Jakarta, sumbawanews.com – Menteri Ekonomi, Sri Mulyani mengungkapkan, kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2024 tidak lepas dari berbagai capaian yang telah dilalui selama10 tahun terakhir sebagai pondasi. Demikian disampaikan dalam konfrensi pers, Jum`at (29/05) di DPR RI.
“Indonesia relative lebih baik, karena memang goncangan-goncangan global yang terjadi baik dari pandemic, geo politik, climate change, disrupsi digital ekonomi telah menimbulkan tantangan yang tidak mudah. Dan tentu mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negara,” jelasnya.
Baca Juga : Sri Mulyani: Saya Senang Didukung Bersih-bersih, PPATK Silahkan Sampaikan Tentang Rp300 Triliyun
Dikatakan, Indonesia terus mewaspadai berbagai tantangan eksternal tersebut. Dan memiliki berbagai tugas untuk memperbaiki pondasi ekonomi secara structural.
“Seperti yang telah disampaikan oleh bapak presiden berkali-kali yaitu, infstruktur yang masih tertinggal, meningkatkan kebijakan regulasi yang makin efesien, dan sisi kualitas SDM. Ini yang menjadi latar belakang dan merupakan kerangka bagi kita untuk terus Menyusun kebijakan fiskal sebagai salah satu instrument makro ekonomi, dan arah pembangunan nasional dengan instrument APBN,” jelas Sri Mulyani.
Disebutkan, APBN 2024 yang akan disusun Bersama DPR akan menjadi salah satu pondasi penting sebagai tahun terakhir kepemipinan presiden Jokowi-Ma`ruf Amin. Sehingga berbagai focus untuk terus menjaga dan meningkat kemampuan untuk mencapai strategi dan target ekonomi dan pembangunan nasional akan diupayakan.
Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I yang cukup baik yaitu di 5,03. Kemudian inflasi menurun dan neraca pembayaran dari sisi ekspor minus import masih mengalami surplus.
“Ini memberikan dukungan yang cukup baik dalam Menyusun APBN 2024,” ucap Menkeu.
Namun tetap mewaspadai inflasi global tinggi, suku bunga tinggi, dampak terhadap likuiditas ketat serta cost of money yang sangat tinggi. “Inilah tangan yang harus kita Kelola. Nilai tukar rupiah mereflesikan dinamika tersebut,” jelas dia. (Using)