Home Berita Al-Qaedah Disebut Berpotensi Muncul di Indonesia

Al-Qaedah Disebut Berpotensi Muncul di Indonesia

Jakarta, sumbawanews.com – Mardiansyah, Analis Transaksi Keuangan Muda mengatakan, grup Al-Qaedah berpotensi aktif di Indonesia. Demikian disampaikan saat Jumpa PPATK Pekanan Bersama M. Nasir Kongah, Kepala Biro Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Jum’at (13/10).

“Dan hal ini selaras juga dengan pemetaan ya g dilakukan BNPT bersama dengan steakholder terkait,” ucapnya.

Baca Juga: PPATK Beber Daerah dan Modus Indikasi Pendanaan Terorisme

Dikatakan, ada beberapa afiliasi entitas di Indonesia yang berkaitan dengan dukungan kepada Al-Qaedah. Misalnya Jamaah Ansor Khilafah, Majelis Mujahidin Indonesia, Jabat Al-Nusra, Abu Ahmed Foundation, Al-Qaedah Arabian, dan Jamah Islamiah.

“Meskipun ISIS sudah mulai melemah di Asia Tenggara, tapi secara simpatisan dan aktivitas terpapar ISIS masih eksis di Indonesia,” jelasnya.

Diungkapkan, ditemukan beberapa entitas, seperti Jamaah Ansorud Daulah (JAD), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang menjadi simpatisan ISIS. Dan Organisasi kemasyarakatan – Gerakan sehari-seribu, serta Asir Crew Centre (ACC).

“Berbagai entitas itu sudah direlease oleh pemerintah Indonesia sebagai entitas terduga terorisme dan organisasi terorisme,” jelas dia.

Dikatakan, ditangkap indikasi acaman yang saat ini sudah berkembang, tapi belum terdampak secara luas atau ancaman yang berpotensi terjadi dimasa mendatang. Atau sudah nampak ancaman tapi belum terjadi secara luas, sehingga dampaknya belum tergambar.

“Ini menjadi alarm atau refleks bagi seluruh elemen, baik masyarakat, penegak hukum, maupun sektor industri. Untuk bisa memitigasi lebih efektif,” jelasnya.

Dijelaskan, Entitas tersebut secara terbuka eksis di Indonesia yang melakukan donasi dan penerimaan melalui aset crypto. Pemanfaatan Fintech berbasis Pinjaman Online (Pinjol), pemanfaatan donasi melalui Ormas terdaftar dan tidak terdaftar, seperti yayasan, entitas berorientasi profit dan non profit termasuk penggalangan dana, E-money, dan e-wallet. (Using)

Previous articlePenyidikan Polda dan KPK, Wakil Ketua KPK: Itu Dua Hal Berbeda
Next articlePolres Sumbawa Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Persiapan Pemilu Serentak 2023/2024
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.