Sumbawa Besar, Sumbawanews. Tonil, Ketua LSM Gempar meminta PT Aman Mineral Nusa Tenggara bertanggung jawab atas insiden bus akibatkan 2 nyawa melayang, 5 luka berat dan 19 luka ringan atas kecelakaan kerja yang menimpa karyawannya pada 5/3 lalu di Lunyuk Sumbawa Selatan.
Gempar juga melontarkan kecaman pedas kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa. Pernyataan Kepala Disnakertrans, Varian Bintoro, S.Sos di media yang dinilainya berubah-ubah. Sebelumnya disebutkan perusahaan subkontraktor PT Ammnt yaitu PT MND dan PT ISS belum terdaftar di Disnakertrans Kabupaten Sumbawa lalu berubah sudah terdaftar. Hal ini menimbulkan tanda tanya.
“Dua nyawa melayang, puluhan pekerja menderita Ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa, ini adalah bukti nyata kegagalan manajemen perusahaan mengabaikan standar safety” kata Tonil. PT AMNT katanya jangan cuci tangan dan segera memberikan kompensasi sesuai aturan perundangan.
Untuk itu pihaknya berencana dengar pendapat di kantor DPRD kabupaten Sumbawa, jika ini tidak di sikapi dengan serius akan turun ke jalan.
Menurutnya hearing di DPRD Kabupaten Sumbawa akan menjadi langkah awal, disusul aksi besar-besaran jika masalah ini tidak diselesaikan secara adil dan transparan.
Seperti diketahui tanggal 5 Maret lalu bus yang mengangkut karyawan PT AMNT yang diselenggarakan oleh subkontraktornya mengalami kecelakaan di Lunyuk blok Elang Dodo di Kabupaten Sumbawa. PT AMNT telah sampaikan Belasungkawa, dan akan melakukan Investigasi Penyebab Kecelakaan.
Pihak DPRD NTB pun kepada media meminta perusahaan untuk menghentikan sementara kegiatannya di blok yang baru akan dibuka tersebut. (red)
