Oleh : Nurhana (Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi Pascasarjana Universitas Teknologi Sumbawa)
Desa Labuhan Jambu merupakan salah satu Desa yang Berada di wilayah pesisir teluk saleh, Hal tersebut, menjadikan mayoritas desa ini bermata pencaharian sebagai Nelayan, meski ada sebagian kecil yang berprofesi sebagai Petani dan Pedagang.
Letak Geografis telah mempengaruhi dan membentuk kebudayaan hidup masyarakat dengan membangun pemukiman yang membentang mengikuti garis pantai sepanjang kurang lebih 10 KM.
Potensi yang dimiliki Desa Labuhan Jambu selain di Bidang Perikanan, Pemanfaatan Sector Bahari lainnya seperti Sektor Pariwisata juga menjadi Produk Inovasi yang di lakukan oleh Pemerintah Desa bersama Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (POKDARWIS)
Jenis Atraksi yang coba di kembangkan yaitu WISATA HIU PAUS (WHALE SHARK TOURISM), WISATA SNORKLING, WISATA MEMANCING dan lain sebagainya yang di kelola secara Profesional dan berkelanjutan berdasarkan hasil kajian ilmiah.
“ Tangan kanan bapak itu mengetuk-ngetuk badan perahu, tidak lama kemudian sebuah bayangan besar muncul di permukaan Air Laut, badannya penuh totol abu-abu dan putih dengan ukuran mulut yang lebar sekitar 85 Cm, ternyata yang muncul adalah HIU PAUS.”
Itulah salah satu cara untuk memanggil ikan besar ini agar dapat muncul ke permukaan, setelah itu kita dapat memberikan makan dengan udang-udang kecil, demikian sikap ramah HIU PAUS yang tak di ketahui banyak orang.
HIU PAUS atau lebih di kenal dengan WHALE SHARK dan nama latinnya RHINCONDON TYPUS, merupakan salah satu Ikon Wisata yang terletak di Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Semenjak di ketahui titik keberadaannya HIU PAUS seakan menjadi Primadona baru khususnya masyarakat Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa.
Dalam Pengelolaan Pariwisata di Desa Labuhan Jambu khususnya Wisata HIU PAUS, Pokdarwis di dampingi oleh salah satu Lembaga Internasional yakni Conservasion Internasional (CI) Indonesia.
Potensi Ekonomi yang di dapat dari Pariwisata Hiu Paus ini Conservation Indonesia (CI) berpotensi memberikan tambahan pemasukan untuk Desa sekitar 550 juta setiap tahunnya dan Dana Konservasi 50 Juta Pertahun apabila selama Setahun dapat menjual 72 paket. Untuk setiap paket yang di beli Warga, penyedia jasa akan mendapat keuntungan Rp. 90.000 hingga Rp. 480.000 sesuai dengan jasa yang disediakan.
Akses yang bisa di tempuh menuju Desa ini sangatlah mudah, wisatawan dapat melihat Hiu Paus ini dengan memakai Boat atau Sampan lebih di kenal di Daerah tersebut. Adanya Wisata ini mendapat respon Positif dari Masyarakat Sekitar dan Dukungan Pemerintah setempat dengan mengelola tempat Wisata tersebut menjadi lebih terawat dan membangun beberapa tempat agar pengunjung dapat menikmati keindahan laut sambil menimati panorama Sunset.
Menurut beberapa Wisata yang berkunjung ke Teluk Saleh, ini termasuk tempat Wisata Pertama yang di Sorot hingga ke Mancanegara dan mendapat dukungan dari Warga Negara Indonesia, dari tahun ke tahun belum pernah ada tempat Wisata di Kecamatan Tarano dan sekitarnya sehingga terdengar terasa asing di kalangan masyarakat.
Dengan adanya Wisata Teluk Saleh ini Kota Sumbawa lebih di Kenal oleh Masyarakat karena sebelumnya tempat ini tidak terlalu terexpose karena terbilang kota kecil dan jauh di ujung timur namun Alhamdulillah dengan adanya Wisata Hiu Paus ini Kota Sumbawa mulai di kenal di Luar sana bahkan sampai ke Mancanegara. Begitu juga dengan peran Pemerintah, Baik Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi sangat di harapkan dukungan dan perhatiannya terhadap perkembangan Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sumbawa sehingga dapat tersebar luas dan di kenal sampai ke pelosok Negeri.(*)