Jember, Sumbawanews. com – Untugnya, tidak terjadi jatuh korban jiwa, empat gedung bangunan SDN Gelang 07 Dusun Lanasan Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, mengalami ambruk sekitar pukul 7.10 WIB, Sabtu (8/10/2022).
Padahal, bangunan gedung ruang kelas telah direnovasi tahun 2009 , kondisinya masih kokoh dan kuat. Dan, tidak menunjukkan bukti tanda tanda jika kondisi bangunan seperti retak, atau kerangka bangunan melengkung.
Empat gedung SDN 07 Gelang yang ambruk tersebut terdiri dari gedung ruang kelas 1, II, III, dan IV. Praktis, dengan ambruknya empat ruang kelas gedung bangunan tersebut proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN tersebut terganggu. Tentunya, ini membutuhkan solusi cepat agar proses KBM tidah terhenti.
Peristiwa ambruknya gedung tersebut, alhmdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Pasalnya, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada hari Sabtu (9/10/2022) itu sengaja diliburkan oleh pihak sekolah karena sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ambruknya empat ruang kelas gedung sekolah tersebut tidak ada warga yang mengetahui secara langsung. Warga mengetahuinya begitu mendengar suara gemuruh yang berasal dari kawasan sekolah tersebut. Begitu mendengar suara gemuruh tersebut warga yang tinggal berjarah sekitar 10-15 meter langsung berhamburan menuju suara gemuruh tersebut.
”Warga di sini tidak ada yang mengetahui secara langsung ambruk gedung sekolah ini. Termasuk saya ini tahunya, justru diberitahu oleh tetangga kalau gedung sekolah ambruk. Kabar dari warga itulah, saya langsung mengecek langsung ke lokasi (sekolah,red), ” kata Syaiful Arif, guru olahraga SDN 7 Gelang ini kepada Sumbawanews. com.
Menurut Syaiful, ambruknya gedung SDN 7 Gelang itu tidak ada tanda tanda yang terdapat pada kondisi bangunan yang direnovasi tahun 2009 lalu. “Selama ini tidak ada tanda tanda yang terdapat pada kondisi bangunan, apa retak atatu ada yang melengkung, tanda itu tidak,” jelasnya.
Mungkin kata dia, kalau ada tanda tanda tentunya, pihaknya sudah menyampaikan ke atasannya. Karena kalau melihat kondisi saat ini yang ambruk, jika ada proses KBM di dalam ruangan ada murid ada guru, tidak seperti apa ya. Ya, masih alhamdulillahi, kami semua yang di sini selamat semua,” ulasnya.
Syaiful berharap, segera ada penangganan dan bantuan dari pemerintah karena besok Senin sudah masuk sepertri biasa.”Saya dapat informasi dari atasan saya, untuk proses KBM akan didirikan tenda tenda. Ya, mudah mudahn tenda tenda itu segera direalisasikan,” imbuhnya. (heri/mia)
