Home Berita Sasaran Pengguna LPG 3 Kilo Meningkat

Sasaran Pengguna LPG 3 Kilo Meningkat

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Sasaran pengguna Liquefied Petroleum Gas 3 kilogram di Kabupaten Sumbawa diketahui meningkat. Dan diperkirakan sasaran LPG 3 kilogram yakni masyarakat atau rumah tangga miskin, yang masih menggunakan minyak tanah sekitar 10 persen.

“Ada peningkatan penggunaan gas LPG oleh sasaran penerima. karena mereka sudah semakin nyaman. Semakin yakin tidak ada bahaya tabung gas meledak. Terjadi peningkatan penggunaan gas. Sehingga dirasa sudah mulai langkah. Pemerintah juga sudah bersurat untuk menambah kuota,” kata Dedy Heriwibowo, Kepala Bagian Ekonomi Setda Sumbawa, usai Rapat Antisipasi Kelangkaan LPG 3 Kilogram, di Ruang Rapat Bupati Sumbawa, Selasa (11/01).

Dijelaskan, saat ini kuota LPG 3 Kilogram untuk kabupaten sumbawa sekitar 8.996 ribu metric ton, atau setara dengan hampir 3 juta tabung 3 kilogram per tahun. Kouta tersebut untuk sasaran Rumah Tangga/KK Miskin sebanyak 61.295 berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dan 16.915 usaha mikro berdasarkan data UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa.

Sehingga rata-rata masyarakat menggunakan 2 hingga 3 tabung per bulan, atau masih dibawah angkan kewajaran yakni 4 sampai 5 tabung per bulan. “Memang ini masih dibawah angka rata-rata perkiraan berdasarkan hasil pemeriksan BPK yang disampaikan oleh pertamina itu, rata-rata konsumsi 4-5 tabung kewajaran, per KK atau per rumah tangga miskin, per bulan,” jelasnya.

Dikatakan, untuk menjamin pasokan LPG Tabung 3 Kg tetap aman, maka Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah mengusulkan penambahan kuota untuk tahun 2022 kepada Dirjen Migas melalui Gubernur NTB. Melalui sesuai Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 541.1/929/Ekon-SDA/X/2021 Tanggal 21 Oktober 2021 Perihal Usulan Kuota Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kg Kabupaten Sumbawa Tahun 2022 sebesar 11.783 MT.

“Sekarang sekitar 10 persen rumah tangga miskin masih menggunakan minyak tanah, dan kemungkinan akan beralih. Sehingga itu menjadi potensi penambahan pengguna. Tapi sampai sekarang belum ada informasi, belum ada penetapan. Mudah-mudahan kuota itu bisa diberikan oleh pemerintah pusat,” ucapnya.

Sedangkan meningkatkan pelayanan gas LPG, sedang dibangun SPBE di Kecamatan Unter Iwes, untuk mendekatkan pelayanan kepada masayarakat. “Sekarang ini masih satu yang beroperasi di maronge. Kedepan akan ada SPBE sekitar Kota Sumbawa, sehingga pengisian semakin dekat ke konsumen,” katanya.

Ia menegaskan, Pemda Sumbawa bersama pihak terkait termasuk agen dan pertamina, akan melakukan operasi pengawasan. Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan dan penjualan di atas harga HET.

“Ada beberapa informasi, ada penyalur atau pangakalan yang menjual di atas HET. Dia dulunya adalah pangkalan minyak tanah, sekarang beralih ke pangkalan gas. Kemudian di pangkalannya sudah semua terpampang indentitas dan harga HET-nya, tetapi ada yang menjual diatas HET. Ada pangkalan yang menyediakan antar jemput. Kalau ini, jika ada kelebihan harga tentu atas kesepaktan dengan konsumen karena ada biaya antar jemput itu tadi,” bebernya.

Saat ini di Kabupaten Sumbawa teradapat 8 Penyalur/Agen LPG Tabung 3 Kilogram. Yakni PT. Citra Bahana Migas, PT. Raffa Cahaya Gas, PT. Bahanan Migas Bersaudara, PT. Mita Biru Madyan, PT. Surya Mita Indah, PT. Sumbawa Elpiji Cahaya Utama, PT. Samawa Sabalong Perkasa Utama dan PT. Ombas Cahaya Gemilang. (Using)

Previous articleWaka I Dorong Pemda Sumbawa Tuntaskan Persoalan Pupuk
Next articleHUT Sumbawa Akan Tampilkan Atraksi 11 Etnis
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.