Home Berita Soal Jagung, Komisi II DPRD Sumbawa Gelar RDP

Soal Jagung, Komisi II DPRD Sumbawa Gelar RDP

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Komisi II DPRD Sumbawa menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan berbagai pihak, termasuk Bulog Cabang Sumbawa. Rapat digelar untuk membahas kesiapan serapan bulog dan harga jagung.

Baca Juga: Gudang Musti Kosong, Komisi II Dorong Bulog Optimal Serap Jagung

Dalam RDP, Kades lenangguar, Syahruddin mengatakan, sesuai ketetapan pemerintah, padi dibeli bulog didampingi babinsa dengan harga Rp6.500 per kilogram. Namun selama ini masih terdapat berbagai kendala yang menjadi alasan bulog. Seperti armada angkutan dan alat timbangan.

Namun untuk jagung, telah ditetapkan harga Rp5. 500 per kilogram. “Sementara harga dilapangan seenaknya. Dan kondisi ini setiap tahun terjadi. Kalau ini tidak bisa diperbaiki, saya minta pemerintah mengumumkan agar tahun depan pemerintah tidak usah tanam jagung,” ucapnya.

Perwakilan pengusaha Corn Dryer menjelaskan, kapasitas gudang yang ada di Kabupaten Sumbawa tidak lebih dari 100 ribu ton.

Ia juga tidak menampik keluhan adanya bendera saat melakukan penjualan di gudang. “Benar. Rata-rata ada di masyarakat. Sistem itu yang ciptakan oleh masyarakat itu sendiri,” jelas dia.

Pemimpin Cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi mengungkapkan, Penugasan terhadap Bulog untuk menyerap jagung baru dilakukan dari 2024. Dan untuk gabah saat ini telah terserap sekitar 106 persen,

Ia mengungkapkan, saat ini masih terdapat 26 ribu ton jagung di gudang, dari pembelian 2024. Dan telah dilakukan lelang, namun belum terjual.

“Sudah bersurat ke bapanas dan kanwil agar bisa dijual langsung. Tapi belum disetujui,” jelas dia.

Mewakili Kapolres Sumbawa, Kasat intel, Iptu L. eka prahardian menegaskan, telah melakukan langkah-langkah awal dengan lakukan monitoring. Dan memastikan tidak ada permainan harga lapangan.

“Kendala beberapa tempat ada sistem ijon sehingga petani tidak maksimal,” jelasnya.

Ia juga meminta agar Bulog berkoordinasi dengan polsek dalam pembelian jagung di lapangan. Mengingat pengawalan pembelian komoditas pertanian merupakan hal baru.

Sekretaris Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Zulkifli mengungkapkan, melakukan tera terhadap alat timbangan di Kabupaten Sumbawa sekali setahun. Tetapi pengawasan kapanpun bisa lakukan.

“(Tera) Ini selalu kita lakukan menjelang musim panen,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, saat ini belum memiliki alat tera untuk mengukur alat ukur kadar air. Sehingga dapat melakukan pengukuran terhadap alat ukur KA di pengusaha, agar terdapat keseragaman.

Diungkapkan, Pemda juga melakukan Tanda daftar gudang di Kabupaten Sumbawa. Dan dari hasil pendataan, terdapat 43 pengusaha dengan kapasitas sekitar 200 ribu ton.

Sekretaris komisi II, Zohran, dalam menyampaikan rekomendasi, meminta bulog Sumbawa segera mengosongkan stok jagung dari hasil pembelian 2024 melalui penjualan langsung lewat mekanisme bulog sendiri. Meminta bulog segera melakukan serapan jagung sesuai HPP dengan harga 5.500 pwr kilogram, Eny quality.

Kemudian, meminta agar bulog mendapatkan kouta tambahan dalam menyerap jagung. Memberi peluang dan ruang kepada pengusaha, UMKM dan petani. Serta meminta bolug kerjasama dengan corndryer untuk pembelian jagung. (Using)

Previous articlePerkuat Diplomasi Militer, Panglima TNI Terima CC Panglima Tentera Malaysia
Next articleKuota 23 Ribu Ton, Bulog Segera Serap Jagung Rp5.500
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.