Brussels, sumbawanews.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, menyesali keputusan Rusia menangguhkan partisipasi dalam Perjanjian New START (for Strategic Arms Reduction Treaty) (Rusia: СНВ-III, SNV-III, adalah perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia). Sebelumnya, Rusia juga dinilai telah mulai melanggar perjanjian INF (Intermediate-range Nuclear Forces – merupakan perjanjian pelucutan senjata antara Amerika Serikat dan Rusia yang membatasi dan memusnahkan persenjataan nuklir jarak dekat menengah milik kedua negara).
“Saya menyesali keputusan hari ini oleh Rusia untuk menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian New START. Selama beberapa tahun terakhir, Rusia telah melanggar dan meninggalkan perjanjian pengendalian senjata utama,” kata Stoltenberg dalam pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, Selasa (21/02) di Markas Besar NATO, Brussels, Belgia.
Dengan keputusan Rusia tentang New START, maka seluruh arsitektur kendali senjata telah dibongkar. “Saya sangat mendorong Rusia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya dan menghormati perjanjian yang ada,” ujar dia.
Ia menilai, sikap Rusia menjadikan lebih banyak senjata nuklir dan lebih sedikit kontrol senjata membuat dunia lebih berbahaya. “Dan itulah alasan mengapa di NATO kami telah bekerja sangat keras untuk melibatkan Rusia dalam masalah yang berkaitan dengan kontrol senjata dan mengapa Sekutu NATO mendukung New START, dan juga mengapa saya meminta Rusia hari ini untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian New START,” ucap Stoltenberg.
Diungkapkan, Setelah Rusia mulai melanggar perjanjian yang melarang senjata jarak menengah yang lebih tua, yakni Perjanjian INF. Yang menyebabkan berakhirnya perjanjian INF beberapa tahun lalu.
“Sekarang mereka benar-benar menangguhkan perjanjian kontrol senjata nuklir besar lainnya, New START, yang mengatur dan membatasi jumlah total senjata strategis jarak jauh,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kombinasi Rusia yang melanggar beberapa perjanjian yang menyebabkan berakhirnya Perjanjian INF. kemudian menjauh dari New START, membuat dunia lebih berbahaya. (Using)