Home Berita Bali Baru itu ada di Sumbawa, Ini Faktanya

Bali Baru itu ada di Sumbawa, Ini Faktanya

Jakarta, Sumbawanews.com. – Bali yang mulai ‘keras’ membuat turis-turis jiper. Turis-turis ini mulai mencari alternatif sebagai pengganti Bali.

Nama Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai disebut oleh turis-turis sebagai Bali Baru. Hal ini disorot oleh media Australia, News.com.au.

Dalam artikel itu, News.com.au mengulas ada beberapa alasan mengapa Sumbawa pantas mendapat julukan sebagai Bali Baru.

Turis Australia tercatat senang datang ke Canggu untuk berselancar. Nah, ombak di Sumbawa dirasa pas sebagai pengganti. Meski pun tidak seikonik Bali.

“Ombaknya tidak seikonik Bali, tapi enaknya tidak terlalu ramai,” ulas media itu seperti dilansir detiknews.

Alasan kedua adalah air terjun Sumbawa yang tak kalah eksotis dari Bali. Memang, sebut saja Air terjun Mata Jitu yang terkenal sebagai yang paling indah di sana.

Saking cantiknya, air terjun ini mirip dengan negeri dongeng. Airnya berwarna toska dengan kolam-kolam bertingkat yang teduh oleh pepohonan.

“Sumbawa mungkin tak memiliki restoran Meksiko dengan klub dansanya, tapi Sumbawa memiliki alam yang indah, misalnya Satonda,” lanjutnya.

Pulau Santonda berada di lepas pantai utara Sumbawa. Pulau ini tercipta dari letusan gunung berapi sekitar 1.000 meter di bawah permukaan laut jutaan tahun lalu.

Selain kelebihan Sumbawa yang masih sangat asri, kekurangannya pun muncul dalam ulasan itu.

“Belum semaju Bali,” lanjutnya.

Mengesampingkan kekurangannya, rasa-rasanya keindahan Sumbawa memang tak kalah dari Bali. Bagaimana menurutmu, traveler?

Baca juga: Geografis Kabupaten Sumbawa Tempo Doloe

Siapa sih yang nggak kenal dengan Bali? Bahkan seluruh dunia pun tahu Bali dengan baik. Pulau dengan budaya yang melekat kuat dengan pantainya yang indah.

NTB diantarnya pulau Sumbawa layak disebut sebagai Bali baru, mengapa? Ini alasannya!

Sama halnya dengan Bali, Sumbawa juga memiliki rumah adat yang unik.

Rumah adat di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa sering disebut dengan Dalam Loka Samawa, rumah adat atau istana yang didirikan dan dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III ini hingga sekarang masih berdiri kokoh.

Selain adanya rumah adat dari panggung kayu di Sumbawa, masih banyak rumah adat di Bima yang masih kokoh seprti istana Asi Mbojo. Museum Asi Mbojo adalah bangungan istana Kesultanan Bima. Asi Mbojo dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istana Bima. Bangunan bergaya Eropa ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1929, versi lain menyebutkan tahun 1930 M pada masa Sultan Muhammad Salahudin.

Baca juga: Tahukah Kamu? Sumbawa Punya 11 Jenis Pakaian Adat

Jika Bali memiliki tari tradisional, Sumbawa juga memiliki tari tradisional yang nggak kalah kece.

Pakaian adat sumbawa Lonas Pabite

Sumbawa terkenal dengan tarian yaitu Macam-macam Tari Tradisional Suku Samawa:

1. Tarian Nguri
Tarian Nguri dibawakan secara berkelompok oleh penari wanita. Tarian ini menggambarkan keramah-tamahan masyarakat suku Samawa yang dicurahkan dalam bentuk gerakan tarian. Tarian Nguri merupakan tarian sebagai bentuk penghormatan dan dukungan rakyat kepada Raja Sumbawa yang telah memimpin dan menciptakan kemakmuran bagi rakyat Sumbawa.

Baca juga: Arsip Pemindahan Ibukota Kesultanan Sumbawa dari Selaparang ke Sumbawa

Terinspirasi dari tradisi rakyat Sumbawa maka seniman yang berasal dari Sumbawa yaitu H. Mahmud Dea Batekal menciptakan sebuah tarian yang bernama tarian Nguri. Tarian ini dikemas dengan penuh khas dari masyarakat Sumbawa kemudian tarian ini mulai dikenal oleh masyarakt Sumbawa melalui acara budaya yang diselenggarakan disana.

2. Tarian Rapancar
Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh perempuan samawa. Seperti adanya tradisi “Rapancar” sebagai salah satu kelengkapan tata rias (memerahkan kuku jari tangan).

Baca juga: Tradisi Kepercayaan Suku Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu-ibu terutama menjelang Ramadhan dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping Rapancar juga digunakan sebagai obat. Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tarian Rapancar sebagai tarian kreasi baru. Tarian ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dan lain-lain, gerak – gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tarian Sumbawa.

3. Tarian Pasaji
Tarian Pasaji dengan gerakan nyema (persembahan) yang penuh santun dibawakan oleh penari perempuan dengan terampil mempersiapkan pasaji. Pasaji atau makanan yang sudah dimasak akan dipersembahan kepada Sultan Sumbawa. Gerakan dasar tarian ini memperlihatkan bagaimana tata cara mempersiapkan pasaji, tatacara meletakan pasaji, dan menyerahkannya pasaji kepada Sultan. Gerakan nyema (sembah) menjadi bagian penting dalam tarian ini. Hampir setiap perpindahan gerak diawali dan diakhiri dengan nyema. Tarian ini sangat dikenal oleh masyarakat dikecamatan Alas yang mendiami wilayah bagian barat dari kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Jalan-Jalan Ke Sumbawa, Jangan Lupa Menyaksikan 7 Tradisi Khas Daerah Sumbawa

4. Tarian Sakede
Tampi, ternyata memiliki fungsi ganda dalam kehidupan, termasuk kehidupan suku bangsa samawa, sebagaimana tampak dalam kebiasaan sehari-hari, terutama dalam proses mengolah padi menjadi beras, seperti barangin, nepi, sakede, barerok, basaresi, badidik dan lain – lain. Disamping fungsi lain sebagai wadah junjungan (sunggian), alas makanan dan lain-lain.

Dari beragam fungsi tampi inilah lahir tarian Sakede. Sakede memiliki fungsi sebagai proses memisahkan beras dari gabah yang diramu denga gerak dan gaya tarian Samawa seperti lunte, jempit, gero polka, bakaliung, basarenjo, sere dan lain-lain. Sehingga tarian kreasi baru Sakede ini lebih dinamis. Rias dan busana telah digarap sedemikian rupa tanpa meninggalkan prinsip dasar rias dan busana Sumbawa.

Tarian tradisional diatas merupakan tarian kreasi baru yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat suku Samawa. Tarian tradisional diatas dapat anda jumpai ketika ada acara budaya atau acara pemerintahan daerah di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Kalau Bali punya Pantai Kuta, Sumbawa punya sederet pantai Indah yang masih asri dan memiliki keunikan seperti pulau moyo yang sangat legendaris.

Berikut ini adalah 10 destinasi wisata pantai yang paling populer di Pulau Sumbawa. Pastikan untuk memasukkannya ke dalam list liburan kalian, ya. Penasaran pantai apa saja? Yuk simak ulasan berikut!

1. Pantai Pulau Kenawa dengan pasir putih dan padang ilalang yang menakjubkan
2. Pantai Pulau Paserang dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan
3. Pantai di Pulau Moyo dengan pemandangan yang menakjubkan dan tenang
4. Pantai Pink Lambu yang memiliki pasir berwarna pink dengan landskap yang indah
5. Pantai Maluk dengan pemandangan sunset paling romantis
6. Pantai Lakey yang menjadi daya tarik peselancar dunia
7. Pantai di Pulau Bedil yang terasa seperti pulau pribadi
8. Pantai Lariti yang membelah lautan menjadi dua bagian
9. Pantai Tanjung Meriam yang punya pemandangan batu-batu berbentuk Meriam, pasirnya juga putih dan bersih
10. Pantai So Dau dengan lanskap yang indah dengan pasir putih yang lembut

Itulah 10 pantai yang paling populer di Pulau Sumbawa. Jika berkunjung ke Lombok, sempatkan untuk berkunjung ke Pulau Sumbawa juga ya. Banyak destinasi wisata menarik yang dapat dikunjungi.

Pantai-pantai yang terkenal lainnya di NTB adalah si Pantai Pink di Lombok. Ada juga pantai Senggigi, pantai Kuta Lombok, pantai Gili Meno, pantai Pulau Kenawa, pantai Pulau Mayo, dan masih banyak lagi pantai-pantai lainnya.

Kalau Bali punya makanan khas Bebek Betutu, Sumbawa punya sepat, singang, Ayam Taliwang dengan cita rasa yang khas dan banyak makanan lainnya.

Soal makanan khas, NTB tidak kalah dengan Bali. Ayam Taliwang yang merupakan salah satu masakan khas Lombok, NTB banyak memiliki penggemar. Bukan hanya dari kalangan turis dalam negeri, tapi juga turis mancanegara. Inilah salah satu alasan mengapa NTB layak disebut sebagai “Bali baru”.

Kalau di Bali para Turis harus naik bus komotra unik untuk masuk ke wisata Pantai Kuta, Sumbawa juga memiliki transportasi unik bernama Cidomo atau dokar untuk keliling Sumbawa

Nggak cuma Kuta yang punya transportasi unik dan khusus. Sumbawa juga memiliki transportasi bertenaga kuda untuk mengelilingi Pulau Sumbawa dan Kuda Sumbawa sudah dikenal luas seantero Indonesia.

Bali terkenal dengan keramah-tamahan warga lokalnya, warga lokal Sumbawa pun tak kalah ramahnya

Banyak Traveler yang ke Sumbawa pernah bercerita tentang keramah-tamahan warga Sumbawa kala ia traveling ke sana. Tak kalah dengan warga Bali.

Bali terkenal sebagai “Pulau Seribu Pure”, NTB memiliki “Pulau Seribu Masjid” yang berada di Pulau Lombok, untuk pulau Sumbawa masjid juga bertebaran dimana-mana, termasuk keberadaan Pure.

Pulau Lombok terkenal dengan nama “Pulau Seribu Masjid”. Warganya yang mayoritas beragama islam memiliki adat tersendiri yang mana memiliki sebutan yang hapir mirip Pulau Bali, “pulau seribu Pure”.

Kalau Bali punya Gunung Agung, Sumbawa punya gunung yang nggak kalah keren, yaitu Gunung Tambora yang menjadi icon perubahan dunia.

Bahkan Gunung Tambora memiliki tingkat ketenaran yang lebih jika dibandingkan dengan Gunung Agung di Bali karena pernah membuat sejarah perubahan diatas bumi ini.

Nah, Bali punya tradisi sabung Ayam, di Sumbawa juga ada tradisi yang terkait dengan ayam yakni barapan ayam atau karapan ayam yang biasanya diselenggaran di wilayah kecamatan Alas. Karapan lainnya yang sudah sangat terkenal adalah barapan kebo atau karapan kerbau.

Sumbawa memang sudah layak disebut the next Bali.

***

Ada banyak hal yang membuat Sumbawa layak disebut sebagai Bali baru. Selain beberapa hal di atas, mungkin masih banyak hal yang membuat Sumbawa layak disebut sebagai penerus Bali. Setuju dengan nggak? Apalagi dengan keberadaan Pulau Moyo yang sudah terkenal seantero jagat dan pernah menjadi tempat berliburnya Lady Diana dan artis papan atas dunia. (sn01)

Previous articleFIFA Resmi Coret Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Peluang Indonesia?
Next articleKN. Belut Laut – 406 Bakamla RI Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Perairan Natuna
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.