Beijing, sumbawanews.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, dalam konfrensi pers, Jum’at (14/04) mengungkapkan, Wakil menteri luar negeri Tiongkok, Rusia dan Iran mengadakan pertemuan di Beijing. Menteri Luar Negeri Wang Yi bertemu dengan para kepala delegasi yang berpartisipasi dan mengajukan proposal lima poin China tentang masalah nuklir Iran.
Baca Juga: Ketegangan Israel-Lebanon, Tiongkok Minta Warganya Segera Tinggalkan Israel
Dijelaskan, Ketiga pihak melakukan pertukaran pandangan mendalam tentang masalah nuklir Iran dan mengeluarkan pernyataan bersama. Dan menegaskan kembali bahwa keterlibatan politik dan diplomatik serta dialog adalah satu-satunya pilihan yang efektif dan layak, dan menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk meninggalkan sanksi, tekanan dan ancaman kekerasan serta menghindari tindakan yang memperburuk situasi. Ketiga pihak juga menegaskan kembali pentingnya Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Dikatakan, Tiongkok dan Rusia menyambut baik penegasan kembali Iran mengenai sifat damai program nuklirnya dan tidak adanya keinginan untuk mengembangkan senjata nuklir. Mereka mendukung kerja sama Iran yang berkelanjutan dengan Badan Tenaga Atom Internasional dan menekankan perlunya menghormati hak Iran untuk menggunakan energi nuklir secara damai.
Menurutnya, Situasi masalah nuklir Iran serius dan sekali lagi mencapai persimpangan yang kritis. Pertemuan di Beijing merupakan upaya yang bermanfaat oleh Tiongkok, Rusia, dan Iran untuk mempromosikan solusi politik bagi masalah nuklir Iran. Tidak ada solusi melalui sanksi, tekanan, dan ancaman kekerasan. Dialog dan konsultasi adalah solusi yang tepat. Kami menghimbau semua pihak untuk memperkuat komunikasi dan dialog guna menciptakan kondisi yang baik bagi dimulainya kembali dialog dan perundingan.
Disebutkan, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk mendorong solusi yang adil, berimbang, dan berkelanjutan terhadap masalah nuklir Iran, menjaga mekanisme nonproliferasi nuklir internasional, serta mendorong perdamaian dan stabilitas internasional dan regional. (Using)