New Delhi, sumbawanews.com – Pertemuan ke-18 Sekretaris Dewan Keamanan Negara Anggota SCO (Shanghai Cooperation Organization) berlangsung di New Delhi, Rabu (29/03). Situasi di bidang keamanan dan stabilitas di kawasan SCO dibahas.
Diketahui, SCO diproklamirkan pada 15 Juni 2001 di Shanghai (Cina), dengan enam anggota. Yakni Kazakhstan, Cina, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan dan Uzbekistan. Dan Pada Juni 2017 di Astana, dalam pertemuan para Kepala Negara, India dan Pakistan diberi status anggota penuh.
Selain delapan anggota penuh, empat negara lain yakni Afghanistan, Belarusia, Iran, dan Mongolia, memiliki status pengamat dengan SCO. Sedangkan ementara enam negara lain yakni Azerbaijan, Armenia, Kamboja, Nepal, Turki, dan Sri Lanka, memiliki status mitra dialog.
Dan saat ini, Iran kemungkinan akan diberikan status anggota penuh. Serta Arab Saudi disebutkan setuju untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Pertemuan hari ini, Selain dihadiri oleh Ajit Doval – India, juga dari Rusia – Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Tiongkok – Wang Xiaohong, Anggota Dewan Negara dan Menteri Keamanan Publik Pakistan -Engr. Amir Hassan, Sekretaris Divisi Keamanan Nasional Kazakhstan – Gizat Nurdauletov, Pembantu Presiden, Sekretaris Dewan Keamanan Kyrgyzstan – Letnan Jenderal Marat Mukanovich Imankulov, Sekretaris Dewan Keamanan Tajikistan – Nasrullo Rahmatjon Mahmudzoda, dan Sekretaris Dewan Keamanan Uzbekistan – Viktor Makmudov.
Dan undangan khusus adalah: Nuran Niyazalev, Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat SCO, dan Mirzaev Ruslan Erkinovich, Direktur Komite Eksekutif RATS SCO.
Perwakilan Federasi Rusia, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev, pada pertemuan tersebut menyinggung masalah interaksi lebih lanjut antara negara-negara anggota SCO di bidang memastikan keamanan informasi internasional, keamanan biomedis, dan kerja sama di jalur anti-narkoba disinggung secara mendetail. Penekanan ditempatkan pada langkah-langkah khusus untuk bersama-sama memerangi kejahatan terorganisir transnasional, terorisme, dan kebangkitan neo-Nazisme.
Patrushev juga menggarisbawahi komitmen Rusia terhadap prinsip-prinsip SCO tentang keamanan yang setara dan tak terpisahkan, menghormati norma-norma dasar hukum internasional. Perhatian khusus diberikan pada kebutuhan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal, untuk mencegah campur tangan dalam urusan dalam negeri negara-negara berdaulat serta melawan kebijakan sanksi sepihak dan tindakan pembatasan. (Using)