Home Berita Laut Bukan Untuk Tailing

Laut Bukan Untuk Tailing

(Menyambut Hari Lingkungan Hidup se Dunia 5 Juni)

Oleh: M. Hatta Taliwang

Ironis. Kesuksesan perhelatan Word Water Forum ke – 10 yang berlangsung di Bali 18 sd 25 Mei 2024, namun hanya berjarak kurang lebih 500 KM dari Bali kearah Timur tepatnya di Selatan Kabupaten Sumbawa Barat NTB, masih terdapat perusahaan yang membuang limbah tailing ke laut yakni PT. Aman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) anak perusahaan Aman Mineral Internasional Tbk yang mengantongi ijin pembuangan limbah tailing ke dasar laut sebesar 270rb ton perhari.

Pembuangan limbah tailing di bawah laut didukung oleh regulasi Kementerian yang menggawangi Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tengah kampanye pentingnya memelihara air sebagai sumber kehidupan umat manusia dimasa depan.

Pembuangan tailing bawah laut di Teluk Senunu Kecamatan Sekongkang Sumbawa Barat NTB oleh PT. AMNT akan dilakukan sepanjang umur tambang dari mulai masa produksi Batu Hijau tahun 2000 hingga 2024 dan akan terus berlanjut hingga cadangan sumberdaya mineral di blok Batu Hijau di Sumbawa Barat dan Blok Elang/Dodo di Kabupaten Sumbawa habis untuk pridiksi 50 tahun yang akan datang.

Laut merupakan sumber kehibupan berbagai keanekaragaman biota laut bahkan palung laut terdalam didunia seperti Palung Mariana dengan kedalaman 11 KM terdapat biota laut yang hidup. Pembuangan limbah taling ke laut akan membuat biota laut tertimbun dan mati masal tidak ada kehidupan untuk lokasi bawah laut yang sangat luas.

Jika dihitung secara kasar jumlah limbah tailing yang dibuang ke dasar laut Teluk Senunu sejak 2000 hingga 2024 sebesar 2,6 Milyar Ton (belum termasuk hitungan jumlah limbah tailing perusahaan untuk 50 tahun kedepan). Jumlah yang sangat besar dan berbahaya. Membuang limbah tailing ke dasar laut merupakan cara perusahaan untuk menghemat biaya untuk membangun bendungan, fasilitas pengering, biaya ganti rugi lahan dan biaya reklamasi.

Yang menjadi konsen kami bahwa laut akan tercemar limbah tailing secara perlahan – lahan dan akan terjadi akumulasi biologi bagi manusia yang tinggal dekat dengan Teluk Senunu yakni masyarakat Tongo – Sejorong Sumbawa Barat dalam jangka panjang.

Akumulasi biologi akibat tercemar limbah tailing bagi manusia dapat mendatangkan berbagai penyakit bahkan bisa berakibat pada mutasi gen pada tubuh manusia; bayi lahir cacat, kanker dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.

Limbah tailing yang dibuang kedasar laut dengan jumlah yang cukup signifikan telah mengurangi produksi tangkapan ikan bagi nelayan dan Sumbawa Barat dan Lombok Timur (perlu didukung oleh data)

Solusi yang kami tawarkan – daripada – laut menjadi “korban” dan akibatnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan biota laut dalam jangka panjang. Kami persilahkan dan dukung kebijakan PT. AMNT untuk menawarkan limbah tailing secara GRATIS kepada badan usaha yang bergerak dibidang reklamasi untuk menambah luas daratan, reklamasi untuk perluasan Bandar Udara yang sangat dibutuhkan saat ini untuk kebutuhah domestik maupun eksport ke luar negeri. Pihak pemerintah tinggal menyiapkan regulasi yang diperlukan.

Tailing Gratis menjadi solusi alternatif daripada masyarakat sipil vs pemerintah berdebat tanpa ujung terkait pengerukan pasir laut saat ini. Peace. Terimakasih

 

 

Previous articlePelihara Hubungan Baik dan Jaga Kondusifitas Wilayah, Satgas Pamtas Yonif 726/Tml Turut Ambil Hikmah Dalam Majelis Ta’lim
Next articleBabinsa Koramil 1710-02/Timika Bersama Masyarakat Setempat Bersihkan Jalan Untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.