
JAKARTA, Sumbawanews.com.- Ancaman serius dilontarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait maraknya seruan masyarakat untuk tidak membayar pajak. Dia menyebut, harga bahan bakar minyak (BBM) bisa naik tiga kali lipat jika hal tersebut terjadi.
Sri Mulyani menjelaskan, pajak menjadi penopang utama Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga pada akhirnya bisa menjadi shock absorber. Subsidi BBM yang selama ini dialokasikan bersumber dari APBN.
Baca juga: Berburu Kuliner Berbuka Puasa, Paket Catering Nasi Box dan Snack Box di Ciawi Cisarua Puncak Bogor Cipanas Cianjur, Halal, Murah dan Enak
Dia mencontohkan harga minyak yang mencapai USD120/barrel pada 2022 lalu diimbangi dengan subsidi yang mencapai Rp552 triliun. Jika tidak, masyarakat bisa membayar harga BBM hingga 3 kali lipat.
“Kita tidak ingin ini terjadi. Nah, dananya dari mana? Tentu saja dari pajak yang anda bayarkan,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam Economic Outlook 2023, dikutip dari akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Mantan direktur Bank Dunia itu mengakui jika 2022 bukan tahun yang mudah. Pihaknya harus bekerja luar biasa untuk menghadapi kondisi yang tidak kalah extraordinary.
Baca juga: Profil Bursok Anthony Marlon, Pegawai Pajak yang Minta Sri Mulyani Mundur, LHKPN Minus
Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo Dicopot, Sri Mulyani Instruksikan Kekayaan Diteliti
Kabar baiknya, saat perekonomian dunia sedang terkoreksi sangat dalam, mulai lonjakan harga energi hingga inflasi yang meroket di beberapa negara, Indonesia masih tumbuh 5,3%.
“Kondisi Indonesia berada sangat baik. We are really good and resilient! Ekspor kita masih bagus. Current account kita surplus. Penerimaan negara kita tumbuh bahkan hingga 48% sampai dengan Januari ini. Ini semua terjadi ketika dunia sedang dalam situasi tidak baik-baik saja..!” ungkap Sri.
Sebelumnya, seruan tidak membayar pajak sempat menggema menyusul kasus penganiayaan yang melibatkan anak pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo. Pasalnya, anak Rafael, Mario Dandy kerap pamer kendaraan mewah dimedia sosial.
Reaksi Netizen
Ancaman Sri Mulyani terkait kenaikan BBM hingga 3 kali ini malah menuai sentimen negatif dari masyarakat, beberapa diantaranya malah mengatakan agar Sri Mulyani melakukan perbaikan dahulu terhadap jajarannya.
“Sebelum ngancem-ngancem mending mending perbaiki dulu para akhlak para penilep duit pajak, inget uang nggak dibawa mati tapi kejujuran harus dipertanggung jawabkan,” tulis akun @ariramdan.
“Urus dulu sana para pegawai pajak, apakah sudah bener bayar pajaknya apa nggak? baru urusin rakyat,” tulis akun @fransi24.
“Silahkan naik, kami rakyat jelata pasti beli, sekarang urusin pajak anak buahmu, buktikan bahwa pajak harus transparan untuk para pejabat,” tulis akun @noerarmansyah.
“Pejabat pajak aja gak bayar pajak, masa saya yang cuma rakyat jelata harus bayar pajak,” tulis akun @christyani2692.
Salah satu darang dari Pegiat Media Sosial, Nicho Silalahi. Melalui cuitannya, ia memberi umpatan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
“Inilah menteri paling bangsat di negri ini,” kata Nicho, Senin (6/3/2023).
Nicho bilang, pernyataan tersebut terkesan mengancam rakyat. Menurutnya, jika alumni Universitas Indonesia itu cerdas, tanpa bayar pajak pun pemerintah bisa memberi BBM murah.
“Kelakuannya malah ngancam rakyat, padahal kalau cerdas maka tanpa pajakpun kita bisa kok memberikan BBM murah pada rakyat asal pemerintah berani melakukan Nasionalisasi Sektor pertambangan, Kelautan dan Perkebunan yang memiliki HGU,” ketus Nicho, (sn02)