Moskow, sumbawanews.com – Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Rabu (22/03) menyatakan, niat London untuk memasok amunisi depleted uranium Challenger 2 ke Ukraina, seperti yang disampaikan Menteri Negara Pertahanan Inggris Annabel Goldie, sebagai bukti lain dari niat London untuk memimpin dalam kampanye anti-Rusia. Dan Rusia akan menanggapi dengan tindakan sepadan.
“Dengan melakukan ini, Anglo-Saxon telah mengungkapkan keinginan mereka untuk memperparah konfrontasi di Ukraina dan telah mengingkari klaim otoritas mereka tentang komitmen mereka untuk membangun kembali negara tersebut pascakonflik,” katanya.
Dijelaskan, London rupanya telah melupakan konsekuensi serius yang terkenal dari penggunaan amunisi beracun dan radioaktif oleh Barat selama konflik di Yugoslavia dan Irak. Keinginan untuk meningkatkan penderitaan warga sipil dan melakukan kerusakan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki menunjukkan bahwa Inggris tidak memedulikan rakyat Ukraina.
Kebijakan Inggris yang secara terbuka sinis ini sekali lagi menunjukkan siapa agresor dan penjual perang yang sebenarnya di Ukraina. “London harus tahu bahwa ia akan memikul tanggung jawab penuh atas pelanggaran norma dasar hukum internasional,” katanya.
Keputusan London akan memiliki konsekuensi serius bagi hubungan antara Rusia dan Inggris dan juga akan menimbulkan dampak di panggung internasional, di mana reaksi awal oleh organisasi multilateral telah menunjukkan penolakan total mereka terhadap rencana London. “Kami akan menanggapi tindakan tersebut sesuai dengan itu,” jelasnya. (Using)