Home Berita Menulis Adalah Warisan Terbaik Masa Depan

Menulis Adalah Warisan Terbaik Masa Depan

Oleh: Nana Sudiana  (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Menulis adalah warisan terbaik masa depan. Walau pada awalnya keterpaksaan, menulis sejatinya adalah cara terbaik menyimpan gagasan, hasil pengamatan dan cerita atas kejadian-kejadian penting yang dialami saat ini untuk dijadikan pelajaran bagi masa depan.

Sukar memang membiasakan secara disiplin untuk mencatat bagian demi bagian peristiwa penting di dunia zakat. Namun, bila kita terus konsisten dan istiqamah mengabadikan seluruh proses dan peristiwa gerakan zakat yang ada, bukan tidak mungkin warisan ini akan menjadi mata rantai yang penting bagi perbaikan gerakan zakat yang akan datang.

Para amil di dalam negeri sesungguhnya memiliki banyak cerita yang bisa dibagikan. Demikian mobilitas para amil yang menjangkau tempat-tempat seluruh dunia, terutama tempat-tempat yang memerlukan bantuan atas nama sosial dan kemanusiaan.

Tak hanya satu atau dua negara, para amil zakat kini telah demikian masif membantu negara-negara lain yang terkena musibah, baik dalam musibah karena alam (gempa bumi, tsunami, banjir bandang, longsor, atau lainnya) maupun musibah akibat perang dan konflik antar negara. Para amil yang datang kemanapun, dengan perjalanannya yang panjang dan penuh risiko, harus mulai terbiasa menyiapkan catatan demi catatan yang memadai untuk menjadi bahan pelajaran dan perbaikan kegiatan bagi generasi amil yang akan melanjutkan estafet gerakan zakat.

Tulisan-tulisan para amil, sesederhana apa pun, akan menjadi penting nilainya apalagi dituliskan dalam kondisi di lapangan dengan emosi yang terlibat penuh serta dilengkapi data-data lapangan. Tulisan-tulisan ini insya Allah akan menjadi warisan kebaikan.

Mudah-mudahan bagi para amil yang telah mewariskannya, Allah berkenan menjadikan hal ini sebagai tabungan kebaikan yang terus menerus mengalir pahalanya hingga hari akhir. Ada baiknya kita renungkan kata-kata Imam al-Ghazali ini: “Kalau engkau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.”

Previous articleBansos Untuk Warga Terdampak Gagal Panen di Papua Terus Berlanjut
Next articleRiset LSI Denny JA: Hobi Ganjar Nonton Video Porno Menjadi Blunder sehingga Tingkat Elestabilitas Semakin Menurun
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.