Jakarta, Sumbawanews.com.- Bantahan PDIP melalui Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto terkait suami Puan Maharani yang tidak terkait dengan korupsi BTS Kominfo menjadi sorotan pengamat politik Rocky Gerung.
Sebelumnya Sumbawanews.com menurunkan berita terkait nama suami Puan Maharani sempat beredar di media sosial, tercantum dalam sebuah bagan perputaran korupsi yang menjerat Menteri Kominfo Jhonny G Plate.
Baca juga: Hasto: Suami Puan Maharani Tidak Terlibat Kasus Korupsi BTS
Menurut pengamat politik Rocky Gerung dalam video di kanal YouTube miliknya dikutip Sumbawanews.com, Kamis (1/6/2023), coba membedah pernyataan Hasto yang membantah adanya keterlibatan suami Puan Maharani.
Baca juga: Viral Indikasi Nama-Nama Terlibat Korupsi BTS, Muslim Arbi: Kejaksaan Agung Harus Panggil Hasto Hingga Suami Puan
Rocky Gerung meyakini perkataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menduga ada aliran dana yang masuk ke sebuah Parpol.
Secara umum Rocky Gerung menyebut kasus korupsi di Indonesia adalah sebuah jaringan.
Dari jaringan itu, uang hasil korupsi harus segera diamankan dan dibagi rata.
Baca juga: Ganjar Bicara Investasi di Forum MNC, Netizen: Investasi di Jateng Kalah dari Jakarta, Jabar dan Jatim
“Kita sebut korupsi itu artinya ada jaringan yang musti amankan hasil korupsi dan mesti di bagi rata situ kan,” papar Rocky.
“Nah sekarang kita dengar keterangan dari Hasto yang mengatakan jika PDIP tidak terlibat dalam kasus tersebut,” tambah Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, sikap DPIP cenderung defensif dalam kasus ini.
Baca juga: Dari Balik Jeruji Johnny G Plate Bersuara, Ada 4 Parpol Terkait Korupsi BTS, Golkar?
Ia bahkan belum sepenuhnya mempercayai salah satu korupsi terbesar di Indonesia hanya melibatkan satu sampai dua orang terduga.
“Panah-panah itu lengkap mengarah pada 2-3 orang saja atau memang lebih dari sekedar dua atau tiga tokoh itu langsung masuk ke dalam tim kampanye atau tokoh-tokoh kunci di beberapa partai politik,” beber Rocky Gerung.
Baca juga: Ganjar Bicara Investasi di Forum MNC, Netizen: Investasi di Jateng Kalah dari Jakarta, Jabar dan Jatim
Rocky Gerung melanjutkan. Kasus korupsi disebut dapat melibatkan banyak tokoh alias berjamaah dan ada jaringan di belakangnya.
“Kita sukar untuk percaya kalau korupsi itu menyangut 1-2 orang, korupsi itu disebut berjamaah dan ada jaringan. Jaringan itulah yang harus dibuka,” terang Rocky Gerung.
Baca juga: Sudah Diduga, Bawaslu Sebut Safari Ganjar di Masjid Agung Banten tak Melanggar Aturan
Rocky Gerung kembali menyinggung pernyataan Hasto. Ia mengakui menerima sebagai keterangan awal yang masuk akal, memayungi sebuah Parpol.
“Kita terima saja keterangan Hasto sebagai keteragan awal dan tentu itu adalah keterangan yang masuk akal dari partai politik,” ungkap Rocky. (sn02)