memang petani harus memiliki paling tidak satu keluarga itu dua ekor sapi. Nah, di sini sudah, di daerah yang lain ini nanti tugasnya Kementan untuk mencukupi itu sehingga bisa dipakai untuk membikin pupuk organik ya,” jelas dia. (Using)

Previous articleWanti-wanti Cadangan Pangan, Presiden: Kemungkinan Ada El Nino
Next articlePutin ke Lukashenko: Besok Kita Punya Acara Besar dan Serius
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.