Phnom Penh, sumbawanews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi melalui keterangan persnya mengatakan, Retreat para Menlu ASEAN, di Kamboja, Phnom Penh, Kamis (17/02) akan melakukan lawatan ke Paris, Prancis. Lawatan ke Prancis, untuk menghadiri Pertemuan tingkat Menlu mengenai Indo-Pasifik.
“Konsep Indo-Pasifik bagi Indonesia dan juga juga bagi ASEAN, sebagaimana terefleksikan dalam ASEAN Outlook on the Indo Pacific adalah kerja sama yang terbuka dan inklusif. Dan dalam konteks memajukan inklusivitas kerja sama, maka Indonesia diundang dari sejak awal sudah diundang untuk hadir dalam pertemuan Menlu mengenai Indo-Pasifik dan saya memang berkomitmen sejak awal untuk hadir,” kata Menlu.
Menurutnya, Indo-Pasifik harus dilihat dari sisi kerja sama juga dilihat dari sisi kesejahteraan dan kerja sama ekonomi dan bukan hanya dari sisi keamanan. “Selama di Paris, bersama dengan Menlu Australia saya juga akan memimpin pertemuan Bali Process Steering Group Ministerial Meeting. Pertemuan tersebut juga rencananya akan dihadiri Menlu Thailand, Menlu Selandia Baru dan perwakilan UNHCR dan IOM,” bebernya.
Pertemuan mengenai ali Process Steering Group Ministerial Meeting ini, dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan Bali Process Ministerial Conference (BPMC) ke-8 yang akan dilaksanakan pada akhir tahun, atau bertepatan dengan 20 tahun terbentuknya mekanisme Bali Process. “Situasi konflik yang terjadi di kawasan kita, antara lain di Myanmar dan di Afghanistan memiliki dampak ikutan berupa peningkatan jumlah pengungsi. Untuk itu, mekanisme Bali Process harus menjadi semakin relevan dalam menyikapi perkembangan dinamika tersebut,” terangnya.
Diungkapkan, Menlu juga direncanakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu dan Menhan Prancis. Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut kunjungan Melu dan Menhan Prancis ke Jakarta. (Using)
