Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Pinca Perum Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, mengungkapkan, cecara kuantitas untuk daya tampung gudang bulog dalam menyerap gabah sudah melebihi kapasitas. Atau untuk kebutuhan Sumbawa, mencukupi hingga tahun depan.
“Kita untuk gabah-beras sudah 22 ribu ton. Target kita 18 (ribu ton). Artinya sekarang sudah melebihi,” ucapnya, Rabu (10/06).
Baca Juga: Jaga Harga di Tingkat Petani, Pemerintah Berikan Fleksibilitas Harga Untuk Bulog
Dikatakan, panen raya padi di Kabupaten Sumbawa saat ini, bulog tetap akan melakukan penyerapan dengan mengoptimalkan gudang Mitra. Dan Tahun ini, bulog Sumbawa kemungkinan akan melakukan move out ke Nusa Tenggara Timur.
“Kalau itu sudah pasti, karena daerah-daerah lain masih kekurangan. Nanti berasnya yang akan kita kirim. Rencana nanti ke NTT,” ucap dia.
Sedangkan jumlahnya yang akan dikirim masih menunggu perhitungan pusat. “Nanti dikurangi dengan kebutuhan kiya, terus surplus berapa. Nah nanti sisa surplus itu yang dikirim. Kalau tahun kemarin kita kirim 13 ribu ton. Kalau ada move out kita bisa melakukan serapan untuk tahun depan lagi. Karena harus kosong gudang dulu,” tegasnya.
Sedangkan untuk melakukan serapan jagung, saat ini belum tersedia anggaran. “Juli ini belum ada anggaran. Begitu datang LC (letter of credit) nanti, kita bisa lakukan penyerapan jagung,” ucapnya.
Untuk tahap awal, akan diupayakan anggaran untuk 4 ribu ton jagung, dengan harga sesuai dengan HAP (Harga Acuan Pemerintah). “Rp5 ribu per kilogram dipotong pajak. Itu harga yang diterima sama Mitra. Kadar air 14 persen di gudang kita,” jelas dia.
Anggaran tersebut dikelolah langsung oleh Mitra, sesuai mekanisme. “Jadi ketika dia masuk gudang bulog, maka bulog langsung mentransfer. Jadi pemerintah pusat membayar langsung ke rekeningnya mitra,” beber dia.
Gudang Mitra yang akan kita pakai untuk penyimpanan jagung ini. Dan sejauh ini sedikit 5 gudang Mitra yang telah berjalan.
“Nanti kalau sudah penuh kita cari lagi gudang Mitra yang lain,” katanya. (Using)
